Anda di halaman 1dari 14

LAPORAN PENDAHULUAN KEPERAWATAN JIWA

HARGA DIRI RENDAH


Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas PKK Keperawatan Jiwa
Dosen Pengampu Aep Indarna, S.Pd.,S.Kep.,Ns.,M.Pd

Oleh :
Lusi Heriyanti
191FK01066
Tk. 3A

PROGRAM STUDI D3 KEPERAWATAN


FAKULTAS KEPERAWATAN
UNIVERSITAS BHAKTI KENCANA BANDUNG
2022
LAPORAN PENDAHULUAN
HARGA DIRI RENDAH

A. Harga Diri Rendah

1. Definisi
1) Evaluasi diri dan perasaan tentang diri atau kemampuan diriyang
negatif dan dapat secara langsung atau tidak langsung diekspresikan (Towsend,
1998).
2) Penilaian negatif seseorang terhadap diri dan kemampuan, yang diekspresikan
secara langsung maupun tidak langsung (Schultdan
Videbeck, 1998).
3) Perasaan negatif terhadap diri sendiri, hilangnya percaya diri dan harga diri,
marasa gagal mencapai keinginan (Keliat,1998).
2. Etiologi, Faktor Predisposisi dan FaktorPresipitasi
Berbagai faktor menunjang terjadinya terjadinya perubahan dalam konsep-
diri seseorang. Dalam tinjauan life span history klien, penyebab terjadinya harga
diri rendah adalah padamasa kecil sering disalahkan, jarang diberi pujian atas
keberhasilannya. Saat individu mencapai masa remaja keberadaannya kurang
dihargai, tidak diberi kesempatan dan tidak diterima.menjelang dewasa awal sering
gagal disekolah, pekerjaan atau pergaulan. Harga diri rendah muncul saat
lingkungan cenderung mengucilkan dan menuntut lebih dari kemampuannya
(Yosep, 2009).
1) Faktor Predisposisi
Faktor predisposisi terjadinya harga diri rendah kronis adalah penolakan
orang tua yang tidak realistis, kegagalan berulang kali, kurang mempunyai
tanggung jawab personal, ketergantungan pada orang lain, ideal diri yang tidak
realistis.

1
2) Faktor Presipitasi
Faktor presipitasi terjadinya harga diri rendah kronis adalah hilangnya
sebagian anggota tubuh, berubahnya penampilan, atau bentuk tubuh,
mengalami kegagalan, serta menurunnya produktivitas. Gangguan konsep diri :
harga diri rendah kronis ini dapat terjadi secara
situasional maupun kronik.
Situasional. Gangguan konsep diri: harga diri rendah kronis yang terjadi
secara situasional bisa disebabkan oleh trauma yang muncul secara tiba-tiba
misalnya harus dioperasi, mengalami kecelakaan, menjadi korban
pemerkosaan, atau menjadi narapidana, sehingga harus masuk penjara. Selain
itu, dirawat di rumah sakit juga bisa menyebabkan rendahnya harga diri
seseorang dikarenakan penyakit fisik, pemasangan alat bantu yang membuat
klien tidak nyaman, harapan yang tidak tercapai akan struktur, bentuk, dan
fungsi tubuh, serta perlakuan petugas kesehatan yang kurng menghargai klien
dan
keluarga.
Kronik. Gangguan konsep diri: harga diri rendah kronis biasanya sudah
berlangsung sejak lama yang dirasakan klien sebelum sakit atau sebelum
dirawat. Klien sudah memiliki pikiran negatif sebelum
dirawat dan menjadi semakin meningkat saat dirawat.
Baik faktor perdisposisi maupun presipitasi di atas bila telah memengaruhi
seseorang baik dalam berpikir, bersikap, maupun bertindak, maka dianggap
telah memengaruhi koping individu tersebut sehingga menjadi tidak efektif
(mekanisme koping individu tidak efektif). Bila kondisi klien dibiarkan tanpa
ada intervensi lebih lanjut dapat menyebabkan kondisi dimana klien tidak
memiliki kemauan untuk bergaul dengan orang lain (isolasi sosial). Klien yang
mengalami isolasi sosial dapat membuat klien asyik dengan dunia dan
pikirannya sendiri sehingga dapat muncul resiko perilaku kekerasan.

2
3. Tanda danGejala
Berikut ini adalah tanda dan gejala klien dengan gangguan hargadiri
rendah kronis:
1) Mengkritik dirisendiri
2) Perasaan tidakmampu
3) Pandangan hidup yang pesimistis
4) Tidak menerimapujian
5) Penurunan produktivitas
6) Penolakan terhadap kemampuandiri.
7) Kurang memperhatikan perawatandiri
8) Berpakaian tidak rapi
9) Selera makanberkurang
10) Tidak berani menatap lawanbicara
11) Lebih banyakmenunduk
12) Bicara lambat dengan nada suaralemah.
4. A. Pengkajian Keperawatan Jiwa yangdikaji
Masalah Data yang Perlu Dikaji
Keperawatan
Harga diri rendah Subjektif:
Kronis  Mengungkapkan dirinya merasa
tidak
berguna
 Mengungkapkan dirinya merasa
tidak
mampu
 Mengungkapkan dirinya tidak
semangat
untuk beraktivitas atau berkerja
 Mengungkapkan dirinya malasmelakukan
perawatan diri (mandi, berhias, makan,
atau
toileting)
Objektif:

3
 Mengkritik dirisendiri
 Perasaan tidakmampu
 Pandangan hidup yangpesimistis
 Tidak menerimapujian
 Menurunkanproduktivitas
 Penolakan terhadap kemampuandiri
 Kurang memperhatikan perawatandiri
 Berpakaian tidakrapi

4
 Berkurangnya seleramakan
 Tidak berani menatap lawanbicara
 Lebih banyakmenundunk
 Bicara lambat dengan nada suaralemah
B. Pohon Masalah (gambaran pohon masalah)
Resikotinggi(Risti) PerilakuKekerasan

Effect Perubahan Persepsi Sensori : Halusinasi IsolasiSosial


Core Problem Harga Diri RendahKronis

Causa Koping Individu tidakEfektif

5. DiagnosaKeperawatan
Harga diri rendahKronis
6. Rencana TindakanKeperawatan
1. Rencana tindakan keperawatan padaklien
 Tujuan/strategi pelaksanaan
Strategi pelaksanaan 1 (SP 1) untuk klien
a. Mengidentifikasikemampuandanaspekpositifyangdimiliki
klien.
b. Membantu klien menilai kemampuan yang masihdapat
dilakukan.
c. Membatu klien menetukan kegiatan yang akan dilatihsesuai
dengan kemampuan klien.
d. Melatih klien sesuai dengan kemampuan yangdipilih.
e. Memberikan pujian yang wajar terhadap keberhasilan klien.
f. Menganjurkan klien memasukan jadwal kegiatanharian. Strategi
pelaksanaan 2 (SP 2) untukklien.
a. Mengevaluasi jadwal kegiatan harianklien,
b. Melatih kemampuankeduanya
c. Menganjurkan klien memasukan dalam jadwalharian.

5
 Tindakan keperawatan untuk klien
a. Mengidentifikasi kemampuan dan aspek positif yang masih
dimiliki klien.
Perawat dapat melakukan hal-hal berikut utuk membantu klien
mengungkapkan kemampuan dan aspek positif yangmasih
dimiliki.
1) Mendiskusikan bahwa klien maasih memilikisejumlah
kemampuan dan aspek positif seperti kegiatan klien di rumah,
adanya keluarga dan lingkungan terdekat klien.
2) Beripujianyangrealistisataunyatadanhindarkan
penilaian yang negatif setiap kali bertemu dengan klien.
b. Membantukliendalammenilaikemampuanyangdapat
digunakan
Tindakan keperawatan yang dapat dilakukan adalah sebagai
berikut:
1) Mendiskusikan dengan klien kemampuan yang masihdapat
digunakan saat ini setelah mengalami bencana.
2) Membantu klien menyebutkannya dan berikan penguatanterhadap
kemampuan diri yang berhasil diungkapkan klien.
3) Perlihatkan respons yang konduktif dan jadilah pendengar yang
aktif.
c. Membantu klien agar dapat memilih atau menetapkan kegiatan sesuai
dengan kemampuan. Tindakan keperawatan yang dapat dilakukan
adalah sebagaiberikut:
1) Mendiskusikan dengan klien beberapa aktivitas yang dapat
dilakukan dan pilih sebagai kegiatan yang akandilakukan
sehari-hari.
2) Bantu klien menetapakan aktivitas yang dapat dilakukan secara
mandiri. Tentukan aktivitas-aktivitas yang memerlukan bantuan
minimal dan bantuan penuh dari keluarga atau lingkungan terdekat
klien. Berikan contoh cara pelaksanaan aktivitas yang dapat
dilakukan klien. Lakukan penyusunan aktivitas bersama klien
danbuatlah
6
daftar aktivitas atau kegiatan sehari-hari klien.
d. Melatih kegiatan klien yang sudah dipilih sesuai kemampuan. Tindakan
keperawatan yang dapat dilakukan adalahsebagai
berikut:
1) Mendiskusikan dengan klien untuk menetapkanurutan
kegiatan (yang sudah dipilih klien yang akan dilatih.
2) Bersamakliendankeluargamemperagakanbeberapa
kegiatan yang akan dilakukan klien.
3) Berikan dukungan dan pujian yang nyata pada setiap
kemajuan yang diperlihatkan klien.
e. Membantuklienagardapatmerencanakankegiatansesuai
kemampuan.
Untuk mencapai tujuan dari tindakan keperawatan tersebut,
saudara dapat melakukan hal-hal berikut:
1) Memberi kesempatan pada klien untuk mencobakegiatan
yang telah dilakukan.
2) Berikanpujianatasaktivitasataukegiatanyangdapatyang
dapat dilakukan klien setiap hari.
3) Tingkatkan kegiatan sesuai dengan tingkat toleransidan
perubahan setiap aktivitas.
4) Menyusundaftarsetiapaktivitasyangsudahdilakukan
bersama klien dan keluarga.
5) Berikan kesempatan pada klien untuk mengungkapkan perasaannya
setelah melaksanakankegiatan
6) Yakikan bahwa keluarga mendukung setiap aktivitas yang dilakukan
oleh klien
2. Rencana tindakan keperawatan pada keluarga.
 Tujuan/strategi pelaksanaan
Strategi pelaksanaan 1 (SP 1) untuk keluarga.
a. Mendiskusikan masalah yang dirasakan keluarga dalam
merawat klien.
b. Menjelaskan pengertian, tanda dan gejala harga diri rendah yang dialami
klien beserta prosesterjadinya.

7
Strategi Pelaksanaan 2 (SP 2) untuk keluarga.
a. Melatih keluarga untuk memperaktikan cara merawat klien harga
dirirendah.
b. Melatih keluarga melakukan cara merawat langsung kepada klien harga
drirendah.
Strategi pelaksanaan 3 (SP 3) untuk keluarga
a. Membantu keluarga membuat jadwal aktivitas di rumah termasuk
minumobat.
b. Menjelaskan follow up klien setelah pulang.
 Tindakan keperawatan untukkeluarga.
a. Diskusikan masalah yang dihadapi keluarga dalammerawat
klien.
b. Jeleskan kepada keluarga tentang kondisi klien yang
mengalami gangguan konsep diri; harga diri rendah kronis.
c. Diskusikan dengan keluarga kemampuan yang dimiliki klien.
d. Jelaskan cara-cara merawat klien dengan gangguan konsepdiri:
harga diri rendah kronis.
e. Demostrasikan cara merawat klien dengan gangguankonsep
diri: harga diri rendah kronis.
f. Bantu klien menyusun rencana kegiatan klien dirumah.
7. Referensi Laporan Pendahuluan
Damaiyanti, Mukhripah dan Iskandar. 2012. Asuhan Keperawatan Jiwa.
Bandung : Refika Aditama.
Fitria, Nita. 2014. Prinsip Dasar dan Aplikasi Penulisan Laporan Pendahuluan dan
Strategi Pelaksanaan Tindakan Keperawatan (LP dan SP). Jakarta : Salemba
Medika.

8
Strategi Pelaksanaan Tindakan Keperawatan Pada Pasien Harga Diri Rendah

 Masalah : Harga DiriRendah


 Waktu :Disesuaikan

A. ProsesKeperawatan
1. Kondisi
 Kondisi
Klien sedang duduk diatas tempat tidur sambil menunduk. Tidak mau
melihat dan bercakap-cakap drngan klien lain yang sedang
duduk di samping tempat tidurnya.
 Klienmasukkerumahsakitkarenamenolakuntukbergauldengan
orang lain. Hal itu terjadi sejak bapaknya meninggal dunia dua tahun yang
lalu.
 Klien sering mengatakan bahwa dialah penyebab kematian
bapaknya, karena dia tidak mampu menjaganya dengan baik. Klien
mengatakan seandainya dulu dia menyelesaikan pedidikan akpernya pasti
akan mampu merawat bapaknya. Klien mengatakan bahwa dia adalah anak
yang bodoh dan tidak berguna bagi keluarga. Klien mengatakan dia tidak
seperti kakaknya yang mempunyai banyak keahlian. Bahkan untuk menjaga
bapaknya yang sakit saja dia tidakmampu.
 Observasi pada klien didapatkan klien seringmenunduk,
menghindari kontak mata, dan berbicara hanya sebentar atau seperlunya
saja.
2. DiagnosaKeperawatan
Harga Diri Rendah Kronis

3. TUK/SP1
 Klien mampu mengidentifikasi kemampuan dan aspek positifyang
dimiliki.
 Klien mampu menilai kemampuan yang dapatdigunakan.
 Klien mampu menetapkan atau memilih kegiatan yang sesuai kemampuan.
 Klien mampu melatih kegiatan yang sudah dipilih sesuai
kemampuannya.
 Klien mampu merencanakan kegiatan yang sudahdilatihnya.\

9
4. TindakanKeperawatan
 Mengidentifikasikemampuandanaspekpositifyangmasih
dimiliki klien.
 Tindakan yang dapat dilakukan perawat agar klien mampu mengungkapkan
kemampuan dan aspek positif yang masihdimiliki
adalah dengan cara senagai berikut:
a. Mendiskusikan bahwa klien masih memiliki sejumlah
kemampuan dan aspek positif, seperti melakukanpekerjaan
rumah dengan keluarga dan lingkungan terdekat klien.
b. Beripujianyangrealistisataunyatadanhindarkanpenilaian
yang negative setiap kali bertemu dengan klien.
 Membantu klien agar mampu menilai kemampuan yangdapat
digunakan.
Tindakan yang dapat dilakukan perawat agar klien mampu menilai
kemampuan yang dapat digunakan adalah sebagai berikut.
a. Mendiskusikan dengan klien kemampuan yang masihdapat
digunakan saat ini setelah mengalami bencana
b. Bantuklienmenyyebutkannyadanberikanpenguatanpada
kemampuan diri yang diungkapkan klien
c. Perlihatkan respon yang kondusif dan jadilah pendengaryang
aktif.
 Melatih kegiatan klien yang sudah dilakukan adalahsebagai
berikut.
a. Mendiskusikan dengan klien untuk menetapkan urutankegiatan
(yang sudah dipilih klien) yang akan dilatihkan.
b. Bersama klien dan keluarga memperagakan beberapakegiatan
yang akan dilakukan klien.
c. Berikandukungandanpujianyangnyatapadasetiapkemajuan
yang perlihatkan klien.
 Membentuk klien agar dapat merencanakan kegiatan sesuai kemampuannya.

10
Untuk mencapai tujuan dari tindakan keperawatan tersebut, perawat
dapat melakukan hal-hal berikut.
a. Memberikesempatanklienuntukmencobakegiatannyang
telah dilatih
b. Beripujianatasaktivitasataukegiatanyangdapatdilakukan
klien setiap hari.
c. Tinkatkan kegiatan sesuai dengan kemampuandan perubahan
setiap aktivitas.
d. Susunandaftaraktivitasyangsudahdilatihbersamakliendan
keluarga.
e. Berikan kesempatan pada klien untuk mengungkapkan
perasaannya setelah pelaksanaan kegiatan.
f. Yakinkanbahwa keluarga mendukung setiap aktivitas yang dilakukan
klien.
B. Strategi Komunikasi danPelaksanaan
1. Orientasi
“Assalamualaikum. Selamat pagi N. saya suster…., panggilsaja
suster.., saya mahasiswa Fakultas Ilmu Keperawatan …yang akan bertugas di
sini dari jam 08.00-12.00 siang nanti.”
“Apa yang menyebabkan N dibawa ke sini? Apakah N masih
mengingatnya?”
“Bagaimana kalau kita membicarakaan tentang alas an N tidak mau bergaul
dengan orang lain dan terus menyendiri saja di dalam
kamar?”
“Di mana kita membicarakannya? Bagaimana kalau di luar saja? Berapa
lama? 20 menit saja?”
2. Kerja
“Coba N ceritakan apa yang menyebabkan N tidak mau bergaul dengan? Apa
yang menyebabkan N merasa bersalah? Apa yang
menyebabkan N merasa sangat bodoh?”
“Bagaimana dengan kemampuan lain seperti kemampuan akademik
lainnya selain computer?”
(Jika klien mengangguk)

11
“Nah, apa saja? Coba ceritakan ke suster. Bagus, apalagi? Saya buat
daftarnya ya. Apa lagi kegiatan lain? Menyanyimisalnya?Atau
mengaji? Wah.., bagus sekali ada enam kemampuan yang N miliiki.” “N, dari
enam kemampuan yang dimiliiki mana yang masih bisa
ddilakukan di rumah sakit? Coba kita lihat yang pertama bisakah, yang
kedua…(Misalnya ada 3 kemampuan yang bisa dilakukan) “Wah, bagus sekali
masih ada tiga kemampuan yang bisa dilakukan di rumahsakit.”
“Sekarang coba N pilih salah satuyang mampu dilakukan di rumah sakit.
Bagus sekali, sekarang kita coba latih kemampuan N dalam membaca alquran.
N pernah mengaji selama di rumah sakit ini? Bagus sekali. Biasanya Alquran-
nya didapat dari siapa? Baiklah, sekarang suster pinjamkan Alquran, dan coba
N membaca ayatyang
N inginkan.”
“Bagus sekali bacaan N, pembacaan hurufnya juga tepat.” Sekarang coba
dilanjutkan ke ayat yang berikutnya.”
“Nah, sekarang kita sudah selesai mengaji, N tutup saja Alquran.”
3. Terminasi
“Bagaimana perasaan N setelah kita bercakap-cakap dan latihan
mengaji tadi?”
“Ternyata masih banyak kemampuan N yang bisa dilakukan di rumah
ssakit ini yang sudah N praktikan dengan baik sekali.”
“Bagaimana kalau kita masukkan kegiatan inni di dalam jadwal
harian N. Menurut N jam berapa mau dimasukan?”
“Bagus sekali, berate jam 05.30 setelah salat shubuh dan 18.30
setelah salat maghrib ya.”
“Baiklah, bagaimana kalau dua jam lagi saya datang dan kita melatih
kemampuan N yang kedua yaitu menanam bunga. Tempatnya di sini saja ya N”

12
13

Anda mungkin juga menyukai