TINJAUAN TEORITIS
2.1.Konsep Lansia
2.1.1. Pengertian
dimulai dari suatu waktu tertentu, tetapi dimulai sejak permulaan kehidupan.
Menjadi tua merupakan proses alamiah, yang berarti seseorang telah melalui tiga
tahap kehidupannya yaitu: anak, dewasa dan tua. Tiga tahap ini berbeda baik
penglihatan semakin memburuk, gerakan lambat dan figur tubuh yang tidak
dan memperbaiki kerusakan yang diderita. Menua bukanlah suatu penyakit tetapi
dari dalam maupun luar tubuh. Walaupun demikian, memang harus diakui bahwa
ada berbagai penyakit yang sering menghinggapi kaum lanjut usia. Sebenarnya,
tidak ada batas yang tegas, pada usia berapa penampilan seseorang mulai
menurun. Pada setiap orang, fungsi fisiologis alat tubuhnya sangat berbeda, baik
dalam hal pencapaian puncak maupun saat menurunnya. Namun umumnya, fungsi
fisiologis tubuh mencapai puncaknya pada umur antara 20-30 tahun. Setelah
mencapai puncak, fungsi alat tubuh akan berada dalam kondisi tetap utuh
beberapa saat kemudian menurun sedikit demi sedikit sesuai bertambahnya umur
Di Indonesia lanjut usia adalah usia 60 tahun keatas. Hal ini dipertegas
Beberapa pendapat para ahli tentang batasan usia adalah sebagai berikut
3. Lansia risiko tinggi ialah seorang yang berusia 60 tahun atau lebih dengan
masalah kesehatan.
5. Lansia tidak potensial ialah lansia yang tidak berdaya mencari nafkah
sehingga hidupnya bergantung pada bantuan orang lain.
epitel menipis dan serat kolagen elastik menyusut dan menjadi kaku.
Kerutan di wajah dan pola refleks leher seumur hidup pada aktivitas otot
dan lesi juga mungkin muncul pada kulit. Noda halus, coklat berbentuk
dan pada lengan bawah. Angioma merah coklat yang kecil, bulat
ditemukan pada tubuh. Lesi seborea/ keratosis dapat muncul sebagai lesi
b. Sistem reproduksi
Perubahan pada struktur dan fungsi sistem reproduksi terjadi sebagai
3) Tulang
Berkurangnya kepadatan tulang menjadi salah satu bagian dari penuaan
fisiologis. Perubahan terjadi pada trabekula longitudinal yang menjadi
tipis dan trabekula transversal terabsorbsi kembali. Perubahan tersebut
memngakibatkan jumlah tulang spongiosa yang berkurang dan tulang
kompakta menjadi tipis. Penurunan jumlah hormon esterogen
menyebabkan produksi osteoklas tidak terkendali. Jaringan dan ukuran
tulang yang berkurang kepadatannya secara menyeluruh menyebabkan
penurunan kekuatan dan kekakuan tulang.
4) Otot
Efek negatif dari penuaan pada otot adalah penurunan jumlah dan ukuran
serabut otot, peningkatan jaringan penghubung dan jaringan lemak pada
otot.
5) Sendi
Jaringan ikat sekitar sendi yakni tendon, ligament dan fasia mengalami
penurunan elatisitas. Degenerasi, erosi dan kalsifikasi terjadi pada
kartilago dan kapsuls sendi sehingga sendi kehilangan fleksibilitasnya. Hal
ini menyebabkan lansia mengalami penurunan luas gerak sendi.
salah gerak yang disebabkan adanya kelainan kelainan tulang. Tulang tidak hanya
pelindung tubuh serta tempat melekatnya origo dan insertio dari otot otot yang
pembentukan tulang zat zat anorganik seperti kalsium, fosfor, dedan CO2 sangat
Komponen utama dari jaringan tulang adalah mineral dan jaringan organik
( kolagen serta proteoglikan). Kalsium dan fosfat membentuk suatu kristal garam
(Zairin, 2012)
Sendi adalah tempat pertemuan dua atau lebih tulang. tulang tulang ini
dipadukan dengan berbagi cara, misalnya dengan kapsul sendi, pita fibrosa,
ligamen, tendon, fasia, atau otot. Sendi persambungan tulang, baik yang
memungkinakan tulang tersebaut dapat bergerak satu sama lain maupun tidak
tulang tidak ada. Kelenturan dimungkinkan oleh adanya persendian. Sendi adalah
suatu ruangan, tempat satu atau dua tulang berada saling berdekatan.
(Asikin, 2016)
2.2.2 Etiologi
Salah satu penyakit yang sering dialami lansia adalah penyakit yang
beberapa anggota dari satu keluarga dapat mengalami gangguan ini. Inflamasi
kartilago dan tulang terkikis, sendi akan terasa nyeri karen atulang akan
Kondisi ini sebagaian besar menyerang pria dan sering kali dimulai pada
masa remaja atau dewasa muda. Gejala awal yang paling umum terjadi adalah
nyeri dan kekakuan pinggul dan punggung bawah. Kontraktur pinggul dan
c). Gout
Tubuh memproduksi zat yang disebut purin selama metabolisme. Jika tubuh
tidak mampu memetabolisme zat ini, asam urat akan berakumulasi di dalam
aliran darah dan membentuk deposit kristal di dalam sendi. Kondisi artritik
ini disebut gout atau hiperurisemia, biasanya menyerang ibu jari kaki, telapak
kaki, pergelangan kaki atau lutut, tetapi kondisi ini dapat terjadi di sendi
mana pun. Artritis gout lebih sering dialami oleh pria. Alkhol, alergi,
a. Anatomi Sendi
Gambar 2.1 Sendi Diarthrosis (synovial)
Gambar 2.2 Empat jenis sendi synovial: nonaxial, uniaxial, biaxial, dan
triaxial
2.2.4 Patofisiologi
nyeri sendi. Fungsi persendian sinovial adalah gerakan. Setiap sendi sinovial
kisaran gerak yang sama pada sendi-sendi yang dapat digerakkan. Pada sendi
sinovial yang normal. Kartilago artikuler membungkus ujung tulang pada sendi
dan menghasilkan permukaan yang licin serta ulet untuk gerakan. Membran
Cairan sinovial ini berfungsi sebagai peredam kejut (shock absorber) dan
pelumas yang memungkinkan sendi untuk bergerak secara bebas dalam arah yang
tepat. Sendi merupakan bagian tubuh yang sering terkena inflamasi dan
ragaman mulai dari kelainan yang terbatas pada satu sendi hingga kelainan multi
sistem yang sistemik, semua penyakit reumatik meliputi inflamasi dan degenerasi
dalam derajat tertentu yang biasa terjadi sekaligus. Inflamasi akan terlihat pada
pelepasan proteoglikan tulang rawan yang bebas dari karilago artikuler yang
b. Sendi engsel
Mirip engsel pintu sehingga memungkinkan gerakan fleksi dan ekstensi. Suatu
permukaan bundar diterima oleh yang lain sehingga gerakan hanya dalam satu
bidang dan dua arah. misalnya, sendi siku dan sendi lutut
c. Sendi kondiloid
Permukaan sendi berbentuk konveks yang nyata dan bersendi dengan
permukaam yang konkaf seperti sendi engesel tapi bergerak dengan dua bidang
dan empat arah ( Fleksi, ekstensi, abdukasi, dan addukaasi) disertai sedikit
d. Sendi elipsoid
Permukaan sendi berbentuk konveks elips dengan permukaan sendi konveks
e. Sendi peluru
Kepala sendi berbentuk bola, apada salah satu tulang cocok dengan lekuk
sendi yang berbentuk seperti soket. Bongkol sendi tepat masuknya pada
f. Sendi pasak
Pada sendi ini terdapat pasak dikelilingi cincin ligamentum bertulang. Hanya
satu gerakan yang dapat dilakukan yaitu rotasi misalnya atlas. Bentuk cincin
berputar di atas prosesus odontoid dan gerakan radius di sekitar ulna. Pronasi
Misalnya ibu jari dapat berhdapan dengan jari yang lain karpometakarpal ibu
jari.
2) Skindilosis: Suatu lempeng tulang yang terjepit dalam celah tulang yang
3) Komposis : Tulang yang satu bentuk kerucut, masuk ke dalam lekuk yangs
esuai dengan betuk dari tulang yang lain. Misalnya antara gigi dan alveoli
Misalnya antara epifise dengan diafase pada orang dewasa antara kedua
osssa pubika.
b. Amfiartrosis
Suatu sendi pergerakan nya sedikit sekali kqarena komponen sendi tidak
sednikit. Misalnya sendi antara manubrium sterni dan korpus sterni serta
sendi bergerak bebas. Rongga sendi dibatasi oleh membran sinovial yang
Kebanyakan ligamentum terleta diluar kapsula sndi dan pada lutut. Bebrapa
ligamentum yang penting trletak dalam kapsula. Alat alat khusus yang mliputi
sendi :
d) Ligamentum: Alat dari simpai sedni tetapi kemudian terpisah dari sampai
sendi
3. Persendian menurut tempatnya
Radioulnaris proksimal)
3.2 Konsep Nyeri
3.2.1 Pengertian
Nyeri merupakan kondisi berupa perasaan tidak menyenangkan bersifat
sangat subjektif karena perasaan nyeri berbeda pada setiap orang dalam hal skala
atau tingkatannya, dan hanya orang tersebutlah yang dapat menjelaskan atau
mengevaluasi rasa nyeri yang dialaminya. Munculnya nyeri berkaitan erat dengan
reseptor dan adanya rangsangan. Reseptor nyeri yang dimaksud adalah nociceptor
merupakan ujung-ujung saraf sangat bebas yang memiliki sedikit atau bahkan
tidak memiliki myelin yang tersebar pada kulit dan mukosa khususnya pada
visera, persendian, dinding arteri, hati dan kandung empedu. Reseptor nyeri dapat
dapat berupa zat kimiawi seperti histamine, bradikinin, prostaglandin dan macam-
macam asam yang dilepas apabila terdapat kerusakan pada jaringan akibat
kekurangan oksigenasi. Stimulasi yang lain dapat berupa termal, listrik, atau
Nyeri merupakan perasaan tidak nyaman, baik ringan maupun berat yang
hanya dapat dirasakan oleh individu tersebut tanpa dapat dirasakan oleh orang
lain, mencakup pola pikir, aktivitas seseorang secara langsung, dan perubahan
hidup seseorang. Nyeri merupakan tanda dan gejala penting yang dapat
nyamanan. Menentukan penyebab nyeri adalah kunci utama, sehingga terpi yang
efektif dapat dimulai dengan segera. Penyebab nyeri beragam, dan kadang kala
pasti penyebab nyeri mungkin sulit atau tidak mungkin ditentukan. Tanpa
stress mekanis dan trauma ,insisi bedah atau pertumbuhan tumor. Tubuh berespon
dengan nyeri dan ketidaknyamanan terhadap kelebihan tekanan, panas dan dingin
dan zat kimia tertentu yang dilepaskan ketika jaringan mengalami kerusakan atau
yang rendah
Kurangnya pengetahuan
Diantara kategori ini adalah nyeri akut, nyeri ahli, nyeri kanker, dan nyeri
kronis :
dan pembedahan.
b. Nyeri ahli adalah nyeri berasal dari satu bagian tubuh, tetapi
c. Nyeri kanker adalah hasil beberapa jenis keganasan .Sering kali, nyeri
kanker sangat hebat dan dapat hdianggap intractable(tidak dapat
diatasi)dan kronis
bulan atau lebih )dan dapat terjadi seumur hidup klien.Efek nyeri
dan pengalaman.
masa lalu, nilai budaya, harapan sosial, kesehatan fisik dan mental, rasa
oleh individu. Pengukuran intensitas nyeri bersifat sangat subjektif dan nyeri
dalam intensitas yang sama dirasakan berbeda oleh dua orang yang berbeda.
4 : Menyedihkan (kuat, nyeri yang dalam) seperti sakit gigi dan nyeri
disengat tawon.
terkilir, keseleo.
7 : Sangat intens (kuat, dalam, nyeri yang menusuk begitu kuat) dan
berlangsung lama.
begitu kuat, tidak sadarkan diri) biasanya pada skala ini penderita
tidak lagi merasakan nyeri karena sudah tidak sadarkan diri akibat
rasa nyeri yang sangat luar biasa seperti pada kasus kecelakaan
mendengarkan musik.
2. Teknik relaksasi
3. Stimulasi kulit
Yaitu menggosok dengan halus pada daerah nyeri, menggosok
mengalir.
seperti:
mendengarkan musik.
5. Teknik relaksasi
6. Stimulasi kulit
mengalir.
b. Manajemen Farmakologi
nonsteroid.
Pengkajian pada masalah nyeri yang dapat dilakukan adalah adanya riwayat
nyeri: keluhan nyeri seperti lokasi nyeri, intensitas nyeri, kualitas dan waktu
Q (Quality), dari nyeri seperti apakah rasa tajam, tumpul, atau tersayat.
Perencanaan Keperawatan
alami.
kebosanan.
seperti:
b. Menggosok punggung
mengalir.
c. Pemberian analgetik.
dan pangkal menyudut. Lebar daun 2-3 cm dan panjangnya 7,5 -12,5 cm.
Bunga dan buah cengkeh tumbuh pada ujung ranting daun, pendek
dan bertandan. Bunga cengkeh tumbuh pada ujung ranting daun, pendek
Bunga cengkeh ini dipanen saat telah masak, setelah itu dikeringkan
fenilin, karyofilin, resin, dan gom. Oleh karena banyaknya zat zatyang
syaraf gigi.
2.4.2 Minyak Jahe
2.4.2.1 Pengertian
Indonesia. Jahe diduga berasal dari daerah Cina selatan, dan saat ini
dibudidayakan secara luas di daerah tropik dan sub tropik. Sampai saat ini India
adalah produsen utama jahe, dengan luas panen sekitar 50% dari luas panen Jahe
dalam perkebunan sebagai tanaman tumpang sari dan tanaman sela dalam
jahe ditanam terbatas untuk mencukupi kebutuhan rumah tangga. Jahe bahkan
tumbuh di kebun-kebun secara liar (De Guzman & Siemonsma. 1999; Rostiana et
Rimpang jahe sudah digunakan oleh manusia sejak lama sebagai anti-
capacity (ORAC) dari rimpang jahe adalah sebesar 14840 μmol TE/100 g. Hal ini
menjadikan jahe sebagai herba penting dalam kesehatan. Jahe merah mempunyai
pengobatan, antara lain adalah rematik, influenza, asma, masuk angin, dan radang
tenggorokan.
Berbagai studi melaporkan bahwa gingerol dapat meredakan rasa mual dan dapat
menyembuhkan sakit kepala dan migraine (Thomas, 1989; Shukla & Singh,
2016).
yang memberikan karakter pedas terhadap rimpang jahe, sangat efektif dalam
melawan E.coli yang menyebabkan diare, khususnya pada anak-anak. Karena itu,
(Thomas, 2017).
a. Jahe Kuning
Jahe kuning mempunyai ciri rimpang yang berwarna kuning emas. Berukuran
lebih besar dan gemuk, terlihat menggembung dibandingkan dengan jahe putih
dan jahe merah. Jahe kuning bisa dipanen saat berumur muda ataupun tua, dan
b. Jahe Putih
Jahe putih memiliki akar rimpan yang beruas kecil dan hanya sedikit
menggembung. Jahe putih dipanen setelah umurnya sudah tua. Minyak atsiri
yang terdapat di jahe putih lebih banyak dibanding dengan jahe kuning,
sehingga rasanya lebih tajam dan pedas. Jahe jenis ini digunakan sebagai
c. Jahe Merah
Jahe merah memiliki akar rimpang berwarna merah. Ukurannya lebih kecil
dibandingkan dengan jahe kuning dan jahe putih. Seperti halnya jahe putih,
jahe merah baik dipanen setelah umumnya sudah tua. Jahe merah juga
memiliki kandungan minyak atsiri dalam umlah banyak sehingga banyak
tahunan yang memiliki tinggi 50-100 cm. Rimpang jahe merah tebal berwarna
coklat kemerahan. Daunnya sempit berbentuk lanset dengan panjang 5-25 cm dan
lebar 8- 20 mm. Ujung daunnya runcing, pangkal tumpul dan bertepi rata.
Tumbuhan ini berbunga majemuk dengan bentuk bulat telur, muncul dari
rimpang, dengan panjang tangkai 10-25 cm, terdapat daun kecil pada dasar bunga.
Mahkota bunga dari jahe merah berbentuk corong dengan panjang 2-2,5 cm
bervariasi tergantung
pada tempat asal penanaman jahe merah, iklim saat panen, spesies jahe,
kematangan rimpang, dan tergantung rimpangnya segar atau kering dan metode
persiapan ekstrak (Ali et al. 2008; Bartels et al. 2015). Materia medica
melaporkan minyak atsiri yang terkandung adalah sebanyak 1-3% pada tiap
sesquiphellandrene dan camphene), konsep fenolik dari aroma jahe merah yang
tajam (gingerol dan shogaol sebanyak 5-8 %), lechitin, protein, zat tepung (60%),
vitamin, mineral dan lain-lain (Ali Hasan 2012; Ali et al. 2008; Young et al.
2006).
leukotrin.
lipoxygenase memiliki riwayat terapeutik lebih baik dan efek samping yang lebih
mempengaruhi TNF (Tumor Necrosis Factor), zat yang diduga menjadi penyebab
degradasi pada tulang rawan sendi (Leach & Kumar 2008). Demikian maka dapat
dapat mengurangi gejala inflamasi dan gejala rematik pada klien (Thomson et al.
atau osteoarthritis, dosis yang dianjurkan 510-1000 mg/hari serbuk jahe (Leach &
Kumar 2008).
Pada penelitian yang telah dilakukan oleh Leach & Kumar (2008)
pemberian ekstrak jahe 1 gr/ hari selama 4 minggu lebih efektif dibandingkan
dengan placebo dan sama efektifnya dengan ibuprofen dalam meredakan nyeri
pada osteoarthritis. Pada pemakaian luar untuk klien dengan arthritis dianjurkan
untuk menumbuk 2 ruas jahe sampai halus kemudian ditambahkan dengan sedikit
air hingga berbentuk adonan untuk kemudian ditempelkan pada bagian yang
Ha :