Anda di halaman 1dari 74

ROHAYATI MASITOH

CURICULUM VITAE
Nama : Rohayati Masitoh. SPd.Skep.Ners.MM
Tempat tanggal lahir: Bantul, 20 Desember 1971
Alamat : Jebugan, RT 03, Bantul, Bantul, Bantul, Yogyakarta
Riwayat Pendidikan:
 D3 Keperawatan th 1993
 S1 Bimbingan dan Konseling th 2004
 S1 Keperawatan tahun 2008
 Magister Manajemen 2010

Riwayat Pekerjaan
- Perawat Pelaksana mulai th 1993
- Kepala Ruang Perawatan Bedah th 1997 – 1999
- Kepala Ruang ICU th 2001 – 2002
- Kepala Ruang Anak dan Peinatal th 2003 – 2008
- Kepala Seksi Pelayanan Rawat Jalan, IGD dan IBS th 2009 sd 2012
- Kepala Seksi Keperawatan dan Kebidanan th 2013 sd sekarang
- Ketua Sub Komite Manajemen Resiko th 2015 sd sekarang
- Koordinator mobilisasi SDM Hospital Disaster Plan th 2015 sd sekarang
- Waki ketua Tim Remunerasi th 2014 sd sekarang
- Surveior Akreditasi RS
- Dosen NIDK dan Dosen tamu
No telp (0274 ) 368404/ 081328779049,
email titin_rsd@yahoo.com

Organisasi
Wakil Ketua Bidang Pelayanan PPNI Kabupaten Bantul
Ketua Bidang Diklat HPMI Yogyakarta
Mahasiswa memahami penilaian mutu asuhan keperawatan dan
mutu keperawatan klinik di rumah sakit
Mahasiswa memahami :
1.Pengertian mutu
2.Konsep mutu
3.Mutu asuhan keperawatan
4.Indikator mutu klinik keperawatan
luwi 11 Mei 2016 6
Tiga area tanggungjawab mutu

• Pasien praktisi profit/pembiayaan

Asuhan kep. Penampilan/kinerja pembiayaan kep


PENINGKATAN
MUTU
Definisi  mutu  pelayanan keperawatan ?????
Sudut Pandang Pasien (Individu, Keluarga, Masyarakat)
pelayanan  keperawatan  yang  sesuai  dengan
kebutuhannya  yang berlandaskan rasa empati,
penghargaan, ketanggapan, dan keramahan  dari  perawat 
serta  kemampuan  perawat  dalam  memberikan
pelayanan. 
Sudut Pandang Perawat
Kemampuan melakukan  asuhan  keperawatan  yang 
profesional  terhadap pasien  (individu,keluarga, 
masyarakat)  dan  sesuai  standar  keperawatan, 
perkembangan  ilmu pengetahuan dan teknologi.
Sudut Pandang Manajer Keperawatan
pengaturan staf, pasien dan masyarakat yang baik
dengan menjalankan supervisi, manajemen keuangan
dan logistik dengan baik  serta  alokasi  sumber  daya 
yang  tepat
Sudut Pandang Institusi Pelayanan
efisiensi  dan  kewajaran penyelenggaraan  pelayanan,  tidak 
merugikan  dipandang  dari berbagai  aspek  seperti  tidak 
adanya  pemborosan  tenaga,  peralatan,  biaya, waktu dan
sebagainya
Sudut Pandang Organisasi Profesi
meyakinkan masyarakat bahwa pelayanan
keperawatan yang diberikan  telah  berdasarkan  kaidah 
suatu  profesi  dan  pemberi  pelayanan keperawatan telah
memenuhi standar kompetensi yang telah ditetapkan.
1. memenuhi standar profesi yang ditetapkan,
2. sumber daya untuk pelayanan asuhan keperawatan
dimanfaatkan secara wajar efisiensi dan efektif,
3. aman bagi pasien dan tenaga keperawatan sebagai pemberi jasa
pelayanan,
4. memuaskan bagi pasien dan tenaga keperawatan,
5. aspek sosial, ekonomi, budaya, agama, etika dan tata nilai
masyarakat diperhatikan dan dihormati.
Instrumen Evaluasi Mutu Asuhan Keperawatan Di
Rumah Sakit yang terdiri dari
 Pedoman Studi Dokumentasi Asuhan Keperawatan
yang selanjutnya disebut Instrumen A,
Angket yang ditujukan kepada pasien dan keluarga
untuk memperoleh gambaran tentang persepsi pasien
terhadap mutu asuhan keperawatan yang selanjutnya
disebut Instrumen B
 Pedoman Observasi Pelaksanaan Tindakan
Keperawatan selanjutnya disebut Instrumen C.
Diambil sample rekam medis dal;am kurun waktu tertentu
Rekam medis dengan minimal perawatan 3 hari…disesuaikan kasus
dilapangan
Penilaian dilakukan oleh tim atau unit itu sendiri
Menggunakan instrument yang telah ditetapkan
Contoh Instrumen A
Contoh instrumen rawat inap
Contoh instrumen poliklinik
Contoh instrumen IGD
Contoh instrumen IBS
Contoh instrumen HD
Contoh instrumen Maternitas
Diambil sample pasien dal;am kurun waktu tertentu
Pasien dengan minimal perawatan 3 hari
Penilaian dilakukan oleh tim atau unit itu sendiri
Menggunakan instrument yang telah ditetapkan
Contoh Instrumen B
Contoh instrumen rawat inap
Contoh instrumen perinatal
Contoh instrument C
Contoh :
CONTOH HASIL INSTRUMEN A
Prosentase Hasil Penilaian

NO Nama Bangsal Rata-rata


Pengkajian Diagnosa Rencana Tindakan Tindakan Keperawatan Evaluasi Catatan
(%)

1 Mawar 94,3 80 75 76,9 90 100 86,0


2 Nusa Indah 95 91,6 95 79,3 100 100 93,4

3 Flamboyan 91,8 91,6 84,6 85 95 100 91,3

4 Bakung 96,4 88,3 84 76,4 97,3 100 90,4

5 Cempaka 97,6 97,6 91,7 90 100 100 96,2

6 ICU 91 72 78 91 93 67 82

7 Anggrek 70 85 90 88,75 93 45 78,6


8 Melati 92,1 95 75 89,3 70 100 86,9

9 Teratai 63 62 95 63,12 53 25 60,2


10 Bougenville 95 95 99 98,6 100 100 97,9

11 Dahlia 100 100 100 86,7 60,7 95 90,4


12 IGD 84 65 64 85 tdd 68 73,2

13 Alamanda 87,55 88,33 97,50 86,66 90,0

14 Ruang Bersalin 92,77 93,57 100,0 88,33 93,7

15 Hemodialisa 75 93,0

16 Poliklinik 59 83,5
17 Kemoterapi 72,7   90,9 90,9 72,7 81,8

Rata-Rata 85,7 83,6 84,1 88,6 85,9 86,4 86,4


No Tindakan Total Nilai
1 Menerima pasien baru 11 86,5%
2 Mengukur Tekanan Darah 11 94,7%
3 Menghitung Nadi dan Pernafasan 16 96,3%
4 Memandikan Pasien di atas tempat tidur 6 92,3%
5 Pemberian obat Intra vena 7 87,6%
6 Memberikan O2 dengan Binasal Kanul 8 97,7%
7 Penghisapan lendir 7 95,3%
8 Pemasangan Infus 15 92,4%
9 Perawatan Infus 4 88,8%
10 Perawatan Luka Jahit 5 94,5%
11 Perekaman EKG 9 92,2%
12 Mengukur Suhu Badan Axila dgTermometer Digital 11 91,9%
13 Pemberian obat Intra Muskuler 7 96,0%
14 Pemasangan kateter pada wanita 11 87,5%
15 Pemberian obat Sub Cutan 9 93,6%
16 Penyiapan Spesimen Darah Vena 13 93,1%
17 Cuci Tangan dengan menggunakan sabun dan air 16 94,5%
18 Cuci Tangan dengan handrub 16 99,5%
19 Pengukuran antropometri 1 94,0%

20 Perawatan tali pusat dengan infeksi 1 90,9%


21 Vulva hygiene 2 90,0%
22 Melaksanakan pengkajian persalinan 1 84,0%
23 Memakai sarung tangan steril 2 100,0%

24 Melaksanakan observasi his/kontraksi 1 91,0%

25 Melaksanakan palpasi leopold pada ibu hamil 1 84,0%

26 Melaksanakan IMD 1 88,0%

27 Mengawasi tingkat kesadaran 1 62,7%

28 Menyiapkan bahan pemeriksaan 1 71,4%

Membantu pelaksanaan tindakan pembedahan secara langsung 1 88,9%


29
30 Memakai gaun steril 1 100,0%

31 Proses time out 1 97,1%

32 Pengisian check list sign in dan sign out 1 88,6%

33 Cuci tangan sebelum operasi 1 82,9%

34 Cuci tangan steril 1 80,0%


RATA-RATA 90,2%
Indikator klinik adalah ukuran kuantitas sebagai pedoman untuk mengukur
dan mengevaluasi kualitas asuhan pasien dan berdampak pada pelayanan

Indikator klinik keperawatan adalah suatu variabel untuk Mengukur dan


mengevaluasi kualitas pelayanan keperawatan dan berdampak terhadap
pelayananan kesehatan.
1. Valid
2. Reliable….dapat diandalkan
3. Sensitive
4. Specific
5. Relevan
Jenis indikator
1. Keselamatan pasien (patient safety)
2. Keterbatasan perawatan diri
3. Kepuasan pasien
4. Kecemasan
5. Kenyamanan
6. Pengetahuan
Keselamatan pasien
(pasien safety)
A. Angka kejadian Dekubitus
B. Angka kejadian kesalahan pada pemberian
obat oleh perawat
C. Angka kejadian pasien jatuh
D. Angka kejadian cedera akibat Restrain
Keterbatasan Perawatan Diri
• Kemampuan kebersihan diri (mandi)
• Memakai pakaian
Kepuasan Pasien
• Komplain pasien/keluarga terhadap pelayanan keperawatan
• Instrumen survey kepuasan pasien
Kecemasan
• Penggunaan koping efektif
• Identifikasi kekuatan individu

41
Kenyamanan
• Jumlah pasien nyeri akut
• Jumlah pasien nyeri kronis
• Nyeri kanker
• Nyeri non kanker

42
Pengetahuan
• Pendidikan kesehatan, antara lain tentang:
• Mengatasi rasa nyeri
• Perawatan di rumah
• Perawatan diri
• dll

43
Beberapa Indikator mutu keperawatan klinik antara lain :
1. Infeksi Nosokomial
• Infeksi jarum infus (phlebitis)
• Infeksi saluran kemih karena kateter
• Infeksi Daerah Operasi / infeksi luka operasi
2. Decubitus
3. Resiko pasien jatuh
4. Cidera akibat restrain
5. Kesalahan pemberian obat
6. Pemenuhan kebutuhan ADL
7. Pemenuhan kebersihan lingkungan pasien
Infeksi jarum infus ( Phlebitis )
• keadaan infeksi yang terjadi disekitar tusukan atau bekas tusukan
jarum infus di Rumah Sakit.
• infeksi yang terjadi pada pasien dengan pemasangan alat intra vena/
infus dalam kurun waktu lebih dari 2x 24 jam setelah pemasangan
alat
• Infeksi ini ditandai dengan adanya kemerahan, pengerasan, nyeri,
pada daerah pemasangan infus, selama infus masih terpasang.
• Pengecualian jika infeksi kulit disebabkan faktor lain yang bukan
krn pemasangan infus. Penilaian : berdasarkan skore phlebitis,
score 2 sudah dikatakan infeksi
Contoh : Pengukuran untuk angka kejadian plebitis
skala plebitis
SKALA TANDA KETERANGAN

0 Letak IV terlihat baik Tak ada tanda phlebitis


1 Sedikit nyeri didekat letak IV atau sedikit Tanda awal kemungkinan
kemerahan didekat IV terjadi phlebitis
2 Satu dari tanda berikut: Tahap awal phlebitis
(a)Nyeri diletak IV atau (b)kemerahan
( c )Bengkak
3 Ditemukan semua tanda: Tahap menengah phlebitis
(a)Nyeri sepanjang bagian kanula
(b) Kemerahan dan (c) indurasi
4 1. ditambah hal berikut Tahap lanjut phlebitis atau
Vena teraba keras, ulkus awal thrombophlebitis
5 4 ditambah Tahap akhir thrombophlebitis
Panas tinggi
Penghitungan :
Jumlah Angka kejadianPlebitis dalam kurun waktu tertentu
Jumlah hari pasien terpasang alat IVL / infus pada kurun waktu tertentu

Standar : 1.5‰
Infeksi saluran kemih karena kateter
Kejadian infeksi oleh karena prosedur invasif pemasangan cateter
 angka kejadian infeksi yang terjadi pada pasien dengan pemasangan dower
cateter menetap dalam kurun waktu lebih dari 2x 24 jam setelah
pemasangan alat
Dilakukan penilaian selama pasien terpasang kateter
Sebelum pemasangan tidak terbukti adanya ISK dan ISK terjadi dibuktikan
dengan hasil laboratorium
Penghitungan :
Jumlah Angka Kejadian Infeksi Saluran Kemih dalam kurun waktu tertentu
Jumlah hari pasien terpasang dower cateter menetap pada kurun waktu
tertentu

Standar : 1.5‰
Infeksi Luka Operasi
 Kejadian infeksi luka operasi bersih di Rumah sakit tersebut
 Penilaian dilakukan Dilakukan penilaian pada semua pasien post
operasi bersih
 Infeksi dibuktikan dengan adanya kemerahan, pus
Penghitungan :
Jumlah Angka kejadian ILO dalam kurun waktu tertentu
Jumlah pasien yang menjalani operasi bersih atau bersih tercemar pada kurun
waktu tertentu
Standar : 1.5‰
Dekubitus
decubitus adalah kerusakan pada kulit pasien yang dialami selama di
rawat di Rumah Sakit
tanpa didahului kelainan kulit sebelumnya
kriteria salah satu dari hal berikut ; kemerahan, lecet, ulkus di tempat
sekitar bokong, punggung, belakang kepala, siku, mata kaki, tumit.
Penilaian dilakukan berdasarkan skala braden, jika score total kurang
dari 17 maka pasien tersebut beresiko terjadi decubitus
SKALA PENGKAJIAN RESIKO BRADEN
PERSEPSI 1. Terbatas 2. Sangat
SENSORI
3. Agak terbatas 4. Tidak terbatas
penuh terbatas
1. Lembab 3. Kadang-
KELEMBABAN secara 2. Sangat lembab kadang 4. Jarang lembab
konstan lembab
3. Kadang- 4. berjalan
AKTIVITAS 1. Bed fast 2. Chair fast kadang secara keluar
berjalan ruangan
2. Sangat 3. Kadang
MOBILISASI 1. Mobil penuh 4. Tidak terbatas
terbatas terbatas

NUTRISI 1. Sangat jelek 2. Tidak adekuat 3. Adekuat 4. Sempurna

GESEKAN DAN 2. Masalah 3. Tidak ada


CUBITAN
1. Masalah
potensial masalah

Catatan : Pasien yang total nilai : < 17 mempunyai resiko terjadi dekubitus
: 15/16 resiko rendah
: 13/14 resiko sedang
: < 12 resiko tinggi
 Angka kejadian pasien jatuh

Jumlah pasien jatuh X 100 %


Jumlah pasien yg beresiko jatuh
A. Faktor resiko intrinsik

1. Karakteristik pasien dan fungsi fisik umum


2. Diagnosis /perubahan fisik
3. Medikasi dan interaksi obat
4. Kondisi mental/gangguan alkohol
B. Faktor extrinsik

Karakteristik lingkungan
1. Tingkat pencahayaan
2. Permukaan lantai
3. Furnitur
4. Ketinggian TT,kunci TT
5. Call bell
6. Penggunaan alat bantu
7. Lama dirawat
 Angka kejadian pada pemberian obat

Angka Kejadian Tidak Diharapkan dalam pemberian obat :


Jl.ps yg terkena KTD dlm pemberian obat X100% =
Jumlah psn pada hari tersebut
Kejadian salah pemberian obat

1. Salah pasien.
Salah nama,tdk sesuai dg MR
2. Salah waktu:
a. Terlambat pemberian obat (30men stlh jadual
b. Terlalu cepat (30 men sblm.jadual)
c. Obat stop tetap dilanjutkan
3. Salah cara (rute)
Oral, iv.im,sc,supp,drip
Lanjutan
4. Salah dosis:
a. dosis berlebih dari yg di R/dr
b. dosis kurang dari yg di R/dr
5. Salah obat: obat yg diberikan tdk sesuai dg. R/ dr
6. Salah dokumentasi:
dokumentasi tidak sesuai dg yg dilaksanakan
 Angka kejadian cidera akibat
restrain
Jumlah pasien akibat cidera restrain X 100%
Jumlah total pasien yg dipasang restrain
Perhatian pada restrain
• Sirkulasi ektrimitas adekuat tidak
• Ada atau tidak gangguan ektrimitas
• Keluarga mengerti tentang perlunya restrain
• Jangan posisikan supine posision
• Cek posisi restrain
• Jangan dipasang pada extrimitas yg tidak bisa
bergerak
 Angka keterbatasan perawatan diri

Angka tidak terpenuhinya kebutuhan mandi


berpakaian,eliminasi,yg disebabkan oleh
keterbatasan diri

Angka tdk terpenuhi kebutuhan diri( mandi, toilet pd


tingkat ketergantungan ,partial. total:
Jml.ps.ygtdk terpenuhi keb.diri X 100%
Jml ps. Dirawat dg tingkat keterg. Partial, total
 Tingkat kepuasan pasien dan keluarga
thd.pelayanan keperawatan

Angka kepuasan =

Jml.ps. Yg menyatakan puas thp.yan kep X 100%


Jml ps.yg dilakukan survey pada periode ttt.
 Kenyamanan

a. Angka tata laksana nyeri :

Persentase ps. nyeri yg terdokumentasi dlm askep:


Jm total ps. Nyeri yg terdokumentasi X100%
Jmlh total ps.per periode waktu ttt
b. Angka kenyamanan pasien :

angka kenyamanan pasien :


Jml. Ps. Dg. Nyeri terkontrol X100%
Jml. Ps. Yg. Terdokumentasi .nyeri per periode ttt
 Angka kejadian cemas

Angka kejadian cemas pada ruang rawat umum:


jumlah ps. Cemas X 100%
Jumlah ps. Yg dirawat
 Pengetahuan

A. Pengetahuan ttg.perawatan penyakitnya:


jumlah ps. Yg kurang pengetahuan X100%
Jumlah ps. Yg dirawat pada periode ttt

B.Perencanaan pasien pulang (discharge planning)


Jml. Ps. Yg tdk. Dibuat discharge planning Periode ttt X100%
Jml. Ps. Yg dirawat pada periode ttt
Angka Kejadian Infeksi Plebitis
• Mutu pelayanan keperawatan dapat dilihat dari hasil pengukuran
kualitas asuhan keperawatan dan pengukuran indicator klinik
keperawatan
• Hasil pengukuran dapat dijadikan dasar sebagai upaya tindak lanjut
proses perbaikan mutu pelayanan keperawatan
74

Anda mungkin juga menyukai