GAWAT DARURAT
Dasar Hukum praktek saat
Pengertian , sejarah hukum dan asas hukum
ini
UU no 44 tahun 2009 tentang Rumah Sakit.
UU no 36 tahun 2009 tentang kesehatan
UU no 38 tahun 2014 tentang KEPERAWATAN
PMK nomor permenkes
No.2052/menkes/per/x/2011tentang izin praktik dan
pelaksanaan praktik kedokteran.
PMK no 269 tahun 2008 tentang rekam medik
PMK No. 46 tahun 2013 tentang Registrasi tanaga
Kesehatan.
PMK No. 148 tahun 2010 tentang Izin
Penyelenggaraan Praktik Perawat.
PMK NO 17 TAHUN 2013 TENTANG PERUBAHAN
pmk 148 TAHUN 2010
UU NO 38 TAHUN 2014 BAB I
PASAI I
5
EKSISTENSI KEPERAWAATAN
UU No.36 tahun 2009 ttg Kesehaatan
.Pelaksanaannya
tenaga kesehatan yang mempunyai keahlian dan
kewenangan untuk itu
6
UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA
NOMOR 44 TAHUN 2009 TENTANG RUMAH
SAKIT BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1
8
EKSISTENSI PERAWAT DI RS
Non Keperawata
Kesehatan n
SDM
RS
Manajemen Kefarmasian
RS
STD PROFESI
STD
ETIKA PROFESI
PELAYANAN RS
MENGHORMATI KESELAMATAN
HAK PASIEN PASIEN
TANGGUNG JAWAB PERAWAT
Sesuai dengan Fungsi Perawat
Independent
caring role
Koordinative role
Dependent/Therapeutic role
Colaborative role ….?
INDEPENDEN
Untuk semua kegiatan yang termasuk Asuhan
Keperawatan (Caring Activities) maka
Perawat bertanggung jawab/gugat PENUH
terhadap kesalahan dari KEPUTUSAN yang
dibuat (responsible for the decision to
perform)
13
SYARAT PENDELEGASIAN
1. Untuk penentuan diagnosa/ terapi tidak boleh
didelegasikan.
2. Pemberi pendelegasian harus YAKIN akan kemampuan
yang didelegasikan.
3. Pendelegasian harus tertulis secara rinci dan jelas
4. Harus ada bimbingan teknis dari Pemberi
Pendelegasian
5. Bila Penerima merasa YAKIN TIDAK MAMPU, maka ia
wajib menolak.
PENGATURAN
PELAYANAN
GAWAT DARURAT
15
KUHP BAB III PASAL 48
20
Pasal 190 (2)
21
UU No 44 tahun 2009 ttg RS
Pasal 29
Kewajiban RS :
22
PMK no 47 tahun 2018 tentang
pelayanan kegawatdaruratan
BAB III pasal 3 kriteria gadar
1.Mengancam nyawa membahayakan diri dan
orang lain.
2. Adanya gangguan jalan nafas pernafasan dan
sirkulasi.
3. Penurunan kesadaran.
4. Gangguan hemodinamik
5. Memerlukan tindakan segera
23
Pasal 6 ayat 2
Faskes yang melakukan penangnan
1. Puskesmas
2. Klinik.
3. Praktek Mandiri Dokter
4. Praktek mandiri Dokter gigi
5. Praktek Tenaga kesehatan lain
6. Rumah sakit.
24
Pasal 11 ayat 2
SDM yang bisa menangani
kegawatdaruratan
1. Dokter
2. Dokter gigi
3. Perawat
4. Tenaga kesehatan lain
25
BENTUK TANGGUNG JAWAB
NAKES/PERAWAT
2) BREACH OF DUTY :
Pelanggaran kewajiban atau tidak
memenuhi norma yang ditetapkan
oleh standar.
UNSUR ………
3) DAMAGES :
Kerugian/ kerusakan/ cidera pada
klien; dapat bersifat fisik, finansial,
atau emosional.
4) CAUSATION :
Ada hubungan sebab akibat antara
unsur "Breach Of Duty" dengan
"Damages".
PENYELESAIAN MASALAH
HUKUM
TUNTUTAN PIDANA:
MELALUI PROSES PENYIDIKAN,
PENUNTUTAN, PENGADILAN DAN
EKSEKUSI
TUNTUTAN PERDATA:
MELALUI PROSES PENGADILAN
DI LUAR PENGADILAN
○ NEGOSIASI, MEDIASI, ARBITRASI, DLL
KEWENANGAN PERAWAT **
ASUHAN KEPERAWATAN
pengkajian,
penetapan diagnosa keperawatan,
perencanaan,
implementasi,
dan evaluasi keperawatan
DAPAT MEMBERI OBAT BEBAS
DAN BEBAS TERBATAS
34
YANG TERMASUK KEDALAM
KEGAWATDARURATAN ORTHOPEDI :
Fraktur terbuka
Dislokasi dan atau fraktur dislokasi
Kompartement syndrom
Traumatik Amputasi
FRAKTUR TERBUKA
Dikatakan fraktur tebuka jika terdapat hubungan antara tulang yang
fraktur dengan dunia luar, biasanya dikarenakan kulit, otot serta
jaringan diatasnya sudah tidak utuh
KOMPARTEMEN SYNDROM
• Merupakan suatu sindrom yang terjadi karena peningkatan tekanan
intrakompartemen, yaitu kompartemen osteofasial yang tertutup
sehingga mengakibatkan berkurangnya perfusi jaringan dan tekanan
oksigen jaringan.
DISLOKASI DAN FRAKTUR DISLOKASI
TINDAKAN KEPERAWATAN