Demam Berdarah Dengue (DBD) adalah infeksi yang disebabkan
oleh virus Dengue. Dengue adalah virus penyakit yang ditularkan dari nyamuk Aedes Spp, nyamuk yang paling cepat berkembang di dunia ini telah menyebabkan hampir 390 juta orang terinfeksi setiap tahunnya. Beberapa jenis nyamuk menularkan atau menyebarkan virus dengue. DBD memiliki gejala serupa dengan Demam Dengue, namun DBD memiliki gejala lain berupa sakit/nyeri pada ulu hati terus- menerus, pendarahan pada hidung, mulut, gusi atau memar pada kulit.
Menurut data WHO, Asia Pasifik menanggung 75% dari beban
dengue di dunia antara tahun 2004 dan 2010, sementara Indonesia dilaporkan sebagai negara ke-2 dengan kasus DBD terbesar diantara 30 negara wilayah endemis.
Penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) merupakan salah satu
masalah kesehatan masyarakat di Indonesia yang jumlah penderitanya semakin meningkat dan penyebarannya semakin luas, penyakit DBD merupakan penyakit menular yang pada umumnya menyerang pada usia anak-anak umur kurang dari 15 tahun danjuga bisa menyerang pad a orang dewasa (Widoyono, 2005).
Kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) yang terjadi di
Indonesia dengan jumlah kasus 68.407 tahun 2017 mengalami penurunan yang signifikan dari tahun 2016 sebanyak 204.171 kasus. Provinsi dengan jumlah kasus tertinggi terjadi di 3 (tiga) provinsi di Pulau Jawa, masing- masing Jawa Barat dengan total kasus sebanyak 10.016 kasus, Jawa Timur 7.838 kasus dan Jawa Tangah 7.400 kasus. Sedangkan untuk jumlah kasus terendah terjadi di Provinsi Maluku Utara dengan jumlah 37 kasus. Berdasarkan Profil Kesehatan Bandung tahun 2018, kasus demam berdarah dengue pada tahun 2018 sebanyak 2.826 kasus. Naik tajam sebesar 58,23% bila dibandingkan tahun 2017 lalu. Tiga Kecamatan dengan kasus DBD terbanyak ditemui di Cibeunying Kidul (222 kasus), Coblong (187 kasus), Batununggal (162 kasus).
Angka Bebas Jentik (ABJ) secara nasional berdasarkan Profil
Kesehatan Indonesia tahun 2018 sebagai salah satu indikator yang digunakan untuk pengendalian penyakit DBD sampai dengan tahun 2018 belum mencapai target yang sebesar ≥ 95%. Dengan demikian diduga kuat ada pengaruh dari aspek lingkungan dan pengetahuan, perilaku peran masyarakat tentang PSN (Pemberantasan Sarang Nyamuk) dalam program pemberantasan penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD).