DH
DENGAN FRAKTUR TIBIA TERTUTUP POST ORIF DAN
VASCIOTOMI DI B2 CENDANA 2 RSUP DR SARDJITO
Disusun Oleh :
Sonia Nila Maylani
221030230356
Agama : Islam
Pendidikan : SLTA
Pekerjaan : IRT
Suku/Bangsa : Jawa/Indonesia
Pekerjaan : Jawa/Indonesia
Alamat : Ngawinan Jurangjero, Klaten
Sumber Informasi : Keluarga, Pasien, PN dan CM
Keluhan utama :
Klien kiriman dari RS Permata Husada post kecelakaan dengan Fraktur Tibia Plateu Dekstra
dengan Schatzker V dengan NVD. Nyeri pada kakinya dan bertambah sakitnya ketika sedang
dilakukan pengobatan. Untuk dilakukan pergerakan sedikit saja pasien mengeluh sakit dan nyeri.
Pada tanggal 1 Juli 2005 jam 19.30 WIB ( 24 jam sebelum Masuk Rumah Sakit ) pasien
kecelakaan dari motor di Klaten, tidak mengalami pingsan, mual (-), Muntah (-), pusing (-), dan
kaki kanan terasa sakit dan nyeri sekali, kemudian dibawa ke RS Permata Husada, dan
disarankan ke RS Sardjito. Di RSUP Dr Sardjito sesuai hasil foto Rontgen di diagnosa dengan
Fraktur Plateu Tibia Dekstra tertutup dengan Compartemen Syndrome. Pada tanggal 2 Juli jam
00.00 WIB dilakukan operasi vasciotomi dan pada tanggal 7 Juli 2005 dilakukan operasi ORIF.
Penglihatan (mata)
Pupil : Isokor Anisokor Lain-lain: normal
Sclera/Konjungtiva : Anemis Ikterus Lain-lain: -
Lain-lain : -
Pendengaran/Telinga : Baik
Penginderaan
Masalah:
Tidak ada masalah
Kemampuan pergerakan sendi: Bebas Terbatas
Kekuatan otot: 4 4
3 3
Kulit
Warna kulit: Ikterus Sianotik Kemerahan Pucat Hiperpigmentasi
Muskuloskeletal/ Integumen
Masalah:
1. Gangguan Mobilitas
Fisik
2. Gangguan integritas
kulit/jaringan dan
3. Resiko Infeksi
Pembesaran Tyroid Ya Tidak
Hiperglikemia Ya Tidak Hipoglikemia Ya Tidak
Endokrin
Selama sakit di rumah sakit tidak bisa tidur nyenyak ( sulit tidur ) sebentar-sebentar terbangun
Istirahat
karena rasa nyeri di kaki yang datang dan pergi. Hal ini juga tampak ketika pengkajian klien
tampak menahan kantuk, mata terlihat sayu dan sebentar-sebentar menguap
Pengetahuan tentang penyakit / perawatan Klien tahu kalau dirinya menderita patah tulang di
Pemeliharaan
Persepsi dan
kesehatan
Makan / minum *
Toileting *
Berpakaian *
Berpindah *
Ambulasi / ROM *
0 : mandiri, 1 : dengan alat bantu, 2 : dibantu orang lain, 3 : dibantu orang lain dan alat, 4
: tergantung total.
Dalam memenuhi kebutuhan sehari-hari klien banyak dibantu oleh orang tuanya, klien
mengatakan kakinya setelah operasi untuk bergerak sedikit saja terasa sakit dan nyerinya
tidak hilang-hilang, hal ini juga terlihat ketika dilakukan pengobatan digeser sedikit saja
klien tampak meringis kesakitan. Klien mengatakan bahwa luka yang di bawah lutut
masih basah terus.
Oksigenasi : bernafas secara spontan tanpa bantuan.
( penglihatan, pendengaran, pengecap, sensasi )
Pola Peceptual
Penglihatan dan pendengaran masih baik ( normal ). Masih bisa merasakan manis, pahit, asam
dan merasakan sensasi panas atau nyeri
Walaupun klien baru mengalami patah tulang sekali ini klien tidak begitu mencemaskannya
Diri
pasrah dengan pengobatan dan perawatan disini karena bayak dokter dan perawat yang selalu
siap membantu.
Sebagai anak keempat dari keluarga Tn S, Tn. DH merasa kalau orang tuanya menyayangi
terlihat selalu menunggui, dan hubungan dengan saudaranya juga baik. Hubungan dengan tim
kesehatan juga baik, hal ini tampak bahwa pasien selalu kooperatif ketika diajak komunikasi.
Tn DH menyadari penyakitnya dan berharap penyakitnya bisa sembuh dengan segera. Tidak ada
perubahan besar dalam kehidupannya hanya saja setelah sakit terkadang merasa jenuh karena
tiduran terus ditempat tidur.
Klien dirumah tidak begitu aktif dalam kegiatan keagamaan seperti pengajian dan menjalankan
ibadah sholat lima waktu. Selama di rumah sakit belum pernah melakukan ibadah ( di rumah
sakit ).
Pada kaki kanan di daerah lutut ke bawah terdapat balutan luka operasi ORIF di jahit kurang
Ekstremitas
lebih sepanjang 30 cm kondisi luka kering sedangkan di belakang, daerah poplitea terdapat
balutan luka post vasciotomi dengan diameter kurang lebih 10 cm dengan kondisi luka terbuka
tidak di jahit tampak granulasi, kemerahan, tidak terdapat Pus, dilakukan kom pres Nacl 0,9 %.
Keadaan kaki tampak agak udema dan kaku karena jarang untuk latihan.
Pemeriksaan Laboratorium :
4. Infus RL 20 tpm
5. Ascardia 2 x 160 mg
6. Diet Tinggi Kalori Tinggi Protein (TKTP)
7. Rawat luka pagi, sore dengan Nacl 0,9 %
B. Analisa Data
No. Data Problem Etiologi
C. Diagnosa Keperawatan
1. Nyeri Akut b.d Agen Pencedera Fisik d.d Klien mengatakan nyeri
pada luka post op
2. Gangguan Integritas Kulit/Jaringan b.d Prosedur pembedahan
Vasciotomi d.d adanya luka post op vasciotomi di daerah poplitea
yang terbuka kurang lebih 10 cm
3. Gangguan Mobilitas Fisik b.d Program Pembatasan Gerak dan
Nyeri d.d Klien mengatakan bergerak sedikit saja kaki terasa sakit
sekali
4. Resiko infeksi d.d efek prosedur invasif , adanya luka post op
ORIF kurang lebih 30 cm dan luka post op vasciotomi kurang
lebih 10 cm
D. Intervensi
Nama pasien : Tn. DH Nama Mahasiswa : Sonia Nila. M
Ruang : B2 Cendana 2 NPM:.......................
No.RM. : 11.02.35.19