Anda di halaman 1dari 21

Aspek Etik Dan Legal

Dalam Keperawatan Gawat Darurat


Curriculum Vitae
Nama Riwayat Pendidikan

Gusti Jhoni Putra


D III : AKPER Muhammadiyah Pontianak
S 1 : Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta
Ners : Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta
Alamat M.Pd : Universitas Tanjungpura, Pontianak

Jl. Tani, No. 32, Tanjung M.Kep : Universitas Muhammadiyah Yogyakarta

Raya 2, Pontianak, Kal-Bar


Pekerjaan
Dosen STIK Muhammadiyah Pontianak
Status
(2010 – Sekarang)
Menikah (Istri 1, Anak 2)
Wakil Ketua Bidang Informasi dan
Penelitian PPNI Prov. Kalimantan Barat
Kontak (2014 – Sekarang)
gustijhoni16@gmail.com Ketua Bidang Organisasi dan Hukum
085251156140 HIPGABI Prov. Kalimantan Barat
(2015 – Sekarang)
Tujuan
a.Tujuan
Pembelajaran a.Tujuan Pembelajaran Khusus (TPK)
Umum (TPU)

Setelah Setelah mempelajari materi ini peserta


mempelajari materi mampu Menjelaskan aspek legal
ini, peserta mampu keperawatan gawat darurat
menjelaskan
dengan tepat etik
dan aspek legal
dalam keperawatan Tuntutan
Kewenangan
gawat darurat hukum
penanganan
secara benar keperawatan
gawat darurat
gawat darurat
Pokok Bahasan
1)Aspek Legal
keperawatan gawat
darurat

a)Kewenangan
penanganan gawat
darurat

Tuntutan hukum
keperawatan gawat
darurat
PENGERTIAN

Benar
Pantas

Legal
Etik
Salah Tidak
Pantas

Konsekwensi Merujuk pada


hukum standar profesi
Kapan?

Pelaku sengaja berbuat sesuatu yg


1 melawan hukum  niat

Pelaku mempunyai tujuan dan tujuan


itu memang dikehendaki oleh si pelaku 2

Perbuatan pelaku tersebut dicela


3 karena merugikan masyarakat
Landasan Hukum
UU No 36 /2009 (Kesehatan)
pasal 32, 58, 190 : 1 dan 2

UU No 44 / 2009 (Rumah Sakit)


Pasal 29, 34 dan 45

UU 38/2014 (Perawat)
Pasal 35

UU 36/2014 (Tenaga Kesehatan)


Pasal 57 dan 75

PerMenKes No.148 Tahun 2009


(Registrasi dan Praktik Perawat)
UU No 36 /2009 ttg Kesehatan
pasal 32

•Dalam keadaan darurat, fasilitas pelayanan


kesehatan, baik pemerintah maupun
Ayat 1 swasta, wajib memberikan pelayanan
kesehatan bagi penyelamatan nyawa pasien
dan pencegahan kecacatan terlebih dahulu.

•Dalam keadaan darurat, fasilitas pelayanan


kesehatan, baik pemerintah maupun swasta
Ayat 2 dilarang menolak pasien dan/atau meminta
uang muka.
UU No 36 /2009 ttg Kesehatan
pasal 58
•Setiap orang berhak menuntut ganti rugi
terhadap seseorang, tenaga kesehatan,
dan/atau penyelenggara kesehatan yang
Ayat 1 menimbulkan kerugian akibat kesalahan
atau kelalaian dalam pelayanan kesehatan
yang diterimanya.

•Tuntutan ganti rugi sebagaimana dimaksud


pada ayat (1) tidak berlaku bagi tenaga
kesehatan yang melakukan tindakan
Ayat 2 penyelamatan nyawa atau pencegahan
kecacatan seseorang dalam keadaan
darurat.
UU No 36 /2009 ttg Kesehatan
pasal 190

•Pimpinan fasilitas pelayanan kesehatan


dan/atau tenaga kesehatan yang melakukan
praktik atau pekerjaan pada fasilitas
pelayanan kesehatan yang dengan sengaja
tidak memberikan pertolongan pertama
Ayat 1 terhadap pasien yang dalam keadaan gawat
darurat sebagaimana dimaksud dalam Pasal
32 ayat (2) atau Pasal 58 ayat (2) dipidana
dengan pidana penjara paling lama 2 (dua)
tahun dan denda paling banyak Rp
200.000.000,00 (dua ratus juta rupiah).
UU No 36 /2009 ttg Kesehatan
pasal 190

•Dalam hal perbuatan sebagaimana


dimaksud pada ayat (1) mengakibatkan
terjadinya kecacatan atau kematian,
pimpinan fasilitas pelayanan kesehatan
Ayat 2 dan/atau tenaga kesehatan tersebut
dipidana dengan pidana penjara paling
lama 10 (sepuluh) tahun dan denda paling
banyak Rp1.000.000.000,00 (satu miliar
rupiah)
UU No 44 /2009 ttg Rumah Sakit
pasal 29

•Memberikan pelayanan gawat darurat


kepada pasien sesuai dengan kemampuan
Kewajiban pelayanannya;
Rumah Sakit
•Pelayanan gawat darurat tanpa uang muka,
ambulan gratis, pelayanan korban bencana
UU No 38 /2014 ttg Perawat
Pasal 35
• Dalam keadaan darurat untuk memberikan
pertolongan pertama, Perawat dapat melakukan
tindakan medis dan pemberian obat sesuai dengan
kompetensinya.

• Pertolongan pertama sebagaimana dimaksud pada ayat


(1) bertujuan untuk menyelamatkan nyawa Klien dan
mencegah kecacatan lebih lanjut.
Perawat
• Keadaan darurat sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
merupakan keadaan yang mengancam nyawa atau
kecacatan Klien.

• Keadaan darurat sebagaimana dimaksud pada ayat (1)


ditetapkan oleh Perawat sesuai dengan hasil evaluasi
berdasarkan keilmuannya.
UU No 36 /2014
ttg Tenaga Kesehatan

•Tenaga Kesehatan dalam menjalankan


praktik berhak memperoleh pelindungan
hukum sepanjang melaksanakan tugas
Pasal 57 sesuai dengan Standar Profesi, Standar
Pelayanan Profesi, dan Standar Prosedur
Operasional

•Tenaga Kesehatan dalam menjalankan


praktik berhak mendapatkan pelindungan
Pasal 75 hukum sesuai dengan ketentuan Peraturan
Perundangundangan.
Evaluasi
Kesehatan

Rumah
Sakit

Tenaga
Kesehatan

Perawat
Don’t ever think
another people
more than you,
Motivasi and don’t ever
consider you are
the best than
another

SPO
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai