INDONESIA
(PP IBI)
Kode etik bidan Indonesia pertama kali disusun pada tahun 1986 dan disahkan
dalam Kongres Nasional Ikatan Bidan Indonesia X tahun 1988, sedangkan petunjuk
pelaksanaannya disahkan dalam rapat kerja nasional (Rakernas) IBI tahun 1991 sebagai
pedoman dalam berperilaku. Kode etik bidan Indonesia mengandung beberapa kekuatan
yang semuanya tertuang dalam mukadimah dan pasal-pasal yang ada.
Kode etik hanya dapat ditetapkan oleh organisasi IBI untuk para anggotanya.
Penetapan kode etik IBI harus dilakukan dalam Kongres IBI. Kode etik bidan Indonesia
merupakan suatu pernyataan komprehensif profesi yang memberikan tuntunan bagi
bidan untuk melaksanakan praktik kebidanan, baik yang berhubungan dengan klien,
keluarga, masyarakat, teman sejawat, profesi, dan dirinya sendiri.
Kode etik bidan Indonesia sejak disahkan pertama kalinya terus menerus
menyesuaikan dengan perkembangan dan kemajuan dibidang kesehatan maupun
kebidanan.
Semoga dengan diperbaharuinya Buku ini, pelaksanaan Kode Etik Bidan dapat
diterapkan sesuai dengan standar pada setiap lini layanan yang diberikan serta mampu
meningkatkan kualitas dari pelayanan kesehatan oleh Bidan Indonesia.
Tim Perumus
Pengurus Pusat IBI
2
Standar Etika dan Kode Etik Bidan – November 2018
Sambutan
Ketua Umum Pengurus Pusat Ikatan Bidan Indonesia
Segala puji dan syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas
rahmat dan karunia-Nya Kongres XVI IBI 2018 dapat berjalan dengan lancar.
Kongres merupakan forum tertinggi tingkat nasional Ikatan Bidan Indonesia
(IBI) yang dilaksanakan setiap 5 tahun sekali. Melalui Kongres di evaluasi
pelaksanaan program selama lima tahun yang lalu dan disusun rencana
program lima tahun kedepan. Selain hal tersebut juga dilaksanakan pemilihan
Ketua Umum dan 4 (empat) Pengurus Harian Pengurus Pusat IBI periode 2018-
2023 serta pengesahan perangkat-perangkat organisasi.
Kongres XVI IBI 2018 telah dilaksanakan pada tanggal 29 Oktober - 3 November
bertempat di JIEXPO Kemayoran Jakarta dengan kegiatan Sidang Organisasi
dan Sidang Ilmiah. Kongres dihadiri oleh Pengurus Pusat, Pengurus Daerah,
Pengurus cabang, anggota dan utusan Institusi Pendidikan Kebidanan.
Salah satu keputusan Kongres tersebut adalah ditetapkan Standar Etika dan
Kode Etik Bidan Indonesia 2018 – 2023 dengan nomor 010/SKEP/Kongres
XVI/IBI/X/2018 dan diamanatkan kepada Pengurus Pusat IBI 2018 – 2023 untuk
menjadikan Standar Etika dan Kode Etik Bidan Indonesia tersebut sebagai
acuan dalam mengelola organisasi.
Naskah Standar Etika dan Kode Etik Bidan hasil Kongres tersebut diadakan
perbaikan redaksional oleh Tim Perumus, sehingga tersaji seperti dalam buku
ini, dengan harapan dapat dijadikan acuan atau pedoman oleh semua jajaran
kepengurusan maupun anggota IBI seluruh Indonesia.
Terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu kelancaran Kongres
dan tersajinya buku Standar Etika dan Kode Etik Bidan Indonesia ini, semoga
amal ibadah kita mendapat pahala dari Tuhan Yang Maha Kuasa.
Ketua Umum
3
Standar Etika dan Kode Etik Bidan – November 2018
4
Standar Etika dan Kode Etik Bidan – November 2018
5
Standar Etika dan Kode Etik Bidan – November 2018
DAFTAR ISI
Lampiran .................................................................................................................................. 26
Rujukan ...................................................................................................................................... 27
6
Standar Etika dan Kode Etik Bidan – November 2018
I. KODE ETIK BIDAN INDONESIA
A. Pendahuluan
Kode etik profesi Bidan adalah norma-norma yang harus diindahkan oleh
setiap anggota profesi baik selama menjalankan tugas profesinya maupun
dalam pergaulan sehari-hari di masyarakat. Seiring dengan perkembangan ilmu
pengetahuan, teknologi, politik, ekonomi, lingkungan, sosial, budaya maka
kode etik bersifat dinamis, terus menerus berubah menyesuaikan situasi dan
kondisi yang terjadi. Perubahan kode etik Bidan Indonesia dilakukan melalui
kesepakatan dalam Konggres Ikatan Bidan Indonesia (IBI).
Kode etik Bidan Indonesia dibuat mengacu pada kode etik profesi bidan secara
internasional dari International Confederation of Midwives (ICM) yang
disesuaiakan dengan kondisi masyarakat dan budaya Indonesia yang didasari
oleh Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945.
Kode etik ini digunakan sebagai tuntunan bagi anggota Ikatan Bidan Indonesia
(IBI) dalam melaksanakan pengabdian profesi bidan sesuai dengan keahlian
dan standar profesi serta peraturan yang berlaku.
B. Tujuan
Tujuan disusunnya standar kode etik bidan ini untuk menjunjung tinggi
martabat dan citra profesi, melindungi masyarakat penerima pelayanan,
meningkatkan pengabdian para anggota serta meningkatkan kualitas pelayanan
profesi.
7
Standar Etika dan Kode Etik Bidan – November 2018
BAB I
KETENTUAN UMUM
1. Etika adalah ukuran tingkah laku atau perilaku manusia yang baik, yakni
tindakan yang tepat, yang harus dilaksanakan oleh manusia sesuai dengan
moral pada umumnya.
2. Etika bidan adalah pedoman tingkah laku atau perilaku bidan yang baik dan
benar, yakni tindakan yang tepat, yang harus dilaksanakan oleh bidan sesuai
dengan prinsip moral profesi bidan.
3. Kode etik adalah norma-norma yang harus diindahkan oleh setiap anggota
profesi didalam melaksanakan tugas profesinya dan di dalam hidupnya di
masyarakat.
4. Kode etik bidan adalah seperangkat norma yang disepakati oleh organisasi
profesi Ikatan Bidan Indonesia untuk melaksanakan tugas profesi.
5. Pelayanan kebidanan adalah suatu bentuk pelayanan profesional yang
merupakan bagian integral dari sistem pelayanan kesehatan dalam bentuk
upaya promotif, preventif, kuratif, dan rehabilitatif yang dilaksanakan secara
mandiri, kolaborasi maupun rujukan untuk mencapai kualitas kesehatan ibu,
bayi dan balita yang optimal.
6. Majelis Pertimbangan Etik Bidan (MPEB) merupakan majelis independen
IBI , yang berfungsi menegakkan disiplin anggotanya dalam penerapan
kode etik profesi bidan dalam mewujudkan akuntabilitas profesi, sesuai nilai
profesionalisme, dan keluhuran profesi.
BAB II
KEWAJIBAN UMUM BIDAN INDONESIA
Pasal 1
8
Standar Etika dan Kode Etik Bidan – November 2018
Pasal 2
Bidan harus melakukan tugas profesinya menurut standar etika profesi Bidan
Pasal 3
Pasal 4
Pasal 5
Pasal 6
Pasal 7
Pasal 8
9
Standar Etika dan Kode Etik Bidan – November 2018
Pasal 9
Bidan dalam melaksanakan tugas profesinya harus berlaku adil, jujur, tidak
diskriminatif dan tidak menghakimi klien.
BAB III
KEWAJIBAN BIDAN TERHADAP KLIEN
Pasal 10
Pasal 11
Bidan menghormati hak asasi manusia sejak dalam kandungan dan dilarang
melakukan tindakan yang melanggar peraturan perundangan
Pasal 12
Pasal 13
10
Standar Etika dan Kode Etik Bidan – November 2018
Pasal 14
Pasal 15
BAB IV
KEWAJIBAN BIDAN TERHADAP TUGAS
Pasal 16
Pasal 17
Bidan harus menjaga kerahasiaan informasi dan/atau data klien, kecuali bila
diminta oleh pengadilan sehubungan kepentingan klien.
Pasal 18
Pasal 19
11
Standar Etika dan Kode Etik Bidan – November 2018
Pasal 20
BAB V
Pasal 21
Bidan harus menjalin hubungan baik dengan teman sejawatnya dan tenaga
kesehatan lainnya untuk menciptakan suasana kerja yang serasi dan harmonis.
BAB VI
Pasal 22
Pasal 23
Bidan harus menjaga nama baik dan menjunjung tinggi citra profesi dengan
menampilkan kepribadian yang tinggi dan memberikan pelayanan yang
bermutu kepada masyarakat
12
Standar Etika dan Kode Etik Bidan – November 2018
Pasal 24
Pasal 25
Bidan senantiasa berperan serta dalam kegiatan penelitian dan kegiatan sejenis
yang dapat meningkatkan mutu dan citra profesi.
BAB VII
Pasal 26
Pasal 27
Pasal 28
Pasal 29
13
Standar Etika dan Kode Etik Bidan – November 2018
BAB VIII
KEWAJIBAN BIDAN TERHADAP PEMERINTAH, BANGSA DAN
TANAH AIR
Pasal 30
Pasal 31
BAB IX
PENUTUP
Pasal 32
Pasal 33
Bidan wajib berpegang teguh pada filosofi, etika profesi dan aspek legal.
Pelanggaran kode etik akan diberikan sanksi, pemberian sanksi tergantung dari
sifat pelanggaran yang dilakukan
14
Standar Etika dan Kode Etik Bidan – November 2018
Pasal 34
Pasal 35
MPEB memiliki tugas pembinaan anggota, advokasi dan atau mediasi terhadap
permasalahan etik dan kasus hukum yang dihadapi anggota.
15
Standar Etika dan Kode Etik Bidan – November 2018
II. STANDAR ETIKA
Standar adalah ukuran atau parameter yang digunakan sebagai dasar untuk menilai
tingkat kualitas yang telah disepakati dan mampu dicapai dengan ukuran yang telah
ditetapkan.
Etika adalah ukuran tingkah laku atau perilaku manusia yang baik, yakni tindakan
yang tepat, yang harus dilaksanakan oleh manusia sesuai dengan moral pada
umumnya.
Etika bidan adalah pedoman tingkah laku atau perilaku bidan yang baik dan benar,
yakni tindakan yang tepat, yang harus dilaksanakan oleh bidan sesuai dengan prinsip
moral profesi bidan.
A. Azas Umum Etika
Azas umum etika terdiri dari:
1. Beneficience : Kewajiban berbuat baik
2. Non maleficience : Bertindak tidak memperburuk kondisi klien
3. Respect for Person
a. Autonomy : Menghormati hak klien dalam mengambil keputusan
b. Privacy : Hak klien untuk dilayani sebagai pribadi
c. Telling the truth: Berkata jujur dan benar
d. Confidentiality : Menjaga kerahasiaan kondisi penyakit klien
4. Justice : Keadilan
16
Standar Etika dan Kode Etik Bidan – November 2018
c. Empati.
d. Tulus ikhlas.
e. Memberikan kepuasan
Prinsip Dokumentasi
a. Tulisan Jelas
b. Mudah dibaca
c. Menggunakan istilah, simbol yang lazim digunakan
d. Isi dokumentasi meliputi 5W1H (Who,What, Where, when, why, How)
17
Standar Etika dan Kode Etik Bidan – November 2018
4. Menjaga Mutu Pelayanan Kebidanan
Pelayanan kebidanan yang bermutu adalah pelayanan kebidanan yang dapat
memuaskan setiap pemakai jasa pelayanan kebidanan yang sesuai dengan
tingkat kepuasan klien, kode etik dan standar pelayanan profesi yang telah
ditetapkan
Mutu pelayanan kebidanan berorientasi pada penerapan kode etik dan standar
pelayanan kebidanan, serta kepuasan yang mengacu pada penerapan semua
persyaratan pelayanan kebidanan. Dari dua dimensi mutu pelayanan
kebidanan tersebut, tujuan akhirnya adalah kepuasan klien yang dilayani oleh
bidan.
18
Standar Etika dan Kode Etik Bidan – November 2018
III. PEDOMAN IMPLEMENTASI KODE ETIK BIDAN INDONESIA
Bidan dalam menjalankan tugas profesinya wajib mematuhi kode etik profesi yang
telah disepakati, agar dalam pelaksanaannya terstandar maka perlu dibuat pedoman
dalam implementasinya. Pedoman implementasi berdasarkan pada :
A. PERMASALAHAN ETIK
1. Permasalahan Etik Dalam Kehidupan Sehari-Hari
a. Persetujuan dalam proses melahirkan
b. Memilih/mengambil keputusan dalam persalinan
c. Kegagalan dalam proses persalinan misalnya pemberian epidural anestesi
2. Masalah Etik Yang Berhubungan Dengan Teknologi
a. Perawatan intensive pada bayi
b. Skrening terhadap bayi
c. Translantasi bayi
d. Teknik reproduksi dan kebidanan
3. Etik Dan Profesi
a. Pengembalian keputusan dan penggunaan Kode Etik
b. Otonomi bidan dan Kode Etik Profesional
c. Etik dalam penelitian kebidanan
d. Penelitian tentang masalah yang sensitif
4. Etik Issue Dan Dilema Etik
a. Agama/kepercayaan
b. Hubungan dengan klien
c. Hubungan dokter dengan bidan/perawat
d. Kebenaran
e. Pengambilan keputusan
f. Pengambilan data
g. Kematian yang tenang
h. Kerahasiaan
i. Aborsi
j. Aids
k. Invitro fertilization
19
Standar Etika dan Kode Etik Bidan – November 2018
B. PENCEGAHAN KONFLIK DAN PENYIMPANGAN ETIK
1. Informed Choice
Informed Choice berarti membuat pilihan setelah mendapatkan penjelasan
tentang alternatif asuhan yang akan dialaminya. Pilihan (choice) harus
dibedakan dari persetujuan (consent). Persetujuan penting dari sudut
pandang Bidan, karena itu berkaitan dengan aspek hukum yang memberikan
otoritas untuk semua prosedur yang akan dilakukan oleh Bidan. Sedangkan
pilihan (choice) lebih penting dari sudut pandang wanita (sebagai konsumen
penerima jasa asuhan Bidan) yang memberikan gambaran pemahaman
masalah yang sesungguhnya.
Tujuannya adalah untuk mendorong wanita memilih asuhannya. Peran
Bidan tidak hanya membuat keputusan dalam manajemen asuhan kebidanan
tetapi juga menjamin bahwa hak wanita untuk memilih asuhan dan
keinginannya terpenuhi. Hal ini sejalan dengan kode etik internasional bidan
yang dinyatakan oleh ICM 1993.
2. Informed Consent
Informed Consent adalah persetujuan yang diberikan oleh klien atau walinya
yang berhak untuk dilakukan suatu tindakan kebidanan terhadap klien
sesudah memperoleh informasi lengkap dan memahami mengenai tindakan
itu.
3. Negosiasi
Negosiasi adalah sebuah bentuk interaksi sosial saat pihak-pihak yang
terlibat berusaha untuk saling menyelesaikan tujuan yang berbeda dan
bertentangan
Menurut kamus Oxpord, negosiasi adalah suatu cara untuk mencapai suatu
kesepakatan melalui diskusi formal
20
Standar Etika dan Kode Etik Bidan – November 2018
4. Persuasi
Persuasi adalah komunikasi yang digunakan untuk mempengaruhi dan
meyakinkan orang lain. Melalui persuasi setiap individu mencoba berusaha
mempengaruhi kepercayaan dan harapan orang lain.
21
Standar Etika dan Kode Etik Bidan – November 2018
f. Mengimplementasikan hasil keputusan
g. Mengevaluasi peroses dan hasil keputusan
22
Standar Etika dan Kode Etik Bidan – November 2018
j) Klien berhak mendapatkan second opinion. Klien berhak
mendapatkan meminta atas “privacy“ dan kerahasiaan data kesehatan
dirinya.penyakit yang diderita termasuk data-data medisnya
k) Klien berhak mendapat informasi yang meliputi :
- Data kesehatan dirinya
- Tindakan kebidanan yang akan dilakukan
- Alternatif asuhan terapi lainnya
- Prognosanya
- Perkiraan biaya
l) Klien berhak menyetujui /memberikan izin atas tindakan yang akan
dilakukan oleh bidan sehubungan dengan asuhan yang akan
diterimanya
m) Klien berhak menolak tindakan yang hendak dilakukan terhadap
dirinya dan mengahiri asuhan atas tanggung jawab sendiri sesudah
memperoleh informasi yang jelas
n) Klien berhak didampingi keluarganya dalam keadaan kritis
o) Klien berhak menjalankan ibadah sesuai agama/kepercayaan yang
dianutnya selama hal itu tidak mengganggu klien lainnya
p) Klien berhak atas keamanan dan keselamatan dirinya selama dalam
perawatan
q) Klien berhak menerima atau menolak bimbingan moril maupun
spiritual
b. Kewajiban Klien
a) Klien dan keluarganya berkewajiban untuk mentaati segala peraturan
dan tata tertib yang ada dipelayanan kesehatan
b) Klien berkewajiban untuk mematuhi segala instruksi bidan, yang
merawatnya
c) Klien dan atau penanggung jawabnya berkewajiban untuk melunasi
semua imbalan atas jasa pelayanan yang telah diterimanya
d) Klien dan atau penanggung jawabnya berkewajiban memenuhi hal-hal
yang telah disepakati/perjanjian
23
Standar Etika dan Kode Etik Bidan – November 2018
2. Hak Dan Kewajiban Bidan
a. Hak Bidan
a) Memperoleh perlindungan hukum sepanjang melaksanakan
pelayanannya sesuai dengan standar profesi, standar pelayanan, dan
standar prosedur operasional
b) Memperoleh informasi yang lengkap dan benar dari klien dan/atau
keluarganya
c) Melaksanakan tugas sesuai dengan kompetensi dan kewenangan
d) Menerima imbalan jasa profesi
b. Kewajiban Bidan
a) menghormati hak klien
b) Memberikan informasi tentang masalah kesehatan klien dan
pelayanan yang dibutuhkan
c) Merujuk kasus yang bukan kewenangannya atau tidak dapat ditangani
dengan tepat waktu
d) Meminta persetujuan tindakan yang akan dilakukan.
e) Menyimpan rahasia klien sesuai dengan ketentuan peraturan
perundangan-undangan
f) Melakukan pencatatan asuhan kebidanan dan pelayanan lainnya yang
diberikan secara sistematis
g) Mematuhi standar profesi, standar pelayanan, dan standar prosedur
operasional
h) Melakukan pencatatan dan pelaporan penyelenggaraan Praktik
Kebidanan termasuk pelaporan kelahiran dan kematian
i) Pemberian surat rujukan dan surat keterangan kelahiran
j) meningkatkan mutu pelayanan profesinya, dengan mengikuti
perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi melalui pendidikan dan
pelatihan sesuai dengan bidang tugasnya.
24
Standar Etika dan Kode Etik Bidan – November 2018
E. ALUR PENANGANAN DUGAAN PELANGGARAN ETIK/
DISIPLIN BIDAN
Pembahasan
lanjutan tim
MPEB bersama
Pengarus Harian
IBI
1. Teguran Lisan
2. Teguran Tertulis
3. Pembinaan
4. Rekomendasi:
a. Pelatihan
b. Pencabutan
Izin Praktek
ke Dinkes
Kab/kota
25
Standar Etika dan Kode Etik Bidan – November 2018
LAMPIRAN
Formulir 1
..............,................20...
Hal : Pelaporan Hasil Pembahasan Dugaan Pelanggaran Etik/Disiplin *) Bidan
Yang terhormat,
Majelis Pertimbangan Etik Bidan (MPEB) Pusat
d/a Kantor PP IBI, Jl. Johar Baru V/13 D. Jakarta Pusat
di Jakarta
Bersama ini kami sampaikan dengan hormat Laporan Hasil Pembahasan Dugaan
Pelanggaran Etik/Disiplin *) Bidan untuk mendapatkan perhatian.
Nama Lengkap Terlapor :
Tempat, tanggal lahir :
Alamat rumah :
Alamat Fasilitas Pelayanan :
Nomor Telp/Hp :
E-mail :
Bentuk pelanggaran etik/disiplin*) adalah sebagai berikut :
MPEB Daerah
Stempel/Cap Tanda Tangan
Nama Terang
Tembusan :
1. Pengurus Pusat Ikatan Bidan Indonesia
2. Pengurus Daerah IBI.....
26
Standar Etika dan Kode Etik Bidan – November 2018
RUJUKAN
4. PMK no. 28 Tahun 2017 tentang Izin dan Penyelenggaraan Praktek Bidan.
27
Standar Etika dan Kode Etik Bidan – November 2018