Anda di halaman 1dari 10

PANDUAN

HAK DAN KEWAJIBAN PASIEN


HAK DAN KEWAJIBAN PASIEN

BAB I
DEFINISI

1. Pengertian
Hak adalah Kekuasaan/kewenangan yang dimiliki oleh seseorang atau suatu badan hukum
untuk mendapatkan atau memutuskan untuk berbuat sesuatu.
Kewajiban adalah sesuatu yang harus dilakukan dan tidak boleh bila tidak dilaksanakan.

2. Tujuan
a. Tujuan Umum :
Sebagai Pedoman untuk dapat melaksanakan program yang mengedepankan hak pasien
dan keluarga dalam upaya meningkatkan mutu pelayanan Rumah Sakit.

b. Tujuan Khusus :
2) Sebagai acuan didalam mengambil keputusan terhadap pelaksanaan pelayanan
terkait hak pasien dan keluarga.
3) Sebagai acuan untuk dapat meningkatkan keselamatan pasien.

BAB II
1
RUANG LINGKUP

3. Hak pasien selalu di hubungkan dengan pemeliharaan kesehatan yang bertujuan agar pasien
mendapatkan upaya kesehatan, sarana kesehatan, dan bantuan dari tenaga kesehatan yang
memenuhi standar pelayanan kesehatan yang optimal sesuai dengan UU No 44 tentang
Rumah Sakit.

a. Prinsip dalam pelayanan kesehatan :


1) Bahwa upaya kesehatan yang semula dititik beratkan pada penyembuhan penderita,
secara berangsur asur berkembang kearah keterpaduan upaya kesehatan yang
menyeluruh.
2) Bahwa dalam rangka mewujudkan derajat kesehatan yang optimal bagi seluruh
masyarakat perlu adanya perlindungan hak pasien dan keluarga.
3) Bahwa keberhasilan pembangunan di berbagai bidang dan kemajuan ilmu pengetahuan
dan teknologi telah meningkatkan taraf kesehjateraan masyarakat dan kesadaran akan
hidup sehat.
4) Bahwa meningkatnya kebutuhan pelayanan dan pemerataan yang mencakup tenaga,
sarana, prasarana baik jumlah maupun mutu.
5) Bahwa pelayanan kesehatan amat penting apabila dihadapkan pada pasien yang
sangat membutuhkan pelayanan kesehatan dengan baik dan dapat memuaskan para
pasien.
6) Perlindungan merupakan hal yang essensial dalam kehidupan karena merupakan sifat
yang melekat pada setiap hak yang dimiliki.
7) Bahwa seseorang dapat menuntut haknya apabila telah memenuhi kewajibannya, oleh
karena itu kewajiban menjadi hak yang paling utama dilakukan.
8) Bahwa perlindungan bagi tenaga kesehatan maupun pasien merupakan hal yang
bersifat timbal balik artinya pihak pihak tersebut dapat terlindungi atas hak-haknya bila
melakukan kewajibannya.
9) Bahwa dalam kondisi tertentu pasien tidak memiliki kemampuan untuk mendapatkan
informasi atau penjelasan mengenai haknya sehingga akan disampaikan melalui
keluarga.
10) Bahwa untuk mengatur pemenuhan perlindungan hak pasien dan keluarga harus ada
pedoman sebagai acuan bagi seluruh personil rumah sakit.

b. Hak Pasien dan keluarga


Pasien merupakan penerima jasa pelayanan kesehatan Rumah Sakit MAWAR baik
dalam keadaan sehat maupun sakit.
Hak pasien seperti yang tercantum pada pasal 32 Undang-undang Nomor 44 tahun 2009
tentang rumah Sakit disebutkan setiap pasien mempunyai hak sebagai berikut:
a. Memperoleh informasi mengenai tata tertib dan peraturan yang berlaku di Rumah
Sakit.
b. Memperoleh informasi tentang hak dan kewajiban pasien.
c. Memperoleh layanan yang manusiawi, adil, jujur, dan tanpa diskriminasi.
d. Memperoleh layanan kesehatan yang bermutu sesuai dengan standar profesi dan
standar prosedur operasional.
e. Memperoleh layanan yang efektif dan efisien sehingga pasien terhindar dari kerugian
fisik dan materi.
f. Mengajukan pengaduan atas kualitas pelayanan yang didapatkan.
g. Memilih dokter dan kelas perawatan sesuai dengan keinginannya dan peraturan yang
berlaku di Rumah Sakit.
h. Meminta konsultasi tentang penyakit yang dideritanya kepada dokter lain yang
mempunyai Surat Izin Praktik (SIP) baik di dalam maupun di luar Rumah Sakit.
i. Mendapatkan privasi dan kerahasiaan penyakit yang diderita termasuk data-data
medisnya.

2
j. Mendapat informasi yang meliputi diagnosis dan tata cara tindakan medis, tujuan
tindakan medis, alternatif tindakan, risiko dan komplikasi yang mungkin terjadi, dan
prognosis terhadap tindakan yang dilakukan serta perkiraan biaya pengobatan.
k. Memberikan persetujuan atau menolak atas tindakan yang akan dilakukan oleh
tenaga kesehatan terhadap penyakit yang dideritanya.
l. Didampingi keluarganya dalam keadaan kritis.
m. Menjalankan ibadah sesuai agama atau kepercayaan yang dianutnya selama hal itu
tidak mengganggu pasien lainnya.
n. Memperoleh keamanan dan keselamatan dirinya selama dalam perawatan di Rumah
Sakit.
o. Mengajukan usul, saran, perbaikan atas perlakuan Rumah Sakit terhadap dirinya.
p. Menolak pelayanan bimbingan rohani yang tidak sesuai dengan agama dan
kepercayaan yang dianutnya.
q. Menggugat dan/atau menuntut Rumah Sakit apabila Rumah Sakit diduga memberikan
pelayanan yang tidak sesuai dengan standar baik secara perdata ataupun pidana.
r. Mengeluhkan pelayanan Rumah Sakit yang tidak sesuai dengan standar pelayanan
melalui media cetak dan elektronik sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan.

c. Hak Rumah Sakit


Rumah Sakit MAWAR yang menyelenggarakan kegiatan pelayanan kesehatan.
Hak Rumah sakit :
1) Rumah sakit berhak menentukan jumlah, jenis, dan kualifikasi sumber daya manusia
sesuai dengan klasifikasi Rumah Sakit.
2) Rumah Sakit berhak menerima imbalan jasa pelayanan serta menentukan remunerasi,
insentif dan penghargaan sesuai dengan ketentuan perundang-undangan.
3) Rumah Sakit berhak melakukan kerja sama dengan pihak lain dalam rangka
mengembangkan pelayanan.
4) Rumah Sakit berhak menerima bantuan dari pihak lain sesuai ketentuan peraturan
perundang-undangan yang berlaku.
5) Rumah sakit berhak menggugat pihak yang mengakibatkan kerugian.
6) Rumah sakit berhak mendapat perlindungan hukum dalam melaksanakan pelayanan
kesehatan.
7) Rumah Sakit berhak untuk mempromosikan layanan kesehatan yang ada di Rumah
Sakit sesuai dengan ketentuan perundang-undangan.
8) Rumah Sakit berhak mendapatkan insentif pajak bagi Rumah Sakit publik dan Rumah
Sakit yang ditetapkan sebagai rumah sakit pendidikan.

d. Hak Dokter
Dokter merupakan tenaga medis yang memberikan pelayanan kesehatan di Rumah
Sakit MAWAR mencakup dokter umum, dokter spesialis dan dokter gigi.
Hak Dokter :
1) Dokter berhak mendapat perlindungan hukum dalam melaksanakan tugas sesuai
dengan profesinya.
2) Dokter berhak untuk bekerja menurut standar pelayanan serta berdasarkan hak
otonomi.
3) Dokter berhak untuk menolak keinginan pasien yang bertentangan dengan peraturan
perundang-undangan, profesi.
4) Dokter berhak menghentikan jasa profesionalnya kepada pasien apabila misalnya
hubungan dengan pasien sudah berkembang begitu buruk sehingga kerjasama yang
baik tidak mungkin diteruskan lagi, dan etika kecuali untuk pasien gawat darurat dan
wajib menyerahkan pasien kepada orang lain.
5) Dokter berhak atas privasi (berhak menuntut apabila nama baiknya dicemarkan oleh
pasien dengan ucapan atau tindakan yang melecehkan atau memalukan). Dokter
berhak mendapat informasi lengkap dari pasien yang dirawatnya atau dari keluarganya.
6) Dokter berhak atas informasi atau pemberitahuan pertama dalam menghadapi pasien
yang tidak puas terhadap pelayanan.
3
7) Dokter berhak diperlakukan adil dan jujur, baik oleh Rumah sakit maupun pasien.
8) Dokter berhak mendapat imbalan atas jasa profesi yang diberikan nya berdasarkan
perjanjian dan atau ketentuan/peraturan yang berlaku di Rumah Sakit.

4. Kewajiban
Kewajiban adalah sesuatu yang harus diperbuat oleh seseorang atau suatu badan hukum.

a. Kewajiban Rumah Sakit


1) Memberikan informasi yang benar tentang pelayanan rumah sakit kepada masyarakat.
2) Memberikan pelayanan kesehatan yang aman,bermutu,anti diskriminatif, dan efektif.
3) Memberikan pelayanan gawat darurat kepada pasien sesuai dengan kemampuan
pelayanannya.
4) Berperan aktif dalam memberikan pelayanan kesehatan pada bencana, sesuai dengan
kemampuan pelayanannya.
5) Menyediakan sarana dan pelayanan bagi masyarakat tidak mampu atau miskin.
6) Melaksanakan fungsi sosial antara lain dengan memberikan fasilitas pelayanan pasien
tidak mampu/miskin, pelayanan gawat darurat tanpa uang muka, ambulan gratis,
pelayanan korban bencana dan kejadian luar biasa, atau bakti sosial bagi misi
kemanusiaan.
7) Membuat, melaksanakan dan menjaga standar mutu pelayanan di rumah sakit sebagai
acuan dalam melayani pasien.
8) Menyelenggarakan rekam medis.
9) Menyediakan sarana dan prasarana umum yang layak antara lain sarana ibadah, parkir,
ruang tunggu, sarana untuk orang cacat, wanita menyusui , anak-anak, usia lanjut.
10) Melaksanakan sistem rujukan.
11) Menolak keinginan pasien yang bertentangan dengan standar profesi dan etika serta
peraturan perundang-undangan.
12) Memberikan informasi yang benar jelas dan jujur mengenai hak dan kewajiban pasien.
13) Menghormati dan melindungi hak-hak pasien.
14) Melaksanakan etika Rumah Sakit.
15) Rumah Sakit wajib memiliki sistem pencegahan kecelakaan dan penanggulangan
bencana.
16) Melaksanakan program pemerintah di bidang kesehatan baik secara regional maupun
nasional.
17) Membuat daftar tenaga medis yang melakukan praktik kedokteran atau kedokteran gigi
dan tenaga kesehatan lainnya.
18) Menyusun dan melaksanakan peraturan internal Rumah sakit (hospital by laws).
19) Melindungi dan memberikan bantuan hukum bagi semua petugas Rumah Sakit dalam
melaksanakan tugas.
20) Memeberlakukan seluruh lingkungan Rumah sakit sebagai kawasan tanpa rokok.

b. Kewajiban Dokter
1) Setiap Dokter atau dokter gigi yang praktik wajib mengikuti pendidikan dan pelatihan
kedokteran atau kedokteran gigi berkelanjutan yang diselenggarakan oleh organisasi
profesi lembaga lain yang diakreditasi oleh organisasi profesi dalam rangka penyerapan
perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi kedoteran atau kedokteran gigi.
2) Setiap dokter dan dokter gigi yang melakukan praktik kedokteran di Indonesia wajib
memiliki surat tanda registrasi dokter dan surat tanda regiatrasi dokter gigi.
3) Setiap dokter dan dokter gigi yang melakukan praktik kedokteran di Indonesia wajib
memiliki surat izin praktek.
4) Dokter atau dokter gigi dalam menyelenggarakan praktik kedokteran wajib mengikuti
standar pelayanan kedokteran atau kedokteran gigi.
5) Setiap dokter atau dokter gigi dalam menjalankan praktik kedokteran wajib membuat
rekam medis.
6) Setiap dokter atau dokter gigi dalam menjalankan praktik kedokteran wajib menyiampan
rahasia kedokteran.

4
7) Setiap dokter atau dokter gigi dalam menjalankan praktik kedokteran wajib
menyelenggarakan kendali mutu dan kendali biaya.

c. Kewajiban Pasien
1) Memberikan informasi yang akurat dan lengkap tentang keluhan sakit sekarang, riwayat
medis yang lalu, medikasi/pengobatan dan hal-hal lain yang berkaitan dengan
kesehatan pasien.
2) Mengikuti rencana pengobatan yang diadviskan oleh dokter termasuk instruksi para
perawat dan tenaga kesehatan yang lain sesuai perintah dokter.
3) Memperlakukan staf rumah sakit dan pasien dengan bermartabat dan hormat serta tidak
melakukan tindakan yang akan mengganggu operasional rumah sakit.
4) Menghormati privasi orang lain dan barang milik orang lain dan rumah sakit.
5) Tidak membawa alkohol, obat-obatan terlarang atau senjata tajam ke dalam rumah
sakit.
6) Menghormati bahwa rumah sakit adalah área bebas rokok.
7) Mematuhi jam kunjungan dari rumah sakit.
8) Meninggalkan barang berharga di rumah dan membawa hanya barang-barang yang
penting selama tinggal di rumah sakit.
9) Memastikan bahwa kewajiban finansial atas asuhan pasien dipenuhi sebagaimana
kebijakan rumah sakit.
10) Bertanggung jawab atas tindakannya sendiri apabila menolak pengobatan atau advis
yang diberikanoleh dokter.

5. Pelaksanaan Hak dan Kewajiban, Rumah Sakit, Dokter terkait Hak Pasien di Rumah Sakit
Tingkat II Udayana.
a. Pelayanan medis (Visite Dokter)
Kunjungan dokter (dokter umum,dokter spesialis dan dokter gigi) kepada pasien yang
sedang menjalani perawatan di Rumah Sakit MAWAR (sebelum pukul 14.00 wita).
b. Konsultasi Medis
Tindakan dokter jaga menghubungi dokter spesialis menyampaikan kondisi pasien dalam
keadaan darurat atau konsultasi yang diberikan kepada pasien dan keluarga terkait
perkembangan kondisi pasien.
c. Tindakan Medis dan Perawatan sesuai Indikasi Penyakit
Kegiatan yang dilakukan dengan tujuan mengobati dan merawat pasien baik di unit
emergency,intensif rawat jalan maupun di ruang perawatan.
d. Pelayanan Penunjang medis (Laboratorium,Radiologi)
Pengambilan data penunjang sebagai dasar menentukan atau menegakkan diagnosis.
e. Pelayanan Instalasi Farmasi
Peyanan berupa pemberian obat kepada pasien sesuai indikasi, pada pasien yang sedang
menjalani perawatan.
f. Fasilitas Ruang Perawatan
Segala bentuk barang atau benda yang menjadi inventaris ruangan yang dapat digunakan
pasien selama dalam perawatan.
g. Pelayanan Keperawatan dan Kebidanan
Bentuk pelayanan yang mencakup pemenuhan Kebutuhan bio,psiko,social dan spiritual
yang diberikan kepada pasien.
h. Pelayanan Gizi dan Konsultasi Gizi
Pemberian konsultasi gizi dan makanan kepada pasien sesuai dengan indikasi.
i. Pelayanan pasien terminal
Bentuk pelayanan terhadap pasien yang sedang menghadapi fase terminal.
j. Pelayanan Ambulance
Pelayanan tranportasi terhadap pasien yang memerlukan rujukan,panggilan dalam keadaan
darurat dan pengiriman jenazah.
k. Pelayanana di Kamar Jenazah
Ruangan khusus yang disiapkan sebagai tempat perawatan jenasah serta penyimpanan
jenazah.

5
BAB III
TATA LAKSANA

6. Pada saat pendaftaran.


Pada saat pendaftaran, baik di rawat jalan maupun rawat inap, petugas administrasi
memberikan penjelasan kepada pasien dengan bahasayang mudah dimengerti mengenai 18
butir hak pasien berdasarkan undang-undang no 44 tentang rumah sakit selama pasien di
rawat di rumah sakit MAWAR pasien diberi pemahaman bahwa pasien sesungguhnya adalah
penentu keputusan tindakan medis bagi dirinya sendiri. Seperti yang tertera pada undang-
undang no. 44 tahun 2009 tentang rumah sakit, dimana undang-undang ini bertujuan untuk
memberikan perlindugan kepada pasien, mempertahankan dan meningkatkan mutu pelayanan
medis, dan memberikan kepastian hukum bagi pasien maupun dokter.

Adanya hak pasien membantu meningkatkan kepercayaan pasien dengan memastikan


bahwa system pelayanan di rumah sakit MAWAR bersifat cukup adil dan responsif terhadap
kebutuhan mereka, dan meningkatkan kesehatan mereka. Selain itu, hak dan kewajiban juga
dibuat untuk menegaskan pola hubungan yang kuat antara pasien dengan dokter.

7. Pada saat pengobatan


Pada saat pasien berkunjung ke poliklinik atau sedang di dirawat di ruang perawatan, akan
berlangsung tanya jawab antara pasien dan dokter (anamnesis), pasien harus bertanya. Bila
berhadapan dengan dokter yang tidak mau membantu mendapatkan hak pasien, itu saatnya
pasien mencari dokter lain atau mencari second opinion di tempat lain.

Pasien menjadikan dirinya sebagai partner diskusi yang sejajar bagi dokter. Ketika pasien
memperoleh penjelasan tentang apapun, dari pihak manapun, tentunya sedikit banyak harus
mengetahui, apakah penjelasan tersebut benar atau tidak. Semua profesi memiliki prosedur
masing-masing, dan semua kebenaran tindakan dapat di ukur dari kesesuaian tindakan
tersebut dengan standar perosedur yang seharusnya. Begitu juga dengan dunia kedokteran.
Ada yang disebut dengan guideline atau panduan praktek klinis (PPK) dalam menangani
penyakit.

Lalu, dalam posisi sebagai pasien, setelah kita mengetahui peran penting kita dalam
tindakan medis, apa yang dapat dilakukan? Karena, tindakan medis apapun, harusnya disetujui
oleh pasien sebelum dilakukan setelah dokter memberikan informasi yang cukup. Bila pasien
tidak menghendaki, maka tindakan medis seharusnya tidak dapat dilakukan. Pihak dokter atau
rumah sakit seharusnya memberikan kesempatan kepada pasien untuk menyatakan
persetujuanatau sebaliknya menyatakan penolakan. Persetujuan ini dapat dinyatakan secara
tulisan.

Selanjutnya, UU No. 29/2004 pada pasal 46 menyatakan dokter wajib mengisi rekam medis
untuk mencatat tindakan medis yang dilakukan terhadap pasien secara clear, correct dan
complete. Dalam pasal 47, dinyatakan rekam medis merupakan milik rumah sakit yang wajib
dijaga kerahasiannya, tetapi isinya merupakan milik pasien. Artinya, pasien berhak
mendapatkan salinan rekam medis dan pasien berhak atas kerahasiaan dari isi rekam medis
miliknya tersebut, sehingga rumah sakit tidak bisa memberi informasi terkait data-data medis
pasien kepada orang pribadi/perusahaan asuransi atau ke media cetak/elektronik tanpa seizin
dari pasiennya.

8. Pada saat perawatan


Selama dalam perawatan, pasien berhak mendapatkan privasi saat wawancara klinis, saat
dilakukan ataupun menentukan siapa yang boleh mengunjunginya. Begitu pula untuk
pelayanan rohani, pasien berhak mendapatkan pelayanan rohani baik secara rutin maupun
secara insidensial manakala dibutuhkan.

6
BAB IV
DOKUMENTASI

9. Dokumentasi perlindungan hak pasien dan keluarga adalah :


a. Formulir hak pasien dan keluarga.
b. Formulir general consent.
c. Formulir pemberian informasi bila terjadi penundaan pelayanan.
d. Formulir penundaan pelayanan.
e. Formulir permintaan rohaniawan.
f. Formulir permintaan menyimpan harta benda.
g. Formulir pelepasan informasi.
h. Formulir permintaan privasi.
i. Formulir pemberian informasi tindakan kedokteran.
j. Formulir persetujuan/menolak tindakan kedokteran.
k. Formulir DNR.

10. Revisi dan Audit


a. Kebijakan ini diadakan evaluasi dan penyempurnaan setiap saat.
b. Secara normatif kebijakan ini akan dikaji dalam kurun waktu 2 (dua) tahun.

11. Rujukan
a. Undang – undang RI No. 44 tahun 2009 tentang Rumah Sakit.
b. Undang-undang No. 29/2004 pada pasal 46 Tentang Praktik Kedokteran.
c. Kementrian Kesehatan RI Standard Akreditasi Rumah Sakit Tahun 2011.

Ditetapkan di Denpasar
Pada tanggal 2016
______________________________

D. Program Kerja

7
PROGRAM KERJA PELAYANAN KESEHATAN
HAK PASIEN DAN KELUARGA
RUMAH SAKIT MAWAR TAHUN 2016

NO NAMA TUJUAN PELAKSANAA SASARAN WAKT EVALUASI


KEGIATAN U
KEGIA
TAN
1 2 3 4 5 6 7
1 Pelayanan Mengetahui Setiap hari Pasien Mulai Catatan
medis perkembangan sebelum pukul Pukul perkembang
(Visite pasien setiap 14.00 wita 07.00 – an pasien.
Dokter) hari. dilakukan oleh 14.00
doter umum, wita.
spesialis dan
dokter gigi.
2 KonsultasiMemberikan Selama 24 jam ke Petugas 24 jam Lembar
Medis kesempatan doter konsultan kesehatan konsul dokter
kepada petugas yang konsultan.
kesehatan yang bertugas di
bekerja di Rumah
Rumah Sakit Sakit
MAWAR MAWAR .
menyampaikan
informasi tentang
pasien terkait
tindakan lebih
lanjut kepada
konsultan.
3 Tindakan Melakukan Selama 24 Jam Pasien 24 Jam Lembar bukti
Medis dan tindakan medis dilakukan oleh tindakan
Perawatan dan keperawatan dokter umum, Medis dan
sesuai terhadap pasien spesialis, gigi dan Keperawatan
Indikasi yang tenaga perawat. .
Penyakit memerlukan
tindakan.

4 Pelayanan Melakukan Selama 24 Jam Pasien 24 Jam Hasil data


Penunjang tindakan kepada oleh petugas penunjang
medis pasien untuk laboratorium dan
(Laboratori mendapatkan rotgen
um,Radiolo data penunjang
gi) sebagai alat
menentukan
diagnosis
5 Pelayanan Memberikan Selama 24 Jam Pasien dan 24 jam Resep,
Instalasi Obat dan alat oleh petugas keluarga Kwitansi,
Farmasi kesehatan. farmasi. CPO.

6 Fasilitas Memberikan Pengadaan Pasien, Menye Buku


Ruang fasilitas di ruang disesuaiakan keluarga suaikan inventaris
Perawatan perawatan. dengan anggaran dan Ruangan
dan kebutuhan masyarakat
ruangan.
8
7 Pelayanan Memberikan Selama 24 Jam Pasien dan 24 Jam Laporan
Keperawat pelayanan keluarga Jaga dan
an dan keperawatan dan pasien lembar
Kebidanan kebidanan tindakan
keperawatan

8 Pelayanan Memberikan Sarapan : Pasien Sesuai Buku catatan


Gizi dan asupan gizi Pagi,Sore dan waktu gizi pasien
Konsultasi sesuai diet Malam snake pk pember
Gizi pasien 10.00 wita dan ian
15.00 wita

9 Pelayanan Memberikan Menyesuaikan Pasien dan Menye Lembar


kesehatan kesempatan Keluarga suaikan tindakan
jiwa kepada pasien
dan keluarga
untuk berdoa
sesuai agama
dan kepercayaan
10 Pelayanan Memberikan 24 Jam Pasien dan Pelaya Lembar
Transfusi pelayan Keluarga nan 24 permintaan
darah penyediaan Pasien jam Transfusi
darah kepada darah
pasien
11 Pelayanan Menyiapkan Menyesuaikan Pasien 24 Jam Laporan
Ambulance trasportasi pemakain
pasien Ambulance

12 Pelayanana Menyiapan Menyesuaikan Pasien dan 24 Jam Laporan


di Kamar ruangan khusus keluarga petugas
Jenazah perawatan dan kamar
penyimpanan Jenasah.
jenasah

Anda mungkin juga menyukai