Anda di halaman 1dari 28

PERLINDUNGAN & ADVOKASI

HUKUM ORGANISASI PROFESI


TERHADAP MASALAH HUKUM
PERAWAT
Nurhadi, Amk., SE., MH (Mediator)
Anggota BBH PPNI Pusat
Perlindungan Hukum Sebagai Warga Negara
Indonesia
1. UUD Negara RI 1945
Pasal 28 D ayat 1 UUD 1945 : Setiap orang berhak atas pengakuan, jaminan,
perlindungan dan kepastian hukum yang adil serta diperlakukan yang sama di
hadapan hukum.
2. Undang-undang No. 39 Tahun 1999 Tentang Hak Asasi Manusia
Pasal 17 setiap orang tanpa diskriminasi, berhak untuk memperoleh keadilan dengan
mengajukan permohonan pengaduan dan gugatan baik dalam perkara pidana,
perdata, maupun administrasi serta diadili melalui proses peradilan yang bebas dan
tidak memihak ...
3. Undang-undang No .8 Tahun 1999 Tetang Perlindungan Konsumen
Pasal 6 ayat 2 : Hak untuk mendapatkan perlindungan hukum dari tindakan
konsumen yang beretikad tidak baik.
Kewajiban
1. Pasal 26 ( 1 ) UUD 1945 : Yang menjadi warga
negara ialah Orang – orang bangsa Indonesia
asli dan warga bangsa lain yang disyahkan
dengan Undang – undang sebagai warga
negara.
2. Pasal 27 ( 3) UUD 1945 :Setiap warga negara
berhak dan wajib ikut serta dalam pembelaan
negara.
Perlindungan Hukum Sebagai Tenaga
Kesehatan
1. Undang-Undang No. 36 tahun 2009 ttg Kesehatan
Pasal 27 ayat 1 : Tenaga Kesehatan berhak mendapatkan imbalan dan
perlindungan hukum dalam melaksanakan tugas sesuai dengan profesinya
2. Undang –Undang No. 36 tahun 2014 ttg Tenaga Kesehatan
Pasal 57 ayat 1 : Tenaga kesehatan dalam menjalankan praktek berhak
memperoleh perlindungan hukum sepanjang melaksanakan tugas sesuai
standar pelayanan profesi dan standar prosedur operasional
Kewajiban
1.Pasal 58 ( 1) UU no 36 th 2009 ttg Kesehatan :
Setiap orang berhak menuntut ganti rugi terhadap
seseorang tenaga kesehatan dan atau
penyelenggara .....
2.Pasal 44 ( 1 ) UU 36 th 2014 ttg tenaga kes:
Setiap tenaga kesehatan yang menjalankan
praktik wajib memiliki Surat Tanda Regristrasi
Perlindungan Hukum Sebagai Tenaga
Kesehatan
3. Undang-Undang No. 44 tahun 2009 Tentang Rumah Sakit
Pasal 46 : Rumah Sakit bertanggung jawab secara hukum semua kerugian yang ditimbulkan atas kelalaian yang
dilakukan oleh tenaga kesehatan di Rumah Sakit

Kewajiban.

1. Undang-Undang No. 44. tahun 2009 ttg Rumah sakit Ps 13 ( 2 ) : Tenaga kes tertentu yang bekerja di RS
wajib memiliki ijin sesuai dengan ketentuan perundang – perundangan

2. Setiap Tenaga kes yang bekerja di RS HARUS bekerja sesuai st Profesi,st pelayana RS,st prosedur
oprasional,Etika profesi,menghormati hak pasien dan mengutamakan keselamatan pasien.
Perlindungan Hukum Sebagai Perawat
1. Undang-Undang No. 38 Tahun 2014 Tentang Keperawatan
Pasal 36 (a) : Perawat dalam melaksanakan praktek keperawatan berhak
memperoleh perlindungan hukum sepanjang melaksanakan tugas sesuai dengan
standar pelayanan, standar profesi dan standar prosedur operasional dan ketentuan
peraturan perundang-undangan.
2. Permenkes No. 6 Tahun 2019 Tentang Peraturan Pelaksanaan Undang-Undang No.
38 Tahun 2014 Tentang Keperawatan
Pasal 35 ayat 1 (a) : Dalam melaksanakan praktek keperawatan, perawat
mempunyai hak sebagai berikut :
“ Memperoleh perlindungan hukum sepanjang melaksanakan pekerjaannya sesuai
dengan standar profesi, standar pelayanan dan standar prosedur operasional dan
ketentuan peraturan perundang-undangan.”
3. AD ART Munas IX
Pasal 21 : Hak anggota PPNI setiap anggota PPNI berhak mendapatkan
perlindungan hukum dan pembelaan.
Kewajiban
• Peraturan Menteri kesehatan No 26 Th 2019
( 1 ): Perawat adalah seseorang yang telah lulus
pendidikan tinggi keperawatan ( D3,D4,S1,S2 dan
S3.) SPK sampai th 2020 diakui asisten perawat.
•(5 ) Praktik keperawatan adalah: Pelayanan yg
diselenggarakan oleh perawat dalam bentuk
Asuhan keperawan
•( 6 ) Asuhan keperawatan adalah: Rangkaian
interaksi perawat dengan klien dan lingkungannya
untuk mencapai tujuan pemenuhan kebutuhan dan
kemandirian klien dalam merawat dirinya.
• Ps28 ( 1 ) : Pelimpahan untuk melakukan
tindakan medis dari dokter dapat berupa: Delegasi
atau Mandat
• PMK 26 th 2019 Ps 2,3,4,5,6 : Pelimpahannya harus
secara tertulis,pelimpahan secara mandat dibawah
pengawasan misal menjahit luka,memberikan terapi
parenteral ,pelimpahan secara delegatif disertai tanggung
jawab misal : memasang infus,menyuntik,imunisasi dasar.
• Baik pelimpahan secara mandat maupun pelimpahan
secara delegatif harus diberikan kepada perawat yang
mempunyai kompetensi untuk itu
Syarat-Syarat untuk Memperoleh
Perlindungan Hukum bagi Perawat

1. Perawat harus berada pada posisi yang benar menurut kaca mata
hukum.
2. Adanya proses penegakan hukum yang optimal (due process of law)
dan berkeadilan.
Jumlah Dewan Pengurus PPNI
• Dewan Pengurus Pusat 01
• Dewan Pengurus Wilayah 34
• Dewan Pengurus Daerah (kab/kota) 514
• Dewan Pengurus Komisariat 5743
• Dewan Pengurus Luar Negeri 4 (Qatar, Kuwait, UEA, Arab
Saudi)
• Jumlah perawat diperkirakan 960.000 dan 600.000 an sdh teregristrasi
Advokasi
• Advokasi adalah upaya untuk membela atau memperjuangkan kepentingan
(hak-hak) seseorang.
• Advokasi dapat dilakukan sendiri oleh orang yang bersangkutan (self
advocacy).
• Advokasi juga dapat diberikan oleh orang atau pihak lain secara profesional
disebut advokat (advocate).
Advokasi Tenaga Keperawatan
• Sebagai bentuk tanggung jawab PPNI untuk memberikan advokasi terhadap
anggota perawat yang mendapatkan masalah hukum maka dibentuklah
Badan Bantuan Hukum Persatuan Perawat Nasional Indonesia (BBH PPNI).
• Megingat penyelesaian hukum dapat dilakukan di pengadilan ( litigasi ) dan
atau diluar pengadilan ( Mediasi ), maka personil BBH PPNI terdiri dari
Advokad dari perawat dan Mediator juga dari perawat. Selain itu BBHPPNI
dilengkapi profesi lain seperti anggota TNI dan anggota polisi yang juga
perawat,
Badan Bantuan Hukum PPNI
Adalah :
Badan kelengkapan di bawah PPNI yang berfungsi utama membantu PPNI
berkaitan dengan penyelesaian masalah hukum, kepentingan hukum baik
terhadap anggota maupun organisasi (sesuai amanat AD-ART Munas IX
Pasal 80,apabila diperlukan organesasi profesi dapat membentuk badan lain,
yang dimaksud badan lain adalah BBH PPNI ( Badan Bantuan Hukum
Persatuan Perawat Nasional Indonesia) mengingat sejak berdirinya PPNI th
1974 belum ada badan atau himpunan yang secara khusus memberikan
advokasi terhadap anggota yang mendapatkan masalah hukum.
Kedudukan BBH PPNI
• BBH PPNI terdiri dari BBH PPNI Pusat dan dapat dibentuk sampai tingkat
DPW (Provinsi).
• BBH PPNI di tingkat pusat berkedudukan di DPP PPNI.
• Dalam hal keterbatasan SDM pada tingkat DPW hak pembelaan
anggota/pengurus menjadi kewenangan BBH PPNI Pusat.
Tugas Pokok, Fungsi dan Wewenang
BBH PPNI
a. Memberikan Pembelaan atau Bantuan Hukum
b. Melakukan Pengembangan Regulasi
c. Melakukan Pembinaan
d. Memberikan Pendapat Hukum (Legal Oponion)
Tugas Pokok BBH PPNI
A. Memberikan Pembelaan atau Bantuan Hukum
• BBH PPNI melakukan pembelaan terhadap anggota PPNI yang mengalami
masalah hukum dalam melaksanakan tugas profesinya, berkaitan dengan
tindakan pelanggaran hukum terkait profesi.
• BBH PPNI melakukan pembelaan hukum terhadap Organisasi PPNI yang
mengalami masalah dengan pihak lain dalam pelaksaan fungsi organisasi.
• Tujuan pembelaan :
Mendapatkan perlindungan dan pembelaan dalam melaksanakan fungsinya
Menjaga citra serta martabat PPNI sebagai Organisasi profesi perawat
Tugas Pokok BBH PPNI
B. Pengembangan Regulasi
• Memberikan masukan kepada pemerintah untuk melaksanakan amanat
Undang-Undang
• Melakukan evaluasi terhadap Regulasi yang ada saat ini
• Mengusulkan harmonisasi terhadap peraturan perundangan-undangan yang
“bertentangan”
• Telaah hukum
Tugas Pokok BBH PPNI
C. Melakukan Pembinaan
• BBH PPNI dalam melaksanakan fungsinya melakukan pembinaan hukum
kepada semua anggota dan pengurus PPNI
• Pembinaan dilakukan melalui sosialisasi pendidikan, workshop, seminar atau
kegiatan ilmiah lainnya
Tugas Pokok BBH PPNI
D. Memberikan Pendapat Hukum (Legal Opinion)
• BBH PPNI dalam melaksanakan fungsinya dapat memberikan pendapat
hukum diminta atau tidak diminta oleh anggota maupun pengurus PPNI.
Wewenang BBH PPNI
• Memberikan pembelaan atau bantuan hukum
• Melakukan pengembangan regulasi
• Memberikan pendapat hukum (legal opinion)
• Melakukan pembinaan hukum
• Melakukan telaah terhadap peraturan perundangan yang berkaitan dengan
keperawatan
• Berkoordinasi dengan pihak lain dalam hal pembelaan dan perlindungan
hukum bagi perawat atas persetujuan DPP PPNI
Tim Hukum dan Advokasi
Advokad:
1.M.Siban, SH., MH Advokad (ka BBHPPNI)
2.Ahmad Efendi Kasim, S.Kep Ns., SH Advokad
3.Jasmen Nadeak, SH Advokad
4.Maulina D S, SH., MH Advokad
5.Jaendi, SH Advokad
Mediator:
1.DR Machli Riyadi, SH., MH Mediator.
2.DR Sutrisno, SKM., MH Mediator.
3.DR Taadi Samsuri, MH Mediator
4.Maryanto, SKM Mediator
5.Suyatno , SKM., MH Kes Mediator
6.Gustianof, SH., MH Mediator
7.Nurhadi, Amk., SE., MH Mediator
Tim Pendukung
1. Letkol Amir Wibianto, S.Kep
2. AKBP Agnes Elly K, M.Kep
3. AKBP Nugroho Lelono, Amd. Kep
4. Kompol Ani Rasiani, M.Kep
5. Harmoko, S.Kep., SH., MH
6. Triandi Mirsal, SH
Peran PPNI
dalam Perlindungan Hukum Perawat

• Pencegahan melalui seminar dll


• Pembelaan/Advokasi Hukum
• Pembelaan Hukum bagi perawat
dalam melakukan tugas profesi
dan memenuhi peraturan yang
berlaku biaya ditanggung PPNI
Sumber dana

• Sumber dana diperoleh dari iuran anggota PPNI


melalui Virtual Acount rp 260.000/ th
• Dewan Pengurus Komisariat : 40 %
• Dewan Pengurus daerah : 25 %
• Dewan Pengurus Wilayah : 20 %
• Dewan Pengurus Pusat : 15 %
Daftar Riwayat hidup
• Nama : Nurhadi
• Pekerjaan : Perawat. Nira : 34710123153 aktif
• Alamat : Jln Apel 19.B leles condong catur
• Pendidikan terakhir: Program Pasca sarjana Ilmu Hukum
UII
• Pendidikan tambahan : Mediator di Pusat Mediasi
Indonesia UGM terakreditasi MA
• Organesasi : Wakil ketua bidang Hukum dan
pemberdayaan politik di tk DPD, DPW dan anggota BBH
PPNI Pusat.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai