Anda di halaman 1dari 21

ETIK DAN ASPEK LEGAL

KEPERAWATAN GAWAT DARURAT

Purkon,Skep.Ners.MM.Kes.,MH.Kes
Departemen Hukum dan Perundang-undangan DPP PPNI
Sekretaris DPW PPNI Jawa Barat
Wakil Direktur Pelayanan RSU Kota Banjar
Menurut Potter and Perry
(1997)

• Etika berhubungan dengan


bagaimana seseorang harus
bertindak dan bagaimana
mereka melakukan hubungan
dengan orang lain.
Prinsip Etik dalam Keperawatan

• Autonomy
• Beneficence
• Non maleficence
• Justice
• Veracity
• Confidentiality
Autonomy
• keyakinan bahwa individu
mampu berpikir logis dan
mampu membuat keputusan
sendiri.
• Otonomi merupakan hak
kemandirian dan kebebasan
individu untuk menentukan
sendiri perawatan yang terbaik
untuk dirinya.
Perwujudan dari Autonomy

Informed Consent
• Proses pemberian informasi
hingga pasien memberikan
persetujuan atas tindakan yang
dilakukan
Beneficience (manfaat)

• prinsip ini menuntut perawat untuk


melakukan hal yang baik dan
bermanfaat → dapat mencegah
kesalahan atau kejahatan.
• Contoh perawat menasehati klien
tentang program latihan untuk
memperbaiki kesehatan secara umum,
tetapi perawat mengatakan untuk tidak
dilakukan karena alasan resiko
serangan jantung.
Nonmaleficience (tidak merugikan)

• prinsip ini berarti tidak menimbulkan


bahaya/cedera fisik dan psikologis pada
pasien.
• Contoh: ketika ada pasien yang menyatakan
kepada dokter secara tertulis menolak
pemberian transfusi darah dan ketika itu
penyakit perdarahan (melena) membuat
keadaan klien semakin memburuk dan dokter
harus mengistrusikan pemberian transfusi
darah. Akhirnya transfusi darah diberikan
karena tindakan tersebut tidak merugikan
pasien
Justice (Keadilan)

• nilai ini direfleksikan dalam praktek


profesional ketika perawat bekerja untuk
terapi yang benar sesuai hukum, standar
praktik dan keyakinan yang benar untuk
memperoleh kualitas pelayanan kesehatan
tanpa membedakan pasien berdasarkan
status ekonomi, sosial, suku, ras, dll
Veracity (Kejujuran)

• Informasi yang diberikan


harus akurat, komprehensif,
dan objektif. Kebenaran
merupakan dasar membina
hubungan saling percaya.
Confidentiality (Kerahasiaan)
• kerahasiaan mengenai informasi
tentang klien harus dijaga karena
hal tersebut merupakan privasi
klien.
• Contohnya adalah dokumentasi
tentang keadaan kesehatan klien.
Dokumen ini hanya bisa dibaca guna
keperluan pengobatan dan
peningkatan kesehatan klien. Diskusi
tentang klien diluar area pelayanan
harus dihindari.
WARNING
UNDANG2 NO.36/2009 TTG KESEHATAN
Pasal 29
Dalam hal tenaga kesehatan diduga
melakukan kelalaian dalam
menjalankan profesinya, kelalaian
tersebut harus diselesaikan terlebih
dahulu melalui MEDIASI.
Pasal 36 Undang-Undang No.38 th 2014:
Perawat dalam menjalan praktek
keperawatan berhak ; Memperoleh
perlindungan hukum sepanjang
melaksanakan tugas sesuai dengan
standar pelayanan,standar
profesi,standar prosedur operasional,
dan ketentuan peraturan perundang-
undangan
Pencegahan Terjadinya Resiko
Hukum Dalam YanKep
Berpedoman pada Aturan Hukum, Standar
Profesi, Etika Profesi, Standar Pelayanan
Laksanakan Tindakan Sesuai Standar
Operasional Prosedur
Menulis apa yang kita kerjakan, Mengerjakan
apa yang kita Tulis”
Aspek Legal
Praktik Keperawatan
UU No.36 tahun 2009 ttg Kesehatan
Pasal 63 :
Ayat (2)Pengendalian, pemulihan dan
penyembuhan dilakukan melalui upaya
pengobatan dan/atau perawatan
Ayat (3) Ilmu kedokteran dan
keperawatan
Ayat (4) Pelaksanaan sesuai
kewenangan dan ke ahliannya
UNDANG2 NO.38/2014
KEWENANGAN PERAWAT (pasal 29 – 31)
Pengkajian,penetapan diagnosa
keperawatan, perencanaan,implementasi
(Pelaksanaan prosedur, penkes dan
konseling dan evaluasi keperawatan).

PELIMPAHAN WEWENANG (Psl 32 ayat 2)


Delegatif (Injeksi,infus,immunisasi dasar)
Mandat (Therapi parenteral,jahit luka)
Psl 34 ketenntuan lebih lanjut tugas dan
wewenang perawat diatur oleh PMK
PERAWAT DAPAT MELAKUKAN
TINDAKAN DILUAR KEWENANGAN

KONDISI GAWAT DARURAT


– Mempertimbangkan kemampuan dan kemungkinan
perlunya rujukan (psl 34 UU no.38)

DIWILAYAH TERSEBUT TIDAK ADA DOKTER 


ditetapkan KADINKES kab/kota (ayat 2 psl 33)

DALAM RANGKA MELAKSANAKAN PROGRAM


PEMERINTAH (ayat 7 hruf c pasal 32 UU no.38)
Dalam keadaan gawat darurat untuk memberikan
pertolongan pertama, Perawat dapat
melakukan tindakan medis dan pemberian
obat sesuai kompetensinya Pasal 34 ayat (1)
Keadaan darurat, merupakan keadaan yang
mengancam nyawa atau kecacatan Klien.
Keadaan darurat , ditetapkan oleh Perawat
sesuai dengan hasil evaluasi berdasarkan
keilmuannya.
Ketentuan lebih lanjut mengenai keadaan
darurat diatur dengan Peraturan Menteri.
Malpraktik
Kegagalan seorang profesional
untuk melakukan praktik sesuai
standar kesalahan (kelalaian,
sengaja).
Melakukan sesuatu yg
seharusnya tidak boleh dilakukan
oleh seorang profesional.
Tidak melakukan yg seharusnya
dilakukan atau melalaikan
kewajibannya.
Kelalaian bukan merupakan
pelanggaran hukum atau kejahatan
jika tdk sampai menimbulkan
kerugian atau cedera dan orang itu
dapat menerimanya
Jika kelalaian mengakibatkan
kerugian materi, mencelakakan
bahkan merengut nyawa 
Kelalaian berat (culpa Lata).
Bagaimana tidak melakukan kesalahan :
1. Pertimbangkan kompetensi
2. Gunakan pengetahuan
3. Utama kepentingan pasien
4. Klarifikasi order bila meragukan
5. Tingkatkan kemampuan secara terus
menerus
6. Jangan pernah melakukan tindakan
yang belum dikuasai
7. Lakukan tindakan berdasarkan IPTEK
8. Dokumentasikan setiap tindakan yg
dilakukan
9. Lakukan konsultasi dengan anggota tim
10. Pelimpahan tugas secara bijaksana.
TERIMAKASI
H

Anda mungkin juga menyukai