Anda di halaman 1dari 27

STANDAR ETIKA DAN KODE ETIK BIDAN

INDONESIA

PENGURUS PUSAT IKATAN BIDAN INDONESIA

(PP IBI)

Standar Etika dan Kode Etik Bidan – November 2018


KATA PENGANTAR

Kode etik bidan Indonesia pertama kali disusun pada tahun 1986 dan disahkan
dalam Kongres Nasional Ikatan Bidan Indonesia X tahun 1988, sedangkan petunjuk
pelaksanaannya disahkan dalam rapat kerja nasional (Rakernas) IBI tahun 1991 sebagai
pedoman dalam berperilaku. Kode etik bidan Indonesia mengandung beberapa kekuatan
yang semuanya tertuang dalam mukadimah dan pasal-pasal yang ada.
Kode etik hanya dapat ditetapkan oleh organisasi IBI untuk para anggotanya.
Penetapan kode etik IBI harus dilakukan dalam Kongres IBI. Kode etik bidan Indonesia
merupakan suatu pernyataan komprehensif profesi yang memberikan tuntunan bagi
bidan untuk melaksanakan praktik kebidanan, baik yang berhubungan dengan klien,
keluarga, masyarakat, teman sejawat, profesi, dan dirinya sendiri.
Kode etik bidan Indonesia sejak disahkan pertama kalinya terus menerus
menyesuaikan dengan perkembangan dan kemajuan dibidang kesehatan maupun
kebidanan.
Semoga dengan diperbaharuinya Buku ini, pelaksanaan Kode Etik Bidan dapat
diterapkan sesuai dengan standar pada setiap lini layanan yang diberikan serta mampu
meningkatkan kualitas dari pelayanan kesehatan oleh Bidan Indonesia.

Tim Perumus
Pengurus Pusat IBI

2
Standar Etika dan Kode Etik Bidan – November 2018
Sambutan
Ketua Umum Pengurus Pusat Ikatan Bidan Indonesia

Segala puji dan syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas
rahmat dan karunia-Nya Kongres XVI IBI 2018 dapat berjalan dengan lancar.
Kongres merupakan forum tertinggi tingkat nasional Ikatan Bidan Indonesia
(IBI) yang dilaksanakan setiap 5 tahun sekali. Melalui Kongres di evaluasi
pelaksanaan program selama lima tahun yang lalu dan disusun rencana
program lima tahun kedepan. Selain hal tersebut juga dilaksanakan pemilihan
Ketua Umum dan 4 (empat) Pengurus Harian Pengurus Pusat IBI periode 2018-
2023 serta pengesahan perangkat-perangkat organisasi.

Kongres XVI IBI 2018 telah dilaksanakan pada tanggal 29 Oktober - 3 November
bertempat di JIEXPO Kemayoran Jakarta dengan kegiatan Sidang Organisasi
dan Sidang Ilmiah. Kongres dihadiri oleh Pengurus Pusat, Pengurus Daerah,
Pengurus cabang, anggota dan utusan Institusi Pendidikan Kebidanan.

Salah satu keputusan Kongres tersebut adalah ditetapkan Standar Etika dan
Kode Etik Bidan Indonesia 2018 – 2023 dengan nomor 010/SKEP/Kongres
XVI/IBI/X/2018 dan diamanatkan kepada Pengurus Pusat IBI 2018 – 2023 untuk
menjadikan Standar Etika dan Kode Etik Bidan Indonesia tersebut sebagai
acuan dalam mengelola organisasi.

Naskah Standar Etika dan Kode Etik Bidan hasil Kongres tersebut diadakan
perbaikan redaksional oleh Tim Perumus, sehingga tersaji seperti dalam buku
ini, dengan harapan dapat dijadikan acuan atau pedoman oleh semua jajaran
kepengurusan maupun anggota IBI seluruh Indonesia.

Terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu kelancaran Kongres
dan tersajinya buku Standar Etika dan Kode Etik Bidan Indonesia ini, semoga
amal ibadah kita mendapat pahala dari Tuhan Yang Maha Kuasa.

Jakarta, Desember 2018

Dr. Emi Nurjasmi, M.Kes

Ketua Umum

3
Standar Etika dan Kode Etik Bidan – November 2018
4
Standar Etika dan Kode Etik Bidan – November 2018
5
Standar Etika dan Kode Etik Bidan – November 2018
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .................................................................................................................. i


SAMBUTAN KETUA UMUM IBI ........................................................................................... ii
KEPUTUSAN KONGRES XVI IBI 2018 ............................................................................... iii
SK PEMBERLAKUAN STANDAR PENDIDIKAN ............................................................. iv
DAFTAR ISI ............................................................................................................................ v
I – KODE ETIK BIDAN INDONESIA ........................................................................................ 7
A.Pendahuluan ............................................................................................................................ 7
B.Tujuan ............................................................................................................................. 7
BAB I – KETENTUAN UMUM ................................................................................................. 8
BAB II – KEWAJIBAN UMUM BIDAN INDONESIA ............................................................ 8
BAB III – KEWAJIBAN BIDAN TERHADAP KLIEN .......................................................... 10
BAB IV – KEWAJIBAN BIDAN TERHADAP TUGAS ......................................................... 11
BAB V – KEWAJIBAN BIDAN TERHADAP SEJAWAT DAN TENAGA KESEHATAN
LAINNYA ........................................................................................................................... 12
BAB VI – KEWAJIBAN BIDAN TERHADAP PROFESI ...................................................... 12
BAB VII – KEWAJIBAN BIDAN TERHADAP DIRI SENDIRI ............................................ 13
BAB VIII – KEWAJIBAN BIDAN TERHADAP PEMERINTAH, BANGSA DAN
TANAH AIR ........................................................................................................................... 14
BAB IX – PENUTUP ................................................................................................................ 14

II. STANDAR ETIKA ............................................................................................................... 16


A. Azas Umum Etika ........................................................................................................... 16
B. Standar Pelayanan Kebidanan .......................................................................................... 16

III. PEDOMAN IMPLEMENTASI KODE ETIK BIDAN INDONESIA ................................. 19


A. Permasalahan Etik ......................................................................................................... 19
B. Pencegahan Konflik dan Penyimpangan Etik ............................................................... 20
C. Pengambilan Keputusan Etis .......................................................................................... 21
D. Hak dan Kewajiban ....................................................................................................... 22
E. Alur Penanganan Dugaan Pelanggaran Etik/Disiplin Bidan ......................................... 25

Lampiran .................................................................................................................................. 26
Rujukan ...................................................................................................................................... 27

6
Standar Etika dan Kode Etik Bidan – November 2018
I. KODE ETIK BIDAN INDONESIA

A. Pendahuluan
Kode etik profesi Bidan adalah norma-norma yang harus diindahkan oleh
setiap anggota profesi baik selama menjalankan tugas profesinya maupun
dalam pergaulan sehari-hari di masyarakat. Seiring dengan perkembangan ilmu
pengetahuan, teknologi, politik, ekonomi, lingkungan, sosial, budaya maka
kode etik bersifat dinamis, terus menerus berubah menyesuaikan situasi dan
kondisi yang terjadi. Perubahan kode etik Bidan Indonesia dilakukan melalui
kesepakatan dalam Konggres Ikatan Bidan Indonesia (IBI).

Kode etik Bidan Indonesia dibuat mengacu pada kode etik profesi bidan secara
internasional dari International Confederation of Midwives (ICM) yang
disesuaiakan dengan kondisi masyarakat dan budaya Indonesia yang didasari
oleh Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945.

Kode etik ini digunakan sebagai tuntunan bagi anggota Ikatan Bidan Indonesia
(IBI) dalam melaksanakan pengabdian profesi bidan sesuai dengan keahlian
dan standar profesi serta peraturan yang berlaku.

B. Tujuan
Tujuan disusunnya standar kode etik bidan ini untuk menjunjung tinggi
martabat dan citra profesi, melindungi masyarakat penerima pelayanan,
meningkatkan pengabdian para anggota serta meningkatkan kualitas pelayanan
profesi.

Bidan adalah seorang perempuan yang telah menyelesaikan program


pendidikan kebidanan baik di dalam negeri maupun di luar negeri yang diakui
secara sah oleh pemerintah pusat dan telah memenuhi persyaratan untuk
melakukan praktik kebidanan.

7
Standar Etika dan Kode Etik Bidan – November 2018
BAB I
KETENTUAN UMUM

1. Etika adalah ukuran tingkah laku atau perilaku manusia yang baik, yakni
tindakan yang tepat, yang harus dilaksanakan oleh manusia sesuai dengan
moral pada umumnya.
2. Etika bidan adalah pedoman tingkah laku atau perilaku bidan yang baik dan
benar, yakni tindakan yang tepat, yang harus dilaksanakan oleh bidan sesuai
dengan prinsip moral profesi bidan.
3. Kode etik adalah norma-norma yang harus diindahkan oleh setiap anggota
profesi didalam melaksanakan tugas profesinya dan di dalam hidupnya di
masyarakat.
4. Kode etik bidan adalah seperangkat norma yang disepakati oleh organisasi
profesi Ikatan Bidan Indonesia untuk melaksanakan tugas profesi.
5. Pelayanan kebidanan adalah suatu bentuk pelayanan profesional yang
merupakan bagian integral dari sistem pelayanan kesehatan dalam bentuk
upaya promotif, preventif, kuratif, dan rehabilitatif yang dilaksanakan secara
mandiri, kolaborasi maupun rujukan untuk mencapai kualitas kesehatan ibu,
bayi dan balita yang optimal.
6. Majelis Pertimbangan Etik Bidan (MPEB) merupakan majelis independen
IBI , yang berfungsi menegakkan disiplin anggotanya dalam penerapan
kode etik profesi bidan dalam mewujudkan akuntabilitas profesi, sesuai nilai
profesionalisme, dan keluhuran profesi.

BAB II
KEWAJIBAN UMUM BIDAN INDONESIA
Pasal 1

Bidan harus menjunjung tinggi, menghayati dan mengamalkan sumpah profesi


Bidan serta berpegang teguh pada falsafah kebidanan dalam melaksanakan
tugas pengabdiannya secara professional

8
Standar Etika dan Kode Etik Bidan – November 2018
Pasal 2

Bidan harus melakukan tugas profesinya menurut standar etika profesi Bidan

Pasal 3

Bidan dalam menjalankan tugas profesinya menjunjung tinggi harkat dan


martabat kemanusiaan, tidak dipengaruhi oleh pertimbangan keuntungan
pribadi atau golongan yang mengakibatkan hilangnya kebebasan profesi.

Pasal 4

Bidan dalam menjalankan tugasnya senantiasa mendahulukan kepentingan


klien

Pasal 5

Bidan senantiasa menciptakan suasana yang kondusif, mendorong partisipasi


klien, setiap tindakan atau nasehat hanya diberikan untuk kepentingan dan
kebaikan klien.

Pasal 6

Bidan tidak dibenarkan menyebarluaskan dan menerapkan setiap penemuan,


metode dan atau teknik baru yang belum diuji kebenarannya.

Pasal 7

Dalam melaksanakan tugasnya, seorang bidan harus mengutamakan


kepentingan masyarakat, menekankan pada aspek promotif dan preventif serta
rehabilitatif, tanpa mengabaikan kuratif sesuai kewenangan dan kebijakan yang
berlaku.

Pasal 8

Bidan dalam melakukan tugasnya dapat bekerja secara mandiri, kolaborasi,


bekerjasama secara tim, harus saling menghargai dan menghormati untuk
menciptakan suasana kerja yang selaras.

9
Standar Etika dan Kode Etik Bidan – November 2018
Pasal 9

Bidan dalam melaksanakan tugas profesinya harus berlaku adil, jujur, tidak
diskriminatif dan tidak menghakimi klien.

BAB III
KEWAJIBAN BIDAN TERHADAP KLIEN

Pasal 10

Bidan harus senantiasa mengingat dan melaksanakan kewajiban kemanusiaan


untuk melindungi kehidupan makhluk insani.

Pasal 11

Bidan menghormati hak asasi manusia sejak dalam kandungan dan dilarang
melakukan tindakan yang melanggar peraturan perundangan

Pasal 12

Bidan mempergunakan multidisiplin ilmu dalam mendukung keterampilannya


untuk kepentingan dan kebaikan klien.

Pasal 13

Bidan wajib menghormati hak klien

10
Standar Etika dan Kode Etik Bidan – November 2018
Pasal 14

Bidan wajib merahasiakan segala sesuatu yang diketahuinya tentang seorang


klien dan privasinya, bahkan juga setelah klien itu meninggal dunia kecuali
diminta sebagai saksi didepan pengadilan

Pasal 15

Bidan wajib melakukan pertolongan kegawatdaruratan untuk penyelamatan


jiwa, kecuali bila yakin ada orang lain yang bersedia dan lebih mampu
memberikan pertolongan.

BAB IV
KEWAJIBAN BIDAN TERHADAP TUGAS

Pasal 16

Bidan senantiasa memberikan pelayanan berkualitas kepada klien, keluarga


dan masyarakat sesuai dengan kompetensi dan kewenangan

Pasal 17

Bidan harus menjaga kerahasiaan informasi dan/atau data klien, kecuali bila
diminta oleh pengadilan sehubungan kepentingan klien.

Pasal 18

Bidan memberikan pelayanan kepada masyarakat wajib menghormati


keragaman budaya setempat dan meminimalisir praktik budaya yang berbahaya

Pasal 19

Bidan menggunakan ilmu dan teknologi terkini, berbasis bukti pengetahuan


profesional untuk memastikan praktik yang aman di semua tatanan pelayanan
kesehatan, lingkungan dan budaya.

11
Standar Etika dan Kode Etik Bidan – November 2018
Pasal 20

Bidan dalam melaksanakan tugasnya harus mendapat persetujuan dari klien


dan atau keluarganya atas tindakan yang akan dilakukan setelah memberikan
informasi yang jelas.

BAB V

KEWAJIBAN BIDAN TERHADAP SEJAWAT DAN TENAGA


KESEHATAN LAINNYA

Pasal 21

Bidan harus menjalin hubungan baik dengan teman sejawatnya dan tenaga
kesehatan lainnya untuk menciptakan suasana kerja yang serasi dan harmonis.

BAB VI

KEWAJIBAN BIDAN TERHADAP PROFESI

Pasal 22

Bidan mengupayakan kesejahteraan ibu dan bayinya, menghargai dan


mendukung proses fisiologis.

Pasal 23

Bidan harus menjaga nama baik dan menjunjung tinggi citra profesi dengan
menampilkan kepribadian yang tinggi dan memberikan pelayanan yang
bermutu kepada masyarakat

12
Standar Etika dan Kode Etik Bidan – November 2018
Pasal 24

Bidan harus senantiasa mengembangkan diri dan meningkatkan kemampuan


profesional sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi

Pasal 25

Bidan senantiasa berperan serta dalam kegiatan penelitian dan kegiatan sejenis
yang dapat meningkatkan mutu dan citra profesi.

BAB VII

KEWAJIBAN BIDAN TERHADAP DIRI SENDIRI

Pasal 26

Bidan harus memelihara kesehatan dirinya sendiri agar dapat melaksanakan


tugas profesinya dengan baik dan benar

Pasal 27

Bidan senantiasa meningkatkan pengetahuan dan keterampilan sesuai dengan


perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi dan tetap menjaga cita-cita
luhurnya

Pasal 28

Bidan dalam melaksanakan tugas harus berpenampilan baik sesuai dengan


tugas profesi

Pasal 29

Bidan harus menjunjung tinggi martabat dalam melaksanakan tugas profesinya

13
Standar Etika dan Kode Etik Bidan – November 2018
BAB VIII
KEWAJIBAN BIDAN TERHADAP PEMERINTAH, BANGSA DAN
TANAH AIR

Pasal 30

Bidan dalam menjalankan tugasnya senantiasa melaksanakan kebijakan


pemerintah dalam bidang kesehatan khususnya dalam pelayanan kesehatan ibu
dan anak, kesehatan reproduksi dan Keluarga Berencana

Pasal 31

Bidan ikut serta dalam pengembangan kebijakan pemerintah untuk peningkatan


mutu pelayanan kesehatan terutama pelayanan kesehatan ibu dan anak,
kesehatan reproduksi dan Keluarga Berencana.

BAB IX

PENUTUP

Pasal 32

Bidan dalam melaksanakan tugasnya sehari-hari senantiasa menghayati dan


mengamalkan etika dan kode etik Bidan Indonesia

Pasal 33

Bidan wajib berpegang teguh pada filosofi, etika profesi dan aspek legal.
Pelanggaran kode etik akan diberikan sanksi, pemberian sanksi tergantung dari
sifat pelanggaran yang dilakukan

14
Standar Etika dan Kode Etik Bidan – November 2018
Pasal 34

Pemantauan pelaksanaan Etika Profesi Bidan dilaksanakan oleh Majelis


Pertimbangan Etik Bidan, sesuai dengan AD/ART IBI

Pasal 35

MPEB memiliki tugas pembinaan anggota, advokasi dan atau mediasi terhadap
permasalahan etik dan kasus hukum yang dihadapi anggota.

15
Standar Etika dan Kode Etik Bidan – November 2018
II. STANDAR ETIKA

Standar adalah ukuran atau parameter yang digunakan sebagai dasar untuk menilai
tingkat kualitas yang telah disepakati dan mampu dicapai dengan ukuran yang telah
ditetapkan.
Etika adalah ukuran tingkah laku atau perilaku manusia yang baik, yakni tindakan
yang tepat, yang harus dilaksanakan oleh manusia sesuai dengan moral pada
umumnya.
Etika bidan adalah pedoman tingkah laku atau perilaku bidan yang baik dan benar,
yakni tindakan yang tepat, yang harus dilaksanakan oleh bidan sesuai dengan prinsip
moral profesi bidan.
A. Azas Umum Etika
Azas umum etika terdiri dari:
1. Beneficience : Kewajiban berbuat baik
2. Non maleficience : Bertindak tidak memperburuk kondisi klien
3. Respect for Person
a. Autonomy : Menghormati hak klien dalam mengambil keputusan
b. Privacy : Hak klien untuk dilayani sebagai pribadi
c. Telling the truth: Berkata jujur dan benar
d. Confidentiality : Menjaga kerahasiaan kondisi penyakit klien
4. Justice : Keadilan

B. Standar Pelayanan Kebidanan


Bidan sebagai tenaga pemberi pelayanan kebidanan, hendaknya menyiapkan diri
untuk mengantisipasi perubahan kebutuhan klien akan pelayanan kebidanan.
Dalam standar ini dibahas tentang :
1. Pelayanan Kebidanan
Pelayanan kebidanan diberikan oleh bidan secara holistik, dengan
memperhatikan aspek bio, psiko sosio dan kultural sesuai kebutuhan klien.
Klien memerlukan pelayanan dari provider yang memiliki karakteristik
sebagai berikut :
a. Semangat untuk melayani.
b. Simpati.

16
Standar Etika dan Kode Etik Bidan – November 2018
c. Empati.
d. Tulus ikhlas.
e. Memberikan kepuasan

2. Dokumentasi Pelayanan Kebidanan


Dokumentasi berasal dari kata dokumen, yang berarti bahan pustaka, baik
berbentuk tulisan maupun berbentuk rekaman lainnya, seperti pita
suara/cassette, video film, gambar dan photo (Suyono Trimo, 1987 hal 7).
Kegunaan dokumentasi adalah sebagai berikut :
a. Data atau fakta yang dapat dipakai untuk kebeerlangsungan asuhan ,
b. Sebagai bahan pengembangan keilmuan atau penelitian .
c. Merupakan alat untuk mengambil keputusan, perencanaan, Monitoring
evaluasi.
d. Sebagai sarana penyimpanan berkas agar tetap aman dan terpelihara
dengan baik

Prinsip Dokumentasi
a. Tulisan Jelas
b. Mudah dibaca
c. Menggunakan istilah, simbol yang lazim digunakan
d. Isi dokumentasi meliputi 5W1H (Who,What, Where, when, why, How)

3. Keikutsertaan Suami Klien Dalam Proses Persalinan


Kehadiran suami untuk mendampingi istrinya saat melahirkan sangat
diharapkan, einkin et-all, 2002 meneliti, pendampingan oleh suami dan atau
keluarganya akan memperlancar proses persalinan. karena support kepada
istrinya, akan memberikan rasa aman dan nyaman, sehingga kelahiran akan
berjalan lancar dan normal

17
Standar Etika dan Kode Etik Bidan – November 2018
4. Menjaga Mutu Pelayanan Kebidanan
Pelayanan kebidanan yang bermutu adalah pelayanan kebidanan yang dapat
memuaskan setiap pemakai jasa pelayanan kebidanan yang sesuai dengan
tingkat kepuasan klien, kode etik dan standar pelayanan profesi yang telah
ditetapkan
Mutu pelayanan kebidanan berorientasi pada penerapan kode etik dan standar
pelayanan kebidanan, serta kepuasan yang mengacu pada penerapan semua
persyaratan pelayanan kebidanan. Dari dua dimensi mutu pelayanan
kebidanan tersebut, tujuan akhirnya adalah kepuasan klien yang dilayani oleh
bidan.

18
Standar Etika dan Kode Etik Bidan – November 2018
III. PEDOMAN IMPLEMENTASI KODE ETIK BIDAN INDONESIA
Bidan dalam menjalankan tugas profesinya wajib mematuhi kode etik profesi yang
telah disepakati, agar dalam pelaksanaannya terstandar maka perlu dibuat pedoman
dalam implementasinya. Pedoman implementasi berdasarkan pada :

A. PERMASALAHAN ETIK
1. Permasalahan Etik Dalam Kehidupan Sehari-Hari
a. Persetujuan dalam proses melahirkan
b. Memilih/mengambil keputusan dalam persalinan
c. Kegagalan dalam proses persalinan misalnya pemberian epidural anestesi
2. Masalah Etik Yang Berhubungan Dengan Teknologi
a. Perawatan intensive pada bayi
b. Skrening terhadap bayi
c. Translantasi bayi
d. Teknik reproduksi dan kebidanan
3. Etik Dan Profesi
a. Pengembalian keputusan dan penggunaan Kode Etik
b. Otonomi bidan dan Kode Etik Profesional
c. Etik dalam penelitian kebidanan
d. Penelitian tentang masalah yang sensitif
4. Etik Issue Dan Dilema Etik
a. Agama/kepercayaan
b. Hubungan dengan klien
c. Hubungan dokter dengan bidan/perawat
d. Kebenaran
e. Pengambilan keputusan
f. Pengambilan data
g. Kematian yang tenang
h. Kerahasiaan
i. Aborsi
j. Aids
k. Invitro fertilization

19
Standar Etika dan Kode Etik Bidan – November 2018
B. PENCEGAHAN KONFLIK DAN PENYIMPANGAN ETIK

1. Informed Choice
Informed Choice berarti membuat pilihan setelah mendapatkan penjelasan
tentang alternatif asuhan yang akan dialaminya. Pilihan (choice) harus
dibedakan dari persetujuan (consent). Persetujuan penting dari sudut
pandang Bidan, karena itu berkaitan dengan aspek hukum yang memberikan
otoritas untuk semua prosedur yang akan dilakukan oleh Bidan. Sedangkan
pilihan (choice) lebih penting dari sudut pandang wanita (sebagai konsumen
penerima jasa asuhan Bidan) yang memberikan gambaran pemahaman
masalah yang sesungguhnya.
Tujuannya adalah untuk mendorong wanita memilih asuhannya. Peran
Bidan tidak hanya membuat keputusan dalam manajemen asuhan kebidanan
tetapi juga menjamin bahwa hak wanita untuk memilih asuhan dan
keinginannya terpenuhi. Hal ini sejalan dengan kode etik internasional bidan
yang dinyatakan oleh ICM 1993.

2. Informed Consent
Informed Consent adalah persetujuan yang diberikan oleh klien atau walinya
yang berhak untuk dilakukan suatu tindakan kebidanan terhadap klien
sesudah memperoleh informasi lengkap dan memahami mengenai tindakan
itu.

3. Negosiasi
Negosiasi adalah sebuah bentuk interaksi sosial saat pihak-pihak yang
terlibat berusaha untuk saling menyelesaikan tujuan yang berbeda dan
bertentangan
Menurut kamus Oxpord, negosiasi adalah suatu cara untuk mencapai suatu
kesepakatan melalui diskusi formal

20
Standar Etika dan Kode Etik Bidan – November 2018
4. Persuasi
Persuasi adalah komunikasi yang digunakan untuk mempengaruhi dan
meyakinkan orang lain. Melalui persuasi setiap individu mencoba berusaha
mempengaruhi kepercayaan dan harapan orang lain.

C. PENGAMBILAN KEPUTUSAN ETIS


Pengambilan keputusan adalah proses yang digunakan untuk memilih suatu
tindakan sebagai cara pemecahan masalah.
Dalam membuat keputusan secara etis harus mempertimbangan aspek
a. Tindakan utilitarianisme yaitu dengan mengutamakan keuntungan atau
kebaikan yang dihasilkan dari tindakan.
b. Aturan utilitarianisme yaitu dengan mepertimbangkan aturan yang benar.
c. Deontologi yaitu memprioritaskan “tugas” atau “kewajiban”, tanpa
mengindahkan konsekuensinya, dimanapun tempatnya dan kemampuan yang
dimilikinya, berfokus pada penyelamatan jiwa.
d. Meminimalisir risiko yang mungkin timbul akibat asuhan yang diberikan

1. Ciri Keputusan Etis


a. Mempunyai Pertimbangan tentang apa yang benar dan apa yang salah
b. Sering menyangkut pilihan yang sukar
c. Tidak mungkin dihindari
d. Dipengaruhi oleh norma-norma, situasi, iman, kearifan local dan
lingkungan sosial

2. Langkah-langkah Pengambilan Keputusan etis


Langkah Pengambilan Keputusan Etis sebagai berikut :
a. Mengacu pada falsafah prinsip etik dan landasan hukum yang berlaku
b. Memastikan alasan pentingnya pembuatan keputusan
c. Mengkaji manfaat dan resiko pengambilan keputusan
d. Mengkaji kesiapan semua kondisi klien dan keluarga, lingkungan,
peralatan yang diperlukan, ketersediaan fasilitas, tenaga kesehatan
e. Menentukan pilihan tindakan yang tepat/meminimalisir resiko dan
meminta persetujuan

21
Standar Etika dan Kode Etik Bidan – November 2018
f. Mengimplementasikan hasil keputusan
g. Mengevaluasi peroses dan hasil keputusan

D. HAK DAN KEWAJIBAN


Hak pasti berhubungan dengan individu, yaitu klien. Sedangkan bidan
mempunyai kewajiban (keharusan) untuk klien. Jadi hak adalah sesuatu yang
diterima oleh klien, sedangkan kewajiban adalah suatu yang diberikan oleh
bidan. Sebaiknya juga ada hak yang harus diterima oleh bidan dan kewajiban
yang harus diberikan oleh klien.

1. Hak Dan Kewajiban Klien


a. Hak Klien
Hak klien adalah hak-hak pribadi yang dimiliki manusia sebagai klien
a) Klien berhak memperoleh informasi mengenai tata tertib dan
Peraturan yang berlaku di Rumah sakit atau institusi pelayanan
kesehatan
b) Klien berhak atas pelayanan yang manusiawi adil dan jujur
c) Klien berhak memperoleh pelayanan kebidanan sesuai dengan profesi
bidan tanpa diskriminasi
d) Klien berhak memperoleh asuhan kebidanan sesuai dengan profesi
bidan tanpa diskriminasi
e) Klien berhak memilih bidan yang akan menolongnya sesuai dengan
keinginannya
f) Klien berhak mendapatkan informasi yang meliputi kehamilan,
persalinan, nifas dan bayinya yang baru dilahirkan
g) Klien berhak mendapat pendampingan suami selama proses persalinan
berlangsung
h) Klien berhak memilih bidan dan kelas perawatan sesuai dengan
keinginannya sesuai dengan peraturan yang berlaku
i) Klien berhak mendapatkan asuhan dari bidan yang secara bebas
menentukan pendapat kritis dan pendapat etisnya tanpa campur tangan
dan pihak luar

22
Standar Etika dan Kode Etik Bidan – November 2018
j) Klien berhak mendapatkan second opinion. Klien berhak
mendapatkan meminta atas “privacy“ dan kerahasiaan data kesehatan
dirinya.penyakit yang diderita termasuk data-data medisnya
k) Klien berhak mendapat informasi yang meliputi :
- Data kesehatan dirinya
- Tindakan kebidanan yang akan dilakukan
- Alternatif asuhan terapi lainnya
- Prognosanya
- Perkiraan biaya
l) Klien berhak menyetujui /memberikan izin atas tindakan yang akan
dilakukan oleh bidan sehubungan dengan asuhan yang akan
diterimanya
m) Klien berhak menolak tindakan yang hendak dilakukan terhadap
dirinya dan mengahiri asuhan atas tanggung jawab sendiri sesudah
memperoleh informasi yang jelas
n) Klien berhak didampingi keluarganya dalam keadaan kritis
o) Klien berhak menjalankan ibadah sesuai agama/kepercayaan yang
dianutnya selama hal itu tidak mengganggu klien lainnya
p) Klien berhak atas keamanan dan keselamatan dirinya selama dalam
perawatan
q) Klien berhak menerima atau menolak bimbingan moril maupun
spiritual

b. Kewajiban Klien
a) Klien dan keluarganya berkewajiban untuk mentaati segala peraturan
dan tata tertib yang ada dipelayanan kesehatan
b) Klien berkewajiban untuk mematuhi segala instruksi bidan, yang
merawatnya
c) Klien dan atau penanggung jawabnya berkewajiban untuk melunasi
semua imbalan atas jasa pelayanan yang telah diterimanya
d) Klien dan atau penanggung jawabnya berkewajiban memenuhi hal-hal
yang telah disepakati/perjanjian

23
Standar Etika dan Kode Etik Bidan – November 2018
2. Hak Dan Kewajiban Bidan
a. Hak Bidan
a) Memperoleh perlindungan hukum sepanjang melaksanakan
pelayanannya sesuai dengan standar profesi, standar pelayanan, dan
standar prosedur operasional
b) Memperoleh informasi yang lengkap dan benar dari klien dan/atau
keluarganya
c) Melaksanakan tugas sesuai dengan kompetensi dan kewenangan
d) Menerima imbalan jasa profesi

b. Kewajiban Bidan
a) menghormati hak klien
b) Memberikan informasi tentang masalah kesehatan klien dan
pelayanan yang dibutuhkan
c) Merujuk kasus yang bukan kewenangannya atau tidak dapat ditangani
dengan tepat waktu
d) Meminta persetujuan tindakan yang akan dilakukan.
e) Menyimpan rahasia klien sesuai dengan ketentuan peraturan
perundangan-undangan
f) Melakukan pencatatan asuhan kebidanan dan pelayanan lainnya yang
diberikan secara sistematis
g) Mematuhi standar profesi, standar pelayanan, dan standar prosedur
operasional
h) Melakukan pencatatan dan pelaporan penyelenggaraan Praktik
Kebidanan termasuk pelaporan kelahiran dan kematian
i) Pemberian surat rujukan dan surat keterangan kelahiran
j) meningkatkan mutu pelayanan profesinya, dengan mengikuti
perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi melalui pendidikan dan
pelatihan sesuai dengan bidang tugasnya.

24
Standar Etika dan Kode Etik Bidan – November 2018
E. ALUR PENANGANAN DUGAAN PELANGGARAN ETIK/
DISIPLIN BIDAN

Setiap orang Pengaduan Penetapan Pemeriksaan


atau tertulis  Pemeriksaan awal investigasi
kepentingan verifikasi Pengaduan oleh  Keputusan
yang dirugikan MPEB MPEB

Ditolak Pelanggaran Etik

PELAKSANAAN KEPUTUSAN MPEB

Kepada Pengadu Organisasi Profesi

Pembahasan
lanjutan tim
MPEB bersama
Pengarus Harian
IBI

1. Teguran Lisan
2. Teguran Tertulis
3. Pembinaan
4. Rekomendasi:
a. Pelatihan
b. Pencabutan
Izin Praktek
ke Dinkes
Kab/kota

25
Standar Etika dan Kode Etik Bidan – November 2018
LAMPIRAN

Formulir 1

..............,................20...
Hal : Pelaporan Hasil Pembahasan Dugaan Pelanggaran Etik/Disiplin *) Bidan

Yang terhormat,
Majelis Pertimbangan Etik Bidan (MPEB) Pusat
d/a Kantor PP IBI, Jl. Johar Baru V/13 D. Jakarta Pusat
di Jakarta

Bersama ini kami sampaikan dengan hormat Laporan Hasil Pembahasan Dugaan
Pelanggaran Etik/Disiplin *) Bidan untuk mendapatkan perhatian.
Nama Lengkap Terlapor :
Tempat, tanggal lahir :
Alamat rumah :
Alamat Fasilitas Pelayanan :
Nomor Telp/Hp :
E-mail :
Bentuk pelanggaran etik/disiplin*) adalah sebagai berikut :

Hasil Pembahasan sebagai berikut:

Demikian,atas perhatiannya kami ucapkan terima kasih

MPEB Daerah
Stempel/Cap Tanda Tangan
Nama Terang
Tembusan :
1. Pengurus Pusat Ikatan Bidan Indonesia
2. Pengurus Daerah IBI.....

*) Coret yang tidak perlu

26
Standar Etika dan Kode Etik Bidan – November 2018
RUJUKAN

1. J.Guwandi,SH. Informed Consent. 2004

2. Heni Puji Wahyuningsih. Etika Profesi Kebidanan. 2009

3. Husein Kerbala,SH. Segi-segi Etis dan Yuridis Informed Consent. 1993

4. PMK no. 28 Tahun 2017 tentang Izin dan Penyelenggaraan Praktek Bidan.

5. Guwandi, Etika dan Hukum Kedokteran Fakultas Kedokteran Universitas

Indonesia, Balai Penerbit FK-UI. 1991

6. Brownlee,M (1996) Pengambilan Keputusan Etis dan Faktor-fakto di dalamnya.

PT BPK Gunung, Mulia, Jakarta

7. Suyono Trimo. 1987

8. International Confederation of Midwives (ICM). 1998

27
Standar Etika dan Kode Etik Bidan – November 2018

Anda mungkin juga menyukai