Anda di halaman 1dari 19

LAPORAN PENDAHULUAN

HARGA DIRI RENDAH KRONIS

Diajukan untuk memenuhi tugas Profesi Ners Keperawatan Jiwa

Disusun Oleh:

Diana 2010721051

PROGRAM STUDI PROFESI NERS


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL VETERAN JAKARTA
2020
A. Masalah utama

Harga diri rendah

B. Proses terjadinya masalah

1. Pengertiam

• Evaluasi diri dan perasaan tentang diri atau kemampuan diri yang negatif dan
dapat secara langsung atau tidak langsung diekspresikan (Towsend, 1998
dalam Fitria, 2012).
• Penilaian negatif seseorang terhadap diri dan kemampuan yang
diekspresikan secara langsung maupun tidak langsung (Schult dan
Videbeck, 1998 dalam Fitria, 2012)
• Perasaan negatif terhadap diri sendiri, hilangnya percaya diri dan harga diri,
merasa gagal mencapai keinginan (Kelia,1998 dalam Fitria, 2012).

2. Tanda dan gejala

Berikut tanda dan gejala klien dengan ganggunan harga diri rendah kronis

• Mengkritik diri sendiri


• Perasaan tidak mampu
• Pandangan hidup yang pesimistis
• Tidak menerima pujian
• Penurunan produktifitas
• Penolakan terhadap kemampuan diri
• Kurang memperhatikan perawatan diri
• Berpakaian tidak rapi
• Selera makan berkurang
• Tidak berani menatap lawan bicara
• Lebih banyak menunduk
• Bicara lambat dengan nada suara lemah.

3. Rentang Respon
Gambar Rentang Respon Harga Diri Rendah Kronis
Sumber: Keliat (1999) dalam Fitria (2012)

4. Faktor predisposisi

Faktor predisposisi terjadinya harga diri rendah kronis adalah penolakan orang tua
yang tidak realistis, kegagalan berulang kali,, kurang mempunyai tanggung jawab
personal, ketergantungan pada orang lain, ideal diri yang tidak realistis.

5. Faktor presipitasi

Faktor presipitasi terjadinya harga diri rendah kronis adalah hilangnya sebagian
anggota tubuh, berubahnya penampilan atau bentuk tubuh, mengalami kegagalan
serta menurunnya produktivitas. Gangguan konsep diri harga diri rendah ini
terjadi secara situasional maupun kronik.

a. Situasional

Gangguan diri harga diri rendah kronis yang terjadi secara situasional bisa di
sebabkan oleh trauma yang muncul secara tiba-tiba misalnya harus di operasi,
mengalami kecelakaan, menjadi korban perkosaan, atau menjadi narapaidana
sehingga harus masuk penjara. Selain itu di rawat di rumah sakit juga juga bisa
menyebabkan rendahnya harga diri seseorang dikarenakan penyakit fisik,
pemasangan alat bantu yang membuat klien tidak nyaman, harapan yang tidak
tercapai akan struktur, bentuk dan fungsi tubuh, serta perlakuan petugas
kesehatan yang kurang menghargai klien dan keluarga.

b. Kronik

Gangguan konsep diri.Harga diri rendah kronis biasanya sudah berlangsung


sejak lama yang dirasakan klien sebelum sakit atau sebelum dirawat. Klien
sudah mempunyai pikiran negatif sebelum dirawat. Baik faktor predisposisi
maupun presipitasi di atas bila tidak mempengaruhi seseorang baik dalam
berfikir, bersikap maupun bertindak ,maka dianggap telah mempengaruhi
koping individu tersebut sehingga menjadi tidak efektif (mekanisme koping
individu tidak efektif). Bila kondisi klien dibiarkan tanpa ada intervensi lebih
lanjut dapat menyebabkan kondisi dimana klien tidak memiliki kemampuan
untuk bergaul dengan orang lain (isolasi sosial).Klien yang mengalami isolasi
sosial dapat membuat klien asik dengan dunia dan pikirannya sendiri sehingga
dapat muncul resiko perilaku kekerasan

6. Teori Para ahli mengehani harga diri rendah kronis

Peplau dan Sulivan (1999) dalam Fitria (2012) mengatakan bahwa


pengalaman interpersonal di masa atau tahap perkembangan dari bayi sampai
lanjut usia yang tidak menyenangkan seperti good me, bad me, not me, merasa
sering dipersalahkan, atau merasa tertekan kelak, akan menimbulkan perasaan
aman yang tidak terpenuhi. Hal ini dapat menimbulkan perasaan ditolak oleh
lingkungan dan apabila koping yang digunakan tidak efektif dapat menyebabkan
harga diri rendag kronis.

Caplain dalam Keliat (1999) dalam Fitria (2012) mengatakan bahwa


lingkungan sosial , pengalaman individu, dan adanya perubahan sosial seperti
perasaan dikucilkan, ditolak,serta tidak dihargai akan mempengaruihi individu,
Keadaan seperti ini dapat menyebabkan stress dan menimbulkan penyimpangan
perilaku seperti harga diri rendah kronis.
C. Pohon Masalah

Risiko Tinggi (Risti) Perilaku Kekerasan

Effect Perubahan Persepsi Sensori: Halusinasi

Isolasi Sosial

Core Problem
Harga Diri Rendah

Causa Koping Individu Tidak Efektif

Gambar Pohon Masalah Harga Diri Rendah Kronis

D. Masalah Keperawatan yang Mungkin Muncul

1. Harga diri rendah kronis

2. Koping individu tidak efektif

3. Isolasi sosial

4. Perubahan persepsi sensori: halusinasi

5. Risti perilaku kekerasan

E. Data yang Perlu Dikaji

Subjektif:

• Mengungkapkan dirinya merasa tidak berguna

• Mengungkapkan dirinya merasa tidak mampu

• Mengungkapkan dirinya merasa tidak bersemangat untuk beraktivitas atau


bekerja.

• Mengungkapkan dirinya merasa malas melakukan perawatan diri (mandi,


berhias, makan, atau toileting).
Objektif:

• Mengkritik diri sendiri

• Perasaan tidak mampu

• Pandangan hidup yang pesimistis

• Tidak menerima pujian

• Penurunan produktivitas

• Penolakan terhadap kemampuan diri

• Berpakaian tidak rapi

• Berkurang selera makan

• Tidak berani menatap lawan bicara

• Lebih banyak menunduk

• Bicara lambat dengan nada suara lemah.

G. Rencana Tindakan Keperawatan

1. Rencana tindakan keperawatan pada klien

• Tujuan/strategi pelaksanaan
Strategi pelaksanaan 1 (SP1) untuk klien
a. Mengidentifikasikan kemampuan dan aspek positif yang dimiliki oleh
klien
b. Membantu klien menilai kemampuan yang masih dapat dilakukan
c. Membantu klien menentukan kegiatan yang akan dilatih sesuai dengan
kemampuan klien
d. Melatih klien sesuai dengan kemampuan yang dipilih
e. Memberikan pujian yang wajar terhadap keberhasilan klien
f. Menganjurkan klien memasukkan dalam jadwal kegiatan harian

Strategi pelaksanaan 2 (SP 2) untuk klien


a. Mengevaluasi jadwal kegiatan harian klien
b. Melatih kemampuan kedua
c. Menganjurkan klien memasukkan dalam jadwal kegiatan harian
• Tindakan keperawatan untuk klien
a. Mengidentifikasi kemampuan dan aspek positif yang masih
dimiliki oleh klien. Perawat dapat melakukan hal hal berikur untuk
membantu klien mengungkapkan krmampuan dan aspek positif
yang masih dimilikinya
1) Mendiskusikan bahwa klien masih memiliki sejumlah
kemampuan
2) Beri pujian yang realistis nyata dan hindarkan penilaian yang
negatif setiap kali bertemu dengan klien
b. Membantu klien dalam menilai kemampuan yang dapat digunakan
Tindakan keperawatan yang dapat dilakukan adalah sbb :
1) Mendiskusikan dengan klien kemampuan yang masih dapat
digunakan saat ini seteleah mengalami bencana
2) Bantu klien menyebutkan dan beri penguatan terhadap
kemampuan diri yang berhasil diungkapkan klien
3) Perlihatkan respon yang kondusif dan jadilah pendengar yang
aktif
c. Membantu klien agar dapat memilih atau menetapkan kegiatan
sesuai dengan kemampuan. Tindakan keperawatan yang dapat
dilakukan adalah sbb:
1) Mendiskusikan dengan klien beberapa aktivitas yang dapat
dilakukan dan dipilih sebagai kegiatan yang akan klien lakukan
sehari-hari
2) Bantu klien menetapkan aktivitas yang dapat dilakukan secara
mandiri. Tentukan aktivitas aktivitas yang memerlukan
bantuan minimal dan bantuan penuh dari keluarga atau
lingkungan terdekat klien. Berikan contoh cara pelaksanaan
aktivitas yang dapat dilakukan klien.Lakukan penyusunan
aktivitas bersama klien dan buatlah daftar aktivitas bersama
klien dan buatlah daftar aktivitas atau kegiatan sehari hari klien
d. Melatih kegiatan klien yang sudah dipilih seusai dengan kemamuan
tindakan keperawatan yang didapat dilakukan adalah sbb
1) Mendiskusikan dengan klien untuk menetapkan urusan kegiatan
yang akan dilatihkan
2) Bersama klien dan keluarga memperagakan beberapa kegiatan
yang akan dilakukan klien
3) Berikan dukungan dan pujian yang nyata pada setiap kemajuan
yang diperlihatkan klien
e. Membantu klien agar daoat merencanakan kegiatan sesuai dengan
kemampuan untuk mencapai tujuan dari tindakan keperawatan
tersebut.Saudara dapat melakukan hal sebagai berikut:
1) Memberi kesempatan kepada klien untuk mencoba kegiatan yang
telah dilatihkan
2) Beri pujian atas aktivitas atau kegiatan yang dapat dilakukan klien
setiap hari
3) Tingkatkan kegiatan sesuai dengan tingkat toeransi dan perubahan
setia aktivitas
4) Menyusun daftar aktivitas yang sudah diayihkan bersama klien dan
keluarga
5) Berikan kepada klien untuk mengungkapkan perasaannya setelah
melakukan kegiatan
6) Yakinkan keluarga mendukung setia aktivitas yang dilakukan klien
STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN

Masalah : Harga Diri Rendah Kronis

Pertemuan :1

A. Proses Keperawatan

1. Kondisi

• Klien sedang duduk di atas tempat tidur menunduk. Tidak mau melihat dan
bercakap-cakap dengan klien lain yang sedang duduk di samping tempat
tidurnya
• Klien masuk ke rumah sakit karena menolak untuk bergaul dengan orang lain.
Hal itu tejadi sejak bapaknya meninggal dunia dua tahun yang lalu.
• Klien sering mengatakan bahwa dialah penyebab kematian bapaknya, karena
dia tidak mampu menjaganya dengan baik. Klien mengatakan seandainya
dulu dia menyelesaikan pendidikan Akpernya pasti akan mampu merawat
bapaknya. Klien mengatakan bahwa dia adalah anak yang bodoh dan tidak
berguna bagi keluarga. Klien mengatakan dia tidak seperti kakaknya yang
mempunyai banyak keahlian. bahkan untuk menjaga bapaknya yang sakit
saja dia tidak mampu.
• Observasi pada klien didapatkan klien sering menunduk, menghindari kontak
mata, dan berbicara hanya sebentar atau seperlunya saja.

2. Diagnosis Keperawatan

Harga diri rendah kronis

3. TUK/ Strategi Pelaksanaan

Strategi pelaksanaan 1 (SP1) untuk klien

• Mengidentiikasi kemampuan dan aspek positif yang dimiliki klien.


• Membantu klien menilai kemampuan yng masih dapat dilakukan.
• Membantu klien menentukan kegiatan yang akan dilatih sesuai dengan
kemampuan klien.
• Melatih klien sesuai dengan kemampuan yang dipilih.
• Memberikan pujian yang wajar terhadap keberhasilan klien.
• Menganjurkan klien memasukkan dalam jadwal kegiatan harian.

Strategi pelaksamaam 2 (SP2) untuk klien:

• Mengevaluasi jadwal kegiatan harian klien


• Melatih kemampuan kedua.

4. Tindakan Keperawatan

• Mengidentifikasi kemampuan dan aspek positif yang masih dimiliki klien.


• Tindakan yang dapat dilakukan perawat agar klien mampu mengungkapkan
kemampuan dan aspek positif yang masih dimiliki adalah dengan cara sebagai
berikut
a. Mendiskusikan bahwa klien masih memiliki sejumlah kemmpuan dan aspek
positif, seperti melakukan pekerjaan rumah dengan keluarga dan lingkungan
terdekat klien.
b. Beri pujian yang realistis atau nyata dan hindarkan penilaian yang negative
setiap kali bertemu dengan klien.

Membantu klien agar mampu menilai kemampuan yang dapat digunakan.

Tindakan yang dapat dilakukan perawat agar klien mampu menilai kemampuan yang
data digunakan adalah dengan cara sebagai berikut

a. Mendiskusikan dengan klien kemampuan yang masih dapat digunakan saat ini
setelah mengalami bencana.

b. Bantu klien menyebutkannya dan berikan penguatan pada kemampuan diri yang
diungkapkan klien.

Perlihatkan respon yang kondusif dan jadilah pendengar yang aktif.

Membantu klien agar dapat memilih atau menetapkan kegiatan sesuai deengan
kemampuan.

Tindakan keperawatan yang dapat dilakukan adalah sebagai berikut

a. Mendiskusikan dengan klien beberapa aktivitas yang dapat dilakukan dan dipilih
sebagai kegiatan yang akan dilakukan sehari-hari.
b. Bantu klien dalam menetapkan aktivitas-aktivitas yang memerlukan bantuan
minimal dan bantuan penih dari keluarga atau lingkungan terdekat klien. Berikan
contoh cara pelaksanaan aktivitas yang dapat dilakukan klien. Susun bersama klien
dan buat daftar aktivitas atau kegiatan sehari-hari klien.

Melatih kegiatan klien yang sudah dipilih sesuai kemampuan.

Tindakan keperawatan yang dapat dilakukan adalah sebagai berikut:

a. Mendiskusikan dengan klien untuk menetapkan urutan kegiatan (yang sudah


dipilih klien) yang akan dilatihkan.

b. Bersama klien dan keluarga memperagakan beberapa kegiatan yang akan


dilakukan klien.

c. Berikan dukungan dan pujian yang nyata pada setap kemajuan yang diperlihatkan
klien.

Membantu klien agar dapat merencnakan kegiatan sesuai kemampuannya.

Untuk mencapai tujuan dari tindakan keperawatan tersebut, perawat dapat


melakukan hal-hal sebagai berikut:

a. Memberi kesempatan pada klien untuk mencoba kegiatan yang telah dilatihkan.

b. Beri pujian atas aktivitas atau kegiatan yang dapat dilakukan klien setiap hari.

c. Tingkatkan kegiatan sesuai dengan kemampuan dan perubahan setiap aktivitas.

d. Susun daftar aktivitas yang sudah dilatihkan bersama klien dan keluarga.

e. Berikan kesempatan pada klien untuk mengungkapkan perasaannya setelah


pelaksanaan tindakan.

f. Yakinkan bahwa keluarga mendukung setiap aktivitas yang dilakukan klien.

B. Strategi Komunikasi dan Pelaksanaan

1. Orientasi

Selamat pagi N. Saya Suster Ade Irma, panggil saja Suster Ade, Saya mahasisiwi
STIK Sint Carolus yang akan bertugas di sini dari jam 08.00-13.00 sinag nanti
Apa yang menyebabkan N dibawa kesini ? Aapakah N masih mengingatnya ?

Bagaimana kalau kita membicarakan tentang alasan N tidak mau bergail dengan
orang lain ddan terus menyendiri saja di dalam kamar?

Dimana kita membicarakannya ? Bagaimana kalau ddi luar saja? Berapa lama? 20
menit saja ?

2. Kerja

“Coba N ceritakan apa yang menyebabkan N tidak mau bergaul dengan orang
lain? Apa yang menyebabkan N merasa bersalah ? Apa yang menyebabkan N
merasa sangat bodoh ?”

“Bagaimana dengan kemampuan lain seperti kemampuan akademik lainnya selain


komputer ?(jika klien diam saja atau menggeleng)”

“Suster yakin N pasti memilikinya, atau N memiliki hobi yang N sukai ?(jika
klien mengangguk)”

“Nah, apa saja ? Coba ceritakan ke suster. Bagus, apalagi? saya buat daftarnya ya,
apalagi kegiatan lain menyanyi misalnya atau mengajji ? Wah bagus sekali ada 5
kemampuan yang N miliki”

“N dari enam kemampuan yang dimiliki mana yang masih bisa dilakukan di
rumah sakit ?Coba kita lihat yang pertama”.

“Sekarang coba N pilih salah satu yang mampu dilakukan di rumah sakit. Bagus
sekali, sekarang coba kita coba latih kemampuan N dalam membaca Al-quran. N
pernah mengaji selama di panti ini? Bagus sekali. Sekarang coba N membaca ayat
yang N inginkan”

“Bagus sekali bacaan N, pembacaan hurufnya juga tepat “

“Sekarang coba dilakukan ke ayat yang berikutnya ?”

“Nah.. sekarang kita sudah selesai mengaji . N tutup saja Alqurannya”

3. Terminasi

“Bagaiaman perasaan N setelah kita bercakap-cakap dan latihan mengaji tadi ?”


“Ternyata masih banyak kemampuan N yang bisa di lakukan di rumah sakit ini
yang sudah N praktikkan dengan baik sekali.”

“Bagaimana kalau kita masukkan kegiatan ini di dalam jadwal harian N, menurut
N jam berapa mau dimasukkan ?”.

“Bagus sekali, berarti jam 05.30 setelah salat subuh dan 18.30 setelah salat
maghrib ya “

“Baiklah, bagaimana kalau dua jam lagi saya datang dan kita melatih kemamuan
N yang kedua yaitu menanam bunga , tempatnya di sini saja ya N”

LATIHAN FASE ORIENTASI, KERJA DAN TERMINASI PADA SETIAP SP

Latihan 1 mengkaji klien dengan harga diri rendah kronis

1) Membina hubungan saling percaya


Perawat perlu membina hubungan saling percaya untuk mendapatkan data-data
yang mendukung adanya masalah atau gangguan konsep diriharga diri rendah
kronis . Nerikut contoh percakapannya
Orientasi
“Selamat pagi, perkenalkan nama saya suster Ade Irma dari …Apakah kita bisa
berkenalan ? Bagaimana kalau kita berbincang-bincang selama 15 menit ? di
mana ?”

Kerja
“Bagaimana perasaan Bapak/Ibu hari ini? Adakah yang Bapak/Ibu pikirkan?
Bagaimana kalau Bapak/Ibu menceritakannya pada saya? saya siap
mendengarkannya? saya siap mendengarkannya?

Terminasi
“Bagaimana perasaanya setelah berbincang-bincang tadi ? Bailah kita ketemu lagi
minggu depan untuk berbincang-bncang tentang kemampuan dan aspek positif
yang masih di miliki Bapak/Ibu? Bagaimana kalau pagi jam 10 di rumah
Bapak/Ibu ?”
Setelah hubungan saling percaya terbina antara perawat dengan klien, tindakan
yang dilakukan perawat selanjutbya adalah mengkaji adanya masalah gangguan
konsep diri harga diri rendah kronis. Berikut contoh percakapan cara perawat
mengkaji klien dengan harga diri rendah kronis

Orientasi
“Selamat Pagi, Bagaimana perasaan Bapak/IBu hari ini ? sesuai dengan janji kita
minggu yang lalu, bagaimana kalau kita akan bercakap-cakap selama 20 menit,
ada beberapa hal yang akan kita diskusikan?”

Kerja
“Bagaimana perasaan Bapak/Ibu setelah menalami gempa dan tsunami? Apa
harapan Bapak/Ibu setelah mengalami kejadian tersebut?Bagaimana Bapak/Ibu
dapat mencapai keinginan atau harapan tersebut dengan adanya tsunami? Adakah
harapan atau keinginan Bapak/Ibu yang belum tercapai ? sejauh ini apa yang
Bapak/Ibu ?, sejauh ini apa yang Bapak/Ibu rasakan jika harapan atau keinginan
tersebut tidak tercapai ?”.
“Bagaimana pandangan orang lain dalam menilai Bapak/ibu? Menurut Bapak/Ibu
apa kelebihan yang dimiliki dan bagaimana dengan kekurangan atau kelemahan
yang bapak Ibu rasakan ?”

Terminasi
Baiklah kita sudah bicara tentang apa yang Bapak/Ibu rasakan. Bagaimana kalau
minggu depan kita ketemu lagi untuk membicarakan beberapa kemampuan positif
atau kegiatan lian yang masih dapat dilakukan Bapak?ibu?

Latihan 2 Mendiskusikan kemampuan dan aspek positif yang asih dimiliki klien
Berikut ini beberapa contoh percakapan perawat klien dalam mendiskusikan
kemampuan dan aspek positif yang masih dimiliki klien
Orientasi
“Selamat Pagi bagaimana keadaan Bapak/Ibu hari ini ?Bapak / Ibu saya lihat
sudah lebih segar dan berpakaian tapi ?Bagaimana kalau hari ini kita bercakap-
cakap tentang kegiatan yang bapak lakukan sehari-hari? Di mana? bagaimana
kalau 15 menit ?”
Kerja
“Apa saja kegiatan yang Bapk/Ibu lakukan setiap hari? Menurut Bapak/Ibu apa
yang sebenarnya ingin Bapak/Ibu lakukan tetapi belum dapat dilakukan saat ini
?Dapatkah Bapak/Ibu menyebutkannya ? Bagaimana dengan kegiatan memasaka
atau merapikan rumah ? Baik sekali Bapak/Ibu, sudah dapat menyebutkan
kegiatan sehari-hari yang sebenarnya dapat Bapak/Ibu lakukan.”
“Bagaimana tanggapan keluarga saat Bapak/ibu melakukan kegiatan tersebut
Bentuk dukungan apa yang Bapak/Ibu harapkan/ Bagaimana perasaan Bapak/ibu
dengan adanya dukungan dari keluarga ? ya! ternyata Bapak/Ibu harus bersyukur
keluarga sangat mendukung Bapak/Ibu”

Terminasi
“Bagaimana perasaan Bapak/Ibu setelah kita bercakap-cakap tentang kegiatan
yang Bapak/Ibu masih dapat lakukan ? Baiklah kita akan bertemu kembali
minggu depan untuk membicarakan beberapa kegiatan lainnya yang dapat
dilakukan Bapak/Ibu untuk waktu yang akan datang, Bagaimana kalau bertemu
jam 10 pagi.”
2) Membantu klien agar mampu menilai kemampuan yang dapat digunakan perawat
dapat melakukan tindakan sebagai berikut ?
• Mendiskusikan dengan klien kemampuan yang masih dapat digunakan saat ini
setelah mengalami bencana
• Bantu klien menyebutkannya dan berikan oenguatan terhadap kemampuan diri
yang diungkapkan klien
• Perlihatkan respons yang kondusif dan menjadi pendengar yang aktif

Latihan 3 Membantu klien agar mampu menilai kemampuan yang dapat digunakan

Orientasi

“Selamat pagi bagaimana keadaan Bapak/Ibu hari ini ? Saya lihat Bapak/Ibu pagi
ini sudah lebih segar. Bagaimana kalau pagi ini kita berbincnag-bincang tentang
kegiatan atau kemampuan positif pada Bapak/Ibu yang sudah kita bicarakan pada
minggu yang lalu dan bagaimana kalau 20 menit ?”
Kerja

“Bagaimana kegiatan Bapak/Ibu setiap hari mulai dari bangun pagi sampai malam?
Coba ceritakan apa saja yang dilakukan?Bagaimana perasaan setleah Bapak/Ibu
melakukan kegiatan tersebut? Baik sekali apa yang sudah Bapak/Ibu lakukan?
Menurut pendapat Bapak/Ibu apakah kegiatan-kegiatan tersebut merupakan
kemampuan baik pada Bapak/Ibu? Apakah kemampuan tersebut dimiliki semua
orang ?Adakah sebenarnya kegiatan yang masih Bapak lakujkan selain yang sudah
dibicarakan tadi? Baiklah daari beberapa kegiatan tersebut manakah yang dirasakan
lebih nyamanbag Bapak/Ibu untuk mengerjakannya? Menurut Bapak/IBu adakah
bantuan yang diharapkan dari keluarga? dapatkah bapak /Ibu menceritakaan adanya
faktor pendukung atau mungkin penghambat dalam melakukan kegiatan tersebut ?”

Terminasi

“Bagaimana perasaannya? Ternyata banyak kegiatan yang dapat dilakukan


bapak/Ibu. bagaimana kalau kita bertemu kembali minggu depan untuk
membicarakan bagaimana kalau kita bertemu kembali minggu depan untuk
membicarakan bagaimana Bapak/Ibu dapat memilih beberapa kegiatan yang sudah
bapak/Ibu lakukan tadi”

3) Membantu klien agar mampu meilih atau menetapkan kegiatan sesuai dengan
kemampuan tindakan keperawatan yang dapat dulakukan adalah sbb :
• Mendiskusikan dengan klien beberapa aktivitas yang dapat dilakukan dan
dipilih sebagai kegiatan yang akan di lakukan sehari-hari
• Bantu klien menetapkan aktivitas mana yang klien dapat lakukan secara
mandiri, mana aktivitas yang memerlukan bantuan minimal dari keluarga dan
aktivitas apa saja yang memerlukan bantuan penuh dari keluarga atau
lingkungan

Latihan 4 Membantu klien agar dapat memilih atau menetapkan kegiatan sesuai
dengan kemampuan

Berikut ini contoh beberapa percakapan perawat-klien dalam membantu klien


memilih atau menetapkan kegiatan seusai dengan kemampuan dan aspek positif yang
masih dimiliki klien
Orientasi

“Selamat pagi, Bagaimana perasaanya hari ini ? Bapak/Ibu terlihat lebih segar
bagaimana kalau kita lanjutkan perbincangan kita tentang kegiatan sehari-hari yang
bapak/Ibu lakukan ? bagaimana kalau di teras, Bagaimana kalau 20 menit, bersedia?”

Kerja

“Bagaimana kalau bapak/ibu kembali menyebutkan apa saja kegiatan yang


Bapak.ibu dapat lakukan? Bagaimana kalau dari 10 kegiatan tersebut Bapak.Ibu
tetapkan yang akan bapak ibu lakukan terlebih dahulu? Bagaimana jika 4 kegiatan ini
dahulu ? merapikan tempat tidur saya lihat sudah mulai Bapak/Ibu lakukan sendiri,
atau mungkin kegiatan lain yang ingin dipilih Bapak.Ibu? Manakah kegiatan yang
perlu dibantu keluarga ? baik sekali apa yang sudah bapak ibu tetapkan sevagai
kegiatan yang akan dilakukan.”

Terminasi

Baiklah kita akan lakukan bincang –bincang ini pada minggu depan dengan mulai
melatih 5 kegiatan tadi BagaimanaPak/Bu, setuju ? Bagaimana kalau waktunya 25
menit karena kita akan latihan

4) Melatih kegiatan klien yang sudah dipilih sesuai dengan kemampuan tindakan
keperawatan yang dapat dilakukan adalah sebagai berikut :
• Mendiskusikan dengan klien untuk menetapkan urutan kegiatan (telah dipilih
klien sebelumnnya) yang akan dilatihkan
• Bersama klien dan keluarga mendemonstrasikan beberapa kegiatan yang akan
dilakukan klien
• Berikan dukungan dan pujian yang nyata pada setiap kemajuan yang
diperihatkan klien

Latihan 5 Melatih kegiatan yang sudah dipilih klien seusai kemampuannya

Berikut ini beberapa contoh percakapan perawat klien dalam membantu melatih
kegiatan yang sudah di pilih, sesuai dengan kemampuan dan aspek, posttif yang
masih dimiliki klien
Orientasi

“Selamat pagi Pak/Bu bagaimana keadaan pagi ini ? Bagaimana kalau hari ini kita
latihan kegiatan yang sudah Bapak/Ibu tetapkan minggu lalu ?Bagaimana kalau kita
berlatih di ruang makan atau di dapur?”

Kerja

“Menurut Bapak/Ibu, kita akan melakukan latihan yang mana dulu dari 5 kegiatan
ini? Bagaimana kalau 2 kegiatan terlebih dahulu yang datihkan Bagiamana kalau
Bapak/Ibu menyebutkan 1 kegiatan beserta langkah-langkahnya, dan begitu
selanjutnya, bagaimana kalua bapak/Ibu yang menyebutkan dan saya bantu
mencatatnya Baik, ternyata cukup banyak langkah-langkah kegiatan yang Bapak/Ibu
masih ingat.

Terminasi

“Bagaimana Perasaannya Pak/bu ? setelah melakukan kegiatan tadi , Baiklah pak bu


bagaimana kalau kita ketemu lagi rabu depan, jam 10 Pagi ? Kita lanjutkan
percakapan tentan rencana kegiatan dan latihan kegiatan lainnya”

5) Membantu klien agar dapat merencanakan kegiatan sesuai dengan kemampuannya


Untuk mencapai tujuan dari tindakan keperawatan tersebut saudara dapat
melakukan hal berikut ini
• Memberi kesempatan kepada klien untuk mencoba kegiatan yang telah
dilatihkan
• Beri pujian atas aktivitas atau kegiatan yang dapat dilakukan klien setiap hari
• Tingkatkan kegiatan sesuai dengan tingkat toleransi dan oerubahan setiap
aktivitas
• Susun daftyar aktivitas yang sudah dilatihkan bersama klien dan keluarga
• Berikan kesempatan mengungkapkan perasaannya setelah peaksanaan kegiatan
• Yakinkan bahwa keluarga mendukung setiap aktivitas yang dilakukan klien

Latihan 6 Membantu klien merencanakan kegiatan yang sudah dilatihkan

Berikut contoh percakapan perawatan kliennya


Orientasi

“Selamat pagi Pak/Bu Bagaimana keadaannya pagi ini ? Bapak/Ibu hari ini terlihat
segar ? Bagaimana kalau hari ini kita melanjutkan diskusi kemarin tentang jadwal
rencana kegiatan yang sudah Bapak//Ibu latihkan ? Bersediakah Bapak/Ibu jika kita
melakukannya selama 20 menit ?Baak/Ibu ingin kita berdiskusi dimana ?”

Kerja

“Bagaimana kalau Bapak/Ibu yang menyebutkan dan saya bantu mencatatnya ?


Baik! Ternyata cukup banyak aktivitas yang dapat Bapak/Ibu lakukan.Bagaimana
kalau kegiatan ini Bapak/Ibu lakukan dengan melengkapinya seperti ini ( member
contoh /mendemonstrasikan. Baiklah Pak/Ibu sudah ada daftar aktivitas Bapak/IBu
dapat lakukan. Sepertinya Bapak/Ibu terlihat bersemangat ingin segera memulainya
Bagimana jika kita mendiskusikan daftar kegiatan ini dengan keluarga ? Baiklah!
kelihatannya Bapak/Ibu sudah siap melaksanakannya.”

Terminasi

“Bagaimana perasaan Bapak/Ibu dengan tersusunnya beberapa kegiatan ini ? Baiklah


kita akan bertemu kembali minggu depan untuk melakukan pembicaraan kita tentang
beberapa kegiatan lainnya yang dapat dilakukan Bapak/ Ibu pada waktu yang akan
datang Bersediakah Pak/Bu? Bagaiaman kalu bertemu jam 10 pagi.”

Anda mungkin juga menyukai