Definisi
Harga diri rendah merupakan perasaan negatif terhadap diri sendiri,
hilangnya percaya diri dan harga dir, merasa gagal mencapai keinginan (Keliat
1998 dalam Fitria, 2012).
Menurut Towsend dalam Fitria, (2012) harga diri rendah kronis adalah
evaluasi diri dan perasaan tentang diri atau keamampuan diri yang negatif dan
dapat secara langsung dan tidak langsung.
Jadi, harga diri rendah kronis merupakan suatu keadaan seseorang yang
mengalami hilang percaya diri, merasa gagal negatif terhadap diri sendiri.
B. Klasifikasi
Gangguan konsep diri: harga diri rendah dibagi menjadi dua yaitu harga
diri rendah situasional dan harga diri rendah kronis.
1. Harga diri rendah situasional
Gangguan konsep diri: harga diri rendah situasional bisa disebabkan
oleh trauma yang muncul terjadi secara tiba-tiba misalnya harus dioerasi,
mengalami kecelakaan, menjadi korban perkosaan, atau menjadi narapidana
sehingga harus masuk penjar. Selain itu dirawat dirumah sakit juga bisa
menyebabkan rendahnya harga diri seseorang dikarenakan penyakit fisik,
pemasangan alat bantu yang membuat klien tidak nyaman, harapan yang
tidak tercapai akan struktur, bentuk dan fungsi tubuh, serta perlakuan
petugas kesehatan yang kurang menghargai klien dan keluarga.
2. Harga diri rendah kronis
Gangguan konsep diri: harga diri rendah kronis biasanya berlangsung sejak
lama yang dirasakan klien sebelum sakit atau sebelum dirawat. Klien sudah
memiliki pikiran negative sebelum dirawat dan menjadi semakin meningkat
saat dirawat.
C. Etiologi
1. Faktor Predisposisi
Factor predisposisi terjadi pada harga diri rendah adalah penolakan orang
tua yang realistis, kegaglan berulang kali, kurang mempunyai tanggung
jawab personal, ketergantungan pada orang lain, ideal diri yang tidak
realistis.
2. Faktor presipitasi
Factor presipitasi pada harga diri rendah yaitu hilangnya sebagian
anggota tubuh, berubah penampilan atau bentuk tubuh, mengalami
kegagalan, serta menurunnya produktivitas.
Faktor predisposisi dan presipitasi jika telah mempengaruhi seseorang
baik dalam bepikir, bersikap maupun bertindak, maka dianggap telah
mempengaruhi koping individu tersebut sehingga menjadi koping individu
tidak efektif. Jika kondisi klien dibiarkan tanpa di intevensi lebih lanjut dapat
menyebabkan kondisi dimana klien tidak memiliki kemauan untuk bergaul
dengan orang lain.
D. Tanda dan Gejala
1. Mengkritik diri sendiri
2. Perasaan tidak mampu
3. Pandangan hidup yang pesimistis
4. Tidak menerima pujian
5. Penurunan produktivitas
6. Penolakan terhadap kemampuan diri
7. Kurang memperhatikan perawatan diri
8. Berpakaian tidak rapi
9. Selera makan berkurang
10. Tidak berani menatap lawan bicara
11. Lebih banyak menunduk
12. Bicara lambat dengan nad suara lemah
E. Rentang Respon
Respon Respon
Adaftif maladaftif
F. Pohon Masalah
Resiko tinggi perilaku kekerasan
Isolasi Sosial