1. Alasan filosofi: Perawat telah berkonstribusi besar dlm peningkatan derajat kes, tapi
belum diimbangi dgn perlindungan hukum, bahkan cenderung menjadi objek
hukum.
2. Perawat memiliki kompetensi keilmuan, sikap rasional, etis dan profesional,
semangat pengabdian yang tinggi, berdisiplin, kreatif, terampil, berbudi luhur dan
dapat memegang teguh etika profesi.
3. Tujuan menyusun UU: lingkup profesi yang jelas, kemutlakan profesi, kepentingan
bersama berbagai pihak (masyarakat, profesi, pemerintah dan pihak terkait
lainnya), keterwakilan yang seimbang, optimalisasi profesi, fleksibilitas, efisiensi
dan keselarasan, universal, keadilan, serta kesetaraan dan kesesuaian
interprofesional (WHO, 2002)
Fungsi Hukum dalam Praktik Perawat -
: A. Tujuan utama
1. Memberi landasan hukum terhadap praktik keperawatan
2. Melindungi masyarakat maupun perawat B. Tujuan Khusus
1. Mempertahankan dan meningkatkan mutu pelayanan
keperawatan dan kesehatan yang diberikan oleh perawat.
2. Melindungi masyarakat dari tindakan yang dilakukan perawat .
3. Menetapkan standar pelayanan keperawatan
4. Menapis ilmu pengetahuan dan teknologi keperawatan
5. Menilai boleh tidaknya perawat menjalankan praktik keperawatan
6. Menilai ada tidaknya kesalahan dan atau kelalaian yang dilakukan
perawat dalam memberi pelayanan.
ASPEK HUKUM PRAKTIK KEPERAWATAN
• Yang akan dibahas dalam aspek hukum praktik keperawatan ini meliputi:
• hubungan hukum dengan bidang keperawatan dan instrumen normatif praktik
keperawatan.
• 1. Hubungan Hukum Dengan Profesi Keperawatan Masyarakat profesi dengan
masyarakat umum telah mengadakan suatu kontrak ( social contract) yang
memberikan hak otonomi profesi untuk melakukan self regulation, self governing
dan self disciplining.
• Dengan kewajiban memberikan jaminan profesional yang kompeten dan
melaksanakan praktik sesuai etika dan standar profesinya.
• Profesi perawat memiliki kewajiban untuk mampu memberikan jaminan pelayanan
keperawatan yang profesional kepada masyarakat umum. Kondisi demikian secara
langsung akan menimbulkan adanya konsekuensi hukum dalam praktik
keperawatan.
• Sehingga dalam praktik profesinya dalam melayani masyarakat perawat terikat oleh
aturan hukum, etika dan moral.
• Profesi perawat dikatakan akuntabel secara hukum bila
benar-benar kompeten dan melaksanakan profesinya
sesuai dengan etika dan standar profesinya.
• Standar profesi memiliki tiga komponen utama yaitu
standar kompetensi, standar perilaku dan standar
pelayanan.
• Tugas tenaga kesehatan yang didalamnya termasuk tugas
perawat berdasarkan ketentuan Pasal 50 UU No. 23 Tahun
1992 adalah menyelenggarakan atau melakukan kegiatan
kesehatan sesuai dengan bidang keahlian dan atau
kewenangannya masing-masing.
• Aspek aturan Keperawatan dalam memberikan
asuhan keperawatan sesuai lingkup wewenang dan
tanggung jawabnya pada berbagai tatanan pelayanan,
termasuk hak dan kewajibannya.
• Keperawatan adalah suatu bentuk pelayanan
profesional yang merupakan bagian integral dari
pelayanan kesehatan, didasarkan pada ilmu dan kiat
keperawatan ditujukan kepada individu, keluarga,
kelompok, dan masyarakat baik sehat maupun sakit
yang mencakup seluruh proses kehidupan manusia.
B. Dasar Hukum Keperawatan
berlaku
• 4. Memberikan informasi
•Dalam Kepmenkes No. 1239 Tahun 2001 pasal 38, dijelaskan bahwa perawat
yang sengaja :
• 1. Melakukan praktik keperawatan tanpa izin