Anda di halaman 1dari 8

PROPOSAL

TERAPI AKTIFITAS KELOMPOK

STIMULASI PERSEPSI : HALUSINASI SESI ( I ) “ MENGENAL HALUSINASI”

Di Susun Oleh :

Yuspia Lestari

NPM : 18210100132

PROGRAM PROFESI NERS

UNIVERSITAS INDONESIA MAJU

2022
TERAPI AKTIFITAS KELOMPOK

A. TOPIK
Sesi I : Mengenal Halusinasi.

B. TUJUAN
Tujuan umum : Klien mampu mengenal halusinasi.
Tujuan khusus :
1. Klien dapat mengenal halusinasi.
2. Klien mengenal waktu terjadinya halusinasi.
3. Klien mengenal terjadinya halusinasi.
4. Klien mengenl perasaannya pada saat terjadinya halusinasi.

C. LANDASAN TEORI
Halusinasi adalah persepsi terhadap sesuatu stimulus eksternal dimana stimulus tersebut
pada kenyataannya tidak ada (Rawlin, 1993).
Halusinasi terdiri dari empat tahapan :
1. Tahap pertama : Halusinasi memberi rasa nyaman dan memberi kesenangan.
2. Tahap kedua : Halusinasi bersifat menyalahkan dan pengalaman sensori
menyebabkan rasa antipasti.
3. Tahap ketiga : Halusinasi bersifat mengontrol dan tidak dapat ditolak lagi.
4. Tahap keempat : Halusinasi bersifat menguasai, secara umum klien diatur dan
dipengaruhi oleh halusinasinya tersebut. Pada tahap ini halusinasi menjadi ancaman
sehingga muncullah perilaku panic, dimana hal ini dapat beresiko mencederai diri
sendiri, orang lain dan lingkungannya.
Penyebab dari halusinasi adalah isolasi menarik diri, dimana klien bersikap apatis
(acuh terhadap lingkungan) dan tampak memisahkan diri dari orang lain. Klien lebih
mempunyai waktu untuk dapat memunculkan halusinasinya.
Terapi aktifitas kelompok stimulasi persepsi adalah terapi yang menggunakan
aktifitas sebagai stimulasi yang terkait dengan pengalaman masa lalu atau kehidupan
untuk didiskusikan dalam kelompok. TAK juga merupakan salah satu terapi modalitas
yang dilakukan perawat kepada kelompok klien yang mempunyai masalah keperawatan
yang sama. Aktivitas di gunakan sebagai terapi, dan kelompok sebagai target asuhan.
Hasil diskusi dapat berupa kesepakatan persepsi atau alternative penyelesaian masalah.
Di dalam kelompok terjadi dinamika interaksi ketergantungan, saling membutuhkan,
dan menjadi tempat berlatih bagi klien yang memiliki prilaku maladaptif menjadi
berprilaku adaptif. Klien dilatih mengekspresikan perasaannya terhadap stimulus yang
disediakan. Kemampuan klien dilatih evaluasi di tingkatkan pada tiap sesi.
Terapi aktifitas kelompok stimulasi persepsi pada sesi I adalah mengenal
halusinasi. Di ruang perkutut RS Jiwa Soeharto Heerdjan Grogol Jakarta, merupakan
ruangan yang didesain untuk klien dengan masalah keperawatan resiko terjadi perilaku
kekerasan dimana penyebabnya adalah isolasi social dan halusinasi. Dan dasar data
keluar masuk klien dimana 50% klien masuk dengan diagnose awal halusinasi. Untuk
itu kelompok memilih kegiatan stimulasi persepsi sebagai kegiatan TAK di ruang
perkutut rawat inap. Dengan kegiatan ini diharapkan dapat meningkatkan persepsi klien
dalam mengekspresikan perasaan dan pikirannya.

D. KLIEN
1. Karakteristik/kriteria
- Klien yang mengalami halusinasi.
- Klien halusinasi yang sudah terkontrol.
- Klien yang dapat diajak kerja sama.

2. Proses seleksi
- Berdasarkan hasil pengkajian (observasi dan wawancara) mahasiswa.
- Berdasarkan masalah keperawatan yang muncul.
- Sehat fisik, cukup kooperatif dan dapat memahami pesan yang diberikan.
- Mengklarifikasi kepada klien dan bekerjasama dengan perawat ruangan.
- Mengadakan kontrak dengan klien.

E. PENGORGANISASIAN
1. Waktu
- Hari/tanggal : Jumat, 23 September 2022
- Waktu : 10.00 s.d 10.20 WIB
- Tempat : Ruang Makan Perkutut
2. Tim Terapis :
Leader : Yuspia Lestari , uraian tugas :
a. Menjelaskan tujuan pelaksanaan TAK.
b. Mengenalkan diri dan memperkenalkan anggotanya.
c. Menjelaskan peraturan kegiatan TAK sebelum kegiatan dimulai.
d. Mampu memotivasi anggota untuk aktif dalam kelompok.
e. Mampu memimpin TAK dengan baik.

Co Leader : Musa Darmawan, uraian tugas :


a. Menyampaikan informasi dari fasilitator ke leader tentang aktifitas klien.
b. Mengingatkan leader jika kegiatan menyimpang.
c. Mengingatkan leader tentang waktu.
d. Membantu leader mengorganisir klien.

Fasilitator : Ajeng Merlydia Alvionita dan M.Rizky Ihza Ramadhan, uraian


tugas :
a. Memfasilitasi klien yang kurang aktif.
b. Berperan sebagai role model bagi klien selama kegiatan berlangsung.
c. Mempertahankan kehadiran peserta.

Obeserver : Yulianti, uraian tugas :


a. Mengobservasi jalannya/proses kegiatan.
b. Mencatat perilaku verbal dan non verbal klien selama kegiatan berlangsung.

3. Metode dan media


a. Metode
- Diskusi dan tanya jawab
- Bermain peran/stimulasi

b. Media
- Pulpen
- Buku
- Musik
c. Setting

L CL

Keterangan :
: Klien CL : Co Leader F : Fasilitator

L : Leader O : Observer

F. PROSES PELAKSANAAN
1. Persiapan
a. Memilih klien sesuai dengan indikasi yaitu klien dengan halusinasi.
b. Membuat kontrak dengan klien.
c. Mempersiapkan alat dan tempat pertemuan.
d. Mengingatkan kontrak dengan anggota kelompok.

2. Orientasi
a. Salam terapeutik
- Salam dari leader kepada klien.
- Proses perkenalkan nama dan panggilan leader.
- Menanyakan nama klien dan panggilan semua klien.
b. Evaluasi/validasi
- Menanyakan perasaan klien saat ini.
c. Kontrak
- Menjelaskan tujuan kegiatan yang akan dilaksanakan yakni mengenal suara-
suara yang didengar.
- Menjelaskan aturan main :
1) Jika ada klien yang ingin meninggalkan kelompok harus meminta izin
kepada leader.
2) Lama kegiatan 20 menit.
3) Setiap klien harus mengikuti kegiatan dari awal sampai akhir.

3. Tahap Kerja
a. Terapis menjelaskan tujuan kegiatan yang akan dilaksanakan, yaitu mengenal
suara – suara yang didengar (halusinasi) tentang isinya, waktu terjadinya, situasi
yang mendukung, dan perasaan klien saat mengalami halusinasi
b. Terapis meminta klien menceritakan isi halusinasinya, kapan terjadinya, situasi
yang mendukung, dan perasaan klien saat terjadi halusinasi. Mulai dari klien
sebelah kanan, secara berurutan sampai semua klien mendapat giliran. Hasilnya
ditulis di whiteboard/Buku.
c. Beri pujian pada klien yang melakukan dengan baik
d. Simpulkan isi, waktu terjadi, situasi yang mendukung, dan perasaan klien saat
mengalami halusinasi
e. Terminasi
a. Evaluasi
- Leader menanyakan perasaan klien setelah mengikuti TAK.
- Leader memberikan pujian atas keberhasilan kelompok.
b. Rencana tindak lanjut
- Leader meminta klien untuk melaporkan isi, waktu, situasi, dan perasaannya
jika terjadi halusinasi.
c. Kontrak yang akan datang.
- Menyepakati TAK yang akan datang, yaitu cara mengontrol halusinasi.
- Menyepakati waktu dan tempat.
Sesi 1 : TAK Stimulasi persepsi : Halusinasi Kemampuan mengenal halusinasi

NO. Nama Klien Menyebut isi Menyebut waktu Menyebut situasi Menyebut
halusinasi terjadinya terjadi halusinasi perasaan saat
halusinasi halusinasi.
1.

2.

3.

4.

5.

6.

7.

8.

9.

10.

11.

12.

13.

14.

15.

Petunjuk :
1. Tulis nama panggilan klien yang ikut TAK pada kolom nama klien.
2. Untuk klien, beri penilaian kemampuan mengenal halusinasi : isi, waktu, situasi dan
perasaan. Beri tanda ( v ). Jika klien mampu dan tanda ( x ) jika klien tidak mampu.

Anda mungkin juga menyukai