Abstrak
Penelitian ini termasuk penelitian deskriptif dengan pendekatan penelitian kualitatif yang bertujuan untuk
mengetahui tingkat kecemasan mahasiswa menjelang ujian akhir semester serta factor-faktor yang
mempengaruhi tingkat kecemasan. Subjek penelitian adalah mahasiswa semester 1 program studi pendidikan
matematika Universitas Veteran Bangun Nusantara tahun akademik 2016/2017. Sumber data berupa hasil dari
angket, observasi, dan wawancara. Metode pengumpulan data dengan metode observasi, metode wawancara
dan metode angket yaitu dengan angket Hamilton Anxiety Rating Scale (HARS). Analisis data terdiri dari tiga
alur kegiatan yang terjadi secara bersamaan, yaitu reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan/
verifikasi data Berdasarkan hasil analisis data diperoleh tingkat kecemasan mahasiswa menjelang ujian akhir
semester adalah tidak cemas, kecemasan ringan, dan kecemasan sedang. Sedangkan faktor-faktor yang
mempengaruhi kecemasan adalah lingkungan, keluarga, jenis kelamin dan umur.
Abstract
This was descriptive research with qualitative approach. The objective was to know the severity of anxiety in
students before final exam and the factors that influence anxiety severity. The subjects were the students on
first semester mathematics education department, universitas Veteran Bangun Nusantara academic year
2016/2017. Source of the data was the result of questionnaire, observation, and interview. The method was
observation method, interview method and questionnaire method with Hamilton Anxiety Rating Scale
(HARS). Data analyze consist of data reduction, presentation data, and conclusion. The conclusion of this
research were the severity of anxiety in students before final exam consist of no anxiety, mild anxiety and
moderate anxiety severity. The factors were the environment, family, gender, and age.
243
Jurnal Edudikara, Vol 2 (3); p.243-250, September 2017 ISSN 2541-0261
244
Jurnal Edudikara, Vol 2 (3); p.243-250, September 2017 ISSN 2541-0261
psikososial merupakan keadaan yang hasil belajar siswa atau mata pelajaran telah
menyebabkan perubahan dalam kehidupan menjadi fokus dari konferensi nasional dan
seseorang sehingga orang itu terpaksa internasional, dan dalam literatur pendidikan
mengadakan adaptasi. Maturitas, individu peer-reviewed, sebagai sarana menilai
yang memiliki kematangan kepribadian lebih pengetahuan dan keterampilan yang diperoleh
sukar mengalami gangguan akibat kecemasan. dari belajar.
Pendidikan dan status ekonomi, tingkat Kecemasan dapat mengganggu
pendidikan dan status ekonomi yang rendah keadaan fisik dan psikis mahasiswa. Hal ini
akan menyebabkan orang tersebut mudah dipertegas dengan pernyataan Sukmadinata
mengalami kecemasan. Keadaan fisik (2009, p.84) bahwa kecemasan dan
seseorang yang mengalami gangguan fisik kekhawatiran yang sangat kuat bersifat
akan mudah mengalami kecemasan. Umur, negatif, dapat menimbulkan gangguan baik
seorang yang mempunyai umur lebih muda secara psikis maupun fisik. Lebih lanjut,
ternyata lebih mudah mengalami gangguan Ismail et al. (2015, p.1-5) mengemukakan
akibat kecemasan. Jenis kelamin, wanita lebih bahwa Generalized Anxiety Disorder (GAD)
sering mengalami kecemasan daripada pria. adalah salah satu gangguan kecemasan yang
Wang et al. (2014, p.1056–1064) paling umum dan melemahkan antara anak-
mengemukakan dimana bukti bahwa anak dan remaja. Namun, Anak dengan
perbedaan genetik berdasarkan kecemasan keyakinan positif tentang dukungan sosial
umum berkontribusi pada perbedaan genetik yang dialami akan mengalami kecemasan
dalam kecemasan pada matematika. Lebih yang rendah tentang matematika dibanding
lanjut Núñez-Peña & Suárez-Pellicioni (2014, mereka yang tidak (Ahmed et al, 2010,p.36-
p.176–183) menyatakan bahwa pencapaian 46).
matematis yang buruk dapat menyebabkan Mahasiswa Program Studi Pendidikan
kecemasan matematika, sebagai akibat dari Matematika mengalami kecemasan pada saat
pengalaman kegagalan berulang. Salah satu menghadapi ujian mata kuliah Logika dan
faktor internal yaitu kondisi psikologis Himpunan. Hal ini terjadi di setiap tahun oleh
mahasiswa dapat dilihat dari tingkat mahasiswa semester 1 terutama saat ujian
kecemasan mahasiswa. akhir semester. Mata kuliah Logika dan
Kecemasan mahasiswa dalam Himpunan merupakan mata kuliah wajib yang
menghadapi tes akan dampak yang tidak baik harus ditempuh oleh mahasiswa semester 1.
terhadap hasil belajar. Keshavarz (2011, p.1-9) Mata kuliah ini sebagai dasar untuk
mengemukakanpada beberapa tahun terakhir, menempuh mata kuliah di semester
245
Jurnal Edudikara, Vol 2 (3); p.243-250, September 2017 ISSN 2541-0261
penelitian kualitatif tentang tingkat kecemasan Skor kurang dari 6 = tidak ada
subjek adalah sampel bertujuan (purposive Skor lebih dari 27 = kecemasan berat
sampling). Data dalam penelitian ini adalah Triangulasi metode digunakan untuk
tingkat kecemasan mahasiswa saat menghadapi membandingkan data dari hasil observasi,
ujian akhir semester mata kuliah Logika dan angket dan wawancara. Analisis data terdiri
Himpunan serta faktor-faktor yang dari tiga alur kegiatan yang terjadi secara
Sumber data pada penelitian ini adalah dan penarikan kesimpulan/ verifikasi data.
berupa hasil observasi, hasil angket, dan hasil Reduksi data dilakukan saat
wawancara. Rancangan penelitian ini adalah pengambilan subjek sebagai data. Peneliti
Scale (HARS) untuk mengetahui tingkat kecemasan. Dari hasil angket selanjutnya data
kecemasan mahasiswa saat menghadapi ujian yang sama akan diambil salah satu yang
akhir semester mata kuliah Logika dan selanjutnya dilakukan wawancara terhadap
Himpunan serta wawancara untuk mengetahui subjek yang telah direduksi. Jika terdapat data
faktor-faktor yang mempengaruhi kecemasan. yang dapat memberikan informasi, maka data
kecemasan yang didasarkan pada munculnya Penyajian data dilakukan dengan teks
yang bersifat naratif. Data dari sampel
246
Jurnal Edudikara, Vol 2 (3); p.243-250, September 2017 ISSN 2541-0261
Berdasarkan Tabel 1 dapat dilihat didapatkan 4 subjek yang akan diteliti lebih
bahwa terdapat 7 mahasiswa yang tidak lanjut, 3 mahasiswa dengan derajat tingkat
memiliki rasa cemas sebelum ujian akhir kecemasan Ringan dan 3 mahasiswa dengan
semester. 5 mahasiswa memgalami kecemasan derajat tingkat kecemasan Sedang.
ringan dan 9 mahasiswa mengalami Pemilihan subjek didasarkan pada
kecemasan sedang. Sedangkan pada derajat data yang sama selanjutkan diambil salah satu
tingkat kecemasan berat, tidak ada mahasiswa mahasiswa yang akan menjadi subjek
yang mengalaminya. Dari data tersebut, pada penelitian.
derajat tingkat kecemasan Tidak Cemas
247
Jurnal Edudikara, Vol 2 (3); p.243-250, September 2017 ISSN 2541-0261
248
Jurnal Edudikara, Vol 2 (3); p.243-250, September 2017 ISSN 2541-0261
249
Jurnal Edudikara, Vol 2 (3); p.243-250, September 2017 ISSN 2541-0261
250