Anda di halaman 1dari 3

BAB I

PENDAHULUAN

1. Latar Belakang

Demam Berdarah Dengue (DBD) adalah infeksi yang disebabkan


oleh virus Dengue. Dengue adalah virus penyakit yang ditularkan dari
nyamuk Aedes Spp, nyamuk yang paling cepat berkembang di dunia
ini telah menyebabkan hampir 390 juta orang terinfeksi setiap
tahunnya. Beberapa jenis nyamuk menularkan atau menyebarkan virus
dengue. DBD memiliki gejala serupa dengan Demam Dengue, namun
DBD memiliki gejala lain berupa sakit/nyeri pada ulu hati terus-
menerus, pendarahan pada hidung, mulut, gusi atau memar pada kulit.

Menurut data WHO, Asia Pasifik menanggung 75% dari beban


dengue di dunia antara tahun 2004 dan 2010, sementara Indonesia
dilaporkan sebagai negara ke-2 dengan kasus DBD terbesar diantara 30
negara wilayah endemis.

Penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) merupakan salah satu


masalah kesehatan masyarakat di Indonesia yang jumlah penderitanya
semakin meningkat dan penyebarannya semakin luas, penyakit DBD
merupakan penyakit menular yang pada umumnya menyerang pada
usia anak-anak umur kurang dari 15 tahun danjuga bisa menyerang pad a
orang dewasa (Widoyono, 2005).

Kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) yang terjadi di


Indonesia dengan jumlah kasus 68.407 tahun 2017 mengalami
penurunan yang signifikan dari tahun 2016 sebanyak 204.171 kasus.
Provinsi dengan jumlah kasus tertinggi terjadi di 3 (tiga) provinsi
di Pulau Jawa, masing- masing Jawa Barat dengan total kasus sebanyak
10.016 kasus, Jawa Timur 7.838 kasus dan Jawa Tangah 7.400 kasus.
Sedangkan untuk jumlah kasus terendah terjadi di Provinsi Maluku Utara
dengan jumlah 37 kasus.
Berdasarkan Profil Kesehatan Bandung tahun 2018, kasus demam
berdarah dengue pada tahun 2018 sebanyak 2.826 kasus. Naik tajam sebesar
58,23% bila dibandingkan tahun 2017 lalu. Tiga Kecamatan dengan kasus
DBD terbanyak ditemui di Cibeunying Kidul (222 kasus), Coblong (187
kasus), Batununggal (162 kasus).

Angka Bebas Jentik (ABJ) secara nasional berdasarkan Profil


Kesehatan Indonesia tahun 2018 sebagai salah satu indikator yang
digunakan untuk pengendalian penyakit DBD sampai dengan tahun 2018
belum mencapai target yang sebesar ≥ 95%. Dengan demikian diduga
kuat ada pengaruh dari aspek lingkungan dan pengetahuan, perilaku peran
masyarakat tentang PSN (Pemberantasan Sarang Nyamuk) dalam program
pemberantasan penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD).

B.

Anda mungkin juga menyukai