Anda di halaman 1dari 14

Tata Krama

Tenaga Kesehatan
di Rumah Sakit
Disusun Oleh:

AZIZAH NURLITASARI TAMBULANA


P07124119001
FADIA AMELY RAMADHSIA
P07124119005
( Sidharta, 2004 ).
• Etika dalam pelayanan kesehatan berkembang secara dinamis
mengikuti perkembangan masyarakat dan teknologi
kesehatan. Etika dan norma tenaga kesehatan masuk dalam
etika profesi.
• Tenaga kesehatan bekerja tetap sebagai pelaksanaan fungsi
pemasyarakatan berupa karya pelayanan yang pelaksanaannya
dijalankan secara mandiri dengan komitmen dan keahlian
berkeilmuan dalam bidang tertentu yang pengembangannya
dihayati sebagai panggilan hidup dan terikat pada etika umum
dan etika khusus (profesi) yang bersumber pada semangat
pengabdian terhadap kepentingan umum.
(Wiradharma, 1996).

• Etika profesi disusun dalam sebuah kode etik profesi. Kode etik
profesi adalah pedoman sikap, tingkah laku, dan perbuatan
dalam melaksanakan tugas dan dalam kehidupan sehari-hari.
Norma etik tenaga kesehatan menggariskan kelakuan orang
yang mengobati terhadap orang yang diobati.
• Agar tidak terjadi suatu penyimpangan – penyimpangan yang
dapat merugikan pihak – pihak terkait. Etika menjadi sebuah
pengatur yang membatasi tingkah laku masyarakat yang ada
B. Etika dan Norma Tenaga Kesehatan
KODE ETIK :
a. Menghargai martabat indiviidu tanpa prasangka
b. Melindungi seseorang dalam hal privasi
c. Bertanggung jawab untuk segala tindakannya.

Nilai-nilai yang sangat diperlukan oleh:


a. Kejujuran
b. Lemah lembut
c. Ketepatan setiap tindakan
d. Menghargai orang lain
Etika Kesehatan mencakup ruang lingkup minimal antara lain:
1. Treatmen pada pasien yang menghadapi ajal
2. Mengijinkan unsur mengakhiri penderitaan dan hidup
pasien dengan sengaja atas permintaan pasien
sendiri,pembatasan perilaku, dan infomrmed consent.
3. Bioetika
4. Pengungkapan kebenaran dan kerahasiaan dalam bidang
kedokteran.
Adapun Penjelasan Tentang 8 Prinsip
Utama Dalam Etika Tenaga Kesehatan
1) Respek
Adalah perilaku perawat yang menghormati/ menghargai pasien /klien.
Hal-hal yang diperhatikan yaitu :
 Hak – hak pasien,
 Penerapan inforned consent
 Perilaku perawat menghormatisejawat
Tindakan eksplisit maupun implisit
Simpatik, empati kepada orang lain.
2) Otonomi
Adalah hak untuk mengatur dan membuat keputusannya sendiri. Tetapi
tidak sebebas – bebasnyadan ada keterbatasan dalam hukum,
kompetensi dan kewenangan. Juga perlu pemahaman tindakan
kolaborasi.
3) Beneficence ( kemurahan hati)
Adalah berkaitan dengan kewajiban untuk melakukan hal yang baik
dan tidak membahayakan orang lain. Pada dasarnya seseorang
diharapkan dapat membuat keputusan untuk dirinya sendiri , kecuali
bagi mereka yang tidak dapat melakukannya
Pada dasarnya beneficence ditekankan pada pasien :
 bayi dan anak
 pasien koma
 keterbelakangan mental / kelainan kejiwaan.
4) Non-maleficence
Prinsipnya berkaitan dengan kewajiban perawat untuk tidak
dengan sengaja menimbulkan kerugian / cidera pasien.Seperti :
 Jangan membunuh
 Jangan menyebabkan nyeri/penderitaan lain.
 Jangan membuat orang lain tidak berdaya.
 Jangan melukai perasaan

5) Veracity ( kejujuran )
Kewajiban perawat untuk mengatakan suatu kebenaran. Tidak
bohong tidak menipu. Terutama dalam proses informed
consent.
Perawat membatu pasien untuk memahami informasi dokter
tentang rencana tindakan medik/ pengobatan dengan jujur.
6) Kridensialitas ( kerahasiaan )
Prinsip ini berkaitan dengan kepercayaan pasien terhadap perawat.
Perawat tidak akan menyampaikan informasi tentang kesehatan pasien
kepada orang yang tidak berhak.
Pada dasarnya Prinsip kerahasiaan adalah Info diagnose medik
diberikan oleh dokter. Perawat memberi info kondisi kesehatan umum.
7) Fidelity ( kesetiaan )
Ini berkaitan dengan kewajiban perawat untuk selalu setia pada
kesepakatan dan tanggung jawab yang telah dibuat. Tanggung jawab
perawat dalam tim, asuhan keperawatan kepadaindividu, pemberi
kerja , pemerintahdan masyarakat.
8) Justice ( keadilan )
Berkenaan dengan kewajiban perawat untuk adil kepada semua orang.
Adil disini artinya tidak memihak salah satu orang. Semua pasien harus
mendapatkan pelayanan yang sama sesuai dengan Kebutuhan pasien
klas Utama berbeda dengan kebutuhan pasien klas III.
Manfaat Etika dan Norma Tenaga
Kesehatan

1. Adanya sebuah pertanggungjawaban dari pihak tenaga


kesehatan untuk pasien mendapatkan kesehatan.
2. Mengurangi terjadinya pelanggaran – pelanggaran yang
merugikan masyarakat.
3. Dihasilkan sebuah keputusan etis dari tenaga kesehatan
dalam melakukan penanganan medis, dimana keputusan
etis ini memiliki manfaat untuk mencapai suatu pendirian
moral dalam pergolakan pandangan (tentang penggunaan
obat tradisional), menbantu agar tidak kehilangan orientasi
(tujuan utama menolong), tidak naif/ tidak ekstrem
(merawat pasien tidak diskriminasi), dan menemukan dasar
kemantapan dalam iman dan kepercayaan ( dalam
melakukan aborsi ).
Pelanggaran Etika dan Norma
Kesehatan
Adapun pelanggaran/ penyimpangan etik tenaga kesehatan yang sering terjadi,
yaitu :
• Indikasi medik tidak jelas. Hal ini dapat mengakibatkan kesalahan untuk
mengambil tindak lanjut penanganan penyakit pasien atau akan mengakibatkan
kesalahan mengonsumsi obat dan paling fatal akan berakibat kematian.
• Tindakan medik yang menyimpang dari pedoman baku pelayanan medik. Hal ini
juga dapat menyebabkan kematian pasien. Contoh dari pelanggaran ini,
seperti : malpraktek, aborsi.
• Pasien tidak diberitahu mengenai tindakan yang akan dilakukan. Hal ini akan
membuat pasien syok setelah tindakan medik dilakukan, apalagi jika terjadi hal
yang tidak diinginkan akan membuat rugi pasien.
• Persetujuan tindak medik tidak dibuat. Hal ini akan merugikan pihak terkait
ketika terjadi suatu hal yang diluar perkiraan. Bisa pasien menuntut tenaga
medis, maupun sebaliknya.
• Sikap acuh tak acuh terhadap masyarakat miskin yang berobat dan ketidak
ramahan tenaga kesehatan terhadap pasien.
Sanksi Pelanggaran Etika
dan Norma Kesehatan
• Sanksi moral. Dapat berupa teguran dari atasan maupun
bahan gunjingan dari masyarakat sekitar.
• Sanksi dikeluarkan dari organisasi. Tenaga kesehatan yang
melanggar bisa saja dikeluarkan dari organisasi profesi
mereka, tetapi hal ini juga ada pertimbangan dari anggota lain
berdasarkan besarnya pelanggaran yang dilakukan.
MATUR NUWUN

Anda mungkin juga menyukai