Anda di halaman 1dari 19

HAK DAN KEWAJIBAN RUMAH SAKIT, DOKTER, DAN PASIEN

Sumber dan dasar hukum kewajiban dokter pasien adalah:


I. Dunia Kesehatan
a. Sumpah Hippocrates (460-377 S.M.)
II. Internasional
a. Deklarasi Jenewa/ World Medical Association (WMA) (1948).
b. Declaration of Human Rights PBB (1968)
c. International Code of Medical Ethics/ WMA (1949, 1968)
d. Konstitusi WHO (Jenewa, 1976)
e. Deklarasi Helsinki dari WMA
III. Indonesia
a. UUD-45 : Sila II.Kemanusiaan yang adil dan beradab.
b. PP No. 26 (1960): Lafal Sumpah Dokter
c. PP 434/MenKes/SK/X/1983: KODEKI
d. PP No. 585/MENKES/PER/IX/1989: Persetujuan tindakan medik
e. UU No.23 (1992): Tentang Kesehatan
f. PP No. 32 (1996): Tentang Tenaga Kesehatan
g. UU No. 29(2004): Praktik Kedokteran
PERATURAN PEMERINTAH
a. PP No.26(1960) tentang Lafal Sumpah Dokter.
b. Permenkes: No. 554 (1982) tentang Panitia Pertimbangan dan
Pembinaan Etik Kedokteran.
c. PP No. 434/MenKes/SK/X/1983: KODEKI
d. Permenkes: No.585(1989) tentang Persetujuan Tindakan Medik
e. Permenkes: No. 749a(1989) tentang Rekam Medis
f. PP RI No. 32 (1996) tentang Tenaga Kesehatan
Declaration of Human Rights (PBB, 1968)
a. Hak merdeka dan hak yang sama
b. Dihormati sebagai manusia dimanapun
c. Tidak boleh diperlakukan kejam
d. Sama didepan hukum
e. Berhak atas pendidikan, pekerjaan dan jaminan sosial

f. Hak memberikan pendapat


g. Hak mendapatkan pelayanan dan perawatan kesehatan diri sendiri
dan keluarga
SUMPAH DOKTER INDONESIA (PP No.26 -1960/SK Menkes No. 4341983)
Demi Allah saya bersumpah bahwa saya akan:
1. Hidup berbakti untuk kepentingan keperikemanusiaan.
2. Memelihara martabat dan tradisi luhur jabatan kedokteran
3. Menjalankan tugas secara terhormat dan bersusila sesuai martabat
dokter
4. Mengutamakan kepentingan masyarakat
5. Merahasiakan segala sesuatu yang merupakan kerahasiaan dokter.
6. Tidak menggunakan pengetahuan kedokteran yang bertentangan
dengan perikemanusiaan
7. Menghormati setiap hidup insani, mulai dari saat pembuahan.
8. Mengutamakan kesehatan penderita
9. Berikhtiar sungguh-sungguh tidak terpengaruh oleh faktor agama,
bangsa, suku, kelamin, politik, kedudukan sosial dalam menunaikan
kewajiban terhadap penderita.
10.
Memberikan penghormatan dan terima kasih yang selayaknya
kepada guru-guru saya.
11.
Memperlakukan TS sebagai mana saya sendiri ingin
diperlakukan.
12.

Mentaati dan mengamalkan Kode Etik Kedokteran Indonesia.

13.
Mengikrarkan sumpah ini dengan sungguh-sungguh, dan
dengan mempertaruhkan kehormatan diri saya.
Hak dan Kewajiban Rumah Sakit
Rumah sakit sebagai institusi pelayanan kesehatan memiliki hak dan
kewajiban yang perlu diketahui oleh semua pihak yang terlibat dalam
pelayanan kesehatan di rumah sakit agar dapat menyesuaikan dengan hak
dan kewajiban di bidang profesi masing-masing. Karena hak dan tanggung
jawab ini berkaitan erat dengan pasien sebagai penerima jasa, maka
masyarakatpun harus mengetahui dan memahaminya.
Hak Rumah Sakit
Hak rumah sakit adalah kekuasaan atau kewenangan yang dimiliki
rumah sakit untuk mendapatkan atau memutuskan untuk berbuat sesuatu
yaitu:

Membuat peraturan-peraturan yang berlaku di RS nya sesuai dengan


kondisi atau keadaan yang ada di RS tersebut (hospital by laws).

Mensyaratkan bahwa pasien harus mentaati segala peraturan RS.

Mensyaratkan bahwa pasien harus mentaati segala instruksi yang


diberikan dokter kepadanya.

Memilih tenaga dokter yang akan bekerja di RS. melalui panitia


kredential.

Menuntut pihak-pihak yang telah melakukan wanprestasi (termasuk


pasien, pihak ketiga, dll).

Mendapat jaminan dan perlindungan hukum.

Hak untuk mendapatkan imbalan jasa pelayanan yang telah


diberikan kepada pasien.

Kewajiban Rumah Sakit

Mematuhi peraturan
Pemerintah.

dan

perundangan

yang

dikeluarkan

oleh

Memberikan pelayanan pada pasien tanpa membedakan golongan dan


status pasien.
Merawat pasien sebaik-baiknya dengan tidak membedakan kelas
perawatan (Duty of Care).
Menjaga mutu perawatan tanpa membedakan kelas perawatan (Quality
of Care).
Memberikan pertolongan pengobatan di Unit Gawat Darurat tanpa
meminta jaminan materi terlebih dahulu.
Menyediakan sarana dan peralatan umum yang dibutuhkan.
Menyediakan sarana dan peralatan medik sesuai dengan standar yang
berlaku.
Menjaga agar semua sarana dan peralatan senantiasa dalam keadaan
siap pakai.
Merujuk pasien ke RS lain apabila tidak memiliki sarana, prasarana,
peralatan dan tenaga yang diperlukan.
Mengusahakan adanya sistem, sarana dan prasarana pencegahan
kecelakaan dan penanggulangan bencana.
Melindungi dokter dan memberikan bantuan administrasi dan hukum
bilamana dalam melaksanakan tugas dokter tersebut mendapatkan
perlakuan tidak wajar atau tuntutan hukum dari pasien atau
keluarganya.
Mengadakan perjanjian tertulis dengan para dokter yang bekerja di
rumah sakit tersebut.
Membuat standar dan prosedur tetap untuk pelayanan medik,
penunjang medik, maupun non medik.
Mematuhi Kode Etik Rumah Sakit (KODERSI).

Hak dan Kewajiban Dokter


Didalam memberikan layanan kedokteran, dokter mempunyai hak
dan kewajiban sebagaimana tercantum dalam Dalam Undang-Undang
Republik Indonesia No. 29 Tahun 2004 Tentang Praktek Kedokteran; Kode
Etik Kedokteran Indonesia; Pernyataan IDI; Lampiran SK PB IDI dan Surat
edaran Dirjen Yanmed No: YM 02.04.3.5.2504 th. 1997 tentang Pedoman
Hak dan Kewajiban Pasien, Dokter dan Rumah Sakit.
Hak Dokter
Hak dokter adalah kekuasaan atau kewenangan dokter untuk
mendapatkan atau memutuskan untuk berbuat sesuatu:
v Hak memperoleh perlindungan hukum sepanjang melaksanakan tugas
sesuai dengan standar profesi dan standar prosedur operasional.
v Memberikan pelayanan medis menurut standar profesi dan standar
prosedur operasional serta berdasarkan hak otonomi dan kebutuhan
medis pasien yang sesuai dengan jenis dan strata sarana pelayanan
kesehatan.
v Hak untuk menolak keinginan pasien yang bertentangan dengan
peraturan perundang-undangan, profesi dan etika.
v Hak untuk mengakhiri atau menghentikan jasa profesionalnya kepada
pasien apabila hubungan dengan pasien sudah berkembang begitu
buruk sehingga kerjasama yang baik tidak mungkin diteruskan lagi
dan wajib menyerahkan pasien kepada dokter lain, kecuali untuk
pasien gawat darurat.
v Hak atas privacy (berhak menuntut apabila nama baiknya dicemarkan
oleh pasien dengan ucapan atau tindakan yang melecehkan atau
memalukan).
v Hak memperoleh informasi yang lengkap dari jujur dari pasien atau
keluarganya.
v Hak atas informasi atau pemberitahuan pertama dalam menghadapi
pasien yang tidak puas terhadap pelayanannya.
v Hak untuk diperlakukan adil dan jujur, baik oleh rumah sakit maupun
oleh pasien.
v Hak mendapatkan imbalan jasa profesi yang diberikan berdasarkan
perjanjian dan atau ketentuan atau peraturan yang berlaku di rumah
sakit.
Kewajiban Dokter
Sumber dan Dasar Hukum kewajiban Dokter antara lain:
Kewajiban Dokter (PP NO. 32-1996)
Pasal 21
1. Mematuhi Standar profesi tenaga kesehatan
Pasal 22

1. Menghormati hak pasien


2. Menjaga kerahasiaan pasien
3. Memberikan informasi kondisi dan tindakan yang akan dilakukan
4. Meminta persetujuan tindakan yang akan dilakukan.
5. Membuat dan memelihara rekam medis
Kewajiban Dokter (UU No. 29-2004)
Pasal 51
1. Memberikan pelayanan medis sesuai standar profesi dan standar
prosedur serta kebutuhan medis pasien;
2. Merujuk pasien kedokter lain apabila tidak mampu;
3. Merahasiakan segala sesuatu tentang pasien;
4. Melakukan pertolongan darurat;
5. Menambah ilmu pengetahuan dan mengikuti perekmbangan ilmu
kedokteran
KEWAJIBAN DOKTER (KODEKI-18 Pasal)
I. Kewajiban Umum (9)
1. Menjunjung tinggi, menghayati dan mengamalkan Sumpah Dokter
2. Melakukan profesi menurut ukuran yang tertinggi
3. Tidak boleh dipengaruhi untuk keuntungan pribadi
4. Tidak bertentangan dengan etik.
5.

Tiap perbuatan yang


kepentingan penderita

melemahkan

daya

tahan

hanya

untuk

6. Berhati-hati menerapkan teknik/pengobatan baru


7. Memberi keterangan yang terbukti kebenarannya.
8. Mengutamakan kepentingan masyarakat, menjadi pendidik dan
pengabdi masyarakat
9. Bekerja sama dengan para pejabat di bidang kesehatan dan bidang
lainnya serta masyarakat
II. Kewajiban terhadap penderita (5)
1. Melindungi hidup mahluk insani
2. Tulus Ikhlas dan mempergunakan segala ilmu dan ketrampilannya..
Jika tidak mampu, wajib rujuk.
3. Memberikan kesempatan kepada penderita untuk berhubungan
dengan orang lain.
4. Merahasiakan rahasia penderita

5. Wajib melakukan pertolongan darurat.


III. Kewajiban terhadap teman sejawat (2)
1. Memperlakukan teman sejawat (TS) sebagaimana ia sendiri ingin
diperlakukan
2. Tidak boleh mengambil alih penderita dari TS tanpa persetujuannya.
IV. Kewajiban thd diri sendiri (2)
1. Harus memelihara kesehatannya supaya dapat bekerja dengan baik
2. Senantiasa mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan dan tetap
setia kepada cita-citanya yang luhur
Dari sumber dan dasar hukum diatas dapat diambil kesimpulan
kewajiban-kewajiban dokter adalah sebagai erikut:
Mematuhi peraturan rumah sakit sesuai hubungan hukum antara
dokter tersebut dengan rumah sakit.
Memberikan pelayanan medis sesuai dengan standar profesi dan
standar prosedur operasional serta kebutuhan medis pasien yg sesuai
dengan jenis dan strata sarana pelayanan kesehatan.
Merujuk pasien ke dokter lain atau rumah sakit lain yang memiliki
keahlian atau kemampuan yang lebih baik, apabila ia tidak mampu
melakukan suatu pemeriksaan atau pengobatan.
Memberikan kesempatan kepada pasien agar senantiasa dapat
berhubungan dengan keluarga dan dapat menjalankan ibadah sesuai
dengan keyakinanya.
Merahasiakan segala sesuatu yang diketahui tentang pasien (menjaga
kerahasiaan pasien) bahkan setelah pasien meninggal dunia.
Melakukan pertolongan darurat atas dasar perikemanusiaan, kecuali ia
yakin ada orang lain yang bertugas dan mampu melaksanakan.
Meminta persetujuan pada setiap melakukan tindakan kedokteran/
kedokteran gigi, khusus untuk tindakan yang berisiko persetujuan
dinyatakan secara tertulis. Persetujuan dimintakan setelah dokter
menjelaskan tentang : diagnosa, tujuan tindakan, alternative
tindakan, risiko tindakan, komplikasi dan prognose.
Membuat catatan rekam medis yang baik secara berkesinambungan
berkaitan dengan keadaan pasien.
Menambah ilmu pengetahuan dan mengikuti perkembangan ilmu
kedokteran/ kedokteran gigi.
Memenuhi hal- hal yang telah disepakati/ perjanjian yang telah
dibuatnya.
Bekerjasama dengan profesi dan pihak lain yang terkait secara timbal
balik dalam memberikan pelayanan kepada pasien.
Dokter wajib mengadakan perjanjian tertulis dengan pihak rumah
sakit.

Dalam melakukan praktik kedokteran di Indonesia wajib memiliki


surat izin praktik dokter/ dokter gigi.
Dalam melakukan praktik kedokteran di Indonesia wajib memiliki
surat tanda registrasi dokter dan surat tanda registrasi dokter gigi.
Dokter atau dokter gigi yang berhalangan menyelenggarakan praktik
kedokteran harus membuat pemberitahuan atau menunjuk dokter
atau dokter gigi pengganti.
Wajib menyelenggarakan kendali mutu dan kendali biaya dalam
memberikan pelayanan kesehatan.
Wajib menjunjung tinggi, menghayati dan mengamalkan Sumpah
Dokter dan Kode Etik Kedokteran I ndonesia.
Hak dan Kewajiban Pasien
Didalam mendapatkan layanan kesehatan, pasien mempunyai hak
dan kewajiban sebagaimana Surat edaran DirJen Yan Medik No:
YM.02.04.3.5.2504 Tentang Pedoman Hak dan Kewajiban Pasien, Dokter
dan Rumah Sakit, th.1997; UU.Republik Indonesia No. 29 Tahun 2004
Tentang Praktek Kedokteran dan Pernyataan/SK PB. IDI, sebagai berikut :
Hak Pasien
Hak pasien dalam hukum kedokteran bertumpu dan berdasarkan
atas dua hak asasi manusia yaitu Hak untuk pemeliharaan kesehatan (The
right of health care) dan Hak untuk menentukan nasib sendiri (The right to
self determination)
Sumber dan Dasar Hukum hak pasien adalah:
HAK PASIEN (PP No.32 -1996)
Pasal 23
1. Pasien berhak atas ganti rugi akibat terganggunya kesehatan, cacat
atau kematian karena kelalain tenaga kesehatan
2. Ganti rugi dilaksanakan sesuai dengan perundang-undangan yang
berlaku.
HAK PASIEN (UU No.29-2004)
Pasal 52
1. Mendapatkan penjelasan lengkap tentang tindakan medis.
2. Meminta pendapat dokter lain.
3. Mendapatkan pelayanan sesuai kebutuhan medis
4. Menolak tindakan medis dan
5. Mendapatkan isi rekam medis
HAK-HAK PASIEN (KODEKI)

1. Hak untuk hidup, hak atas tubuhnya dan hak untuk mati secara
wajar
2. Memperoleh pelayanan kedokteran yang manusiawi sesuai dengan
standar profesi kedokteran
3. Memperoleh penjelasan tentang diagnosis dan terapi
4. Menolak prosedur diagnosis dan terapi yang direncanakan
5. Memperoleh penjelasan tentang riset kedokteran yang akan diikutinya
6. Menolak dan menerima keikutsertaannya dalam riset kedokteran
7. Dirujuk kepada dokter spesialis kalau diperlukan dan dikembalikan
kepada dokter yang merujuk
8. Kerahasiaan dan rekam mediknya atas hal pribadi
9. Memperoleh penjelasan tentang peraturan-peraturan rumah sakit
10.
Berhubungan dengan keluarga, penasihat atau rohaniawan dan
lain-lainnya selama perawatan.
11.

Memperoleh penjelasan tentang perincian biaya

Pada dasarnya hak pasien adalah hak-hak pribadi yang dimiliki manusia
sebagai pasien. Dari sumber dan dasar hukum diatas dapat diambil
kesimpulan hak-hak pasien adalah sebagai berikut:
o

Hak memperoleh informasi mengenai tata tertib dan peraturan yang


berlaku di rumah sakit.

Hak atas pelayanan yang manusiawi, adil dan jujur.

Hak untuk mendapatkan pelayanan medis yang bermutu sesuai


dengan standar profesi kedokteran/ kedokteran gigi dan tanpa
diskriminasi.

Hak memperoleh asuhan keperawatan sesuai dengan standar profesi


keperawatan.

Hak untuk memilih dokter dan kelas perawatan sesuai dengan


keinginannya dan sesuai dengan peraturan yang berlaku di rumah
sakit.

Hak dirawat oleh dokter yang secara bebas menentukan pendapat


klinik dan pendapat etisnya tanpa campur tangan dari pihak luar.

Hak atas second opinion / meminta pendapat dokter atau dokter gigi
lain.

Hak atas privacy dan kerahasiaan penyakit yang diderita termasuk


data-data medisnya kecuali apabila ditentukan berbeda menurut
peraturan yang berlaku.

Hak untuk memperoleh informasi / penjelasan secara lengkap


tentang tindakan medik yang akan dilakukan terhadap dirinya.

Hak untuk memberikan persetujuan atas tindakan yang akan


dilakukan oleh dokter sehubungan dengan penyakit yang dideritanya.

Hak untuk menolak tindakan yang hendak dilakukan terhadap


dirinya dan mengakhiri pengobatan serta perawatan atas tanggung
jawab sendiri sesudah memperoleh informasi yang jelas tentang
penyakitnya.

Hak didampingi keluarga dan atau penasehatnya dalam berobat dan


atau masalah lainya (dalam keadaan kritis atau menjelang kematian).

Hak beribadat menurut agama dan kepercayaannya selama tidak


mengganggu ketertiban dan ketenangan umum/ pasien lainya.

Hak atas keamanan dan keselamatan selama dalam perawatan di


rumah sakit.

Hak untuk mengajukan usul, saran, perbaikan atas pelayanan rumah


sakit terhadap dirinya.

Hak menerima atau menolak bimbingan moril maupun spiritual.

Hak transparansi biaya pengobatan/ tindakan medis yang akan


dilakukan terhadap dirinya (memeriksa dan mendapatkan penjelasan
pembayaran).

Hak akses / inzage kepada rekam medis/ hak atas kandungan ISI
rekam medis miliknya.

Kewajiban Pasien
Sumber dan Dasar Hukum Kewajiban Pasien adalah:
KEWAJIBAN PASIEN (KODEKI)
1. Memeriksakan diri sedini mungkin
2. Memberikan informasi yang benar dan lengkap tentang penyakitnya
3. Mematuhi nasihat dan petunjuk dokter
4. Menandatangani surat PTM dan lain-lain
5. Yakin pada dokter dan yakin akan sembuh
6. Melunasi biaya perawatan, pemeriksaan, pengobatan serta
honorarium dokter
KEWAJIBAN PASIEN (UU No.29 2004)
Pasal 53
1. Memberikan informasi yang lengkap dan jujur tentang masalah
kesehatannya
2. Mematuhi nasihat dan petunjuk dokter
3. Mematuhi ketentuan yang berlaku di sarana pelayanan kesehatan
4. Memberikan imbalan jasa atas pelayanan yang diterima

Dari sumber dan dasar hukum diatas dapat diambil kesimpulan


kewajiban-kewajiban pasien adalah sebagai berikut:
Memberikan informasi yang lengkap dan jujur tentang masalah
kesehatannya kepada dokter yang merawat.
Mematuhi nasihat dan petunjuk dokter atau dokter gigi dan perawat
dalam pengobatanya.
Mematuhi ketentuan/ peraturan dan tata-tertib yang berlaku di
rumah sakit.
Melunasi semua imbalan jasa atas pelayanan yang diterima.
Berkewajiban memenuhi hal-hal yang telah disepakati/ perjanjian
yang telah dibuatnya.
Hak dan Kewajiban Rumah Sakit, Dokter, dan Pasien
Posted on November 26, 2008. Filed under: Uncategorized |
Sumber dan dasar hukum kewajiban dokter pasien adalah:
I. Dunia Kesehatan
a. Sumpah Hippocrates (460-377 S.M.)
II. Internasional
a. Deklarasi Jenewa/ World Medical Association (WMA) (1948).
b. Declaration of Human Rights PBB (1968)
c. International Code of Medical Ethics/ WMA (1949, 1968)
d. Konstitusi WHO (Jenewa, 1976)
e. Deklarasi Helsinki dari WMA
III. Indonesia
a. UUD-45 : Sila II.Kemanusiaan yang adil dan beradab.
b. PP No. 26 (1960): Lafal Sumpah Dokter
c. PP 434/MenKes/SK/X/1983: KODEKI
d. PP No. 585/MENKES/PER/IX/1989: Persetujuan tindakan medik
e. UU No.23 (1992): Tentang Kesehatan
f. PP No. 32 (1996): Tentang Tenaga Kesehatan
g. UU No. 29(2004): Praktik Kedokteran
PERATURAN PEMERINTAH
a. PP No.26(1960) tentang Lafal Sumpah Dokter.
b. Permenkes: No. 554 (1982) tentang Panitia Pertimbangan dan
Pembinaan Etik Kedokteran.
c. PP No. 434/MenKes/SK/X/1983: KODEKI

d. Permenkes: No.585(1989) tentang Persetujuan Tindakan Medik


e. Permenkes: No. 749a(1989) tentang Rekam Medis
f. PP RI No. 32 (1996) tentang Tenaga Kesehatan
Declaration of Human Rights (PBB, 1968)
a. Hak merdeka dan hak yang sama
b. Dihormati sebagai manusia dimanapun
c. Tidak boleh diperlakukan kejam
d. Sama didepan hukum
e. Berhak atas pendidikan, pekerjaan dan jaminan sosial
f. Hak memberikan pendapat
g. Hak mendapatkan pelayanan dan perawatan kesehatan diri sendiri
dan keluarga
SUMPAH DOKTER INDONESIA (PP No.26 -1960/SK Menkes No. 4341983)
Demi Allah saya bersumpah bahwa saya akan:
1. Hidup berbakti untuk kepentingan keperikemanusiaan.
2. Memelihara martabat dan tradisi luhur jabatan kedokteran
3. Menjalankan tugas secara terhormat dan bersusila sesuai martabat
dokter
4. Mengutamakan kepentingan masyarakat
5. Merahasiakan segala sesuatu yang merupakan kerahasiaan dokter.
6. Tidak menggunakan pengetahuan kedokteran yang bertentangan
dengan perikemanusiaan
7. Menghormati setiap hidup insani, mulai dari saat pembuahan.
8. Mengutamakan kesehatan penderita
9. Berikhtiar sungguh-sungguh tidak terpengaruh oleh faktor agama,
bangsa, suku, kelamin, politik, kedudukan sosial dalam menunaikan
kewajiban terhadap penderita.
10.
Memberikan penghormatan dan terima kasih yang selayaknya
kepada guru-guru saya.
11.
Memperlakukan TS sebagai mana saya sendiri ingin
diperlakukan.
12.

Mentaati dan mengamalkan Kode Etik Kedokteran Indonesia.

13.
Mengikrarkan sumpah ini dengan sungguh-sungguh, dan
dengan mempertaruhkan kehormatan diri saya.
Hak dan Kewajiban Rumah Sakit

Rumah sakit sebagai institusi pelayanan kesehatan memiliki hak dan


kewajiban yang perlu diketahui oleh semua pihak yang terlibat dalam
pelayanan kesehatan di rumah sakit agar dapat menyesuaikan dengan hak
dan kewajiban di bidang profesi masing-masing. Karena hak dan tanggung
jawab ini berkaitan erat dengan pasien sebagai penerima jasa, maka
masyarakatpun harus mengetahui dan memahaminya.
Hak Rumah Sakit
Hak rumah sakit adalah kekuasaan atau kewenangan yang dimiliki
rumah sakit untuk mendapatkan atau memutuskan untuk berbuat sesuatu
yaitu:

Membuat peraturan-peraturan yang berlaku di RS nya sesuai dengan


kondisi atau keadaan yang ada di RS tersebut (hospital by laws).

Mensyaratkan bahwa pasien harus mentaati segala peraturan RS.

Mensyaratkan bahwa pasien harus mentaati segala instruksi yang


diberikan dokter kepadanya.

Memilih tenaga dokter yang akan bekerja di RS. melalui panitia


kredential.

Menuntut pihak-pihak yang telah melakukan wanprestasi (termasuk


pasien, pihak ketiga, dll).

Mendapat jaminan dan perlindungan hukum.

Hak untuk mendapatkan imbalan jasa pelayanan yang telah


diberikan kepada pasien.

Kewajiban Rumah Sakit

Mematuhi peraturan
Pemerintah.

dan

perundangan

yang

dikeluarkan

oleh

Memberikan pelayanan pada pasien tanpa membedakan golongan dan


status pasien.
Merawat pasien sebaik-baiknya dengan tidak membedakan kelas
perawatan (Duty of Care).
Menjaga mutu perawatan tanpa membedakan kelas perawatan (Quality
of Care).
Memberikan pertolongan pengobatan di Unit Gawat Darurat tanpa
meminta jaminan materi terlebih dahulu.
Menyediakan sarana dan peralatan umum yang dibutuhkan.
Menyediakan sarana dan peralatan medik sesuai dengan standar yang
berlaku.
Menjaga agar semua sarana dan peralatan senantiasa dalam keadaan
siap pakai.
Merujuk pasien ke RS lain apabila tidak memiliki sarana, prasarana,
peralatan dan tenaga yang diperlukan.

Mengusahakan adanya sistem, sarana dan prasarana pencegahan


kecelakaan dan penanggulangan bencana.
Melindungi dokter dan memberikan bantuan administrasi dan hukum
bilamana dalam melaksanakan tugas dokter tersebut mendapatkan
perlakuan tidak wajar atau tuntutan hukum dari pasien atau
keluarganya.
Mengadakan perjanjian tertulis dengan para dokter yang bekerja di
rumah sakit tersebut.
Membuat standar dan prosedur tetap untuk pelayanan medik,
penunjang medik, maupun non medik.
Mematuhi Kode Etik Rumah Sakit (KODERSI).
Hak dan Kewajiban Dokter
Didalam memberikan layanan kedokteran, dokter mempunyai hak
dan kewajiban sebagaimana tercantum dalam Dalam Undang-Undang
Republik Indonesia No. 29 Tahun 2004 Tentang Praktek Kedokteran; Kode
Etik Kedokteran Indonesia; Pernyataan IDI; Lampiran SK PB IDI dan Surat
edaran Dirjen Yanmed No: YM 02.04.3.5.2504 th. 1997 tentang Pedoman
Hak dan Kewajiban Pasien, Dokter dan Rumah Sakit.
Hak Dokter
Hak dokter adalah kekuasaan atau kewenangan dokter untuk
mendapatkan atau memutuskan untuk berbuat sesuatu:
v Hak memperoleh perlindungan hukum sepanjang melaksanakan tugas
sesuai dengan standar profesi dan standar prosedur operasional.
v Memberikan pelayanan medis menurut standar profesi dan standar
prosedur operasional serta berdasarkan hak otonomi dan kebutuhan
medis pasien yang sesuai dengan jenis dan strata sarana pelayanan
kesehatan.
v Hak untuk menolak keinginan pasien yang bertentangan dengan
peraturan perundang-undangan, profesi dan etika.
v Hak untuk mengakhiri atau menghentikan jasa profesionalnya kepada
pasien apabila hubungan dengan pasien sudah berkembang begitu
buruk sehingga kerjasama yang baik tidak mungkin diteruskan lagi
dan wajib menyerahkan pasien kepada dokter lain, kecuali untuk
pasien gawat darurat.
v Hak atas privacy (berhak menuntut apabila nama baiknya dicemarkan
oleh pasien dengan ucapan atau tindakan yang melecehkan atau
memalukan).
v Hak memperoleh informasi yang lengkap dari jujur dari pasien atau
keluarganya.
v Hak atas informasi atau pemberitahuan pertama dalam menghadapi
pasien yang tidak puas terhadap pelayanannya.

v Hak untuk diperlakukan adil dan jujur, baik oleh rumah sakit maupun
oleh pasien.
v Hak mendapatkan imbalan jasa profesi yang diberikan berdasarkan
perjanjian dan atau ketentuan atau peraturan yang berlaku di rumah
sakit.
Kewajiban Dokter
Sumber dan Dasar Hukum kewajiban Dokter antara lain:
Kewajiban Dokter (PP NO. 32-1996)
Pasal 21
1. Mematuhi Standar profesi tenaga kesehatan
Pasal 22
1. Menghormati hak pasien
2. Menjaga kerahasiaan pasien
3. Memberikan informasi kondisi dan tindakan yang akan dilakukan
4. Meminta persetujuan tindakan yang akan dilakukan.
5. Membuat dan memelihara rekam medis
Kewajiban Dokter (UU No. 29-2004)
Pasal 51
1. Memberikan pelayanan medis sesuai standar profesi dan standar
prosedur serta kebutuhan medis pasien;
2. Merujuk pasien kedokter lain apabila tidak mampu;
3. Merahasiakan segala sesuatu tentang pasien;
4. Melakukan pertolongan darurat;
5. Menambah ilmu pengetahuan dan mengikuti perekmbangan ilmu
kedokteran
KEWAJIBAN DOKTER (KODEKI-18 Pasal)
I. Kewajiban Umum (9)
1. Menjunjung tinggi, menghayati dan mengamalkan Sumpah Dokter
2. Melakukan profesi menurut ukuran yang tertinggi
3. Tidak boleh dipengaruhi untuk keuntungan pribadi
4. Tidak bertentangan dengan etik.
5.

Tiap perbuatan yang


kepentingan penderita

melemahkan

daya

tahan

6. Berhati-hati menerapkan teknik/pengobatan baru

hanya

untuk

7. Memberi keterangan yang terbukti kebenarannya.


8. Mengutamakan kepentingan masyarakat, menjadi pendidik dan
pengabdi masyarakat
9. Bekerja sama dengan para pejabat di bidang kesehatan dan bidang
lainnya serta masyarakat
II. Kewajiban terhadap penderita (5)
1. Melindungi hidup mahluk insani
2. Tulus Ikhlas dan mempergunakan segala ilmu dan ketrampilannya..
Jika tidak mampu, wajib rujuk.
3. Memberikan kesempatan kepada penderita untuk berhubungan
dengan orang lain.
4. Merahasiakan rahasia penderita
5. Wajib melakukan pertolongan darurat.
III. Kewajiban terhadap teman sejawat (2)
1. Memperlakukan teman sejawat (TS) sebagaimana ia sendiri ingin
diperlakukan
2. Tidak boleh mengambil alih penderita dari TS tanpa persetujuannya.
IV. Kewajiban thd diri sendiri (2)
1. Harus memelihara kesehatannya supaya dapat bekerja dengan baik
2. Senantiasa mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan dan tetap
setia kepada cita-citanya yang luhur
Dari sumber dan dasar hukum diatas dapat diambil kesimpulan
kewajiban-kewajiban dokter adalah sebagai erikut:
Mematuhi peraturan rumah sakit sesuai hubungan hukum antara
dokter tersebut dengan rumah sakit.
Memberikan pelayanan medis sesuai dengan standar profesi dan
standar prosedur operasional serta kebutuhan medis pasien yg sesuai
dengan jenis dan strata sarana pelayanan kesehatan.
Merujuk pasien ke dokter lain atau rumah sakit lain yang memiliki
keahlian atau kemampuan yang lebih baik, apabila ia tidak mampu
melakukan suatu pemeriksaan atau pengobatan.
Memberikan kesempatan kepada pasien agar senantiasa dapat
berhubungan dengan keluarga dan dapat menjalankan ibadah sesuai
dengan keyakinanya.
Merahasiakan segala sesuatu yang diketahui tentang pasien (menjaga
kerahasiaan pasien) bahkan setelah pasien meninggal dunia.
Melakukan pertolongan darurat atas dasar perikemanusiaan, kecuali ia
yakin ada orang lain yang bertugas dan mampu melaksanakan.

Meminta persetujuan pada setiap melakukan tindakan kedokteran/


kedokteran gigi, khusus untuk tindakan yang berisiko persetujuan
dinyatakan secara tertulis. Persetujuan dimintakan setelah dokter
menjelaskan tentang : diagnosa, tujuan tindakan, alternative
tindakan, risiko tindakan, komplikasi dan prognose.
Membuat catatan rekam medis yang baik secara berkesinambungan
berkaitan dengan keadaan pasien.
Menambah ilmu pengetahuan dan mengikuti perkembangan ilmu
kedokteran/ kedokteran gigi.
Memenuhi hal- hal yang telah disepakati/ perjanjian yang telah
dibuatnya.
Bekerjasama dengan profesi dan pihak lain yang terkait secara timbal
balik dalam memberikan pelayanan kepada pasien.
Dokter wajib mengadakan perjanjian tertulis dengan pihak rumah
sakit.
Dalam melakukan praktik kedokteran di Indonesia wajib memiliki
surat izin praktik dokter/ dokter gigi.
Dalam melakukan praktik kedokteran di Indonesia wajib memiliki
surat tanda registrasi dokter dan surat tanda registrasi dokter gigi.
Dokter atau dokter gigi yang berhalangan menyelenggarakan praktik
kedokteran harus membuat pemberitahuan atau menunjuk dokter
atau dokter gigi pengganti.
Wajib menyelenggarakan kendali mutu dan kendali biaya dalam
memberikan pelayanan kesehatan.
Wajib menjunjung tinggi, menghayati dan mengamalkan Sumpah
Dokter dan Kode Etik Kedokteran I ndonesia.
Hak dan Kewajiban Pasien
Didalam mendapatkan layanan kesehatan, pasien mempunyai hak
dan kewajiban sebagaimana Surat edaran DirJen Yan Medik No:
YM.02.04.3.5.2504 Tentang Pedoman Hak dan Kewajiban Pasien, Dokter
dan Rumah Sakit, th.1997; UU.Republik Indonesia No. 29 Tahun 2004
Tentang Praktek Kedokteran dan Pernyataan/SK PB. IDI, sebagai berikut :
Hak Pasien
Hak pasien dalam hukum kedokteran bertumpu dan berdasarkan
atas dua hak asasi manusia yaitu Hak untuk pemeliharaan kesehatan (The
right of health care) dan Hak untuk menentukan nasib sendiri (The right to
self determination)
Sumber dan Dasar Hukum hak pasien adalah:
HAK PASIEN (PP No.32 -1996)
Pasal 23

1. Pasien berhak atas ganti rugi akibat terganggunya kesehatan, cacat


atau kematian karena kelalain tenaga kesehatan
2. Ganti rugi dilaksanakan sesuai dengan perundang-undangan yang
berlaku.
HAK PASIEN (UU No.29-2004)
Pasal 52
1. Mendapatkan penjelasan lengkap tentang tindakan medis.
2. Meminta pendapat dokter lain.
3. Mendapatkan pelayanan sesuai kebutuhan medis
4. Menolak tindakan medis dan
5. Mendapatkan isi rekam medis
HAK-HAK PASIEN (KODEKI)
1. Hak untuk hidup, hak atas tubuhnya dan hak untuk mati secara
wajar
2. Memperoleh pelayanan kedokteran yang manusiawi sesuai dengan
standar profesi kedokteran
3. Memperoleh penjelasan tentang diagnosis dan terapi
4. Menolak prosedur diagnosis dan terapi yang direncanakan
5. Memperoleh penjelasan tentang riset kedokteran yang akan diikutinya
6. Menolak dan menerima keikutsertaannya dalam riset kedokteran
7. Dirujuk kepada dokter spesialis kalau diperlukan dan dikembalikan
kepada dokter yang merujuk
8. Kerahasiaan dan rekam mediknya atas hal pribadi
9. Memperoleh penjelasan tentang peraturan-peraturan rumah sakit
10.
Berhubungan dengan keluarga, penasihat atau rohaniawan dan
lain-lainnya selama perawatan.
11.

Memperoleh penjelasan tentang perincian biaya

Pada dasarnya hak pasien adalah hak-hak pribadi yang dimiliki manusia
sebagai pasien. Dari sumber dan dasar hukum diatas dapat diambil
kesimpulan hak-hak pasien adalah sebagai berikut:
o

Hak memperoleh informasi mengenai tata tertib dan peraturan yang


berlaku di rumah sakit.

Hak atas pelayanan yang manusiawi, adil dan jujur.

Hak untuk mendapatkan pelayanan medis yang bermutu sesuai


dengan standar profesi kedokteran/ kedokteran gigi dan tanpa
diskriminasi.

Hak memperoleh asuhan keperawatan sesuai dengan standar profesi


keperawatan.

Hak untuk memilih dokter dan kelas perawatan sesuai dengan


keinginannya dan sesuai dengan peraturan yang berlaku di rumah
sakit.

Hak dirawat oleh dokter yang secara bebas menentukan pendapat


klinik dan pendapat etisnya tanpa campur tangan dari pihak luar.

Hak atas second opinion / meminta pendapat dokter atau dokter gigi
lain.

Hak atas privacy dan kerahasiaan penyakit yang diderita termasuk


data-data medisnya kecuali apabila ditentukan berbeda menurut
peraturan yang berlaku.

Hak untuk memperoleh informasi / penjelasan secara lengkap


tentang tindakan medik yang akan dilakukan terhadap dirinya.

Hak untuk memberikan persetujuan atas tindakan yang akan


dilakukan oleh dokter sehubungan dengan penyakit yang dideritanya.

Hak untuk menolak tindakan yang hendak dilakukan terhadap


dirinya dan mengakhiri pengobatan serta perawatan atas tanggung
jawab sendiri sesudah memperoleh informasi yang jelas tentang
penyakitnya.

Hak didampingi keluarga dan atau penasehatnya dalam berobat dan


atau masalah lainya (dalam keadaan kritis atau menjelang kematian).

Hak beribadat menurut agama dan kepercayaannya selama tidak


mengganggu ketertiban dan ketenangan umum/ pasien lainya.

Hak atas keamanan dan keselamatan selama dalam perawatan di


rumah sakit.

Hak untuk mengajukan usul, saran, perbaikan atas pelayanan rumah


sakit terhadap dirinya.

Hak menerima atau menolak bimbingan moril maupun spiritual.

Hak transparansi biaya pengobatan/ tindakan medis yang akan


dilakukan terhadap dirinya (memeriksa dan mendapatkan penjelasan
pembayaran).

Hak akses / inzage kepada rekam medis/ hak atas kandungan ISI
rekam medis miliknya.

Kewajiban Pasien
Sumber dan Dasar Hukum Kewajiban Pasien adalah:
KEWAJIBAN PASIEN (KODEKI)
1. Memeriksakan diri sedini mungkin
2. Memberikan informasi yang benar dan lengkap tentang penyakitnya
3. Mematuhi nasihat dan petunjuk dokter

4. Menandatangani surat PTM dan lain-lain


5. Yakin pada dokter dan yakin akan sembuh
6. Melunasi biaya perawatan, pemeriksaan, pengobatan serta
honorarium dokter
KEWAJIBAN PASIEN (UU No.29 2004)
Pasal 53
1. Memberikan informasi yang lengkap dan jujur tentang masalah
kesehatannya
2. Mematuhi nasihat dan petunjuk dokter
3. Mematuhi ketentuan yang berlaku di sarana pelayanan kesehatan
4. Memberikan imbalan jasa atas pelayanan yang diterima
Dari sumber dan dasar hukum diatas dapat diambil kesimpulan
kewajiban-kewajiban pasien adalah sebagai berikut:
Memberikan informasi yang lengkap dan jujur tentang masalah
kesehatannya kepada dokter yang merawat.
Mematuhi nasihat dan petunjuk dokter atau dokter gigi dan perawat
dalam pengobatanya.
Mematuhi ketentuan/ peraturan dan tata-tertib yang berlaku di
rumah sakit.
Melunasi semua imbalan jasa atas pelayanan yang diterima.
Berkewajiban memenuhi hal-hal yang telah disepakati/ perjanjian
yang telah dibuatnya.

Anda mungkin juga menyukai