Anda di halaman 1dari 8

PENUAAN SISTEM MUSKULOSKELETAL

DISUSUN OLEH

1. ANITA AGUSTIN FRANSISKA


2. FATIMAH QODARI
3. NANDA KURNIASIH

PROGRAM STUDI DIII KEPERAWATAN

AKADEMI KEPERAWATAN YAYASAN JALAN KIMIA

JAKARTA

2022
KATA PENGANTAR

Assalamualaikum wr.wb

Dengan memanjatkan puji dan syukur kehadirat allah SWT yang telah
melimpahkan rahmat dan hidayahnya sehinga kami dapat menyelesaikan makalah
seminar kelompok stase keperawatan anak yang berjudul “penuaan sistem
muskulokeletal”

Dalam tugas ini kami mengucapkan terimakasih kepada Allah SWT


hingga terselesainya makalah ini, kami juga mengucapkan terimakasih atas
bimbingan dan dorongan dari semua pihak.

Kami menyadari bahwa pembuatan makalah ini kurang dari sempurna,


untuk itu mohon kritik dan saran yang membangun demi penyelesaian masalah
ini.

Wassalamualaikum wr.wb

Bogor, 16 November 2022

Penulis
DAFTRA ISI
BAB I

PENDAHULUAN

I.I Latar belakang

Penuaan merupakan proses yang wajar terjadi pada manusia seiring


dengan bertambahnya usia. Proses penuaan tersebut berpengaruh pada perubahan
semua sistem dalamtubuh termasuk pada sistem muskuloskeletal. Sistem
muskuloskeletal terdiri dari sistemmuskulus dan skeletal. Beberapa perubahan
yang terjadi pada sistem muskuloskeletal lansiamencakup perubahan anatomi dan
fisiologis. Perubahan tersebut berdampak pada penurunanfungsi tubuh yang akan
berlanjut pada penurunan fungsi tubuh secara keseluruhan sehingga kegiatan
sehari-hari dapat terganggu.

Perubahan umum yang terjadi pada sistem muskuloskeletal berupa


sarkopenia(kehilangan massa dan fungsi otot) dan osteopenia atau osteoporosis
(kehilangan massa tulang) pada usia lanjut ketika tidak diobati akan
menjadi masalah kesehatan masyarakat yang besaruntuk populasi lansia dan dapat
mengakibatkan hilangnya kemandirian di kemudian hari (Colón, et al., 2018).
Selain itu, beberapa kondisi patologis dapat muncul seperti artritis yangmencakup
osteoarthritis (OA), polymyalgia rheumatica (PMR), rheumatoid arthritis (RA),
dangout serta osteoporosis (Tabloski, 2014; Touhy & Jett, 2014). Penyakit-
penyakit di atas dapatmemperburuk kondisi lansia bahkan sampai mengganggu
aktivitas fisik rutin yang biasa dilakukan oleh lansia.

Perubahan fisiologis dan patolgis pada sistem muskuloskeletal lansia seharusnya


dapatdiantisipasi sedari dini agar proses penuansaan yang berakibat pada
perubahan fisiologiss dan patologis tidak menimbulkan dampak yang
lebih besar Dengan bertambahnya jumlah lansiamuncul juga peningkatan penyakit
dan kondisi ini umumnya mempengaruhi populasi tersebut.Oleh karena itu dalam
makalah ini akan dibahas perubahan fisiologis dan patologis pada
lansiakhususnya pada sistem muskuloskeletal yang dikaji dari berbagai sumber
literatur.
1.2 Rumusan Masalah

1. Apakah perubahan yang terjadi pada sistem muskuloskeletal yang meliputi


tulang, otot,sendi, dan syaraf pada lansia?
2. Apakah faktor-faktor yang mempengaruhi fungsi sistem muskuloskletal
pada lansia?
3. Apakah gangguan yang sering terjadi pada sistem muskuloskeletal lansia?
4. Apakah pengkajian yang perlu dilakukan untuk mengetahui kondisi
sistemmuskuloskeletal pada lansia?
5. Apakah pengkajian yang diperlukan untuk menilai risiko jatuh pada
lansia?

1.3 Tujuan Penulisan1.3.1 Tujuan umum


Menguraikan perubahan fisiologis sistem muskuloskeletal pada lansia

1.3.2 Tujuan khusus


1. Menguraikan perubahan yang terjadi pada sistem muskuloskeletal yang
meliputitulang, otot, sendi, dan syaraf pada lansia
2. Mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi fungsi sistem
muskuloskeletal padalansia
3. Mengetahui gangguan yang sering terjadi pada sistem muskuloskeletal
lansia
4. Menguraikan pengkajian yang dilakukan untuk mengetahui kondisi
sistemmuskuloskeletal pada lansia
5. Menguraikan pengkajian yang diperlukan untuk menilai risiko jantuh pada
lansia
BAB 2

TINJAUAN MATERI

A. Pengertian

Sistem musculoskeletal merupakan sistem yang terdiri dari tulang, sendi, dan
otot sistem tersebuat paling erat kaitannya dengan mobilitas fisik indib#vidu.
Seiring bertambahnya usia, terdapat berbagai perubahan yang terjadi pada sistem
musculoskeletal yang terdiri dari tulang, otot, sendi dan saraf.

Sistem skeletal pada manusia tersusun dari 206 tulang termasuk dengan
sendiyang menghubungkan antar keduanya. Kerangka yang dibentuk dari
susunan tulangtersebut sangat kuat namun relatif ringan. Fungsi utama sistem
skeletal ini adalahmemberikan bentuk dan dukungan pada tubuh manusia. Selain
itu, sistem ini juga berperan untuk melindungi tubuh, misalnya tulang tengkorak
yang melindungi otak danmata, tulang rusuk yang melindungi jantung, serta
tulang belakang yang melindungisumsum tulang belakang. Struktur pada
kerangka ini juga terdapat tendon otot yangmendukung adanya pergerakan
(Mauk, 2006).

Tulang mencapai kematangan pada saat waktu dewasa awal tetapi


terusmelakukan remodeling sepanjang kehidupan. Menurut Colón, et al. (2018)
secaraumum, perubahan fisiologis pada tulang lansia adalah kehilangan
kandungan mineraltulang. keadaan tersebut bedampak pada meningkatnya
risiko fraktur dan kejadianterjatuh. Selain itu, terjadi juga penurunan massa
tulang atau disebut dengan osteopenia.Jika tidak ditangani segara osteopenia
bisa berlanjut menjadi osteoporosis yang ditandaidengan karakteristik
berkuranganya kepadatan tulang dan meningkatkan lajukehilangan tulang.

Perubahan-perubahan lain yang terjadi menurut Miller (2012) antara lain:


1. Meningkatnya resorbsi tulang (misalnya, pemecahan tulang diperlukan
untuk remodeling)
2. Arbsorbsi kalsium berkurang
3. Meningkatnya hormon serum paratiroid
4. Gangguan regulasi dari aktivitas osteoblast
5. Gangguan formasi tulang sekunder untuk mengurangi produksi
osteoblastik darimatriks tulang; dan
6. Menurunnya estrogen pada wanita dan testosterone pada laki-laki.

Perubahan Fisiologis Otot


Selain tulang, otot yang dikontrol oleh neuron motorik secara
langsung berdampak pada kehidupan sehari-hari. Perubahan fisilogis pada otot
yang terjadi padalansia disajikan dalam tabel berikut ( Colón, et al., 2018).
Perubahan Efek fungsional
Peningkatan variabilitas dalam ukuran Peningkatan heterogenitas jarak kapiler,
serat otot karena kapiler dapat hanya terletak di
tepi serat berdampak negative terhadap
oksigen jaringan
Kelihilangan massa otot Penurunan kekuatan dan tenaga
Serabut otot (fiber) tipe II menurun Terjatuh
Infiltrasi lemak Kerapuhan atau otot melemah
Secara keseluruhan akibat dari perubahan kondisi otot yang
berhubungandengan bertambahnya usia disebut sarkopenia. Sarkopenia adalah
kehilangan masa,kekuatan dan ketahanan otot (Miller, 2012). Berikut
penampang mikroskoping tulangdan otot dalam keadaan normal dan dalam
kondisi patologis.

( GAMBAR )

Perubahan pada sendi da jaringan ikat

Gambarr

Faktor yang mempengaruhi perubahan sistem musculoskeletal

 Gangguan hormone
Riwayat gangguan hormon yang tidak teratasi dengan baik
dapatmenyebabkan metabolisme ke tulang maupun otot tidak optimal.
Sebagai contoh,hipertiroidisme berhubungan erat dengan kelemahan otot
dan meningkatkan risikofraktur akibat demineralisasi tulang.
 Penyakit sistemik 
Penyakit sistemik dapat berupa gangguan vaskuler ataumetabolik. Sebagai
contoh, lansia dengan diabetes akan mengalami gangguan lajuatau volume
pengiriman nutrisi yang dibutuhkan untuk remodeling jaringan.Olehkarena
itu, sangat penting untuk mengontrol proses patologis untuk
mengoptimalkan penyembuhan dan potensi perbaikan sistem
musculoskeletal.
 Faktor diet
Kekurangan nutrisi vitamin esensial (seperti vitamin D dan vitamin Cyang
memainkan peran penting dalam pertumbuhan fungsional otot dan
tulang),kurangnya mineral tertentu (seperti kalsium, fosfor dan kromium
dll) dapat menjadihasil dari masalah pencernaan yang berkaitan dengan
usia.Dengan demikian, terjadi penurunan penyerapan
dari usus atau ketidakseimbangan dalam produksi hormone tertentu yang
mengatur konsentrasi serum vitamin dan mineral seperti kalsitonin,vitamin
D, hormon paratiroid (karena tumor yang sangat lazim di usia lanjut). Diet
yang sangat baik ialah diet yang kaya akan mikro-nutrisi dalam kualitas
tinggisehingga mampu menurunkan risiko pengembangan cacat tulang dan
kelemahan ototsebagai bagian dari proses penuaan.
 Minimnya aktivitas fisik.
Perubahan sistem muskuloskeletal dapat diperlambatdengan
melakukan olahraga karena dapat meningkatkan kemampuan
untukmempertahankan kekuatan dan fleksibilitas sistem muskuloskeletal.
Normalnyadalam satu hari, setidaknya 30 menit aktivitas lansia diisi
dengan olahraga ringan(Miller, 2012). Beberapa olahraga yang terkenal
dikalangan lansia yaitu Tai chi, yoga,dan pilates (Arenson, 2009). Selain
itu, berjalan juga merupakan olahraga yang mudahdan tidak membutuhkan
banyak peralatan sehingga dapat dilakukan oleh lansia.Jika faktor-faktor
tersebut di atas tidak tertangani dengan baik, dapat berubahmenjadi
penurunan fungsi muskuloskeletal pada lansia.
1. Efek penuaan pada komponen sistem musculoskeletal, misalnya
tulang rawanartikular, kerangka, jaringan lunak, memberikan
kontribusi untuk pengembangan
2. Gangguan muskuloskeletal berhubungan dengan penuaan
yang mulai terjadi padamasa dewasa muda menyebabkan
peningkatan rasa sakit dan cacat tanpamemperpendek rentang
hidupnya, misalnya seronegatif spondyloarthritis,
traumamuskuloskeletal.
3. Tingginya angka kejadian gangguan musculoskeletal
tertentu pada lansia,misalnya polymyalgia rheumatica,
penyakit Paget tulang, arthropathies terkait kristal.

Anda mungkin juga menyukai