Anda di halaman 1dari 16

SISTEM REPRODUKSI

Nama kelompok :
1. Agti Latupeirissa WANITA
2. Antjelita Milenia Kabo
3. Chatarina Sentosa Jemali
4. Desiana Lestari
5. Esra Parereu
6. Gloriani Sendana
7. Jellytsia Lessil
8. Jurniawati Gemala Gita Perori
9. Kurnia Cinora Talubun
10.Vitalia Pallunan
11.Yustina Cici
12.Maria Grace
13.Mariana Dina
14.Melliani Paressa
15.Mia Audi
16.Oktaviana Avila
17.Rezky Mentodo
18.Saferinus Lagu
19.Sheilla Hattu
20.Tiara Ayu Batara
21.Yohanes Leon Amordi
SISTEM REPRODUKSI WANITA
Anatomi Sistem Reproduksi Wanita
Organ reproduksi perempuan terbagi atas organ genitalia eksterna dan
organ genitalia interna. Organ genitalia eksterna adalah bagian untuk
sanggama, sedangkan organ genitalia interna adalah bagian untuk ovulasi,
tempat pembuahan sel telur, transportasi blastokis, implantasi, dan tumbuh
kembang janin.
A. Anatomi Genitalia Eksterna Wanita
Genetalia eksterna secara kesatuan disebut vulva atau pudendum.
Genetalia eksterna terdiri dari:
1. Mons veneris (mons pubis)
Mons veneris (mons pubis) adalah jaringan subkutan berbentuk bulat yang lunak dan padat
dibagian yang menonjol di atas simfisis dan pada perempuan setelah pubertas ditutup
oleh rambut kemaluan.

2. Labia mayora
Labia mayora (bibir-bibir besar) terdiri atas bagian kanan dan kiri,
lonjong mengecil kebawah, terisi oleh jaringan lemak yang serupa dengan
yang ada di mons veneris. Ke bawah dan ke belakang kedua labia mayora
bertemu dan membentuk kommisura posterior.

3. Labia minora (nymphae)


Labia minora (nymphae) adalah suatu lipatan tipis dari kulit sebelah
dalam bibir besar. Ke depan kedua bibir kecil bertemu yang diatas klitoris
membentuk preputium klitoridis dan yang di bawah klitoris membentuk
frenulum klitoridis. Ke belakang kedua bibir kecil juga bersatu dan
membentuk fossa navikulare. Kulit yang meliputi labia minora mengandung
banyak glandula sebasea dan juga ujung-ujung saraf yang menyebabkan bibir
kecil sangat sensistif.
4. Klitoris/klentit
Homolog dengan penis pada pria, tetap lebih kecil dan tidak memiliki mulut uretra. Klitoris
terdiri dari dua krura (akar), satu batang glans klitoris bundar yang banyak mengandung banyak
ujung syaraf dan sangat sensitive
5. Vestibula
Merupakan rongga yang berada di antara bibir kecil (labia miniora), klitoris, dan fourchette
yang menutupi mulut uretra, mulut vagina dan duktus kelenjar bartholoni
6. Hymen (selaput darah)
Merupakan lipatan yang menutup mukosa sebagian bersifat elastis tetapi kuat disekitar introitus
vagina, biasanya berlubang membentuksemilunaris, anularis, tapisan atau fimbria.

7. Perineum
Yaitu kulit antara pertemuan dua lipatan labia mayor dan anus yang merupakan area yang
berbentuk seperti intan yang terbentang dari simpisis pubis di sisi anterior sampai ke
koksiks disisi posterior dan ketuberositas iskil disisi posterior dan ketuberositas iskial
disisi lateral.
B. Anatomi Genitalia Interna Wanita
Genitalia interna terdiri dari :
1. Liang senggama (vagina)
Vagina adalah liang atau saluran yang menghubungkan vulva dengan rahim, terletak di antara saluran
kemih dan liang dubur, dibagian ujung atasnya terletak mulut rahim. Sementara itu, ditengahnya ada
bagian yang lebih keras disebut kolumna rugarum. Fungsi dari vagina ialah sebagai saluran keluar
untuk menalirkan darah haid dari rahim, alat bersenggama, jalan lahir pada waktu bersalin (partus).

2. Rahim (uterus)
Rahim adalah suatu struktur otot yang cukup kuat, bagian luarnya ditutupi oleh peritonium
sedangkan rongga dalamnya dilapisi oleh mukosa rahim. Rahim berbentuk seperti bola lampu pijar
atau buah pir, mempunyai rongga yang terdiri atas terdiri atas tiga bagian besar, yaitu badan rahim
(korpus uteri), leher rahim (serviks uteri dan rongga rahim (kavum uteri).

3. Saluran telur (tuba fallopi)


Tuba Fallopi berfungsi sebagai saluran telur, menangkap dan membawa ovum yang dilepaskan oleh
indung telur, dan tempat terjadinya pembuahan.

4. Indung telur (ovarium)


Ovarium terdiri dari dua bagian yang berbentuk seperti kacang kenari, masing-masing ovarium
terletak pada dinding samping rongga pelvis posterior dalam sebuah ceruk dalam. Struktur ovarium
dilapisi epitalium germinal (permukaan) jaringan ovarium tersusun dari:
•Medulla ovarium, merupakan area terdalam yang mengandung pembulu darah dan limfatik, serabut
syaraf, sel-sel otot polos dan sel-sel jaringan ikat.
•Korteks, merupakan lapisan stroma luar yang rapat, yang mengandung folikel ovarium (unit
fungsional pada ovarium).
Fisiologi reproduksi wanita
berdasarkan fungsinya (fisiologinya) alat reproduksi wanita di bagi menjadi tiga fungsi yaitu
sebagai berikut.
1. Fungsi seksual
alat yang berperan adalah vulva dan vagina. Kelenjer pada vulva yang dapat mengeluarkan
cairan, yang berguna sebagai pelumas pada saat senggama. Selain itu, vulva dan vagina juga
berfungsi sebagai jalan lahir.
2. Fungsi hormonal
Fungsi hormonal adalah peran indung telur dan rahim di dalam mempertahankan ciri
kewanitaan dan pengaturan haid. Perubahan-perubahan fisik dan psikis yang terjadi sepanjang
kehidupan seorang wanita erst hubungannya dengan fungsi indung telur yang menghasilkan
hormon-hormon wanita yaitu estrogen dan progesteron.
3. Fungsi reproduksi
Fungsi reproduksi di lakukan oleh indung telur, saluran telur, dan rahim. Sel telur yang setiap
bulannya di keluarkan dari kantung telur. Pada saat masa subur akan masuk ke dalam saluran
telur untuk kemudian bertemu dan meyatuh dengan benih pria (spermatozoa), membentuk
organisme baru yang di sebut zigot. Pada saat inilah di tentukan jenis kelamin janin dan sifat-
sifat genetiknya. selanjutnya zigot akan terus berjalan sepanjang saluran telur dan masuk ke
dalam rahim. Biasanya pada bagian atas rahim,zigot akan menanamkan diri dan berkembang
menjadi mudgah.
mudgah selanjutnya tumbuh dan berkembang sebagai janin yang kemudian akan lahir
pada kehamilan cukup bulan. Masa subur pada haid pada 28 hari, terjadi sekitar hari ke 14 dari
hari pertama haid umur sel telur sejak di keluarkan dari indung telur hanya berumur 24 jam.
Sementara sel benih pria berumur kurang lebih 3 hari.
* Pengaturan Hormonal Sistem Reproduksi Perempuan
* Ketetapan pola siklus sistem reproduksi perempuan diatur melalui keseimbangan hormone
hiphotalamus, hipofisis dan hormone ovarium (esterogen dan progesterone).
* Hormone estrogen
* Ormon ini merangsang pertumbuhan semua organ reproduksi terutama lapisan otot tuba
uterin, uterus dan vagina. Esterogen juga mempengaruhi konfigurasi tubuh total melalaui
peningkatan penumpukan lemak dalam semua lapisan sud cutan terutama diarea bokong,
paha, dan payudara.
* Hormone progestero
* Efek khusus progesterone yang penting untuk perkembangan kehamilan yang normal adalah
sebagai berikut:
* Progesterone merangsang pertumbuhan endometrium, sehingga uterus lebih lanut untuk
mempersiapakan terhadap implantasi ovum yang suda dibuahi dengan jalan menghambat
kontraksi uterus sehingga ovum yang sudah tertanan dapat bertahan.
* Progesterone menyebabkan sel-sel desidum berkembang dalam endometrium uterus.
* Progesterone mempunyai pengaruh khasusu dalam menurunkan konteraktilitas uterus gravid.
* Progesterone juga menyongkong perkembangan ovum sebelum implantasi.
* Progesterone yang disekresi selama kehamilan juga membantu menyiapkan kelenjar mammae
untuk laktasi
• siklus menstruasi
Jika endometrium, lapisan membran uterus, di observasi setiap hari,
beberapa perubahan luar biasa dapat di temukan. Perubahan ini hanya
memiliki satu tujuan untuk memberikan tempat yang cocok untuk
ovum yang telah di buahi guna mendapatkan makanan dan tumbuh.
Jika ovum tidak di buahi, perubahan pada endometrium ini tidak
memiliki fungsi penting. Siklus mentruasi di bagi menjadi 3 fase
proliferasi, sekresi, dan lakemik. Siklus menstruasi berhubungan
langsung dengan siklus ovarium dan keduanya di bawah pengaruh
hormon.
• Siklus ovarium dan ovulasi
Siklus ovulasi adalah proses pematangan ovum manusia dan pengeluaran
ovum ke tuba falopi, sementara menstruasi ovum lain di tahan sampai
siklus berikutnya setiap bulan, dengan keteraturannya sebuah struktur
meyerupai lepuh dengan diameter sekitar 1 cm berkembang di permukaan
salah satu ovarium. Ovum ini tidak hanya berpotensi berkembang menjadi
seorang manusia, tetapi juga mengadung sifat bawaan mental dan fisik
dari wanita dan keturunannya. Dalam proses ovulasi sebuah lepuh dari
satu ovarium mengalami ruktur pada waktu tertentu setiap bulan dan
mengeluarkan sebuah ovum. Dalam suatu siklus tertentu waktu ovulasi
tidak dapat di perkirakan. Bahkan wanita yang memiliki siklus menstruasi
teratur dapat mengalami ovulasi lebih melambat atau di awal dalam
suatu siklus kemungkinan ketidakteraturan ini, di kombinasikan dengan
kemungkinan fertilitas tepat sebelum ovulasi, menyulitkan identifikasi
secara tepat fase/ masa subur dari suatu siklus.
*Siklus reproduksi wanita
* Menstruasi merupakan peristiwa pengeluaran darah, mukus,
dan sel-sel epitel dari uterus secara periodik. Menstruasi
umumnya terjadi dengan interval setiap bulan selama periode
reproduksi, kecuali selama kehamilan dan menyusui, peristiwa
ini biasanya tersupresi. Menstruasi merupakan bagian dari siklus
menstruasi, suatu komponen penting dalam siklus reproduksi
wanita. Siklus reproduksi wanita juga meluputi siklus ovarium,
dengan terkombinasi, kedua siklus ini memungkinkan wanita
untuk hamil dan memengaruhi kualitas dan kehidupan wanita
unik. Secara umum, wanita yang mengalami menstruasi
memiliki kemampuan untuk hamil secara alami, sedangkan
wanita lain yang tidak mampu mungkin infertil. Proses ovulasi
dan menstruasi saling terkait dengan erat dan berperan vital
dalam kehamilan.
* Respon seksual wanita
*Siklus respon seksual adalah tahapan yang
terjadi ketika melakukan kegiatan seksual.
Secara ilmiah siklus respon seksual diartikan
sebagai perubahan fisik dan emosional yang
terjadi saat seseorang terangsang dan
meransang secara seksual melalui kegiatan
seksual. Siklus respon seksual dapat anda
rasakan saat berhubungan seksual dan
masturbasi. Siklus respon seksual dengan
fase-fase excitement, plateu, orgasmus,
dan resolusi. Fase-fase ini adalah akibat
dari fase kontriksik dan miotonia, yang
merupakan respon fisiologis dasar dari
rangsangan seksual.
1.Tahap excitement (peningkatan bertahap dalam
rangsangan seksual)
Yang terjadi pada wanita pada tahap ini adalah:
• Lubrikasi vaginal : yaitu dinding vagina berkeringat
• Ekspansi 2/3 bagian dalam rongga vagina (lorong
vagina membuka)
• Peningkatan sensivitas dalam pembesaran klitoris
serta labia
• Terjadi ereksi putting dan peningkatan ukuran
payudara
* 2. tahap plateu (penguatan respon fase excitement)
Yang terjadi pada wanita tahap ini adalah :
• Pembesaran klitoris (retraksi klitoris dibawah topi klitoris)
• Pembentukan platform orgasmus pembengkakan 1/3 luar
vagina dan labia minora
• Elevasi serviks dan uterus : perubahan warna kulit yang
tampak hidup pada labia minora.
• Pembesaran aerola dan payudara
• Peningkatan tegangan otot dan pernafasan
• Peningkatan frekuensi denyut jantung, tekanan darah,
dan frekuensi pernafasan
3. Tahap orgasmus (penyaluran kumpulan darah
dan tegangan otot )
 Yang terjadi pada wanita tahap ini adalah :
• Kontraksi volunter platformorgasmik, uterus,
rektal,spinter uretral, dan kelompok lain.
• Hiperventilasi dan peningkatan frekuensi
jantung
• Memuncaknya frekuensi jantung, tekanan darah,
dan frekuensi pernapasan.
* 4. Tahap Resolusi (fisiologis dan psikologis,kembali kedalam
keadaan tidak terangsang)
Yang terjadi pada wanita pada tahap ini adalah:
• Relaksasi bertahap pada dinding vagina
Perubahan warna yang cepat pada dinding labia minora
• Berkeringat
• Secara bertahap frekuensi jantung, tekanan darah, dan
frekuensi pernafasan kembali normal
• Wanita mampu kembali mengalami orgasmus karena tidak
mengalami periode refraktori seperti yang terjadi pada pria

Anda mungkin juga menyukai