Anda di halaman 1dari 28

BAB 3

ASUHAN KEPERAWATAN PADA Tn. S DENGAN SUSPECT APPENDICITIS

3.1. Pengkajian

1. Identitas pasien:

Nama : Tn. S

No. SIM : 126765

Usia : 40th

Jenis kelamin :L

Tgl periksa : 26 januari 2014, 11.30 WIB

Tgl pengkajian : 27 januari 2014

Alamat : klotok

Status pernikahan : Menikah

Agama : islam
Pendidikan trakhir : SMA

Pekerjaan :swasta

Sumber informasi : pa sien

Dx medis : Suspect Appendicitis

3.2. Keluhan utama :

Saat MRS : klien mengeluh nyeri pada perut bagian kanan bawah

Saat pengkajian: pasien mengeluh nyeri saat BAK

P: nyeri akut

S: nyeri di saluran kencing terasa panas

R: saluran kencing terasa panas

S: skala nyeri 4

T: nyeri saat dibuat BAK

3.3. Riwayat penyakit sekarang :


Pasien mengeluh nyeri perut bagian kanan bawah, nyeri sejak pukul 04.00, muntah ± 3x. Nyeri terasa tembus sampai pinggang

kanan. Kemudian pasien dibawa ke UGD RSUD Wlingi n mendapatkan perawatan infus NaCl. Inj ceftriaxone 2 x gr, Ondan

cention, pemeriksaan DL. Setelah itu pasien dianjurkan MRS dan dirawat di R.Bougenvile ± pukul 11.30 WIB dan

mendapatkan Inj ceftriaxone, Ranitidin, serta metronidazole.

Ugd :

Ceftriaxone : antibiotic untuk infeksi bakteri

Ondan centron : mengobati mual muntah

MRS :

Ranitidin :menurunkan asam lambung

Metronidazole :menghentikan pertumbuhan parasit dan bakteri

3.4 .Riwayat penyakit dahulu:

Pasien tidak pernah mengalami sakit yang sama sebelumnya pasien hanya pernah kontrol ke poli penyakit dalam karena sakit

gastritis. Px tidak mempunyai riwayat penyakit menurun, menular (HT, DM, TBC, dll).
3.5. Riwayat keluarga:

3.5.1. Genogram

40

Ketarangan :

:L
:P

: Pasien

: Garis Keturunan

: Status Pernikahan

: Tinggal Satu Rumah

3.6. Aktifitas latihan

Aktifitas Latihan SMRS MRS

Makan minum 0 0

Mandi 0 1
Berpakaian 0 1

Tolleting 0 0

Berlindah 0 0

Naik Tangga 0 0

Ket: 0 Mandiri 2. dipantau OL 4. Tidak mampu

1 Pakai alat bantu 3. Dibantu OL

3.7. Pola Nutrisi dan Metabolik

Jenis Makanan Nasi lauk makanan TKTP

Frekueni 3×/hari 3×/hari


Posisi yang 1 porsi normal 1 porsi

dihabiskan

Kompsisi/ Menu Nasi,lauk, sayur Nasi,Protein,Hewani.Nabati,sayur,

Buah

Nafsu makan Normal Normal

3.8. Pola Eteminasi

BAB 1x/hari 1x/hari

Frekuensi

Konsistensi Normal Padat dan keras

Warna Normal Kuning

Bau Normal Normal

Kesulitan Tidak ada Mules tapi 1x BAB


3.9. BAK

Frekuensi 4-5x/hari 6-7x/hari

Jumlah Normal Normal -

Bau Normal Normal

Kesulitan Tidak ada Nyeri waktu BAK

3.10. Pola Tidur Istirahat

Tidur Siang 15-16 jam 14-15-30

Tidur Malam 21:00-04.00 21:00-04:00

Kesultan Tidur Tidak ada Tidak ada


3.11. Pola Kebersihan Diri

Mandi 2-3×/hari Diseka 2-3×/hari

Handuk Pribadi Pribadi

Keramas 2-3×/hari Belum Keramas

Gosok gigi 2-3×/hari 2-3×/hari

3.12. Pola Toleransi Koping Setres

Pengambilan Keputusan : Keluarga

Masalah Utama MRS :-

Hal yang dilakukan saat setres : Berdo’a, Refresing


Harapan setelah perawatan : segera mengetahui diangnosa dan Mendapat perawatan karena Cemas tentang penyakitnya

yang sedang menunggu jadwal USG

Perubahan Setelah Sakit : kehilangan rutinitas sebagai kepala keluarga

3.13. Pola peran hubungan

peran dalam keluarga : Kepala Keluarga

Sistem Pendukung : Keluarga

Masalah Pendukung : Sebagai Kepala Keluarga dan guru aktif disalah satu sekolah digarum .Terpaksa izin cuty sakit

3.14. Pola Komonikasi

Bahasa Utama : Jawa dan Indonisia

Bicara : Normal

3.15. Pola nilai dan kepercayaan

 Pasien memandang Tuhan dan memandang agama sangat penting

 Kegiatan selama di RS sembahyang / berdoa di atas tempat tidur

3.16. Pemeriksaan fisik


Keadaan umum : cukup

a) Kesadaran : komposmetis

b) GCS : E 4 V5 M6

c) TTV : 110/70 MMHG nadi 81 sh: 36,7 ‘

Kepala dan leher

Keluhan : tidak ada keluhan

Inspeksi : bentuk proposional, distribusi rambut normal, warna kulit kepala normal

Palpasi : nyeri telan –

Mata :

Inspeksi : simetris (tanpa alat bantu penglihatan)

kongjungtiva anemis -/-

edema palpebra -/- pupil isokor 3cm / 3 cm

racon eye -/-


Hidung

Inspeksi bentuk simetris PCH (-)

Distwnsi septum nasi (-) epitaksis (-)

Palpasi / nyeri tekan (-)

Mulut dan tenggoroan

Inspeksi cyanosis(-) lidah :beersih

Mukosa lembab

Pembengkakan tonsil (-)

Gangguan bicara (-)

1.Telinga

Inspeksi :

 Simetri

 Otorea -/-
 Gangguan pendengaran -/-

2.Leher

Inspeksi : jejas (-)

Palpasi :

 JVD (-)

 dehasi trakea (-)

 Pembesaran kelenjar tyroid (- )

 lympe (-)

3.Dada ( Torax )

Bentuk normal gerakan dinding dada simetris

Petraksi ICS (-)

Auskultsai jantung suara BJ 1 k2 tunggal reguler

 Murmur (-)
 - -

 Wheezing
- -

- -

 Gelap (- )

- -

 Rhonkey
- -

- -

Palpasi :

 Nyeri tekan (-)

 Masa abnormal (-)

4.payudara dan ketiak


Keterangan : ada keluhan

5.Abdomen

 Inspeksi bentuk normal

 Auskultasi BU 9-11kali/menit

 Perkusi Timpany

 Palpasi nyeri tekan (-)

Pembesaran liver tidak ada

6.Genetalia

Tidak di kaji

Keluhan nyeri saat BAK terasa panas dan menyebar ke perut (meluas )

Ekstremitas

Kontraktur - -

- -
deformitas - -

- -

edema - -

- -

Tonus otot S S

S S

Kulit dan kuku

Warna = normal

Turgor =< 2 detik

CRT =< 2 detik

Terapi

Infus = NS

Metronedasol = 1 X 500 mg (antibiotic untuk mengobati infeksi)


Peridin = 2 X 250 mg (

Ceftriaxre = 2 X 500 mg (menghambat pertumbuhan bakteri atau membunuh bakteri)

PO asam mefenamat = 3 X tablet (meredakan nyeri)

Pemeriksaan laboratorium

WBC 5,9 X 109 / L 4,0 – 10,0

Lymph 0,8 X 109 /L 0,8 – 4,0

Mid 0,3 X 10 /L 0,1 – 1,5

Grand 4,8 X 109 2,0 – 7,0

Lympe 13,9% 20,0 – 40,0

Mid 5,7% 3,0 – 15,0

Grand 80,4% 50,0 – 70,0


HGB 9,0 g/dl 12,0 – 16,0

BBC 4,55 X 1012/L 4,00 - 5,50

HCT 29,5% 40,0 – 54,0

MOV 05,0 FL 80,0 – 100,0

MCH 19,7 21,0 – 34,0

MCHC 30,5 g/dl 32,0 – 56,0

Faal ginjal

Ureum = 26 mg/dl 20,95

Kreatinin = 1,02 mg/dl 0,5 – 1,5

Faal hati

DL Diuretik = 0,39 mg/dl 0,21- 0,52


Bilirubin total = 0,69 mg/dl 0,36 – 0,96

SGOT = 41 u/L L<37,P<31

SGPT = 20 u/L L<41,P<31

ANALISA DATA
No Data Etiologi Masalah
1 DS: Obstruksi lumen Nyeri Akut
apendik
 Pasien mengatakan nyeri pada
perut bagian kanan bawah Pembengkakan

 Pasein mengatakn merasa nyeri Peningkatan tekanan


pada saat buang air kecil intralumen

 Keluhan nyeri saat BAK terasa Ulserasi mukosa


panas dan menyebar ke perut
Apendistis
(meluas )
p: nyeri akut Anatomi ujung
apendik dekat dengan
ureter
S: nyeri di saluran kencing terasa

panas Nyeri saat BAK

Nyeri Akut
R: saluran kencing terasa panas

S: skala nyeri 4

T: nyeri saat dibuat BAK

DO:
 TD :110/70 MMHG
 Nadi = 81
 suhu: 36,7 ‘

2 DS: Obstruksi lumen Ansietas


Pasien ingin segera mengetahui apendik

diangnosa dan Mendapat perawatan Pembengkakan

karena Cemas tentang penyakitnya yang Peningkatan tekanan


intralumen
sedang menunggu jadwal USG
Ulserasi mukosa

DO: Apendistis
 Klien terlihat gelisah
 TD :110/70 MMHG Perubahan status
kesehatan
 Nadi = 81
 suhu: 36,7 ‘ Cemas tentang
penyakit

Ansietas

3 DS: Obstruksi lumen Resiko Ketidak


 Klien menagatakn sudah muntah apendik seimbangan elektrolit
3 kali
Pembengkakan

DO: Peningkatan tekanan


- Injeksi ondancentron intralumen
- HGB 9,0 g/dl (turun)
(12,0 – 16,0) Ulserasi mukosa
- HCT 29,5 % (turun)
(40,0 – 54,0) Apendistis
- MCH 19,7 (turun)
(21,0 -34,0) Peningkatan tekanan
- MCHC 30,5g/dl (turun) intra abdomen
(32,0 -56,0)
Tekanan pada area
lambung

Merangsang mual dan


muntah

Hb menurun

Resiko
ketidakseimbangan
elektrolit

DIAGNOSA KEPERAWATAN

1) Nyeri akut berhubungan dengan Agen fisiologis(peradangan pada apendiks)


2) Resiko ketidak seimbangan elektrolit berhubungan dengan anemia yang ditandai hasil pemeriksaan sel darh merah menurun
3) Ansietas berhubungan dengan kurang terpapapr informasi tentang penyakit
NURSING CARE PLAN

Kriter
N Diagn Tujua
ia Intervensi Rasional
o osa n
hasil
1 Nyeri Setela Nyeri - Kaji nyeri secara komprehensif termasuk
akut h dapat lokasi,karakteristik, durasi, frekuensi,kualitas, - Dengan mengkaji nyeri secara
dilaku berkur dan factor presipitasi komprehensif maka dapat mengetahui
berhub kan ang - Kaji TTV skala nyeri
ungan interv - Ajarkan teknik relaksasi napas dalam - Mengkaji TTV padapasien dapat
esi  se - Ajarkan teknik mengontrolnyeri dengan mengetahui tanda vital pasien
dengan
lama mengalihkan perhatian - Mengajarkan relaksasi napas dalam untuk
agen 3x24 - Anjurkan pasien untuk istirahat mengurangi nyeri
fisiolo jam - Kolaborasi dengan tim medis dalam pemberian - Kolaborasi dalam pemberian analgetik
dihara analgetik agar nyeri dapat berkurang
gis pkan
nyeri
dapat
berku
rang
2 Ansiet Setela  Monitor tingkat kecemasan klien 1x/hari.  Dengan mengetahui tentang lingkup ke-
h Klien cemasan klien akan memudahkan pe-
as
dilaku  Beri kesempatan klien untuk mengungkapkan nentuan intervensi se-lanjutnya.
berhub kan menge keluhannya.  Dengan mendengarkan keluhan, klien
ungan interv rti akan merasa diperhatikan dan dapat
 Beri informasi tentang perawatan yang diper- mengurangi kecemasannya.
esi  se tentan
dengan lukan selama dirawat  Pemberian informasi yang adekuat
lama
kurang 3x24 g dapat
 Ciptakan lingkungan yang nyaman dan tenang  menurunkan kecemasan klien dan dapat
penget jam penya
melakukan pera-watan dengan baik.
dihara kit
ahuan pkan  Agar klien tidak me-rasa bosan dalam
terhap an atau menghadapi perawatan.
ansiet kondi
ad
as
penyak dapat si

it berku yang
rang diala
minya
3 Resiko Setela - - Identifikasi karakteristik muntah (mis. Warna, - menilai karakteristik muntah misalnya
keteida h konsistensi, adanaya darah, waktu,frekuensi dan warna ,konsisrensi adanya darah, waktu,frekuensi
dilaku
k kan durasi) dan durasi
seimba interv - Mengidentifikasi penyebab muntah
esi  se - Identifikasi factor penyebab muntah
ngan - Memonitor efek majajemen muntah dapat
lama
elektro 3x24 - Monitor efek manajemen muntah secara menyeluruh mengetahui efek secara menyeluruh
lit jam - mengetahui riwayat diet pasien
dihara - Identifikasi riwayat diet ( mis.makanan yang
berhub pkan
disuka,tidak disukai, dan budaya )
ungan munta
h
dengan
pasie
munta n
h. dapat
berku
rang
IMPLEMENTASI

No Hari/ Diagnosa Implementasi Evaluasi


tangga kep
l Jam

1. Sabtu/ Nyeri Akut 1) Mengkaji tingkat nyeri sakal nyeri 6 S :Pasien mengatakan nyeri mulai berkurang
31-10- 2) Mengkaji TTV
3) Mengajarkan teknik relaksasi napas dalam O : pasien tampak tenang,
2020 4) Mengajarkan teknik mengontrol nyeri dengan
mengalihkan perhatian pasien mulai beraktifitas ringan
5) Menganjurkan pasien untuk istirahat
A : Masalah teratasi

P : Intervensi dihentikan

Pasien dipulangkan

2. Sabtu/ Ansietas S : Pasien mengatakan cemas berkurang


31-10-
 Monitor tingkat kecemasan klien 1x/hari. O : Pasien tampak tenang dan tidak gelisah
2020
 Beri kesempatan klien untuk A : Masalah teratasi
mengungkapkan keluhannya.

 Beri informasi tentang perawatan yang diper- P : Intervensi dihentikan


lukan selama dirawat
Pasien dipulangkan
 Ciptakan lingkungan yang nyaman dan
tenang

3 Sabtu/ Resiko 1) Kontrol factor lingkungan penyebab S : klien mengatakan muntah berkurang
31-10- ketidaksei muntah (mis.bau tidak sedap, suara, dan
O: Keadaan umum baik
2020 mbangan stimulasi visual yang tidak
elektrolit menyenangkan) A : Masalah teratasi sebagian
2) Kurangi atau hilangkan keadaan
P : Intervensi dihentikan
penyebab muntah
(mis.kesemasan,ketakutan) Pasien dipulangkan dan di berikan obat
3) Berikan dukungan fisik saat muntah
(mis.membantu membungkuk atau
menundukkan kepala)
4) Kolaborasi pemberian antiemetic jika
perlu

PERENCANAAN PULANG
1. TujuanPulang : kerumah
2. Transportasipulang : mobil
3. Dukungankeluarga : ada
4. Antisipasibiayasetelahpulang : ada
5. Antisipasiperawatansetelahpulang :
Rawatjalanke : Puskesmas terdekat
Frekuensi :
6. Hal-hal yang perludiperhatikan di rumah :

Anda mungkin juga menyukai