PENUAAN SISTEM
MUSKULOSKELETAL
BY : HERI SETIAWAN
TOPIK BAHASAN
01 02 03
PENUAAN PADA PENYAKIT PADA ASUHAN
SYSTEM SYSTEM KEPERAWATAN
MUSKULOSKELETA MUSKULOSKELETA SYSTEM
L L MUSKULOSKELETA
L
01 PENUAAN PADA SISTEM
MUSKULOSKELETAL
PENURUNAN SISTEM
MUSKULOSKELETAL
Sistem Muskular Kekuatan muskular mulai merosot ketika
sekitar usia 40 tahun, dengan suatu kemunduran yang
dipercepat setelah usia 60 tahun. Perubahan gaya hidup dan
penurunan penggunaan sistem neuromuskular adalah
penyebab utama kehilangan kekuatan otot. Kerusakan otot
terjadi karena penurunan jumlah serabut otot dan atrofi
secara umum pada organ dan jaringan tubuh
Penuaan pada system Muskuloskeletal
Perubahan normal sistem muskuloskeletal Perubahan normal muskuloskelatal terkait usia pada
lansia termasuk :
Penuruan tinggi badan,
redistribusi massa otot dan lemak subkutan,
peningkatan porositas tulang,
atrofi otot, pergerakkan yang lambat,
pengurangan kekuatan, dan kekutan-kekuatan sendi.
Perubahan pada tulang, otot, dan sendi mengakibatkan terjadinya perubahan penampilan,
kelemahan, dan lambatnya pergerakan yang menyertai penuaa
Tulang
Sistem utama yang terganggu Muskuloskeletal
Tulang
Ketika memasuki usia lanjut, proses remodelling tulang akan melambat dikarenakan
beberapa faktor yaitu ;
Penurunan kemampuan absorbsi kalsium
Terganggunya regulasi osteoblast
Jumlah sel sumsum fungsional berkurang karena penggantian sel sumsum dengan sel
lemak
Penurunan hormon estrogen pada wanita dan testosteron pada laki-laki
Sistem Skeletal Penurunan progresif dalam tinggi badan adalah hal
yang universal terjadi di antara semua ras dan pada kedua jenis
penyempitan diskus
kelamin dan terutama ditujukan pada
intervertebral dan penekanan pada pelvis, ditunjukan
oleh peningkatan diameter anteroposterior dada Ketika manusia
mengalami massa otot akan mengalami
penuaan,
penurunan. Hilangnya lemak subktan perifer
cenderung untuk mempertahankan kontur tubuh
dan memperdalam cekungan di sekitar tendon tubuh dan
memperdalam cekungan di sekitar kelopak mata, aksila, bahu, dan
tulang rusuk. Tonjolang tulang (vertebra, krista iliaka, tulang rusuk ,
skapula) menjadi lebih menonjol
Otot
Otot
Ukuran dan jumlah serat otot berkurang
Hilangnya neuron motorik
Penggantian jaringan otot ke jaringan ikat dan akhirnya ke jaringan lemak
Kerusakan membran sel otot yang menyebabkan hilangnya cairan dan kalium
Penurunan sintesis protein
Efek yang terjadi, misalnya sarkopenia efek keseluruhan dari perubahan terkait usia pada
otot yang ditandai dengan kehilangan massa otot, kekuatan, dan daya tahan.
Perlambatan, pergerakan yang kurang aktif dihubungkan
dengan perpanjangan waktu kontraksi otot, periode
laten, dan periode relaksasi dari unit motor dalam
jaringan otot. Sendi-sendi seperti punggul, lutut, siku,
pergelangan tangan, leher, dan vertebra menjadi sedikit
fleksi pada usia lanjut. Peningkatan fleksi disebabkan oleh
perubahan dalam kolumna vertebralis, ankilosis
(kekakuan) ligamen dan sendi, penyusutan dan
sklerosis tendon dan otot, dan perubahan degeneratif sistem
ekstrapiramida
Sendi
Sendi
Viskositas cairan sinovial berkurang
Degenerasi sel kolagen dan elastin
Fragmentasi struktur berserat dalam jaringan ikat
Kartilago yang aus (retak, robek, karena terus menerus bergesekan) akibat penggunaan
terus menerus
Pembentukan jaringan parut pada area kalsifikasi dalam kapsul sendi dan jaringan ikat
Efek dari perubahan degenerative pada sendi adalah berkurangnya
kemampuan fleksi ekstensi, penurunan fleksibilitas, berkurangnya kekuatan
gerakan.
Sendi Secara umum, terdapat kemunduran kartilago sendi, sebagian
besar terjadi pada sendi-sendi yang menahan berat, dan
pembentukan tulang di permukaan sendi. Komponen-komponen
kapsul sendi pecah dan kolagen yang terdapat pada jaringan
penyambung menigkat secara progresif yang tidak dipakai lagi,
mungkin menyebabkan inflamasi, nyeri, penurunan mobilitas sendi
dan deformitas. Pada lansia kartilago permanen mengalami osifikasi
atau proses pembentukan tulang Perubahan persendian lutut pada
lansia meliputi gangguan mobilisasi permanen. Keterbatasan
mobilisasi mempengaruhi otot klien/lansia melalui kehilangan daya
tahan, penurunan massa otot, atrofi, dan penurunan stabilitas.
Sistem Saraf
Sistem Persarafan yang Memengaruhi Muskuloskeletal
Pada lansia, sistem saraf mengalami penurunan fungsi yang berakibat pada :
perubahan kemampuan visual
penurunan refleks koreksi
gangguan propriosepsi, khususnya pada wanita
berkurangnya kontrol postural sehingga menyebabkan getaran terutama pada
ekstremitas bawah
Lansia menjadi lebih lambat dan tidak mampu merespon dengan cepat jika ada
rangsangan lingkungan sebagai kompensasi supaya terhindar dari jatuh.
Defisiensi Kalsium
Defisit nutrisi
Kurang vitamin D
Vitamin D memiliki peranan penting dalam penyerapan kalsium
Kurang konsumsi vitamin D berkaitan dengan :
berkurangnya kekuatan pegangan
berkurangnya jarak jalan
berkurangnya kemampuan untuk beraktivitas di luar ruangan
ketidakmampuan untuk menaiki tangga
daya ekstensi kaki terganggu
Rendahnya intake protein
Kurangnya konsumsi protein menyebabkan peningkatan risiko penurunan fungsi otot yang
memicu sarkopenia
Kurangnya Latihan/olahraga
ABSORBSI KALSIUM
Proses penyerapan kalsium dari tulang untuk mempertahankan kadar
kalsium darah yang stabil dan penyimpanan kembali kalsium untuk
membentuk tulang baru dikenal sebagai remodeling (pembentukan
kembali). Proses remodeling ini terjadi sepanjang rentang kehidupan
manusia. Kecepatan absorbsi tidak berubah dengan penambahan
usia. Kecepatan formasi tulang baru mengalami perlambatan seiring
dengan penambahan usia, yang menyebabkan hilangnya massa total
tulang pada lansia
02. Asuhan Keperawatan Pada Gangguan
pada system Muskuloskeletal
TUGAS.
1. ASKEP LANSIA DENGAN OSTEOARTRIRITS (1-4)
2. ASKEP LANSIA DENGAN ARTRITIS RHEUMATOID (5-8)
3. ASKEP LANSIA DENGAN SPONDYLOSIS (9 –12)
4. ASKEP LANSIA DENGAN FRAKTUR ( 13 – 16)
5. ASKEP LANSIA DENGAN SKOLIOSIS (17-20)
6. ASKEP LANSIA DENGAN LORDOSIS ( 21 -25)
7. ASKEP LANSIA DENGAN KIFOSIS (26-30)
03.Asuhan Keperawatan Sistem
Muskuloskeletal
ASUHAN KEPERAWATAN
PENGKAJIAN
DIAGNOSA KEPERAWATAN
INTERVENSI
IMPLEMENTASI
EVALUASI