Anda di halaman 1dari 14

BAB I

DEFINISI

1. Perlindungan adalah segala upaya yang menjamin adanya kepastian hukum


untuk melindungi (menjaga/memelihara/merawat) seseorang atau sesuatu
2. Hak adalah:
a. Tuntutan seseorang terhadap sesuatu yang merupakan kebutuhan pribadinya,
sesuai dengan keadilan, moralitas dan legalitas
b. Kekuasaan/kewenangan yang dimiliki oleh seseorang atau suatu badan
hukum untuk mendapatkan atau memutuskan untuk berbuat sesuatu
3. Kewajiban adalah:
a. Sesuatu yang harus diperbuat atau dilakukan oleh seseorang atau badan
hukum
b. Sesuatu yang harus dilakukan dan tidak boleh tidak dilakukan
4. Pasien adalah:
a. Setiap orang yang melakukan konsultasi masalah kesehatannya untuk
memperoleh pelayanan kesehatan yang diperlukan baik secara langsung
maupun tidak langsung kepada dokter atau dokter gigi
b. Penerima jasa pelayanan di klinik, baik dalam keadaan sehat maupun sakit
5. Klinik adalah fasilitas kesehatan yang menyelenggarakan pelayanan medis
berupa medis dasar dan medis spesilistik. Diselenggarakan oleh lebih dari satu
jenis tenaga kesehatan juga dipimpin oleh seorang tenaga medis berdasarkan
Permenkes No.9 Tahun 2022
6. Hak pasien dan keluarga adalah hak setiap pasien dan keluarga untuk
mendapatkan informasi, diagnosis, tindakan medis resiko, dan komplikasi serta
biaya pengobatan berkaitan dengan penyakit yang dideritanya.
7. Perlindungan hak pasien dan keluarga adalah segala upaya yang menjamin
adanya kepastian hukum untuk memberi perlindungan kepada pasien dan
keluarga.
8. Tanggung jawab klinik untuk mendukung hak pasien dan keluarganya
adalah kewajiban pihak klinik untuk memberikan informasi, konsultasi
diagnosis, tindakan medis, resiko, dan komplikasi serta biaya pengobatan pasien
dan keluarganya.
9. Dokter dan dokter gigi adalah dokter umum, dan dokter gigi lulusan
pendidikan kedokteran atau kedokteran gigi baik didalam maupun diluar negeri
yang diakui pemerintah RI sesuai dengan peraturan perundang-undangan.

10. Keluarga adalah:


a. Satuan kekerabatan yang terdiri dari ayah dan ibu serta anak-anaknya dan
orang seisi rumah yang menjadi tanggungan/sanak saudara/ kaum
kekerabatan.
b. Suami atau istri, ayah kandung atau ibu kandung, anak kandung, saudara
kandung, wali atau pengampunya
1) Suami adalah seorang laki-laki yang dalam ikatan perkawinan dengan
seseorang perempuan berdasarkan peraturan perundang-undangan yang
berlaku
2) Istri adalah seorang perempuan yang dalam ikatan perkawinan dengan
seseorang laki-laki berdasarkan peraturan perundang-undangan yang
berlaku
3) Ayah kandung adalah orang tua laki-laki kandung
4) Ayah angkat adalah ayah yang ditetapkan berdasarkan penetapan
pengadilan atau berdasarkan hukum adat
5) Ibu kandung adalah orang tua perempuan kandung
6) Ibu angkat adalah ibu yang telah ditetapkan berdasarkan penetapan
pengadilan atau berdasarkan hukum adat
7) Anak kandung adalah anak laki-laki atau perempuan dari orang tua (ayah
dan ibu) kandung
8) Saudara kandung adalah kakak dan atau adik, laki-laki atau perempuan
dari orang tua (ayah dan ibu) kandung
9) Wali adalah orang yang menurut hukum menggantikan orang lain yang
belum dewasa untuk mewakilinya dalam melakukan perbuatan hukum,
atau orang yang menurut hukum menggantikan kedudukan orang tua

2
kandung bisa terdiri dari anak kandung, saudara kandung, atau
pengampunya
10)Bila seorang suami mempunyai lebih dari 1 (satu) orang istri
perlindungan hak keluarga dapat diberikan kepada salah satu istri
11. General consent atau persetujuan umum adalah pernyataan kesepakatan yang
diberikan oleh pasien/keluarga terhadap peraturan klinik yang bersifat umum
12. Informed consent: pernyataan setuju (consent) atau ijin dari seseorang (pasien)
yang diberikan secara bebas, rasional, tanpa paksaan (voluntary) terhadap
tindakan kedokteran yang akan dilaksanakan terhadapnya sesudah mendapatkan
informasi yang cukup tentang tindakan kedokteran yang dimaksud.

3
BAB II
RUANG LINGKUP

1. Hak pasien selalu dihubungkan dengan pemeliharaan kesehatan yang bertujuan


agar pasien mendapatkan upaya kesehatan, sarana kesehatan, dan bantuan dari
tenaga kesehatan yang memenuhi standart pelayanan kesehatan yang optimal
sesuai dengan undang-undang RI No 44 tahun 2009 tentang rumah sakit dan
peraturan Menteri Kesehatan Nomor 4 Tahun 2018 Pasal 17 Tentang Kewajiban
pasien dan keluarga
2. Perlindungan hak pasien dan keluarga bertujuan:
a. Hak pasien terlindungi dengan menerima penjelasan melalui informasi
sehingga pasien dan keluarga dapat berpartisipasi dalam mengambil
keputusan
b. Agar dokter, staf, dan petugas dapat memberikan pelayanan dengan penuh
perhatian dan menjaga martabat pasien dan keluarga
c. Terselenggaranya pelayanan yang bermutu, pasien dan keluarga memahami
tentang layanan/tindakan yang diberikan sehingga mengurangi
keluhan/komplain
3. Bahwa dalam memberikan hak pasien dan keluarga, tidak terlepas dari
kewajiban klinik, sehingga panduan perlindungan hak pasien dan keluarga yang
disusun juga mencakup kewajiban klinik, dengan ruang lingkup sebagai berikut:
a. Definisi
b. Kebijakan hak pasien dan keluarga
c. Prinsip pelayanan kesehatan
d. Hak pasien dan keluarga
e. Kewajiban pasien
f. Kewajiban Klinik
1) Sesuai Undang-undang RI no 44 tahun 2009
2) Kewajiban Klinik dalam menghormati hak pasien dan keluarga
g. Hak Klinik
h. Pelaksanaan perlindungan hak pasien dan keluarga
i. Upaya dalam perlindungan hak pasien
j. Dokumentasi
4
BAB III
5
TATALAKSANA

1. Kebijakan Hak Pasien Dan Keluarga


Dalam menyelenggarakan perlindungan hak pasien dan keluarga di klinik,
kebijakan tentang hak pasien dan keluarga harus menjadi perhatian yaitu:
a Klinik bertanggung jawab untuk memberikan proses yang mendukung hak
pasien dan keluarganya selama dalam pelayanan
b Klinik mendukung hak pasien dan keluarga untuk berpartisipasi dalam
proses pelayanan
c Klinik memberikan penjelasan kepada pasien dan keluarga tentang proses
penerimaan dan penanganan keluhan dan beda pendapat terhadap
pelayanan pasien serta hak pasien untuk berpartisipasi dalam proses ini
d Setiap pasien dijelaskan tentang hak dan kewajibannya dalam cara dan
bahasa yang dapat dipahami.
2. Prinsip Pelayanan Kesehatan
a Bahwa upaya kesehatan yang semula dititik beratkan pada upaya
penyembuhan penderita, secara berangsur-angsur berkembang kearah
keterpaduan upaya kesehatan yang menyeluruh.
b Bahwa dalam rangka mewujudkan derajat kesehatan yang optimal bagi
seluruh masyarakat perlu adanya perlindungan hak pasien dan keluarga.
c Bahwa keberhasilan pembangunan di berbagai bidang dan kemajuan ilmu
pengetahuan dan teknologi telah meningktkan taraf kesejahteraan masyarakat
dan kesadaran akan hidup sehat.
d bahwa meningkatnya kebutuhan pelayanan dan pemerataan yang mencakup
tenaga, sarana prasarana baik jumlah maupun mutu/kualitas.
e Bahwa pelayanan kesehatan amat penting apabila dihadapakan pada pasien
yang sangat membutuhkan pelayanan kesehatan dengan baik dan dapat
memuaskan para pasien.
f Perlindungan merupakan hal yang sangat esensial dalam kehidupan karena
merupakan sifat yang melekat pada setiap hak yang dimiliki.
g Bahwa seseorang dapat menuntut haknya apabila telah memenuhi kewajiban,
oleh karena itu kewajiban menjadi hak yang paling utama dilakukan.
6
h Bahwa perlindungan bagi tenaga kesehatan maupun pasien merupakan hal
yang bersifat timbal balik artinya pihak-pihak tersebut dapat terlindungi atas
hak-haknya bila melakukan kewajibannya.
i Bahwa dalam kondisi tertentu pasien tidak memiliki kemampuan untuk
mendapatkan informasi atau penjelasan mengenai haknya sehingga akan
disampaikan melalui keluarga.
j Bahwa untuk mengatur pemenuhan perlindungan hak pasien dan keluarga
harus ada pedoman sebagai acuan bagi seluruh petugas klinik.
3. Hak Pasien
a Dengan adanya perlindungan hak pasien dan keluarga, akan membantu:
1. Meningkatkan kepercayaan pasien dengan memastikan bahwa pelayanan
di klinik bersifat cukup adil dan mekanisme untuk memenuhi keinginan
mereka.
2. Mendorong pasien untuk mengambil peran aktif serta kritis dalam
meningkatkan kesehatan mereka.
3. Untuk menegaskan pola hubungan yang kuat antar pasien dan dokter.
b Sesuai Undang-Undang RI No.44 tahun 2009 tentang rumah sakit, pasal 32,
setiap pasien mempunyai hak:
1. Memperoleh informasi mengenai tata tertib dan peraturan yang berlaku
di Klinik.
2. Memperoleh informasi tentang hak dan kewajiban pasien.
3. Memperoleh layanan yang manusiawi, adil, jujur, dan tanpa diskriminasi.
4. Memperoleh layanan kesehatan yang bermutu sesuai dengan standar
profesi dan standar prosedur operasional.
5. Memperoleh layanan yang efektif dan efisien sehingga pasien terhindar
dari kerugian fisik dan materi.
6. Mengajukan pengaduan atas kualitas pelayanan yang didapatkan.
7. Memilih dokter sesuai dengan keinginannya dan peraturan yang berlaku
di Klinik.
8. Meminta konsultasi tentang penyakit yang dideritanya kepada dokter lain
yang mempunyai Surat Izin Praktik (SIP) baik di dalam maupun di luar
Klinik.
7
9. Mendapatkan privasi dan kerahasiaan penyakit yang diderita termasuk
data-data medisnya.
10. Mendapat informasi yang meliputi diagnosis dan tata cara tindakan
medis, tujuan tindakan medis, alternatif tindakan, risiko dan komplikasi
yang mungkin terjadi, dan prognosis terhadap tindakan yang dilakukan
serta perkiraan biaya pengobatan.
11. Memberikan persetujuan atau menolak atas tindakan yang akan
dilakukan oleh tenaga kesehatan terhadap penyakit yang dideritanya.
12. Didampingi keluarganya dalam keadaan kritis.
13. Menjalankan ibadah sesuai agama atau kepercayaan yang dianutnya
selama hal itu tidak mengganggu pasien lainnya.
14. Memperoleh keamanan dan keselamatan dirinya selama dalam perawatan
di Klinik.
15. Mengajukan usul, saran, perbaikan atas perlakuan Klinik terhadap
dirinya.
16. Menolak pelayanan bimbingan rohani yang tidak sesuai dengan agama
dan kepercayaan yang dianutnya.
17. Menggugat dan/atau menuntut Klinik apabila Klinik diduga memberikan
pelayanan yang tidak sesuai dengan standar baik secara perdata ataupun
pidana
18. Mengeluhkan pelayanan Klinik yang tidak sesuai dengan standar
pelayanan melalui media cetak dan elektronik sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan.
c Sesuai Undang-undang RI No 29 yahun 2004 tentang praktik kedokteran
pasal 52: pasien, dalam menerima pelayanan pada praktik kedokteran,
mempunyai hak:
1) Mendapatka penjelasan secara lengkap tentang tindakan medis,
mencakup diagnosis dan tatacara tindakan medis, tujuan tindakan medis
yang dilakukan, alternative tindakan lain dan resikonya, resiko dan
komplikasi yang mungkin terjadi dan prognosis terhadap tindakan yang
dilakukan
2) Meminta pendapat dokter atau dokter gigi lain
8
3) Mendapatkan pelayanan sesuai dengan kebutuhan medis
4) Menolak tindakan medis
5) Mendapatkan isi rekam medis.
4. Kewajiban Pasien
Dalam memperoleh atau mendapat hak, pasien juga mempunyai kewajiban yang
diatur dalam Permenkes Nomor 4 Tahun 2018 pasal 17 dan 28 yaitu:
a. Mematuhi peraturan yang berlaku di Klinik.
b. Menggunakan fasilitas Klinik secara bertanggung jawab.
c. Menghormati hak-hak pasien lain, pengunjung dan hak tenaga kesehatan serta
petugas lainnya yang bekerja di Klinik.
d. Memberikan informasi yang jujur, lengkap serta akurat sesuai kemampuan
dan pengetahuan tentang masalah kesehatannya.
e. Memberikan informasi mengenai kemampuan financial dan jaminan
kesehatan yang dimilikinya.
f. Mematuhi rencana terapi yang direkomendasikan oleh tenaga kesehatan di
Klinik dan disetujui oleh pasien yang bersangkutan setelah mendapat
penjelasan sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan.
g. Menerima segala konsekuensi atas keputusan pribadinya untuk menolak
rencana terapi yang direkomendasikan oleh tenaga kesehatan dan/atau tidak
memenuhi petunjuk yang diberikan oleh tenaga kesehatan dalam rangka
penyembuhan penyakit atau masalah kesehatannya.
h. Memberikan imbalan jasa atas pelayanan yang diterima.
5. Kewajiban Klinik
a. Sesuai Peraturan Menteri Kesehatan No. 28 tahun 2011 adalah :
1. Memberikan informasi yang benar tentang pelayanan yang diberikan
2. Memberikan pelayanan yang efektif, aman, bermutu, dan non
diskriminasi dengan mengutamakan kepentingan terbaik pasien sesuai
dengan standar profesi, standar pelayanan dan standar prosedur
operasional.
3. Memberikan pelayanan gawat darurat kepada pasien sesuai dengan
kemampuan pelayanannya tanpa meminta uang muka terlebih dahulu
atau mendahulukan kepentingan finansial.
9
4. Memperoleh persetujuan atas tindakan yang akan dilakukan (informed
consent).
5. Menyelenggarakan rekam medis.
6. Melaksanakan sistem rujukan dengan tepat
7. Menolak keinginan pasien yang bertentangan dengan standar profesi dan
etika serta peraturan perundang-undangan.
8. Menghormati dan melindungi hak-hak pasien
9. Memberikan informasi yang benar, jelas, dan jujur mengenai hak dan
kewajiban pasien.
10. Melaksanakan kendali mutu dan kendali biaya berdasarkan ketentuan
peraturan perundang-undangan.
11. Memiliki standar prosedur operasional.
12. Melakukan pengelolaan limbah sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan yang berlaku.
13. Melaksanakan fungsi sosial.
14. Melaksanakan program pemerintah di bidang kesehatan.
15. Menyusun dan melaksanakan peraturan internal klinik.
16. Memberlakukan seluruh lingkungan klinik sebagai kawasan tanpa rokok.
17. Memasang monitor pemantau/ CCTV untk pengawasan pada area public
dan area yang berisiko terhadap keamanan pasien, misalnya ruang bayi,
ruangan yang jauh dari keramaian/terpencil, dll.
18. Memberikan informasi bila terjadi penundaan pelayanan
19. Melindungi pasien dari kekerasan fisik dengan memantau ketat
pengunjung yang datang dan mewajibkan pengunjung diluar pasien
menggunakan kartu identitas.
20. Membuat daftar tenaga medis yang melakukan praktik kedokteran atau
kedokteran gigi dan tenaga kesehatan lainnya.

6. Hak Klinik

10
Dalam melaksanakan kewajiban klinik dalam memberikan hak pasien, klinik
juga mempunyai hak. Sesuai Peraturan Menteri Kesehatan No. 28 tahun 2011 ,
setiap rumah sakit mempunyai hak :
a. Menentukan jumlah, jenis dan kualifikasi sumber daya manusia sesuai
dengan klasifikasi klinik
b. Menerima imbalan jasa pelayanan serta menentukan remunerasi, insentif dan
penghargaan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan
c. Melakukan kerjasama dengan pihak lain sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan
d. Menggugat pihak yang mengakibatkan kerugian
e. Mendapatkan perlindungan hukum dalam melaksanakan pelayanan kesehatan
f. Mempromosikan layanan kesehatan yang ada di klinik dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan
7. Pelaksanaan Perlindungan Hak Pasien Dan Keluarga
a. Ketentuan dalam pelaksanaan perlindungan hak pasien dan keluarga
1) Petugas admission di pendaftaran mengidentifikasi pasien yang akan
mendapatkan pelayanan di klinik
2) Petugas memberikan informasi tentang hak dan kewajiban pasien serta
keluarga
a) Pada pasien rawat jalan, pemberian informasi disamping secara lisan
oleh petugas pendaftaran juga dapat dalam bentuk flyer, acrylic dan X
banner.
3) Dalam pemberian informasi hak dan kewajiban pasien petugas wajib
melibatkan pasien serta keluarga sehingga dapat berperan serta dalam
memutuskan pelayanan yang sesuai dengan kebutuhan pasien
4) Selama dalam perawatan di klinik, pasien berhak:
a) Mendapatkan privasi baik saat wawancara klinis, saat melakukan
tindakan ataupun menentukan siapa yang boleh mengunjungi,
diagnosis dan pengobatan dan juga transportasi
b) Klinik juga berkewajiban mengamankan barang milik pasien jika
pasien tidak dapat mengamankan, tidak ada keluarga atau tidak sadar
c) Mendapat perlindungan terhadap kekerasan fisik yang berisiko
11
d) Mengajukan komplain atau bila ada konflik harus ditangani dengan
tepat
e) Petugas wajib melibatkan pasien serta keluarga dalam memutuskan
pelayanan yang sesuai dengan kebutuhan pasien
f) Jika pasien belum memahami atau masih ada yang dipertanyakan
tentang hak pasien dan keluarga dapat ditanyakan kembali dan
menghubungi petugas pemdaftaran untuk penjelasan ulang
g) Diberi pemahaman bahwa pasien sesungguhnya adalah penentuan
keputusan tindakan media bagi dirinya sendiri/ keluarganya, seperti
yang tertera pada Peraturan Menteri Kesehatan No. 28 tahun 2011,
dengan tujuan:
1) Memberikn perlindungan kepada pasien
2) Mempertahankan dan meningkatkan mutu pelayanan medis
3) Memberikan kepastian hukum bagi pasien maupun dokter
4) Jika ada permasalahan dengan pihak Klinik dapat
diinformsikan/disampaikan kepada manajemen/pihak Klinik agar
dapat diselesaikan sesuai dengan kebutuhan pasien dan keluarga
h) Pada saat pendaftaran di admission
Pada pendaftaran pasien rawat jalan. Petugas pendaftaran:
memberikan penjelasan kepada pasien dan keluarga dengan bahasa
yang mudah dimengerti atau dipahami tentang 18 butir hak pasien
sesuai yang tercantum sesuai dengan peraturan.
Pada saat pendaftaran di admission
1) Petugas keperawatan:
a) Menginformasikan ulang dan memberikan penjelasan tentang
hak pasien
b) Melakukan identifikasi tentang kebutuhan pasien dan keluarga
a) Dokter umum : Saat pasien dilayani di ruang pemeriksaan
dokter umum dan dokter gigi, dokter melakukan Tanya jawab
dengan pasien (anamnesis) dan memberikan penjelasan serta
pasien juga dapat menanyakan tentang hak pasien sebagai
konsumen
12
b) Bila pasien belum puas atau belum dapat menerima penjelasan
atau dokter tidak mau membantu mendapatkan hak pasien atau
pasien belum dapat memahami jawaban/pendapat, pasien
berhak mencari atau second opinion dengan dokter lain baik
didalam maupun diluar klinik
c) Pasien berhak memperoleh penjelasan tentang apapun, dari
pihak manapun, untuk mengetahui apakah penjelasan tersebut
benar atau tidak
d) Dokter bila akan melakukan pelayanan atau tindakan, pasien
berhak mendapatkan pelayanan atau tindakan yang sesuai
prosedur, standar profesi, dan Panduan Praktek Klinik (PPK)
dalam menangani suatu penyakit
e) Bila akan dilakukan tindakan medis, sebelumnya dokter harus
melakukan informed consent, dimana pasien dan keluarga
berhak mendapatkan informasi dan penjelasan dengan bahasa
yang dapat dimengerti dan dipahami (informed)
f) Informasi dan penjelasan dari dokter harus dapat dimengerti
dan dipahami oleh pasien da keluarga (consent), untuk
mengambil keputusan menyetujui atau menolak tindakan yang
telah dijelaskan dengan persetujuan atau penolakan yang
dinyatakan secara tertulis.
8. Upaya Lain Dalam Perlindungan Hak Pasien Dan Keluarga
a. Klinik melindungi dan memenuhi hak pasien dengan menyusun dan membuat
panduan meliputi:
1) Panduan informed consent
2) Panduan penanganan keluhan dan complain pasien
b. Klinik melakukan pendidikan kepada seluruh petugas agar mampu
mengidentifikasi, melindungi dan memenuhi hak pasien dan keluarga

BAB IV
DOKUMENTASI
13
Untuk pelaksanaan perlindungan hak pasien dan keluarga serta kewajiban klinik
dilakukan pemberian informasi secara lisan atau dengan brosur/flyer dan banner hak
pasien dan keluarga dan pencatatan serta dokumentasi dengan:
1. Formulir General Consent
2. Formulir pemberian informasi dan edukasi
3. Formulir pemberian informasi tindakan kedokteran
4. Formulir persetujuan dan penolakan tindakan kedokteran
Referensi:
1. Pedoman Penyusunan Akreditasi Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama Kementerian
Kesehatan Republik Indonesia 2023
2. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 9 Tahun 2014 tentang
Klinik

Ditetapkan di : Pekanbaru
pada tanggal : 05 Juni 2023
Penanggung Jawab Klinik

dr. Rifni Amalia

14

Anda mungkin juga menyukai