Anda di halaman 1dari 13

Perlindungan Hukum dalam

Praktik Keperawatan
Disusun Oleh : Kelompok 3
Anggota Kelompok 3 :
1) Farah Salsabila Annisa (2011312041)
2) Odellia Sabrina Visandri (2011312011)
3) Elvina Dwita (2011312023)
4) Putri Wahyu Utami (2011312008)
5) Fadillah Buyatma Putri (2011312017)
6) Afdalina Ramida Wati (2011312020)
7) Afnila Angraini (2011312014)
8) Weli Puspita Sari (2011312026)
9) Kholik Mikro J.Daulay (2011312029)
10) Diva Erlinda (2011312005)
Pengertian Praktik Keperawatan dan
Perlindungan Hukum
Pengertian Praktik Keperawatan
● Praktik Keperawatan adalah pelayanan yang diselenggarakan oleh perawat
dalam bentuk asuhan keperawatan (UU 38/2014).
● penataan praktik keperawatan berasaskan pada: perikemanusiaan, nilai
ilmiah, etika, manfaat, keadilan, pelindungan, kesehatan dan keselamatan
klien.

Pengertian Perlindungan Hukum

● Menurut Satjito Rahardjo


Perlindungan hukum adalah adanya upaya melindungi kepentingan seseorang
dengan cara mengalokasikan suatu Hak Asasi Manusia kekuasaan kepadanya
untuk bertindak dalam rangka kepentingannya tersebut.
● .

● Menurut Muchsin
Perlindungan hukum adalah kegiatan untuk melindungi individu dengan
menyerasikan hubungan nilai-nilai atau kaidah-kaidah yang menjelma dalam
sikap dan tindakan dalam menciptakan adanya ketertiban dalam pergaulan
hidup antara sesama manusia.

Suatu perlindungan dapat dikatakan sebagai perlindungan hukum


apabila mengandung unsur-unsur sebagai berikut:
1. Adanya pengayoman dari pemerintah terhadap warganya.
2. Jaminan kepastian hukum.
3. Berkaitan dengan hak-hak warganegara.
4. Adanya sanksi hukuman bagi pihak yang melanggarnya.
Fungsi hukum dalam keperawatan
1. Hukum memberikan kerangka kerja untuk menetapkan jenis tindakan
keperawatan yang sah dalam asuhan klien.
2. Hukum membedakan tanggung jawab perawat dari tenaga propesional
kesehatan lain.
3. Hukum membantu memberikan batasan tindakan keperawatan yang
mandiri.

Tujuan hukum dalam keperawatan


Tujuan hukum yang mengendalikan cakupan praktek keperawatan,
ketentuaan, perizinan bagi perawat, dan standar asuhan adalah melindungi
kepentingan masyarakat. Perawat yang mengetahui dan menjalankan undang-
undang praktik perawat serta standar asuhan akan memberikan layanan
keperawatan yang aman dan kompeten.
Sumber Hukum
1. Hukum Perundang-undangan
Hukum yang dikeluarkan oleh badan legislatif. Menggambarkan dan
menjelaskan batasan legal praktek keperawatan. Undang-undang ini
melindungi hak-hak penyandang cacat di tempat kerja, institusi pendidikan, dan
dalam masyarakat.
2. Hukum peraturan atau hukum administratif
Pengambilan keputusan yang dilakukan oleh badan administratif. Salah satu
contoh hukum peraturan adalah kewajiban untuk melaporkan tindakan
keperawatan yang tidak kompeten atau tidak etis.

Hukum Umum

Berasal dari keputusan pengadilan yang dibuat di ruang pengadilan saat kasus
hukum individu diputuskan. Contoh hukum umum adalah informed consent
Tipe Hukum
1. Hukum Pidana (criminal laws) mencegah terjadinya kejahatan dalam masyarakat dan memberikan
hukuman bagi pelaku tindakan kriminal. Contohnya antara lain pembunuhan, pembunuhan tidak
direncana, dan pencurian.
2. Hukum Perdata melindungi hak-hak pribadi individu dalam masyarakat dan mendorong perlakuan
yang adil dan pantas di antara individu.

Undang – Undang Dalam Praktek Keperawatan


Pasal 53 (1) UU 23 tahun 1992 tentang Kesehatan
Pasal 54 UU tahun 1992 tentang kesehatan
Pasal 24 (1) PP 32 tahun 1996 tentang Tenaga Kesehatan
Pasal 344 KUHP
Pasal 299 KUHP
Pasal 1 ayat 4 uu no 38 tahun 2014 tentang keperawatan
Pasal 1 ayat 9 uu no 38 tahun 2014
Pasal 1 ayat 11 uu no 38 tahun 2014
Pasal 3 uu no 38 tahun 2014
Pasal 17 UU no 38 tahun 2014
Pasal 36 ayat 1 uu no 38 tahun 2014
Masalah Dalam Praktek Keperawatan

Masalah kesehatan di Indonesia sangat memprihatinkan mulai


dari munculnya penyakit – penyakit degenaratif, bencana alam dan
kemiskinan. Kondisi ini diperburuk oleh kurangnya tenaga
kesehatan perawat yang tersebar didaerah – daerah terpencil. Selain
itu masalah – masalah sosial, ekonomi, politik dan keamanan yang
mempengaruhi penduduk, khususnya keluarga miskin untuk dapat
menjangkau pelayanan kesehatan khususnya pelayanan
keperawatan.
Keterbatasan tenaga dokter terutama di Puskesmas yang hanya
memiliki satu dokter yang berfungsi sebagai pengelola Puskesmas,
sering menimbulkan situasi yang mengharuskan perawat melakukan
tindakan pengobatan.
Alasan Perlunya Perlidungan Hukum Dalam Praktek
Keperawatan
● Pertama, alasan filosofi. Perawat berperan dalam memberikan
pelayanan kesehatan mulai dari pelayanan pemerintah dan
swasta, dari perkotaan hingga pelosok desa terpencil dan
perbatasan. Tetapi pengabdian tersebut pada kenyataannya
belum diimbangi dengan pemberian perlindungan hukum,
bahkan cenderung menjadi objek hukum.

● Kedua alasan yuridis uud 1945 pasal 5 menyebutkan bahwa


presiden memegang kekuasaan membentuk undang-undang
dengan persetujuan dewan perwakilan rakyat.

● Ketiga alasan sosiologis, kebutuhan masyarakat akan pelayanan


kesehatan khususnya pelayanan semakin meningkat.
Strategi Diberlakukan Untuk Melindungi
Perawat Diantaranya:
1. Good Samaritan Act adalah undang-undang yang ditetapkan untuk
melindungi penyediaan layanan kesehatan yang memberikan bantuan pada
situasi kegawatan terhadap tuduhan malpraktek.
2. Asuransi tanggung wajib profesi seiring meningkatnya tuntutan malpraktik
terhadap para propesional kesehatan, perawat dianjurkan mengurus
asuransi tanggung wajib mereka.
3. Melaksanakan program dokter para perawat diharap mampu menganalisis
prosedur dan medikasi yang diprogramkan dokter.
4. Memberikan asuhan keperawatan yang kompeten.
5. Membuat rekam medis rekam medis klien.
6. Laporan insiden. 
NURSING ADVOCACY
Definisi perawat advokat
Adalah proses dimana perawat secara objektif memberikan klien informasi
yang dibutuhkan untuk membuat keputusan dan mendukung klien apapun
keputusan yang buat.

Perawat sebagai advokat yaitu sebagai penghubung antara klien-tim


kesehatan lain dalam rangka pemenuhan kebutuhan klien. Membela
kepentingan klien dan membantu klien,memahami semua informasi dan
upaya kesehatan yang diberikan tim kesehatan dengan pendeketan
tradisional maupun profesional.
Peran perawat sebagai advokasi
Sebagai advokat klien, perawat berfungsi sebagai penghubung antara klien dengan
tim kesehatan lain dalam upaya pemenuhan kebutuhan klien, membela kepentingan
klien dan membantu klien memahami semua informasi dan upaya kesehatan yang
diberikan oleh tim kesehatan dengan pendekatan tradisional maupun professional.
Selain itu, perawat juga harus dapat mempertahankan dan melindungi hak-hak klien,
hak-hak klien tersebut antara lain: hak atas informasi, pasien berhak memperoleh
informasi mengenai tata tertib dan peraturan yang berlaku di rumah sakit/sarana
pelayanan kesehatan tempat klien menjalani perawatan.
Hak mendapat informasi yang meliputi hal-hal berikut:
● penyakit yang dideritanya;
● tindakan medik apa yang hendak dilakukan;
● kemungkinan penyulit sebagai akibat tindakan tersebut dan tindakan untuk
mengatasinya;
● alternatif terapi lain beserta resikonya;
● prognosis penyakitnya;
● perkiraan biaya pengobatan/rincian biaya atas penyakit yang dideritanya;
● hak atas pelayanan yang manusiawi, adil, dan jujur;dll.
THANK YOU

Anda mungkin juga menyukai