Anda di halaman 1dari 8

PROPOSAL TAK HALUSINASI

MENGONTROL HALUSINASI

A. Latar Belakang
Pada pasien gangguan jiwa dengan kasus Schizoprenia selalu diikuti dengan
gangguan persepsi sensori; halusinasi. Terjadinya halusinasi dapat menyebabkan
klien menjadi menarik diri terhadap lingkungan sosialnya, hanyut dengan
kesendirian dan halusinasinya sehingga semakin jauh dari sosialisasi dengan
lingkungan disekitarnya.
Atas dasar tersebut, maka kami menganggap dengan Therapy Aktivitas
Kelompok (TAK) klien dengan gangguan persepsi sensori dapat tertolong dalam
hal sosialisasi dengan lingkungan sekitarnya, tentu saja klien yang mengikuti
therapy ini adalah klien yang sudah mampu mengontrol dirinya dari halusinasi
sehingga pada saat TAK klien dapat bekerjasama dan tidak mengganggu anggota
kelompok yang lain.

B. Tinjauan Teori
1. Pengertian
Halusinasi merupakan individu menginterprestasikan stressor yang tidak ada
stimulus dari lingkungan (Depkes RI,2000)
2. Klasifikasi
Pada klien dengan gangguan jiwa ada beberapa jenis halusinasi dengan
karakteristik tertentu, diantaranya :
a. Halusinasi pendengaran
Karakteristik ditandai dengan mendengar suara, teruatama suara suara
orang, biasanya klien mendengar suara orang yang sedang membicarakan
apa yang sedang dipikirkannya dan memerintahkan untuk melakukan
sesuatu.

b. Halusinasi penglihatan
Karakteristik dengan adanya stimulus penglihatan dalam bentuk pancaran
cahaya, gambaran geometrik, gambar kartun dan/atau panorama yang luas
dan kompleks. Penglihatan bisa menyenangkan atau menakutkan.
c. Halusinasi penghidu
Karakteristik ditandai dengan adanya bau busuk, amis dan bau yang
menjijikkan seperti: darah, urine atau feses. Kadangkadang terhirup bau
harum. Biasanya berhubungan dengan stroke, tumor, kejang dan dementia.
d. Halusinasi peraba
Karakteristik ditandai dengan adanya rasa sakit atau tidak enak tanpa
stimulus yang terlihat. Contoh: merasakan sensasi listrik datang dari tanah,
benda mati atau orang lain.
e. Halusinasi pengecap
Karakteristik ditandai dengan merasakan sesuatu yang busuk, amis dan
menjijikkan.
f. Halusinasi sinestetik
Kkarakteristik ditandai dengan merasakan fungsi tubuh seperti darah
mengalir melalui vena atau arteri, makanan dicerna atau pembentukan
urine.

C. Tujuan
1. Klien dapat meyebutkan cara yang selama ini dilakukan untuk mengatasi
halusinasi
2. Klien dapat memahami cara menghardik halusinasi
3. Klien dapa memperagakan cara menghardik halusinasi

D. Kriteria Anggota
Klien sebagai anggota yang mengikuti therapy aktifitas kelompok ini adalah:
1. Klien dengan riwayat schizoprenia dengan disertai gangguan persepsi sensori;
halusinasi.
2. Klien yang mengikuti TAK ini tidak mengalami perilaku agresif atau
mengamuk, dalam keadaan tenang.
3. Klien dapat diajak kerjasama (cooperative).
E. Setting
Tempat : di Ruang Drupada RSJ Prof Dr Soeroyo Magelang
Waktu : jam 10.00 (setelah makan pagi)

1
1
1
2
Keterangan :
: Klien/Pasien
: Fasilitator
: Leader
1
1 : Co leader
2 : Observer
1
Uraian Tugas :
1. Leader
Tugas:
a. Memimpin jalannya therapy aktifitas kelompok.
b. Merencanakan, mengontrol, dan mengatur jalannya therapy.
c. Menyampaikan materi sesuai tujuan TAK.
d. Memimpin diskusi kelompok.

2. Co. Leader
Tugas:
a. Membuka acara.
b. Mendampingi Leader.
c. Mengambil alih posisi leader jika leader bloking.
d. Menyerahkan kembali posisi kepada leader.
e. Menutup acara diskusi.

3. Fasilitator
Tugas:
a. Ikut serta dalam kegiatan kelompok.
b. Memberikan stimulus dan motivator pada anggota kelompok untuk aktif
mengikuti jalannya therapy.

F. Alat
1. Kertas, Bolpoint, Botol aqua
2. Jadwal kegiatan klien

G. Metode
1. Diskusi dan Tanya jawab
2. Bermain peran atau stimulasi

H. Pengorganisasian
1. Wandria robi ardi sebagai Leader

2. Agung riswanto sebagai Co Leader

3. Abi yazid al bastomi sebagai Fasilitator


I. Peserta
1. Sdr. Z 4. Sdr. D
2. Sdr. M 5. Sdr. A

J. Langkah Kegiatan
1. Persiapan
a. Mengingatkan kontrak kepada klien yang telah mengikuti sesi sebelumnya
b. Mempersiapkan alat dan tempat pertemuan
2. Orientasi
a. Salam terapeutik
1) Salam dari terapis kepada klien
2) Klien dan terapis pakai papan nama
b. Evaluasi/Validasi
1) Terapis menanyakan perasaan klien saat ini
2) Terapis menanyakan pengalaman halusinasi yang terjadi : isi, waktu,
situasi dan perasaan.
c. Kontrak
1) Menjelaskan tujuan kegiatan, yaitu dengan latihan 4 cara mengontrol
halusinasi
2) Menjelaskan aturan main, yaitu
a) Jika ada klien yang ingin meninggalkan kelompok harus minta ijin
pada terapis
b) Lama kegiatan 45 menit
c) Setiap klien mengikuti kegiatan dari awal sampai selesai
3. Tahap Kerja
a. Terapis meminta klien menceritakan apa yang dilakukan pada saat
mengalami halusinasi, dan bagaimana hasilnya.Ulangi sampai semua klien
mendapat giliran.
b. Berikan pujian setiap klien selesai bercerita
c. Terapis menjelaskan cara mengatasi halusinasi dengan menghardik
halusinasi, bercakap-cakap, melakukan aktifitas yang terjadwal, minum obat
saat halusinasi muncul.
d. Terapis memperagakan cara menghardik halusinasi, yaitu : pergi jangan
ganggu sayakamu palsu kamu tidak nyata..
e. Terapis meminta masing-masing klien memperagakan cara mengahrdik
halusinasi dimulai dari klien disebelah kiri terapis berurutan searah jarum
jam semua peserta mendapatkan giliran
f. Terapis memberikan pujian dan mengajak semua klien bertepuk tangan saat
setiap klien selesai memperagakan mengahardik halusinasi.
4. Tahap Terminasi
a. Evaluasi
1) Terapis menanyakan perasaan klien setelah mengikuti TAK
2) Terapis memberikan pujian atas keberhasilan kelompok
b. Tindak lanjut
1) Terapis menganjurkan klien untuk menerapkan cara yang telah dipelajari
jika halusinasi muncul
2) Memasukkan kegiatan menghardik dalam jadwal kegiatan harian klien.
c. Kontrak yang akan datang
1) Terapis membuat kesepakatan dengan klien untuk TAK yang berikutnya,
yaitu belajar cara mengontrol halusinasi dengan melakukan kegiatan
2) Terapis membuat kesepakatan waktu dan tempat TAK berikutnya

K. Evaluasi dan Dokumentasi


1. Evaluasi

Stimulasi Persepsi : Halusinasi


Kemampuan mengontrol halusinasi

Nama Klien
No Aspek yang dinilai
Sdr . Sdr . Sdr . Sdr .
Z M A D
1 Menebutkan cara yang
selama ini digunakan
mengatasi halusinasi

2 Menyebutkan efektivtas cara

3 Menyebutkan cara mengatasi


halusinasidengan menghardik
4 Memperagakan menghardik
halusinasi

Petunjuk :
a. Tulis nama panggilan klien yang ikut TAK pada kolom nama klien
b. Untuk tiap klien, ber penilaian kemampuan menyebutkan: cara yang biasa
digunakan untuk mengatasi halusinasi, keefektifanya, cara menghardik
halusinasi, dan memperagakanya. Beri tanda ( V) jika klien mampu dan tanda
(X) jika klien tidak mampu.

2. Dokumentasi
Dokumentasi kemampuan yang dimiliki klien saat TAK pada catatan proses
keperawatan tiap klien. Contoh : klien mengikuti TAK stimulasi persepsi :
halusinasi sesi 2. Klien mampu memeperagakan cara menghardik halusinasi.
Anjurkan klien menggunakanya jika halusinasi muncul, khusus pada malam
hari ( buat jadwal )
PROPOSAL
TERAPI AKTIVITAS KELOMPOK
PADA PASIEN DENGAN GANGGUAN STIMULASI
PERSEPSI:HALUSINASI
DI WISMA DRUPADA RSJ PROF.Dr.SOEROYO MAGELANG

Disusun oleh :

ABI YAZID AL BASTOMI

AGUNG RISWANTO

WANDRIA ROBI ARDI


PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN

STIKES NGUDI WALUYO

UNGARAN

2016

Anda mungkin juga menyukai