sakit Kelompok 4 1. Desti Fia Arfiranti 1700029246 2. Inaya Larang Asri1700029253 3. Nurul Qomariyah 1700029271 4. Putri Srihantanti 1700029272 5. Syariatul Dirgantara 17000286 Pengertian • Hak-hak rumah sakit : segala sesuatu yang menjadi kepentingan rumah sakit yang dilindungi oleh hukum • Kewajiban rumah sakit : segala sesuatu yang menjadi beban atau tanggung jawab rumah sakit untuk melaksanakannya demi untuk memenuhi apa yang menjadi hak orang lain. Tidak ada hak tanpa kewajiban dan sebaliknya tidak ada kewajiban tanpa hak • Kode etik : refleksi dari apa yang disebut dengan “self control”, karena segala sesuatunya dibuat dan diterapkan dari dan untuk kepentingan kelompok sosial itu sendiri Hak-hak dan kewajiban rumah sakit Hak-hak rumah sakit : • Membuat peraturan yang berlaku di rumah sakit (hospital by laws) • Mensyaratkan bahwa pasien harus menaati segala peraturan rumah sakit • Mensyaratkan bahwa pasien harus menaati segala instruksi yang diberikan dokter kepadanya • Memilih tenaga dokter yang akan bekerja di rumah sakit • Menuntut pihak-pihak yang telah melakukan wanprestasi (termasuk pasien, pihak ketiga dan lain-lain). Lanjutan.. Kewajiban rumah sakit : • Merawat pasien sebaik-baiknya • Menjaga mutu perawatan • Memberikan pertolongan pengobatan di Unit Gawat Darurat (UGD) • Menyediakan sarana dan peralatan umum yang dibutuhkan • Menyediakan sarana dan peralatan medik yang dibutuhkan sesuai dengan tingkat rumah sakit dan urgensinya • Menjaga agar semua sarana dan peralatan senantiasa dalam keadaan siap pakai • Merujuk pasien kepada rumah sakit lain apabila tidak mempunyai peralatan medis khusus atau tenaga dokter khusus yang diperlukan. • Menyediakan daya penangkal kecelakaan (alat pemadam api, sarana dan alat pertolongan penyelamatan pasien dalam keadaan darurat) Hak dan Kewajiban Pasien di Rumah Sakit 1. Hak Pasien di Rumah Sakit •Atas pelayanan yang manusiawi. •Memperoleh asuhan perawatan yang bermutu baik. •Memilih dokternya. •Meminta dokter yang merawat agar mengadakan konsultasi dengan dokter lain. • Atas kebebasan individu (privacy) dan kerahasiaan penyakit yang diderita. • Mendapatkan informasi tentang : • Penyakit yang diderita. • Tindakan medik apa yang hendak dilakukan, kemungkinan penyulit sebagai akibat tindakan. • Alternatif terapi lainnya. • Prognosis, dan • Perkiraan biaya pengobatan. Lanjutan.. • Meminta tidak diinformasikan tentang penyakitnya (Hak waiver). • Menolak tindakan yang hendak dilakukan terhadap dirinya. • Mengajukan keluhan-keluhan dan memperoleh tanggapan. • Didampingi keluarga dalam keadaan kritis. • Mengakhiri pengobatan dan rawat inap atas tanggung jawab sendiri. • Menjalankan agama dan kepercayaannya di rumah sakit (tidak sampai mengganggu pasien lainnya) Lanjutan… • Pasien mempunyai kewajiban, antara lain : • Pasien dan keluarganya berkewajiban untuk mentaati segala peraturan tata tertib rumah sakit. • Pasien wajib untuk menceritakan sejujur-jujurnya tentang segala sesuatu mengenai penyakit yang dideritanya. • Pasien berkewajiban untuk mematuhi segala instruksi dokter dalam rangka pengobatannya. • Pasien dan/atau penanggungnya berkewajiban untuk melunasi semua imbalan atas jasa pelayanan rumah sakit/dokter. • Pasien dan/atau penanggungnya berkewajiban untuk memenuhi segala perjanjian yang ditandatanganinya. Hak rekam medis Hak untuk mengakses rekam medis pasien atau pun catatan medis pasien maka hal yang mengatur akan ini adalah Peraturan Menteri kesehatan No. 269 pasal 12 yang berbunyi : • Berkas rekam medis milik sarana pelayanan kesehatan. • Isi rekam medis merupakan milik pasien. • Isi rekam medis sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dalam bentuk ringkasan rekam medis. • Ringkasan rekam medis sebagaimana dimaksud pada ayat (3) dapat diberikan, dicatat, atau dicopy oleh pasien atau orang yang diberi kuasa atau atas persetujuan tertulis pasien atau keluarga pasien yang berhak untuk itu. Ersi (Etik RS Indonesia) ERSI disusun oleh Persatuan Rumah Sakit seluruh Indonesia (PERSI), memuat tentang kewajiban umum tentang rumah sakit, kewajiban rumah sakit terhadap masyarakat, kewajiban rumah sakit terhadap pasien, kewajiban rumah sakit terhadap tenaga staf dan lain-lain. Pihak yang bertanggung jawab terhadap pelanggaran etik rumah sakit adalah rumah sakit itu sendiri Pada saat ini, beberapa rumah sakit telah mulai merasakan perlunya sebuah badan yang menangani pelanggaran etik yang terjadi di rumah sakit. Di rumah sakit-rumah sakit besar di Indonesia telah ada badan yang dibentuk dibawah nama Panitia Etika Rumah Sakit (PERS) yang diluar negeri disebut Hospital Ethical Committee, yang anggotanya terdiri dari staf medis, perawatan, administratif dan pihak lain yang berkaitan dengan tugas rumah sakit Fungsi dan Manfaat PERS Fungsi PERS ini adalah memberikan nasihat/konsultasi melalui diskusi atau berperan dalam menilai penyelesaian melalui kebijaksanaan, pendidikan pada lingkungannya dan memberikan anjuran-anjuran pada pelayan kasus-kasus sulit. Dengan demikian, PERS dapat memberikan manfaat : 1. Sebagai sumber informasi yang relevan untuk menyelesaikan masalah etik di rumah sakit. 2. Mengidentifikasi masalah pelanggaran etik di rumah sakit dan memberikan pendapat untuk penyelesaian. 3. Memberikan nasihat kepada direksi rumah sakit untuk meneruskan atau tidak, perkara pelanggaran etik ke MKEK Masalah etik yang perlu diatur • RM • Keperawatan • Pelayanan laboratorium • Pelayanan pasien dewasa • Pelayanan kesehatan anak • Pelayanan klinik medik • Pelayanan intensif, anestesi dan eutanasia • Pelayanan radiologi • Pelayanan kamar operasi • Pelayanan rehabilitasi medik • Pelayanan gawat darurat • Pelayanan medikolegal Etik dan hukum • Etik merupakan norma norma, nilai-nilai atau pola tingkah laku kelompok profesi terentu dalam memberikan pelayanan jasa kepada masyarakat. • Hukum adalah pereturan perundang-undangan yang dibuat oleh suatu kekuaaan, dalam mengatur pergaulan hidup masyarakat. • Etik dan hukum memeiliki tujuan yang sama yaitu untuk mengatur tertib dan tentramnya pergaulan hidup dalam masyarakat Lanjutan… Persamaan etik dan hukum adalah sebagai berikut: • Sama-sama merupakan alat untuk mengatur tertibnya hidup bermasyarakat. • Sebagai objeknya adalah tingkah laku manusia. • Mengandung hak dan kewajiban anggota-anggota masyarakat agar tidak saling merugikan. • Menggugah kesadaran untuk bersikap manusiawi. • Sumbernya adalah hasi pemikiran para pakar dan pengalaman para anggota senior.
Sedangkan perbedaan Etik dan hukum adalah sebagai berikut:
• Etik berlaku untuk lingkungan profesi . Hukum berlaku untuk umum. • Etik disusun berdasarkan kesepakatan anggota profesi. Hukum disusun oleh badan pemerintah. • Etik tidak seluruhnya tertulis. Hukum tercantum secara terinci dalam kitab undang-undang dan lembaran/berita negara. Lanjutan… • Sanksi terhadap pelanggaran etik berupa tuntunan. Sanksi terhadap pelanggaran hukum berupa tuntutan. • Pelanggaran etik diselesaikan oleh Majelis Kehormatan Etik Kedokteran (MKEK), yang dibentuk oleh Ikatan Dokter Indonesia (IDI) dan kalau perlu diteruskan kepada Panitia Pembinaan Etika Kedokteran (P3EK), yang dibentuk oleh Departemen Kesehatan (DEPKES). Pelanggaran hukum diselesaikan melalui pengadilan. • Penyelesaian pelanggaran etik tidak selalu disertai bukti fisik. Penyelesaian pelanggaran hukum memerlukan bukti fisik
ILMU PERUBAHAN DALAM 4 LANGKAH: Strategi dan teknik operasional untuk memahami bagaimana menghasilkan perubahan signifikan dalam hidup Anda dan mempertahankannya dari waktu ke waktu