Anda di halaman 1dari 12

TERAPI AKTIVITAS KELOMPOK

STIMULASI PERSEPSI HALUSINASI


DI PANTI SOSIAL BINA LARAS II

Oleh :
Yussi Rahayu
221030230398

PROGRAM PROFESI NERS KEPERAWATAN


STIKes WIDYA DARMA HUSADA
TANGERANG
2022
PROPOSAL
TERAPI AKTIVITAS KELOMPOK
SESI I MENGENAL HALUSINASI

A. TOPIK
Sesi I : Terapi Aktivitas Kelompok (TAK) adalah upaya memfasilitasi
kemampuan sosialisasi sejumlah klien dengan cara mengenal halusinasi.

B. TUJUAN
Tujuan umum : klien dapat mengenal halusinasi
Tujuan khusus :
1. Klien dapat mengenal halusinasi
2. Klien dapat mengenal waktu terjadinya halusinasi
3. Klien dapat mengenal terjadinya halusinasi
4. Klien mengenal perasaannya pada saat terjadi halusinasi

C. LANDASAN TEORI
Halusinasi adalah persepsi tentang sesuatu stimulus eksternal, tanpa adanya
suatu sumber stimulasi dari luar dan dapat terjadi pada gangguan organis,
mental, psikotik, sindroma putus obat dan gangguan afektif (Stuart &
Sundeen, 1998 ).

Kelompok adalah kumpulan individu yang mempunyai hubungan satu


dengan yang lain, saling ketergantungan dan memiliki norma yang sama
(Stuart & Laraia, 2001). Anggota kelompok mungkin datang dari berbagai
latar belakang yang harus ditangani sesuai keadaan seperti agresif, takut,
kebencian, kompetitif, kesamaan, ketidaksamaan, kesukaan, menarik (Valom,
1995 dalam Stuart & Laraia, 2001)
Menurut Stuart & Laraia (1998), terdapat beberapa jenis halusinasi,
diantaranya yaitu : halusinasi penglihatan, halusinasi pendengaran, halusinasi
pengecapan, halusinasi penciuman, halusinasi perabaan dan halusinasi
kinestetik.
Terapi aktivitas kelompok (TAK) stimulasi persepsi adalah terapi yang
menggunakan aktivitas sebagai stimulus yang terkait dengan pengalaman mas
lau atau kehidupan untuk didiskusikan dalam kelompok. TAK juga
merupakan salah satu terapi modalitas yang dilakukan oleh perawat kepada
sekelompok klien yang mempunyai masalah keperawatan yang sama.
Aktivitas digunakan sebagai terapi, dan kelompok digunakan sebagai target
asuhan. Hasil diskusi dapat berupa kesepakatan persepsi atau alternative
penyelesaian masalah. Didalam kelompok terjadi dinamika interaksi yang
ketergantungan, saling membutuhkan, dan menjadi laboratorium tempat klien
berlatih perilaku baru yang adaptif untuk memperbaiki perilaku lama yang
maladaptif. Klien dilatih mengekspresikan perasaan terhadap stimulus yang
disediakan. Kemampuan klien dievaluasi dan ditingkatkan pada tiap sesi.
Terapi aktivitas kelompok sesi 1 adalah upaya untuk klien mengenal isi dari
halusinasi, waktuterjadinya, situasi yang menimbulkan halusinasi dan
mengenal perasaan klien pada saat terjadinya halusinasi. Kegiatan ini
diharapkan dapat meningkatkan persepsi klien dalam mengekspresikan
perasaan dan pikirannya.

D. KLIEN
1. Karakteristik/kriteria
a. Klien yang mengalami halusinasi
b. Klien halusinasi yang sudah terkontrol
c. Klien yang dapat diajak bekerjasama
d. Klien yang dapat mengidentifikasi halusinasinya
e. Klien isolasi sosial yang sudah dapat berinteraksi
2. Proses seleksi
a. Merupakan pasien kelolaan dan resume
b. Berdasarkan observasi dan wawancara
c. Menindaklanjuti asuhan keperawatan
d. Informasi dan keterangan dari klien sendiri dan perawatan
e. Penyelesaian masalah berdasarkan masalah keperawatan
f. Klien cukup kooperatif dan dapat memahami pertanyaan yang diberikan
g. Mengadakan kontrak dengan klien
3. Jumlah klien : 10 orang
a. Ny. P
b. Ny. N
c. Ny. E
d. Ny. M
e. Ny. R
f. Ny, S
g. Ny. G
h. Ny. L
i. Ny. R
j. Ny. S

E. PENGORGANISASIAN
1. Waktu
a. Hari / tanggal : Rabu , 04 Januari 2022
b. Waktu : Pukul 10.00 s/d 10.15 wib
- 15 menit
- Fase orientasi 5 menit
- Fase kerja 10 menit ( mengenal halusinasi,waktu dan situasi
terjadinya halusinasi serta perasaan klien saat terjadi halusinasi )
- Terminasi 5 menit
c. Tempat/ ruang : Angklung
2. Setting tempat dan tim terapis
a. Setting tempat : peserta dan terapis duduk bersama membentuk huruf
“ U”
CL

F F

K K

F F
K F K

Keterangan:
L : Leader
CL : Co-Leader
O : Observer
F : fasilitator
K : klien
b. Tim terapis dan uraian tugas
Leader ( Yussi Rahayu ):
1) Memimpin jalannya terapi aktivitas kelompok.
2) Merencanakan, mengontrol, dan mengatur jalannya terapi.
3) Menjelaskan tujuan pelaksanaan TAK
4) Menyampaikan materi sesuai tujuan TAK
5) Menyampaikan Tata tertib TAK sebelum kegiatan dimulai
6) Memperkenalkan diri dan anggotanya untuk saling mengenal
7) Mampu memotivasi anggota untuk aktif dalam kelompok
8) Mampu memimpin TAK dengan baik
9) Memberikan reinforcement positif
10) Memberikan respon yang sesuai dengan atau atas perilaku anggota
11) Menutup acara diskusi
Co Leader ( Sonia Nila Maylani ):
1). Menyampaikan informasi dari fasilitator ke leader tentang aktivitas
klien
2) Mengambil alih posisi leader jika kegiatan menyimpang
3) Mengingatkan leader tentang waktu
4) Bersama leader menjadi contoh bentuk kerja sama yang baik
5) Membantu leader mengorganisir klien
Fasilitator ( Tri Widyastuti ):
1) Memfasilitasi klien yang kurang aktif
2) Berperan sebagai role model bagi klien selama kegiatan
berlangsung
3) Mempertahankan kehadiran peserta
4) Mengatur alur permainan
5) Timer (mengatur waktu)
Observer ( Siti Lutfiyah Sunkar):
1) Mengobservasi proses kegiatan
2) Mencatat perilaku verbal dan non verbal klien selama kegiatan
berlangsung
c. Metode dan media
1. Metode yang digunakan:
a. Dinamika kelompok
b. Diskusi dan Tanya jawab
c. Simulasi
2. Media
a. Kertas dan pulpen

F. PROSES PELAKSANAAN
1. Orientasi
a. Salam terapeutik
 Mengucapkan salam
 Terapis dan peserta memakai papan nama dan memperkenalkan
diri
b. Evaluasi /validasi
Menanyakan perasaan klien saat ini dan menanyakan TAK
sebelumnya
c. Kontrak
 Terapis menjelaskan tujuan kegiatan, tempat, waktu, dan perasaan
klien saat itu
 Terapis menjelaskan aturan main:
1). Jika ada klien yang meninggalkan kelompok harus minta izin
pada terapis
2). Lama kegiatan 15 menit
3). Setiap klien harus mengikuti kegiatan dari awal sampai akhir

2. Kerja
a. Terapis menjelaskan kegiatan yang akan dilakukan yaitu mengenal
suara – suara yang didengar (halusinasi) tentang : isi, waktu terjadinya,
situasi terjadinya dan perasaan klien pada saat terjadi halusinasi
b. Terapis menawarkan pada klien, siapa yang ingin mencoba
menyebutkan halusinasi yang dialami: isi, waktu terjadinya, situasi
terjadinya dan perasaan klien saat mengalami halusinasi dan respon
klien
c. Setelah salah satu klien maju menyebutkan halusinasi yang dirasakan,
kemudian klien yang maju mengambil kertas bernomor yang dipegang
oleh terapis
d. Kemudian klien yang nomornya sesuai dengan kertasnya maju ke
depan dan meminta klien menceritakan kembali halusinasi yang
dialami, demikian seterusnya sampai semua klien mendapat giliran
e. Beri pujian kepada klien yang telah melakukannya dengan baik
f. Evaluasi keberhasilan klien selama TAK. Terapis memberikan pujian
dan tepuk tangan bersama-sama dengan klien
3. Terminasi
a. Evaluasi
 Terapis menanyakan perasaan klien setelah mengikuti TAK
 Terapis memberikan pujian atas keberhasilan kelompok TAK,
salah satu klien menyebutkan kembali cara mengenal halusinasi
b. Rencana tindak lanjut
 Terapis menganjurkan klien untuk memberitahu isi, waktu, situasi,
dan perasaannya ketika terjadi halusinasi
c. Kontrak yang akan datang
 Terapis membuat kesepakatan dengan klien untuk TAK berikutnya
yaitu dengan cara mengontrol halusinasi
 Terapis membuat kesepakatan waktu dan tempat TAK berikutnya
G. EVALUASI
Kriteria evaluasi
a. Struktur: meliputi rencana TAK, proposal TAK, konsul proposal TAK,izin
kepala ruangan, mempersiapkan tempat
b. Proses:
 Meliputi proses kegiatan dari awal sampai akhir
 Klien dapat menyebutkan suara-suara yang didengar
 Kegiatan dilaksanakan dengan tepat waktu
 Leader dan co-leader dapat mengarahkan peserta untuk aktif
melaksanakan kegiatan TAK
c. Hasil :
 Diharapkan klien dapat mengikuti kegiatan dari awal sampai akhir
(85%)
 Klien mampu mengenal halusinasinya (85%)
 Klien mampu mempraktikan cara menghardik (85%)

FORMAT

Kemampuan verbal
No Nama Menyebutkan Menyebutkan Menyebutkan Menyebutkan
Klien isi halusinasi waktu situasi perasaan
terjadinya terjadinya klien saat
halusinasi halusinasi halusinasi
1. Ny. P Mlihat dan Malam hari Saat didatangi Klien merasa
mendengar selama 20 hantu klien ketakutan
suara hantu menit menghardik
2. Ny. N - - - -
3. Ny. E - - - -
4. Ny. M - - - -
5. Ny. R - - - -
6. Ny. S Melihat dan Pagi dan sore Saat malam Klien merasa
mendengar 4 hri selama 30 hari saat takut
orang hutan menit pasien sendiri
yang
mengejar
dirinya di
wisma
7. Ny. G - - - -
8. Ny. L - - - -
9. Ny. R - - - -
10. Ny. S - - - -

Petunjuk:
a. Tulis nama panggilan klien yang mengikuti TAK pada kolom nama klien
b. Untuk setiap klien, beri penilaian atas kemampuan mengenal suara dan
halusinasi, jika klien mampu beri tanda (√) dan tanda (x) untuk yang tidak
mampu.
Kemampuan Non Verbal
Mengikuti TAK dengan aktif.
STRATEGI PELAKSANAAN
TAK STIMULASI PERSEPSI HALUSINASI SESI I

I. Orientasi
Salam terapeutik:
Selamat pagi ibu - ibu. Baiklah pertama-tama kita memperkenalkan
diri,dimulai dari saya ya, nama saya adalah suster Yussi Rahayu bisa di
panggil suster Yussi dan silahkan suster yang lain untuk memperkenalkan
diri dan dilanjutkan dengan Ibu- ibu secara bergiliran yaitu nama lengkap
dan nama panggilan. suster akan menempelkan kertas nama di dada ya.
Evalusi validasi:
Bagaimana perasaannya hari ini?
Kontrak:
pagi ini kita akan melakukan TAK tentang mengenal halusinasi, TAK
akan kita lakukan di tempat ini selama 15 menit. Diharapkan semua dapat
mengikuti TAK dari awal sampai selesai, jika ada yang ingin BAK atau
minum r5
dapat mengangkat tangan dan meminta izin pada suster terlebih dulu.

II. Kerja
Baiklah, TAK kali ini adalah untuk mengenal halusinasi, yaitu isi, kapan
ibu - ibu mengalaminya, situasi saat mengalami halusinasi tersebut, serta
apa yang Ibu lakukan terhadap halusinasi itu.
Ayo.. siapa yang bersedia berdiri dan menceritakan apa halusinasi yang
dialami, kapan terjadinya, situasi saat halusinasi datang dan apa yang
dirasakan, kemudian apa yang Ibu lakukan saat halusinasi datang?
Bagus sekali Ibu bersedia maju duluan, dan sudah mencoba dengan baik,
sekarang silahkan ambil nama, yang namanya tertera, dia-lah yang
kemudian maju dan begitu seterusnya ya..
Ya.. sekarang Ibu , silahkan menceritakan tentang halusinasi Ibu seperti
Ibu tadi. Bagus sekali Ibu dapat menceritakannya dengan jelas dan telah
mampu mengenal halusinasi.
Semua sudah mengenal dengan baik dan benar. Mari kita semua beri tepuk
tangan untuk keberhasilan kita. Kalau begitu mari kita masukkan ke
jadwal kegiatan harian yang Bapak/ Ibu sudah miliki, beri tanda M jika
sudah melakukan sendiri dan T jika tidak melakukannya.

III. Terminasi
Evaluasi:
Bagaimana perasaannya setelah mengikuti TAK tadi?
Bagus sekali karena Ibu - ibu bisa mengikuti dan aktif dalam TAK hari ini.
Adakah yang mau maju sekali lagi untuk menyebutkan halusinasi seperti
yang sudah diajarkan. Silahkan Ibu . Bagus sekali ya..
Rencana tindak lanjut:
Baiklah, harapan suster jika ibu kembali mengalami halusinasi segera
memberitahu suster/ bruder tentang apa yang dialami, kapan terjadi
halusinasinya, dalam situasi apa dan perasaan saat halusinasi datang. Dan
setiap kali mengalami halusinasi.
Kontrak yang akan datang:
Bapak/ibu.. kita akan kembali melakukan TAK tentang mengontrol
halusinasi dengan cara yang lain yaitu mengontrol halusinasi dengan cara
menghardik. TAK akan kita lanjutkan dengan suster Sonia sekarang atau
kita lanjutkan langsung, juga di tempat ini
DAFTAR PUSTAKA

Keliat, B.A., Akemat 2005. Keperawatan Jiwa : Terapi Aktivitas Kelompok.


Jakarta : EGC.

Keliat, B.A., 2009. Model Praktik Keperawatan Profesional Jiwa. Jakarta : EGC.

Anda mungkin juga menyukai