Anda di halaman 1dari 7

TERAPI AKTIVITAS KELOMPOK (TAK) STIMULASI PERSEPSI SENSORI SESI II

MENGHARDIK GANGGUAN PERSEPSI SENSORI : HALUSINASI

Dosen : Endang Mei Yunalia S.Kep.,Ns.,M.Kep

Oleh :

Benny Padillah

Nim. 19621228

PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN

UNIVERSITAS KADIRI

2022/2023
TERAPI AKTIVITAS KELOMPOK (TAK)
STIMULASI PERSEPSI SENSORI SESI II : HALUSINASI
A. TOPIK
Sesi II TAK Stimulasi Persepsi: Mengontrol Halusinasi Dengan Menghardik

B. TUJUAN
1. Klien dapat menghardik halusinasi.
2. Klien dapat memahami cara menghardik halusinasi
3. klien dapat menjelaskan cara yang selama ini dilakukan untuk mengatasi halusinasi
4. klien dapat memperagakan cara menghardik halusinasi
Kriteria evaluasi:
1. 100 % klien mengikuti TAK dari awal sampai akhir.
2. 70 % klien dapat memahami cara menghardik halusinasi
3. 70% klien dapat menjelaskan cara yang selama ini dilakukan untuk mengatasi
halusinasi.
4. 70% Klien dapat memperagakan cara menghardik halusinasi.

C. LANDASAN TEORI
Kelompok adalah kumpulan individu yang memiliki hubungan satu dengan
yang lain, saling bergantung dan mempunyai norma yang sama (Stuart & Laraia, 2001
dari Keliat, 2004). Kelompok berfungsi sebagai tempat berbagi pengalaman dan
saling membantu satu sama lain, untuk menemukan cara menyelesaikan masalah.
Anggota kelompok merasa dimiliki, diakui dan dihargai eksistensinya oleh anggota
kelompok yang lain (Keliat, 2004).
Terapi Aktitivas Kelompok Stimulasi Persepsi Sensori digunakan untuk
memberikan stimulasi pada sensasi pasien, kemudian diobservasi reaksi sensori pasien
berupa ekspresi emosi atau perasaan melalui gerakan tubuh, ekspresi muka, ucapan.
Terapi aktivitas kelompok untuk menstimulasi sesnsori pada penderita yang mengalami
kemunduran fungsi sensoris. Teknik yang digunakan meliputi fasilitasi penggunaan panca
indera dan kemampuan mengekspresikan stimulus baik dari internal maupun eksternal
(Prabowo, 2014)
Terapi aktivitas kelompok yang akan dilakukan di ruang Bratasena adalah terapi
aktivitas kelompok stimulasi persepsi. Pada terapi ini aktivitas digunakan sebagai
stimulus pada persepsi klien, kemudian diobservasi reaksi persepsi klien terhadap
stimulus yang disediakan berupa ekspresi perasaan secara nonverbal (ekspresi wajah,
gerakan tubuh). Biasanya klien yang tidak mau mengungkapkan komunikasi verbal akan
terstimulasi emosi dan perasaannya, serta menampilkan respons. Aktivitas stimulasi
persepsi adalah terapi yang menggunakan aktivitas sebagai stimulus dan terkait dengan
pengalaman dan atau kehidupan untuk didiskusikan dalam kelompok. Hasil diskusi
kelompok dapat berupa kesepakatan persepsi atau alternatif penyelesaian masalah. Klien
yang mempunyai indikasi TAK stimulasi persepsi adalah klien perubahan sensori
persepsi dengan halusinasi.

D. KLIEN
1. Karakteristik/kriteria
a. Klien dapat diajak bekerja sama.
b. Klien yang memiliki pengalaman dengan halusinasi.
2. Proses seleksi
a. Pengkajian oleh mahasiswa
b. Penyeleksian masalah berdasarkan masalah keperawatan
c. Klien tidak disorientasi
d. Klien tidak inkoheren
e. Sehat fisik, cukup kooperatif dan dapat memahami pesan yang diberikan
f. Mengklarifikasi klien dan bekerja sama dengan perawat ruangan
g. Mengadakan kontrak dengan klien
3. Jumlah klien: Terdiri dari 5 orang 
Klien yang mengikuti TAK Stimulasi sensori menghardik halusinasi adalah Tn. S, Tn.
N, Tn. J, Tn. D, Tn. A

E. PENGORGANISASIAN
1. Waktu
a. Hari/tanggal : Jumat, 1 Juli 2022
b. Waktu : 08.00 s/d 08.45 WIB (45 menit)
c. Tempat : Ruang Gedung B Lantai 3
2. Tim terapis
a. Setting: 
 Klien dan terapis duduk membentuk lingkaran.
 Ruangan nyaman dan tenang.
Terdapat :
K : Klien L : Leader CL : Co-Leader
O : Observer F :Fasilitator

b. Tim terapis dan uraian tugas


 Leader: Benny Padillah 
Uraian tugas:
1. Menjelaskan tujuan pelaksanaan TAK
2. Menjelaskan peraturan kegiatan TAK sebelum kegiatan dimulai
3. Mampu memotivasi anggota untuk aktif dalam kelompok
4. Mampu memimpin TAK dengan baik
 Co Leader: Jacka Felix A
Uraian tugas:
1. Menyampaikan informasi dari fasilitator ke leader tentang aktifitas
klien
2. Mengingatkan leader jika kegiatan menyimpang
3. Mengingatkan leader tentang waktu

 Fasilitator: Dimas Taufik A


Uraian tugas:
1. Memfasilitasi klien yang kurang aktif
2. Berperan sebagai role model bagi klien selama kegiatan berlangsung
3. Mempertahankan kehadiran klien

 Observer: Yuliana Alda B


Uraian tugas:
1. Mengobservasi jalannya/ proses kegiatan
2. Mencatat perilaku verbal dan non verbal klien selama kegiatan
berlangsung

1. Metode dan media


a. Metode yang digunakan, antara lain:
 Dinamika kelompok
 Diskusi dan tanya jawab
b. Media
 Spidol
 Papan tulis
 Jadwal kegiatan pasien

F. PROSES PELAKSANAAN
1. Persiapan
a. Mengingatkan kontrak kepada pasien yang telah mengikuti sesi 1
b. Mempersiapkan alat dan tempat pertemuan
2. Orientasi
a. Salam terapeutik
 Salam dari terapis kepada klien.
 Perkenalkan nama dan panggilan terapis (pakai papan nama).
b. Evaluasi/validasi
 Menanyakan perasaan klien saat ini
 Terapis menanyakan pengalaman halusinasi yang terjadi : isi, waktu, situasi,
dan perasaan
a. Kontrak
 Terapis Menjelaskan tujuan kegiatan, yaitu latihan satu cara mengontrol
halusinasi yakni menghardik.
 Terapis menjelaskan aturan main berikut:
 Jika ada klien yang ingin meninggalkan kelompok, harus meminta izin
kepada terapis
 Lama kegiatan 45 menit
 Setiap klien mengikuti kegiatan dari awal sampai selesai
3. Tahap Kerja
(a) Terapis meminta pasien menceritakan apa yang dilakukan pada saat mengalami
halusinasi, dan bagaimana hasilnya. Ulangi sampai semua pasien mendapat giliran
(b) Berikan pujian setiap pasien selesai bercerita
(c) Terapis menjelaskan cara mengatasi halusinasi dengan menghardik halusinasi saat
halusinasi muncul
(d) Terapis memperagakan cara menghardik halusinasi
(e) Terapis meminta masing – masin pasien mempergakan cara menghardik halusinasi
dimulai dari pasien di sebelah kanan terapis berurutan berlawanan arah jarum, jam
sampai semua peserta mendapatkan giliran
(f) Terapis memberikan pujian dan mengajak semua pasien bertepuk tangan saat setiap
pasien selesai mempergakan menghardik halusinasi
Cara mengahrdik halusinasi :
1. Untuk halusinasi pendengaran tutup telinga sambal mengatakan “kamu suara palsu,
aku tidak mau dengar.” Lakukan berulang – ulang sampai suara tak terdengar lagi.
2. Untuk halusinasi penglihatan tutup mata sambil mengatakan “kamu bayangan palsu,
aku tidak mau lihat.” Lakukan berulang – ulang sampai bayangan tak terlihat lagi.
4. Tahap terminasi
a. Evaluasi
 Terapis menanyakan perasaan klien setelah mengikuti TAK
 Terapis memberikan pujian atas keberhasilan kelompok
b. Tindak lanjut
(1) Terapis menganjurkan pasien untuk menerapkan cara yang telah dipelajari jika
halusinasi muncul
(2) Memasukkan kegiatan menghardik dalam jadwal kegiatan harian pasien
c. Kontrak yang akan datang pada sesi III
(1)Terapis membuat kesepatakan dengan pasien untuk TAK yang berikutnya, yaitu
belajar cara mengontrol halusinasi dengan melakukan kegiatan
(2)Terapi membuat kesepakatan waktu dan tempat TAK berikutnya
d. Evaluasi dan Dokumentasi
(1) Evaluasi Evaluasi dilakukan saat proses TAK berlangsung khususnya pada tahap
kerja. Aspek yang dievaluasi adalah kemampuan pasien sesuai dengan tujuan TAK.
Untuk TAK stimulasi persepsi halusinasi sesi 2, kemampuan yang diharapkan adalah
mengatasi gangguan persepsi sensori (halusinasi) dengan menghardik.
(2) Dokumentasi
Dokumentasikan kemampuan yang dimiliki pasien saat TAK pada catatan proses
keperawatan tiap pasien. Contoh : pasien mengikuti TAK stimulasi persepsi : halusinasi
sesi 2. pasien mampu memperagakan cara menghardik gangguan persepsi sensori
(halusinasi). Anjurkan pasien menggunakan jika halusinasi muncul, khusunya pada
malam hari (buat jadwal).
3) Sesi III : mengontrol halusinasi dengan membuat jadwal kegiatan
4) Sesi IV : mencegah halusinasi dengan bercakap cakap
5) Sesi V : mengontrol halusinasi dengan patuh minum obat.
G. FORMAT EVALUASI
Terlampir

FORMAT EVALUASI
SESI II : TAK
STIMULASI PERSEPSI SENSORI HALUSINASI
Belajar Memahami cara Menjelaskan Memperagakan cara
menghardik cara menghardik menghardik halusinasi
NO Nama Menghardik
halusinasi halusinasi
halusinasi

1 Tn. S

2 Tn. N

3 Tn. J

4 Tn. D

5 Tn. A

Anda mungkin juga menyukai