Anda di halaman 1dari 21

ASPEK ETIK – LEGAL DALAM

KEPERAWATAN BENCANA
BENCANA
Definisi Aspek Etik dan Legal Dalam
Konteks Keperawatan

 Etik merupakan istilah yang digunakan untuk merefleksikan


bagaimana seharusnya manusia berperilaku, apa yang seharusnya
dilakukan seseorang terhadap orang lain
 Etik merupakan prinsip yang menyangkut benar atau salah, baik dan
buruk dalam berhubungan dengan orang lain
 Aspek Legal merupakan dasar hukum untuk melindungi hak publik.
KODE ETIK KEPERAWATAN BENCANA

 Perawat bencana memberikan pelayanan dengan penuh hormat bagi


martabat kemanusiaan dan keunikan klien
 Perawat bencana mempertahankan kompetensi dan tanggung jawab dalam
praktek keperawatan emergensi
 Perawat bencana melindungi klien manakala mendapatkan pelayanan
kesehatan yang tidak kompeten, tidak legal, sehingga keselamatannya
terancam
Lanjutan …..

 Perawat bencana selalu belajar, mengimplementasikan dan meningkatkan


pengetahuan
 Perawat bencana bekerja sama dengan profesi kesehatan lain dan
masyarakat secara profesional untuk mencapai derajat kesehatan
masyarakat
ASPEK ETIK DAN ISU DALAM KEPERAWATAN BENCANA
(Veenema, 2012 dalam Hamarno, 2016) :

1. Pencatatan dan pelaporan


Negara membutuhkan laporan tentang kasus-kasus penyakit
baru dalam 24 jam, atau penyakit yang timbul lebih dari 24
jam.
2. Informasi Kesehatan
Informasi kesehatan tidak bisa diberikan tanpa sepengetahuan
individu yang bersangkutan.
3. Karantina , Isolasi dan Civil Commitment (kebebasan)
Lanjutan………
4. Vaksinasi
Negara Mewajibkan warga negaranya menjalani vaksinasi untuk pencegahan penyakit kecuali
alasan agama dan penyakit kronis
5. Pengobatan penyakit
 Orang dewasa memilki hak otonomi untuk pengobatan penyakit mereka
 UUK wajib memberikan pengobatan pada penyakit menular
6. Screening dan Testing
7. Profesional Licensing
8. Alokasi sumber daya
9. Profesional Leability (perlindungan)
Dilema Etis saat kondisi bencana
 Perawat perlu memiliki pengalaman
 Kerusakan lingkungan yang sesuai dengan keilmuan yang
masyarakat (fasilitas dimilikinya
 Meningkatkan kompetensi “Bersikap
rusak, sandang dan
dan berperlaku” sesuai dengan etika
pangan) profesi
 Mendahulukan kepentingan
 Korban bencana masyarakat dari pada pribadi dan
(masyarakat, perawat kelompok
 Melakukan kendali mutu dan kendali
dan keluarga) biaya dalam penyelenggaraan upaya
kesehatan
 Rumah sakit kolaps
ASPEK LEGAL

 UU PENANGGULANGAN BENCANA  uu NO 24 TH 2017


Tindakan saat tanggap bencana
 UU KESEHATAN No. 36 Thn 2009
 Pasal (63) Pengobatan dan perawatan menggunakan ilmu kedokteran
dan ilmu keperawatan Psl 32: Pada kondisi darurat pelayanan
kesehatan diberikan tanpa uang muka
 Psl 53 (3):pelayanan kesehatan hrs mendahulukan pertolongan
penyelamatan nyawa pasien dibandingkan kepentingan lainnya
 Psl 58 (3): tuntutan ganti rugi tidak berlaku jika utk menyelamatkan
nyawa dalam keadaan darurat
 Psl 82; 83: pelayanan pada kondisi darurat dan bencana
 UU No.36 Tahun 2009 Tentang Kesehatan
 Pasal 82 : Pelayanan kesehatan bencana yang dimaksud
pada ayat (2): tanggap darurat dan paska bencana :
mencakup pelayanan kegawatdaruratan yang bertujuan
untuk menyelamatakan nyawa dan mencegah kecacatan
lebih lanjut
 Pasal 83 ayat (1) : Setiap orang yang memberikan
pelayanan kesehatan pada bencana harus ditujukan untuk
menyelamatakan nyawa dan mencegah kecacatan lebih
lanjut, dan kepentingan terbaik bagi pasien
 Ayat (2) : Pemerintah menjamin perlindungan hukum bagi
setiap orang sebagaiman dimaksud pada ayat (1) sesuai
dengan kemampuan yang dimiliki
 UU No 38 Th 2014
 Pasal 28 (ayat 3): Praktik keperawatan didasarkan pada:
kode etik, standar pelayanan, standar profesi, dan SOP
 PASAL 35:
Ayat 1 Dalam kondisi darurat perawat dapat melakukan
tindakan medis dan pemberian obat sesuai
kompetensinya
 Ayat 2 Tujuan menyelamatkan nyawa dan mencegah
kecacatan lebih lanjut
 Ayat 3 Keadaan darurat merupakan keadaan mengancam
nyawa atau kecacatan
 Ayat 4 Keadaan darurat ditetapkan oleh perawat dengan
hasil evaluasi berdasarkan keilmuannya
PERAN PERAWAT PRA BENCANA

 Undang – undang No. 38 tahun 2014, Pasal 31:


 Memberikan konseling penyuluhan
 Melakukan pemberdayaan masyarakat
 Menjali kemitraan dalam perawatan kesehatan
 Meningkatkan pengetahuannya
PERAN PERAWAT SAAT BENCANA

 UU No. 38, Tahun 2014, Pasal 35


 Dalam keadaan darurat perawat dapat melakukan tindakan
medis dan pemberian obat sesuai kompetensinya
 Pertolongan pertama bertujuan untuk menyelamatkan
nyawa klien dan mencegah kecacatan lebih lanjut
Lanjutan……..

 Pasal 33, Ayat 4


Dalam melaksanakan tugas pada keadaan
keterbatasan tertentu perawat berwenang :
 Melakukan pengobatan pada penyakit umum
 Merujuk pasien
 Melakukan pelayanan kefarmasian secara
terbatas
Lanjutan…………

 UU No. 36 tahun 2009


Pasal 59
 Tenaga kesehatan wajib memberikan pertolongan pertama pada
penerima pelayanan kesehatan dalam keadaan gawat/ darurat
bencana untuk penyelamatan nyawa dan pencegahan kecacatan
 Tenaga kesehatan dilarang menolak pelayanan kesehatan dan
meminta uang muka terlebih dahulu
 Pasal 63
Dalam keadaan tertentu tenaga kesehatan memberikan pelayanan
diluar kewenangannya
PERAN PERAWAT PASCA BENCANA

 PP No. 21 Tahun 2008 Pasal 56 :


 Perawat harus mempunyai skiil keperawatan yang
baik, memiliki sikap dan jiwa kepedulian, dan
memahami konsep siaga bencana
 Perawatan korban bencana, obat –obatan,
peralatan kesehatan, rehabilitasi mental
Kompetensi perawat Bencana

 Triage gawat darurat/ bencana


 Pelaksana penyelamatan kehidupan dasar
 Pelaksanaan tindakan keperawatan Gadar
 Pemenuhan kebutuhan klien Gadar
 Monitoring
 Dokumentasi
 Penanganan kepanikan klien dan keluarga
 Penanganan sukarelawan bencana
Evidence Based Practice dalam Kep
Bencana
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai