Anda di halaman 1dari 33

PERLINDUNGAN HUKUM

DALAM PRAKTIK
KEPERAWATAN

Ns. Rahayu Tri Nuritasari, M.Kep


01 02 03
PERLINDUNGAN SUMBER HUKUM TIPE HUKUM
HUKUM

04 05 06
TUJUAN HUKUM FUNGSI HUKUM HUKUM
KEPERAWATAN
01
PERLINDUNGAN
HUKUM
 Hukum adalah seluruh aturan dan undang-undang
yang mengatur sekelompok masyarakat dengan
demikian hukum dibuat oleh masyarakat dan untuk
mengatur semua anggota masyarakat.
 Aspek hukum praktik keperawatan merupakan
perangkat hukum atau aturan-aturan hukum yang
secara khusus menentukan hal-hal yang seharusnya
dilakukan atau larangan perbuatan sesuatu bagi profesi
perawat dalam menjalankan profesinya.
SUMBER HUKUM
Hukum yang dikeluarkan oleh badan legislatif. Menggambarkan dan
Hukum perundang-undang menjelaskan batasan legal praktek keperawatan.

Pengambilan keputusan yang dilakukan oleh badan administratif.


Salah satu contoh hukum peraturan adalah kewajiban untuk
Hukum administatif melaporkan tindakan keperawatan yang tidak kompeten atau tidak
etis.

Berasal dari keputusan pengadilan yang dibuat di ruang pengadilan


Hukum Umum saat kasus hukum individu diputuskan. Contoh hukum umum adalah
informed consent dan hak klien untuk menolak pengobatan.
TIPE HUKUM
Mencegah terjadinya kejahatan dalam masyarakat dan memberikan
Hukum Pidana hukuman bagi pelaku tindakan kriminal. Contohnya antara lain
pembunuhan, pembunuhan tidak direncana, dan pencurian.

Melindungi hak-hak pribadi individu dalam masyarakat dan


Hukum perdata mendorong perlakuan yang adil dan pantas di antara individu.
TUJUAN HUKUM DALAM KEPERAWATAN

• Mengendalikan cakupan praktek


keperawatan
• Mengendalikan ketentuaan Perizinan
bagi perawat dan
• Standar asuhan adalah melindungi
kepentingan masyarakat.
PERAWAT
TUGAS

KEWAJIBAN

LEGAL, ETIK, HUKUM


TUGAS PERAWAT

● PENGKAJIAN
● ANALISIS DAN DIAGNOSA KEPERAWATAN
● PERENCANAAN/ INTERVENSI
● IMPLEMENTASI
● EVALUASI
Kenyataan di lapangan sering berbenturan
dengan aspek legal, etik dan hukum
FUNGSI HUKUM DALAM KEPERAWATAN

● Hukum memberikan kerangka kerja untuk


menetapkan jenis tindakan keperawatan yang sah
dalam asuhan klien.
● Hukum membedakan tanggung jawab perawat dari
tenaga profesional kesehatan lain.
● Hukum membantu memberikan batasan tindakan
keperawatan yang mandiri.
PENTINGNYA HUKUM DALAM PRAKTIK
KEPERAWATAN
● Perawat telah memberikan konstribusi besar dalam
peningkatan derajat kesehatan.
● Perawat berperan dalam memberikan pelayanan
kesehatan mulai dari pelayanan pemerintah dan
swasta, dari perkotaan hingga pelosok desa terpencil
dan perbatasan.
● Perawat juga memiliki kompetensi keilmuan, sikap
rasional, etis dan profesional, semangat pengabdian
yang tinggi
PERAN PERAWAT BERDASARKAN
HUKUM
Penyedia Layanan

Pegawai
(Penyedia Layanan)

Warga Negara
PERLINDUNGAN HUKUM TENAGA KESEHATAN

1. Undang-Undang No. 36 tahun 2009 ttg Kesehatan


Pasal 27 ayat 1 : Tenaga Kesehatan berhak mendapatkan imbalan dan
perlindungan hukum dalam melaksanakan tugas sesuai dengan
profesinya
2. Undang –Undang No. 36 tahun 2014 ttg Tenaga Kesehatan
Pasal 57 ayat 1 : Tenaga kesehatan dalam menjalankan praktek berhak
memperoleh perlindungan hukum sepanjang melaksanakan tugas
sesuai standar pelayanan profesi dan standar prosedur operasional
Kewajiban
• Pasal 58 ( 1) UU no 36 th 2009 ttg Kesehatan:
Setiap orang berhak menuntut ganti rugi
terhadap seseorang tenaga kesehatan dan atau
penyelenggara
• Pasal 44 ( 1 ) UU 36 th 2014 ttg tenaga
kesehatan
Setiap tenaga kesehatan yang menjalankan
praktik wajib memiliki Surat Tanda Regristrasi
PERLINDUNGAN HUKUM TENAGA KESEHATAN

3. Undang-Undang No. 44 tahun 2009 Tentang Rumah Sakit


Pasal 46 : Rumah Sakit bertanggung jawab secara hukum semua
kerugian yang ditimbulkan atas kelalaian yang dilakukan oleh tenaga
kesehatan di Rumah Sakit
Kewajiban
1. Undang-Undang No. 44. tahun 2009 ttg Rumah sakit Ps 13 ( 2 ): Tenaga
kes tertentu yang bekerja di RS wajib memiliki ijin sesuai dengan
ketentuan perundang – perundangan
2. Setiap Tenaga kes yang bekerja di RS HARUS bekerja sesuai st Profesi,st
pelayana RS,st prosedur oprasional,Etika profesi,menghormati hak
pasien dan mengutamakan keselamatan pasien.
PERLINDUNGAN HUKUM SEBAGAI PERAWAT
1. Undang-Undang No. 38 Tahun 2014 Tentang Keperawatan
Pasal 36 (a) : Perawat dalam melaksanakan praktek keperawatan berhak memperoleh
perlindungan hukum sepanjang melaksanakan tugas sesuai dengan standar pelayanan, standar
profesi dan standar prosedur operasional dan ketentuan peraturan perundang-undangan.
2. Permenkes No. 6 Tahun 2019 Tentang Peraturan Pelaksanaan Undang-Undang No. 38
Tahun 2014 Tentang Keperawatan
Pasal 35 ayat 1 (a) : Dalam melaksanakan praktek keperawatan, perawat mempunyai hak sebagai
berikut :
“ Memperoleh perlindungan hukum sepanjang melaksanakan pekerjaannya sesuai dengan
standar profesi, standar pelayanan dan standar prosedur operasional dan ketentuan
peraturan perundang-undangan.”
3. AD ART Munas IX
Pasal 21 : Hak anggota PPNI setiap anggota PPNI berhak mendapatkan perlindungan hukum dan
pembelaan.
Kewajiban

• Peraturan Menteri kesehatan No 26 Th 2019 ( 1 ): Perawat adalah


seseorang yang telah lulus pendidikan tinggi keperawatan
( D3,D4,S1,S2 dan S3.) SPK sampai th 2020 diakui asisten
perawat.
• ( 5 ) Praktik keperawatan adalah: Pelayanan yg diselenggarakan
oleh perawat dalam bentuk Asuhan keperawan
• ( 6 ) Asuhan keperawatan adalah: Rangkaian interaksi perawat
dengan klien dan lingkungannya untuk mencapai tujuan
pemenuhan kebutuhan dan kemandirian klien dalam merawat
dirinya.
• Ps 28 ( 1 ) : Pelimpahan untuk melakukan tindakan medis dari
dokter dapat berupa: Delegasi atau Mandat
Kewajiban

• PMK 26 th 2019 Ps 2,3,4,5,6 : Pelimpahannya harus


secara tertulis,pelimpahan secara mandat dibawah
pengawasan misal menjahit luka,memberikan terapi
parenteral ,pelimpahan secara delegatif disertai
tanggung jawab misal: memasang
infus,menyuntik,imunisasi dasar.
• Baik pelimpahan secara mandat maupun pelimpahan
secara delegatif harus diberikan kepada perawat yang
mempunyai kompetensi untuk itu
1. Undang-Undang No. 38 Tahun 2014 Tentang Keperawatan
Pasal 36 (a) : Perawat dalam melaksanakan praktek keperawatan berhak memperoleh
perlindungan hukum sepanjang melaksanakan tugas sesuai dengan standar pelayanan, standar
profesi dan standar prosedur operasional dan ketentuan peraturan perundang-undangan.
2. Permenkes No. 6 Tahun 2019 Tentang Peraturan Pelaksanaan Undang-Undang No. 38
Tahun 2014 Tentang Keperawatan
Pasal 35 ayat 1 (a) : Dalam melaksanakan praktek keperawatan, perawat mempunyai hak sebagai
berikut :
“ Memperoleh perlindungan hukum sepanjang melaksanakan pekerjaannya sesuai dengan
standar profesi, standar pelayanan dan standar prosedur operasional dan ketentuan
peraturan perundang-undangan.”
3. AD ART Munas IX
Pasal 21 : Hak anggota PPNI setiap anggota PPNI berhak mendapatkan perlindungan hukum dan
pembelaan.
Syarat-Syarat untuk Memperoleh Perlindungan Hukum bagi
Perawat

1. Perawat harus berada pada posisi yang


benar menurut kaca mata hukum.
2. Adanya proses penegakan hukum yang
optimal (due process of law) dan
berkeadilan.
1. Hubungan Hukum Dengan Profesi
Keperawatan
a.Perawat mempunyai kewajiban
memberikan jaminan profesional yang
kompeten dan melaksanakan praktik
sesuai etika dan standar profesinya
b.Secara langsung akan menimbulkan
adanya konsekuensi hukum dalam praktik
keperawatan
Hal yang perlu diperhatikan

1. Undang-undang dan strategi diberlakukan untuk


melindungi perawat terhadap litigasi.
2. Melakukan praktik yang kompeten dan aman yang sesuai
dengan undang-undang dan standar praktik merupakan
landasan hukum utama terkait keamanan bagi perawat.
3. Dokumentasi yang akurat dan lengkap merupakan
komponen perlindungan hukum yang penting bagi perawat.
ADVOKASI
● Advokasi adalah upaya untuk membela atau
memperjuangkan kepentingan (hak-hak)
seseorang.
● Advokasi dapat dilakukan sendiri oleh orang
yang bersangkutan (self advocacy).
● Advokasi juga dapat diberikan oleh orang atau
pihak lain secara profesional disebut advokat
(advocate).
Advokasi Tenaga Keperawatan
● Sebagai bentuk tanggung jawab PPNI untuk memberikan
advokasi terhadap anggota perawat yang mendapatkan masalah
hukum maka dibentuklah Badan Bantuan Hukum Persatuan
Perawat Nasional Indonesia (BBH PPNI).
● Megingat penyelesaian hukum dapat dilakukan di pengadilan
( litigasi ) dan atau diluar pengadilan ( Mediasi), maka personil
BBH PPNI terdiri dari Advokad dari perawat dan Mediator juga
dari perawat. Selain itu BBHPPNI dilengkapi profesi lain seperti
anggota TNI dan anggota polisi yang juga perawat,
Badan Bantuan Hukum PPNI
Adalah :
Badan kelengkapan di bawah PPNI yang berfungsi utama
membantu PPNI berkaitan dengan penyelesaian masalah
hukum, kepentingan hukum baik terhadap anggota maupun
organisasi (sesuai amanat AD-ART Munas IX Pasal 80,apabila
diperlukan organesasi profesi dapat membentuk badan lain,
yang dimaksud badan lain adalah BBH PPNI ( Badan Bantuan
Hukum Persatuan Perawat Nasional Indonesia) mengingat sejak
berdirinya PPNI th 1974 belum ada badan atau himpunan yang
secara khusus memberikan advokasi terhadap anggota yang
mendapatkan masalah hukum.
Kedudukan BBH PPNI
● BBH PPNI terdiri dari BBH PPNI Pusat dan
dapat dibentuk sampai tingkat DPW
(Provinsi).
● BBH PPNI di tingkat pusat berkedudukan di
DPP PPNI.
● Dalam hal keterbatasan SDM pada tingkat
DPW hak pembelaan anggota/pengurus
menjadi kewenangan BBH PPNI Pusat.
Tugas Pokok, Fungsi dan Wewenang BBH PPNI

a. Memberikan Pembelaan atau Bantuan


Hukum
b. Melakukan Pengembangan Regulasi
c. Melakukan Pembinaan
d.Memberikan Pendapat Hukum (Legal
Oponion)
Tugas Pokok BBH PPNI
A. Memberikan Pembelaan atau Bantuan Hukum
 BBH PPNI melakukan pembelaan terhadap anggota PPNI
yang mengalami masalah hukum dalam melaksanakan tugas
profesinya, berkaitan dengan tindakan pelanggaran hukum
terkait profesi.
 BBH PPNI melakukan pembelaan hukum terhadap Organisasi
PPNI yang mengalami masalah dengan pihak lain dalam
pelaksaan fungsi organisasi.
 Tujuan pembelaan :
 Mendapatkan perlindungan dan pembelaan dalam
melaksanakan fungsinya
 Menjaga citra serta martabat PPNI sebagai Organisasi
profesi perawat
B. Pengembangan Regulasi
• Memberikan masukan kepada pemerintah untuk
melaksanakan amanat Undang-Undang
• Melakukan evaluasi terhadap Regulasi yang ada
saat ini
• Mengusulkan harmonisasi terhadap peraturan
perundangan-undangan yang “bertentangan”
• Telaah hukum
C. Melakukan Pembinaan
 BBH PPNI dalam melaksanakan fungsinya melakukan
pembinaan hukum kepada semua anggota dan pengurus
PPNI
 Pembinaan dilakukan melalui sosialisasi pendidikan,
workshop, seminar atau kegiatan ilmiah lainnya
D. Memberikan Pendapat Hukum (Legal Opinion)
BBH PPNI dalam melaksanakan fungsinya dapat
memberikan pendapat hukum diminta atau tidak diminta
oleh anggota maupun pengurus PPNI.
Wewenang BBH PPNI
 Memberikan pembelaan atau bantuan hukum
 Melakukan pengembangan regulasi
 Memberikan pendapat hukum (legal opinion)
 Melakukan pembinaan hukum
 Melakukan telaah terhadap peraturan
perundangan yang berkaitan dengan
keperawatan
 Berkoordinasi dengan pihak lain dalam hal
pembelaan dan perlindungan hukum bagi perawat
atas persetujuan DPP PPNI
Peran PPNI dalam Perlindungan Hukum Perawat

● Pencegahan melalui seminar dll


● Pembelaan/Advokasi Hukum
● Pembelaan Hukum bagi perawat dalam melakukan tugas
profes dan memenuhi peraturan yang berlaku biaya
ditanggung PPNI
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai