Anda di halaman 1dari 7

BERPIKIR KRITIS DALAM MELAKUKAN PENGKAJIAN

KEPERAWATAN
Febbyola Alyu Saputri
181101062
alyusaputrifebbyola@gmail.com

Abstrak

Berpikir kritis merupakan suatu proses berpikir yang dimana menantang individu untuk
menggali lebih dalam tentang informasi yang didapatkan. Pengkajian yaitu mengumpulan data
klien secara jelas, sistematis dan terperinci yang dimana supaya seorang perawat mampu
memberikan asuhan keperawatan yang tepat. Berpikir kritis dalam melakukan pengkajian
keperawatan merupakan sebuah proses berpikir yang menggunakan analisis terhadap suatu
informasi yang didapat dari klien maupun keluarga klien pada saat seorang perawat melakukan
pengkajian keperawatan.

Kata kunci : berpikir kritis, pengkajian, mengumpulkan data.

Latar Belakang jawaban semata, tetapi yang lebih utama


adalah mempertanyakan jawaban, fakta,
“Berpikir adalah menggunakan pikiran
atau informasi yang ada. Dengan
yang memutuskan pendapat, keputusan,
demikian bisa ditemukan alternatif atau
menarik kesimpulan, dan merefleksikan
solusi terbaiknya (Simamora, 2019 hal:
(Gordon, 1995).”
43).
“Berpikir adalah suatu proses yang aktif
Ketika perawat mengarahkan berpikir
dan terkoordinasi (Chaffee, 1994).”
ke arah pemahaman dan menemukan
Dikemukakan oleh Wright Place jalan keluar dari masalah kesehatan
Consulting, berpikir kritis merupakan klien, prosesnya menjadi bertujuan dan
sebuah proses. Proses berpikir ini berorientasi pada tujuan. Dalam
bermuara pada tujuan akhir yang kaitannya dengan keperawatan, berpikir
membuat kesimpulan ataupun kritis adalah reflektif, pemikiran yang
keputusan yang masuk akal tentang apa masuk akal tentang masalah
yang harus kita percayai dan tindakan keperawatan tanpa ada solusi dan
apa yang kita lakukan. Berpikir kritis difokuskan pada keputusan apa yang
bukanlah dilakukan untuk mencari
harus diyakini dan dilakukan (Kataoka- menangani sumber-sumber untuk
Yahiro dan Saylor, 1994). membeli spuit, ataumenghadapi
sejumlah faktor yang mempengaruhi
Berpikir secara kritis menantang
kemampuan untuk mengatasi penyakit.
individu untuk menelaah asumsi tentang
Perawat harus selalu berpikir secara
informasi terbaru dan untuk
kritis tentang klien dan respons klien
menginterprestasikan serta
terhadap masalah kesehatan mereka
mengevaluasi uraian dengan tujuan
untuk memberikan tingkat perawatan
mencapai simpulan suatu perspektif
yang paling efektif dan paling sesuai.
baru (Strader. 1992).
Kapan saja terjadi perubahan pada
“Pengkajian keperawatan adalah suatu klien, pengobatan medis, fungsi
proses sistematis dari pengumpulan, kehidupan sehari-hari, lingkungan, atau
verifikasi, dan komunikasi data tentang sumber eksternal, perawat harus
klien.” berpikir secara kritis untuk membuat
penialain yang benar. Suatu tanda
“Fase dari proses keperawatan ada dua
praktik keperawatan ahli adalah
langkah yaitu pengumpulan data dari
kemampuan untuk tetap terbuka
sumber primer (klien) dan sumber
terhadap perubahan dalam situasi klinis
sekunder (keluarga, tenaga kesehatan),
(Carnevali & Thomas, 1993).
dan analisis data sebagai dasar untuk
diagnosis keperawatan (Bandman dan Pentingnya bagi perawat untuk belajar
Bandman, 1995).” berpikir kritis tentang apa yang harus
dikaji, sehingga perawat tidak akan
Diagnosa diabetes melitus (dimana
melakukan kesalahan pada saat
diresepkan insulin) adalah diagnosa
memberikan asuhan keperawatan
medis sepanjang hidup. Namun
kepada pasien.
demikian, respons klien terhadap
masalah kesehatan ini, yang Tujuan
didefenisikan sebagai diagnosa
Untuk mengetahui bagaimana
keperawatan banyak berubah sepanjang
pendekatan berpikir kritis dalam
kehidupan individu. Sepanjang waktu
pengkajian. Karena pada berpikir kritis
klien mungkin mempunyai masalah
ada komponen yang sangat penting
untuk mengikuti diet diabetes,
yang menunjukkan kebiasaan berpikir
seseorang yang bersifat fleksibel. Di Pembahasan
mana dalam pengkajian, penting bagi
Riwayat kesehatan keperawatan
perawat harus berpikir kritis dalam
merupakan data yang dikumpulkan
memproses informasi yang didapatkan
mengenai tingkat kesejahteraan klien
dari klien ataupun keluarga klien.
(saat ini dan masa lalu), riwayat
Metode keluarga, perubahan pola kehidupan,
riwayat sosial-budaya, kesehatan
Metode yang digunakan yaitu
spiritual, reaksi mental, dan emosi
menganalisis mengenai berpikir kritis
terhadap penyakit.
dalam melakukan pengkajian
keperawatan dari kajian bebas, pendapat Riwayat keperawatan dikumpulkan
para ahli, teori, dan berbagai sumber selama wawancara, dan merupakan
buku. Dimana lebih memfokuskan pada langkah pertama dalam melakukan
aspek pemahaman yang mendalam pengkajian. Sasarannya adalah untuk
tentang suatu topik yang akan dikaji. menetapkan pola dari sehat dan sakit,
faktor resiko untuk masalah kesehatan
Hasil
fisik dan perilaku, penyimpangan dari
“Pengkajian adalah tahap awal dan normal, dan ketersediaan sumber untuk
dasar utama dari proses keperawatan adaptasi. Meskipun banyak dari format
dan merupakan suatu proses yang riwayat kesehatan telah terstruktur,
sistematis dalam pengumpulan data dari perawat belajar untuk menggunakan
berbagai sumber untuk mengevaluasi pertanyaan sebagai titik awal. Pengkaji
dan mengidentifikasi status kesehatan yang baik belajar untuk memperbaiki
pasien (lyer et.al., 1996).” dan memperluas pertanyaan sesuai yang
dibutuhkan sehingga kebutuhan unik
Ada beberapa tahap dalam pengkajian
klien dapat dikaji secara tepat.
yaitu mengumpulkan riwayat kesehatan
keperawatan, melakukan pemeriksaan Pola sehat dan sakit dari klien
fisik, mengumpulkan data laboratorium, diidentifikasi dengan mengumpulkan
memvalidasi data, mengelompokkan data tentang dimensi fisik dan
data, mencatatkan data (Potter & Perry, perkembangan, intelektual, emosi,
2005 hal:138). sosial dan spiritual. Dengan
memadukan data dari semua dimensi
akan memampukan perawat untuk Hasil ini mencakup infomasi nilai dasar
mengembangkan rencana asuhan yang tentang respons terhadap penyakit dan
lengkap. Meskipun banyak format informasi tentang efek tindakan
untuk riwayat kesehatan keperawatan pengobatan nantinya.
telah diuraikan dalam literatur semua
Pemeriksaan laboratorium dipilih
mengandung komponen dasar serupa
berdasarkan gejala atau penyakit.
(Potter & Perry, 2005 hal:156).
Namun demikian, pemeriksaan yang
Pengkajian fisik adalah mengukur umum mungkin digunakan untuk
tanda-tanda vital dan pengukuran sebagian besar klien. Pemeriksaan
lainnya serta pemeriksaan semua bagian laboratorium yang spesifik dan
tubuh dengan menggunakan teknik tanggung jawab keperawatan yang
inspeksi, palpasi, perkusi, dan berkaitan dengan intervensi ini secara
auskultasi. Pemeriksaan fisik dilakukan rinci diuraikan dalam unit 8 dan 9
setelah riwayat keperawatan dilakukan (Potter & Perry, 2005 hal160).
sehingga data historis tersebut dapat
Interpretasi data adalah
dapat diperkuat. Selain itu, data baru
menyimpulkan data dan memberikan
dikumpulkan selama pemeriksaan.
suatu fokus perhatian. Perawat banyak
Sebelum melakukan pemeriksaan fisik, mengumpulkan informasi tentang klien.
perawat menyiapkan klien, lingkungan, Melalui proses pertimbangan
dan peralatan yang diperlukan. Perawat kesimpulan dan penilaian, perawat
menginformasikan klien tentang proses memutuskan informasi apa yang
pemeriksaan fisik, secara spesifik mempunyai makna dalam kaitannya
tentang tujuan, peran perawat, peran dengan status kesehatan pasien.
klien, perkiraan waktu yang dibutuhkan (Gordon, 1994).
(Potter & Perry, 2005 hal:156).
Pengkajian masalah berarti
Data dianostik dan laboratorium. mengumpulkan, memperkirakan, dan
Penting artinya bagi perawat untuk menilai signifikansi dan nilai dari data
menelaah hasil pemeriksaan ini untuk (Lauri, 1982).
memastikan perubahan yang
Hal ini berarti perawat selalu berpikir
teridentifikasi dalam riwayat kesehatan
menganalisis data tentang klien
keperawatan dan pemeriksaan fisik.
menganai interpretasi yang akurat dan jelas pada diagnosa keperawatan
bermakna dari masalah klien. tertentu.
Pengkajian memberdayakan perawat
Selama pengelompokkan data, isyarat
untuk memahami masalah lebih lanjut,
tertentu mewaspadakan prose berpikir
untuk menilai keluasan masalah, dan
perawat lebih dari yang lainnya
untuk mencari jejak hubungan antara
(Gordon, 1994).
masalah-masalah (Vitale et al, 1978).
Isyarat ini membantu untuk
Pengkajian merupakan inti dari berpikir
menimbulkan diagnosa keperawatan.
kritis dan pemecahan masalah klinik.
Perawat menjadi berpengalaman dalam
Untuk mencegah kesalahan, perawat
mengenali gambaran dari masalah
memvalidasi dan menegaskan kembali
kesehatan, seperti nyeri, ansietas, atau
semua kesimpulan dan asumsi. Validasi
imobilitas. Selama pengelompokkan
didapatkan dengan membandingkan
data, perawat mengorganisasikan data
data dengan sumber lain. Sebagai
dan memfokuskan pada fungsi klien
contoh, sambil meringkaskan
yang membutuhkan dukungan dan
wawancara perawat menanyakan klien
bantuan untuk pemulihan (Potter &
tentang keakuratan dari informasi yang
Perry, 2005 hal:160-161).
paling berkaitan. Temuan yang
didapatkan dalam pemeriksaan fisik Dokumentasi data adalah bagian
dapat divalidasi dengan perawat lain terakhir dari pengkajian yang lengkap.
atau dengan ringkasan catatan medis Kelengkapan dan keakuratan diperlukan
(Potter & Perry, 2005 hal:160). ketika mencatatkan data. Jika suatu hal
tidak dicatat, maka hal tersebut hilang
Pengelompokkan data. Setelah
dan tidk tersedia pada data dasar.
mengumpulkan dan menguatkan data
Aturan umum yang berlaku adalah, jika
subjektif dan objektif serta
hal tersebut dikaji maka harus dicatat.
mengklarifikasi data, perawat
mengorganisasi informasi menjadi Undang-undang praktik perawat
kelompok yang bermakna. Hal ini disemua negara bagian, the ANA Policy
bergantung pada pengenalan isyarat Statment (1980) dan Standards of
yang signifikan. Ada masanya di mana Clinical Practice (1991) mewajibkan
data penkajian menunjukkan secara pengumpulan data dan pencatatan
sebagai fungsi mandiri esensial untuk Daftar Pustaka
peran perawat profesional (Potter &
Bandmand EL, Bandmand B: critical
Perry, 2005 hal:161).
thinking in nursing, ed 2,
Penutup Norwalk, Conn, 1995, Appleton
& Lange.
Berpikir kritis mencakup berpikir diluar
solusi tunggal untuk masalah dan Carnevali DL, Thomas MD: Diagnostic
difokuskan pada memutuskan alternatif reasoning and treatment
apa yang terbaik (Potter & Perry, 2005 desicion making in nursing,
hal:141). Untuk membentuk penilaian Philadelphia, 1993, JB
keperawatan, perawat secara kritis Lappincott.
mengkaji klien, menginterpretasikan
Chaffe J: Thinking critically, ed 3,
informasi yang dikumpulkan,
Boston, 1994, Houghton Mifflin.
melakukan pengkajian lebih lanjut
untuk klarifikasi, dan menyebutkan Deswani. (2009). Proses Keperawatan
masalah klien (Potter & Perry, 2005 dan Berpikir Kritis. Jakarta:
hal:162). Salemba Medica.

Dalam lingkungan perawatan kesehatan Fathi, A., & Simamora , R. (2019).


yang kompleks sekarang ini, perawat Investigating nurses' coping
harus mampu memecahkan masalah strategies in their workplace as
secara akurat, menyeluruh dan cepat. an indicator of quality of nurses'
Hal ini berarti bahwa perawat harus life in indonesia : a preliminary
mampu menggali informasi lebih dalam study in. IOP conference
dengan jumlah yang sangat banyak series : Earth and
untuk membuat penilaian kritis. Environmental science (vol.
248, No. 1, p.012031).
Jadi, dalam pengkajian keperawatan
seorang perawat harus cermat dalam Gordon M: Nursing diagnosis: process
melakukan keperawatan karena itulah and application, ed 3, St Louis,
seorang perawat harus berpikir kritis 1994, Mosby.
dalam pengkajian keperawatan.
Kataoka-Yahiro M, Saylor C: A critical
thinking model for nursing
judgment, J Nurs Educ Vitale B et al: A problem-solving
33(8):351, 1994. approach to nursing care plans,
St Louis, 1987, Mosby.
Lauri S: Development of the nursing
process through action research,
Jadv Nurs 7:301, 1982.

Maryam, R. S., Setiawati, S., & Ekasari,


M. F. (2008). Buku Ajar
Berpikir Kritis dalam Proses
Keperawatan. Jakarta: Penerbit
Buku Kedokteran EGC.

Muhith, Abdul. 2015. Pendidikan


Keperawatan Jiwa Teori dan
Aplikasi. Yogyakarta: Penerbit
ANDI.

Simamora, Roymond H. 2019. Menjadi


Perawat yang: CIH’HUY.
Surakarta: Kekata Publisher.

Strader M: Critical thinking. In Sullivan


EJ, Decker PJ: Effective
management in nursing, ed 3,
Redwood City, Calif, 1992,
Addison Wesley Nursing.

Potter, P.A., & Perry, A.G. (2005).


Buku ajar fundamental
keperawatan: konsep, proses,
dan praktik. (Edisi 4). Jakarta:
Penerbit EGC.

Anda mungkin juga menyukai