Anda di halaman 1dari 8

ASPEK LEGAL DAN ETIK

DALAM KEPERAWATAN
Ns. R. Tri Rahyuning Lestari, S.Kep., M.Biomed
Aspek legal dan Etik Keperawatan :
1. Pencatatan dan Pelaporan penyakit
Negara mempunyai kewenangan untuk meminta health care provider ( penyedia layanan kesehatan )
untuk melaporkan kasusu – kasus penyakit yang ada.
2. Informasi Kesehatan
Berisi tentang identitas individu, sehingga akan adanya tentang privasi dan kerahasiaan
3. Karantina, isolasi dan Civil commitmen
a. Karantina : keharusan untuk isolasi orang atau barang ( biasanya 40 hari ) bila orang atau barang
tersebut dicurigai mengandung penyakit infeksi
b. Isolasi : Penempatan orang atau barang yang diketahui mengandung penyakit dalam waktu tertentu
sehingga penyakit tidak tersebar
c. Civil commitment : berhubungan dengan gangguan system kesehatan mental dan membahayakan
dirinya dan orang lain
4. Vaksinasi
Negara mempunyai otoritas mewajibkan warganya untuk melakukan vaksinasi contohnya rubella dan
poliosebelum anak masuk sekolah pengecualian bagi mereka dengan alas an agama dan penyakit kronis
tertentu.
5. Pengobatan penyakit ( Treatment for disease
Memberi kebebasan untuk pengobatan dan hak untuk menolak pengobatan
6. Screening & Testing
Screening melakukan deteksi dini dengan memeriksa semua anggota dari suatu populasi untuk
menemukan adanya suatu penyakit
Testing biasanya mengacu pada prosedur medis untuk memeriksa apakah seseorang mempunyai
suatu penyakit tertentu
7. Lisensi profesional (professional Lisensing)
Perawat sebagai tenaga kesehatan yang mempunyai kewenangan dalam penanganan bencana yaitu
memiliki surat ijinpraktek keperawatan agar menjalankan tugasnya secara profesional.
8. Alokasi sumber daya ( Resource Allocation )
Dalam bencana banyak memerlukan sumberdaya seperti obat-obatan, antiseptic, antitoxin, vaksin
dan sumber daya manusia seperti petugas klesehatan, perawat harus adil dalam memberikan
pelayanan atau mendistribusikan sumber daya tanpa membedakan ras, agama, suku bangsa, dan
golongan.
9. Profesional Libiabelity
Perawat hendaknya memberikan pelayanan berdasarkan standar dan SOP yang ditetapkan.
10. Penyedia layanan yang memadai ( Provosion of adequate care)
Rumah sakit menyediakan pelayanan yang terbaik bagi korban, dari sumber daya manusia yang
sesuai, membatasi jam kerja termasuk kebutuhan jam kerja perawat dalam kondisi darurat.
PRINSIP MORAL ETIKA :
 Otonomi ( Autonomy )
 Berbuat baik ( Beneficience )
 Tidak Merugikan ( Non – Malefcence )
 Kejujuran ( Veracity )
 Keadilan ( Justice )
 Kerahasiaan ( Confidentiality )
 Menepati janji ( Fidelity )
 Akuntabilitas ( Accountability )
LANDASAN HUKUM PELAYANAN GAWAT DARURAT

 UU No.36 Tahun 2009 tentang kKesehatan


 UU No.36 Tahun 2 014 tentang Tenaga Kesehatan
 UU No.44 2009 tentang Rumah sakit
 UU No.38 2014 tentang Keperawatan
 UU No. 24 Tahun 2007 tentang {enanggulangan Bencana
 PMK No.19 2016 tentang SPGDT
 PMK No.4 tahun 2018 tentang RS dan Kewajiban RS
 PMK No. 26 Tahun 2019 tentang peraturan pelaksanaan Undang2 No.38 2014
 Asuhan Keperawatan yang diberikan harus memenuhi kebutuhan pasien
 Dalam pelaksanaan Asuhan keperawatan, perawat harus sesuai dengan kode etik dalam
prakteknya perawat harus mengembangkan diri melalui kegiatan-kegiatan peningkatan mutu
agar dapat meningkatkan kualitas Asuhan keperawatan
 Perawat juga harus :
➢ Safety First : Patuh dengan SOP, APD dam standar
➢ Competent person : Pengetahuan, keterampilan dan sikap
➢ Be Ethical : Menerapkan prinsip Etik
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai