Anda di halaman 1dari 30

Bayi Baru LahirBayi baru lahir normal

Pengertian :
Bayi yang lahir dari kehamilan 37minggu
sampai 42 minggu dan berat badan lahir
2500 gram sampai dengan 4000 gram dan
dapat melakukan penyesuaian diri dari
kehidupan intrauterin kekehidupan
ekstrauterin
Asuhan bayi baru lahir adalah sebagai berikut

• Pertahankan suhu tubuh bayi 36,5 C. 


•  Pemeriksaaan fisik bayi.
• Pemberian vitamin K pada bayi baru lahir dengan dosis 0,5 - 1
mg I.M.
• Mengidentifikasi bayi dengan alat pengenal seperti gelang.
• Lakukan perawatan tali pusat.
• Dalam waktu 24 jam sebelum ibu dan bayi dipulangkan kerumah
diberikan imunisasi.
•  mengajarkan tanda-tanda bahaya bayi pada ibu seperti
pernafasan bayi tidak teratur, bayi berwarna kuning, bayi
berwarna pucat, suhu meningkat, dll.
•  Mengajarkan orang tua cara merawat bayi.
Prinsip asuhan bayi baru lahir normal

• Cegah kehilangan panas berlebihan. 


• Bebaskan jalan nafas. 
• Rangsangan taktil.
• Laktasi (dimulai dalam waktu 30 menit
pertama).
Proses kehilangan panas pada tubuh bayi
baru lahir sebagai berikut
• Evaporasi yaitu proses kehilangan panas melalui cara
penguapan oleh karena temperatur lingkungan lebih rendah
dari pada temperatur tubuh(bayi dalam keadaan basah). 
•  Konduksi yaitu proses kehilangan panas tubuh melalui
kontak langsung dengan benda yang mempunyai suhu lebih
rendah.
• Konveksi yaitu proses penyesuaian suhu tubuh melalui
sirkulasi udara terhadap lingkungan.
• Radiasi yaitu proses hilangnya panas tubuh bayi bila
diletakan dekat dengan benda yang lebih rendah suhunya
dari tubuh
untuk mencegah terjadinya kehilangan panas
pada bayi baru lahir adalah sebagai berikut :
• Keringkan tubuh bayi tanpa membersihkan
verniks.
• Letakkan bayi diperut ibunya, agar terjadi kontak
kulit ibu ke kulit bayi.
• Selimuti ibu dan bayi dan pakaikan topi di kepala
bayi.
• Jangan segera menimbang atau memandikan
bayi baru lahir.
Bayi Asfiksia
• Asfiksia adalah suatu keadaan bayi baru lahir
yang mengalami gagal bernapas atau tidak
dapat bernapas secara spontan dan teratur
segera setelah lahir
Etiologi dan Faktor Predisposisi Asfiksia
1. Faktor Ibu :Hipoksia ibu dpt terjadi karena
hipoventilasi akibat pemberian analgetika atau
anesthesi , hipotensi , hipertensi , penyakit jantung
dan lain-lain. Hipoksia ibu menimbulkan hipoksia janin.
2. Faktor Placenta : Solutio plasenta, plasenta previa,
plasenta tipis, plasenta kecil.
3. Faktor Janin dan Neonatus : Tali pusat menumbung
melilit ke leher, kompresi tali pusat antara janin dan
jalan lahir, gemelli, IUGR, kelainan kongenital
Penilaian APGAR Score
Tanda Score 0 Score 1 Score 2
Appearance( Warna warna kulit tubuh normal warna kulit tubuh,
seluruhnya biru
Kulit) merah muda, tetapi tangan, dan kaki
tangan dan kaki kebiruan normal merah muda,
(akrosianosis) tidak ada sianosis

<100 kali/menit >100 kali/menit


Pulse Denyut jantung tidak ada

Grimace / Respons tidak ada respons meringis/menangis meringis/bersin/batuk


refleks terhadap stimulasi lemah ketika distimulasi saat stimulasi saluran
napas

sedikit gerakan bergerak aktif


Activity / Tonus otot lemah/tidak ada

Respiratory tidak ada lemah atau tidak teratur menangis kuat,


/Pernapasan pernapasan baik dan
teratur
Interpretasi
• 7-10 Normal
4-6 Asfiksia Ringan
Memerlukan tindakan medis segera
seperti penyedotan lendir yang
menyumbat jalan napas, atau
pemberian oksigen untuk
membantu bernapas
0-3 Asfiksia Berat
Memerlukan tindakan medis yang
lebih intensif
Derajat Afiksia
1. Asfiksia Ringan ( Vigorous Baby )
Nilai APGAR 7 – 10
Bayi dlm keadaan baik sekali
Tonus otot baik
Seluruh tubuh kemerahanBayi sehat tdk
memerlukan tind.istemewa
2. Asfiksia Sedang ( Mild Moderat )
Nilai APGAR 4 – 6
Frekwensi jantung > 100 kali per menit
Tonus otot kurang baik Sianosis
Reflek iritabilitas tidak ada
3. Asfiksia Berat Frekensi jantung < 100 Kali per menit Tonus Otot buruk
Nilai APGAR 0 – 3
Frekensi jantung < 100 Kali permenit
Tonus Otot buruk
Sianosis berat
Kadang-kadang pucat
Reflek iritabilitas tidak ada
Penilaian APGAR Score
Tanda Score 0 Score 1 Score 2
Appearance( Warna warna kulit tubuh normal warna kulit tubuh,
seluruhnya biru
Kulit) merah muda, tetapi tangan, dan kaki
tangan dan kaki kebiruan normal merah muda,
(akrosianosis) tidak ada sianosis

<100 kali/menit >100 kali/menit


Pulse Denyut jantung tidak ada

Grimace / Respons tidak ada respons meringis/menangis meringis/bersin/batuk


refleks terhadap stimulasi lemah ketika distimulasi saat stimulasi saluran
napas

sedikit gerakan bergerak aktif


Activity / Tonus otot lemah/tidak ada

Respiratory tidak ada lemah atau tidak teratur menangis kuat,


/Pernapasan pernapasan baik dan
teratur
PENATALAKSANAAN
APGAR SKOR MNT I : 0-3
a. Jaga bayi tidak kedinginan
b. jangan diberi rangsangan taktil dan obat perangsang
c. lakukan resusitasi. Lakukan segera intubasie. Berikan Natrium Bicarbonat 2-
4mcg/Kg BBf. Lakukan pijat jantung

APGAR Skor Mnt I : 4-6 seperti apgar skor 0-3


a. Jangan dimandikan
b. Beri rangsangan taktil
c. Bila tdk berhasil beri O2 dengan atau tanpa corong.
d. Lakukan bag ventilation
e. Lakukan pijat jantung

APGAR Skor Mnt I : 7-10


a. Bersihkan jalan nafas dg kateter dr lubang hidung lalu mulut
b. Pada asfiksia dg ketuban mengandung miconium bersihkan jalan nafas dr
mulut ke hidung
c. Bayi dibersihkan
d. Observasi tanda vital 2 – 4 jam
Seksual pada remaja
• Definisi remaja Menurut WHO
Remaja adalah mereka yang berusia – 19
tahun
Menurut PBB Remaja adalah mereka yang
berusia – 24 tahun
Terminologi kaum muda; usia 10 – 24 tahun
Perilaku & hubungan seksual

• Perilaku seksual Segala bentuk perilaku yang


muncul berkaitan dengan dorongan seksual
• Hubungan seksual Hubungan kelamin sebagai salah
satu bentuk kegiatan penyaluran dorongan seksual
• Informasi seksual Hal – hal mengenai seksologi
jarang dibicarakan terbuka di masyarakat
Kebanyakan masih ada anggapan, seksualitas dan
kesehatan reproduksi dinilai masih tabu untuk
dibicarakan remaja
• Informasi seksual Remaja sering kekurangan
informasi mengenai kesehatan reproduksi
Informasi coba dipenuhi dengan cara
membahas bersama teman – teman, buku –
buku seks, atau mengadakan percobaan
perilaku seksual
Pendidikan seksual remaja

• Perlu adanya pendidikan seks secara proporsional kepada


para remaja.Wacana seks sehat secara alamiah harus
dibuka, didiskusikan, dimengerti dan dipahami
• Pendidikan seks mencakup pengajaran pengetahuan dan
keterampilan yang berkaitan dengan masalah – masalah
penting yang berhubungan dengan seksualitas
• Kontroversi mengenai perlu adanya pendidikan seksual
kepada para remaja.
• Penelitian menunjukkan bahwa pendidikan seksual kepada
para remaja tidak akan meningkatkan aktivitas seksual
remaja, namun membuat mereka memahami dan
bertanggungjawab terhadap organ – organ reproduksinya
 Alasan pentingnya pendidikan seksualitas
remaja
• Tidak memiliki pemahaman yang benar
mengenai kesehatan reproduksi
• Aktivitas seksual remaja cukup tinggi 
• Penularan infeksi menular seksual semakin
meningkat
Manfaat pendidikan seksual remaja
• Memberikan informasi mengenai kesehatan
reproduksi dan resiko hubungan seksual yang tidak
aman
• Mengajarkan cara penggunaan kontrasepsi
• Mengembangkan keterampilan berkomunikasi dan
cara menolak hubungan seksual yang tidak diinginkan
• Mendukung perilaku seksual yang bertanggungjawab
• Mendiskusikan pengaruh sosial dan media terhadap
perilaku seksual
• Membantu remaja memahami masyarakat dan
lingkungan sekitarnya
Bentuk pendidikan seksual
• Pendidikan seks di dalam kelas Formal Ceramah dan
diskusi Non formal, Permainan ,Video – video pendidikan,
Seminar umum
• Teater remaja dgn menggabungkan hiburan dan
komunikasi kelompok mengenai pendidikan seks
• Penyebaran informasi melalui media elektronik, media
cetak (koran, majalah, pamflet, brosur), dll
• Kurikulum sekolah disesuaikan dengan tingkat pendidikan,
seperti materiTumbuh kembang remaja, kesehatan
reproduksi, kehamilan, kenakalan remaja, narkoba dan
miras, pornografi, kesetaraan gender, kepercayaan diri, dll
Jika remaja menikah/hamil di usia muda?
• Ibu muda pada waktu hamil kurang memperhatikan
kehamilannya termasuk kontrol kehamilan
• Risiko kehamilan (ibu & janin)
• Ibu muda pada waktu hamil sering mengalami risiko
• Berakibat pada kematian ibu dan bayi
• Kehamilan usia muda dapat berisiko menderita
kanker di masa yang akan datang

05/03/2020 KRR 25
Kehamilan yang tidak diinginkan (KTD)
Faktor penyebabnya:
• Kurangnya pengetahuan yg lengkap & benar ttg
proses terjadinya kehamilan & metode
pencegahannya
• Akibat terjadi tindak perkosaan
• Kegagalan alat kontrasepsi
Jika remaja mengalami KTD:
• Mempertahankan
• Aborsi Risiko fisik, psikis, & sosial

05/03/2020 KRR 26
Kerugian & bahaya KTD pd remaja
• Remaja jadi putus sekolah
• Kehilangan kesempatan meniti karir
• Orang tua tunggal & pernikahan dini yg tdk terencana
• Kesulitan dalam beradaptasi secara psikologis(sulit
mengharapkan adanya perasaan kasih sayang)
• Kesulitan beradaptasi menjadi orangtua(tidak bisa
mengurus kehamilannya & bayinya)
• Perilaku yang tidak efektif (stress, konflik)
• Kesulitan beradaptasi dengan pasangan
• Mengakhiri kehamilannya  aborsi ilegal  kematian &
kesakitan ibu

05/03/2020 KRR 27
Permasalahan reproduksi
 Infeksi menular seksual.
 Infeksi saluran reproduksi.
 HIV dan AIDS.
 Penyalahgunaan narkotika, psikotropika, dan
zat adiktif lainnya.
Kesimpulan
Program Kesehatan Reproduksi Remaja

Remaja sehat: fisik & psikososial

Kematian maternal & perinatal dapat


dicegah

Keluarga sehat
05/03/2020 KRR 29
Terima kasih

05/03/2020 KRR 30

Anda mungkin juga menyukai