Anda di halaman 1dari 40

Dilema ETIK

DOA BELAJAR
CAPAIAN PEMBELAJARAN
Mahasiswa
mampu
menganalisis
Dilema Etik dalam
menjalankan Tugas
profesinya
ETIKA
DILEMA ETIK
HAK AHLI GIZI
KEWAJIBAN
AHLI GIZI
DILEMA ETIK

KASUS DELIMA
ETIK
Apa itu
etika?
Etika
Etika mengatur sesuatu • Etika kesehatan hanya berlaku dilingkungan
yang sebaiknya masing-masing profesi kesehatan,
dilakukan oleh • Etika kesehatan disusun berdasarkan
manusia. Terhadap
kesepakatan anggota masing-masing profesi,
perilaku yang tidak etis
selayaknya diberikan • Etika kesehatan tidak semuanya tertulis
sanksi yang sudah • Sanksi terhadap penyelenggaraan etika
ditentukan sebelumnya kesehatan berupa tuntunan, biasanya dari
oleh dirinya sendiri dan organisasi profesi,
teman sejawatnya. • Pelanggaran etika kesehatan diselesaikan oleh
Majelis Kehormatan Etik Profesi dari masing-
masing organisasi profesi
• Penyelesaian pelanggaran etik tidak selalu
disertai bukti fisik,
Hak dan kewajiban
ahli gizi
Hak Tenaga Gizi
• Memperoleh perlindungan hukumselama menjalankan pekerjaannya sesuai
standar profesi tenaga gizi
• Memperoleh informasi yang lengkap dan jujur dari pasien/klien atau
keluarganya
• Melaksanakan pekerjaan sesuai kompetensi
• Menerima imbalan jasa profesi

• Memperoleh jaminan perlindungan terhadap risiko kerja yang berkaitan


dengan tugasnya sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan.
Kewajiban Tenaga Gizi
• Menghormati hak pasien/klien;
• Memberikan informasi tentang masalah gizi pasien/klien dan
pelayanan yang dibutuhkan dalam lingkup tindakan Pelayanan Gizi;
• Merujuk kasus yang bukan kewenangannya atau tidak dapat ditangani;
• Menyimpan rahasia pasien/klien sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan ; dna
• Mematuhi standar profesi, standar pelayanan, dan standar operasional
prosedur.
Dilema etik
suatu masalah yang sulit dan tidak
ada altenatif yang memuaskan atau
tidak sebanding
Metode
Pengambila
n Keputusan
etik :
 Apakah yang menjadi masalah medis pasien ?
 Bagaimana riwayatnya?
 Apa diagnosisnya dan bagaimana
prognosisnya ?
 Apakah masalah tersebut akut, kronik, kritis,
gawat darurat, dan masih dapatkah
disembuhkan?
 Apakah tujuan akhir pengobatannya ?
 Berapa besar kemungkinan keberhasilannya ?
 Adakah rencana lain bila terapi gagal?
 Sebagai tambahan, bagaimana pasien ini
diuntungkan dengan perawatan medis, dan
bagaimana kerugian dari pengobatan dapat
Medical Indications dihindari ?
didasarkan pada penetapan pe
rmasalahan medis & diagnosis
Client Preferences, 
didasarkan pada pilihan pasien
Apakah pasien secara mental mampu dan kompeten secara legal?

Apakah ada keadaan yang menimbulkan ketidakmampuan?

Apakah pasien telah diinformasikan mengenai keuntungan dan risikonya, mengerti


atau tidak terhadap informasi yang diberikan dan memberikan persetujuan?

apakah orang yang berkompoten tersebut menggunakan standar yang sesuai dalam
pengambilan keputusan?

Apakah pasien tersebut telah menunjukkan sesuatu yang lebih disukainya?


Client Preferences, 
didasarkan pada pilihan pasien
Bila berkompeten, apa yang pasien katakan mengenai pilihan
pengobatannya?

Bila tidak berkompeten, siapa yang pantas menggantikannya?

Apakah pasien tidak berkeinginan/tidak mampu untuk bekerja sama


dengan pengobatan yang diberikan? kalau iya, kenapa?
Sebagai tambahan, apakah hak pasien untuk memilih untuk dihormati tanpa
memandang etnis dan agama?
Quality of Life, 
mendiskripsikan kualitas hidup pasien setelah mengalami pengobat an

Bagaimana prospek, dengan atau tanpa pengobatan untuk kembali ke kehidupan


normal ?
Apakah gangguan fisik, mental, dan sosial yang pasien alami bila pengobatannya
berhasil?
Apakah ada prasangka yang mungkin menimbulkan kecurigaan terhadap
evaluasi pemberipelayanan terhadap kualitas hidup pasien ?
Bagaimana kondisi pasien sekarang atau masa depan, apakah kehidupan
pasien selanjutnyadapat dinilai seperti yang diharapkan?
Apakah ada rencana alasan rasional untuk pengobatan selanjutnya ?

Apakah ada rencana untuk kenyamanan dan perawatan paliatif ?


Contextual Features, 
menggambarkan pengaruh keadaan sosial, hukum, ekonomi serta institusi dalam
pengambilan keputusan pada hubungan terapeutik antara dokter dengan pasien

Apakah ada masalah keluarga yang mungkin mempengaruhi pengambilan


keputusan pengobatan ?
Apakah ada masalah sumber data (klinisi dan perawat) yang mungkin
mempengaruhi pengambilan keputusan pengobatan ?
Apakah ada masalah faktor keuangan dan ekonomi ?

Apakah ada faktor relegius dan budaya ?

Apakah ada batasan kepercayaan ?


Contextual Features, 
menggambarkan pengaruh keadaan sosial, hukum, ekonomi serta institusi dalam
pengambilan keputusan pada hubungan terapeutik antara dokter dengan pasien

Apakah ada masalah alokasi sumber daya ?


Bagaimana hukum mempengaruhi pengambilan
keputusan pengobatan ?
Apakah penelitian klinik atau pembelajaran terlibat ?
Apakah ada konflik kepentingan didalam bagian
pengambilan keputusan didalam suatu institusi ?
Hubungan
ETIK TENAGA
KESEHATAN
Prinsip
etika
Autonomy
• Pasien berhak menentukan apa yang dilakukan terhadap
tubuhnya, artinya pasien berhak untuk mendapat informasi
dan pelayanan yang terbaik, ikut serta pada penentuan
tindakan klinik dalam kedudukan yang setara.
• Orang dewasa yang kompeten dapat menolak atau menerima
perawatan dan obat-obatan atau tindakan operasi karena
mereka bebas dan rasional.
• Keputusan itu harus dihormati, bahkan jika keputusan
tersebut tidak dalam kepentingan yang terbaik untuk pasien.
Beneficence
• Semua penyedia layanan kesehatan harus berusaha untuk
meningkatkan kesehatan pasien, dengan melakukan yang
paling baik untuk pasien dalam setiap situasi.
• Walaupun apa yang baik untuk satu pasien mungkin tidak
baik bagi pasien yang lain, sehingga setiap situasi harus
dipertimbangkan secara individual.
• Artinya apapun yang dilakukan oleh seorang dokter kepada
pasiennya, hanya demi kebaikan pasien tersebut
Non malficence
• ” Pertama tidak membahayakan” adalah landasan etika
kedokteran. Dalam setiap situasi, penyedia layanan
kesehatan harus menghindari tindakan yang menyebabkan
kerugian kepada pasien.
• Dokter dan nakes juga harus menyadari doktrin efek ganda,
di mana pengobatan yang ditujukan untuk kebaikan, dapat
saja secara tidak sengaja menyebabkan kerugian.
• Artinya walaupun tindakan yang dilakukan adalah dengan
niat baik, tapi tetap harus dijaga agar tidak merugikan pasien
Justice
prinsip moral yang mementingkan fairnessdan keadilan dalam bersikap
maupun dalam mendistribusikan sumber daya

• veracity (berbicara jujur, benar dan terbuka),


• privacy (menghormat hak pribadi pasien), 
• confidentiality (menjaga kerahasian pasien) dan
• fidelity (loyalitas dan tepat pada janji)
• Beneficence dan non malficence, bila dilaksanakan dengan benar
sudah menggambarkan kompetensi klinik. 
• autonomy dan justicia adalah gambaran niat, sikap dan perilaku
nakes dalam menyampaikan kompetensi klinis tersebut secara
manusiawi, yang merupakan ciri Kompetensi etik.
• Autonomy atau hak penentuan nasib sendiri diaplikasikan dalam
praktik kedokteran sebagai persetujuan atas dasar informasi
atau dikenal dengan istilah Informed Consent untuk setiap
tindakan, baik yang bersifat diagnostik maupun terapeutik
Ada empat pendekatan yang dapat digunakan untuk
dapat memecahkan dilema
Single-Principle Theories,

memilih satu prinsip dengan mengalahkan prinsip-prinsip yang lain setelah melalui pertimbangan yang
matang.
Ranking (Lexically Ordering) Principles

membuat ranking (leksikal) dari prinsip-prinsip yang ada dan keputusan diambil pada prinsip yang urutannya
terletak paling atas.

Balancing

keputusan diambil dengan menyeimbangkan prinsip-prinsip yang ada.

Combining ranking and

berusaha me-ranking dan sedapat mungkin membuatnya prinsip- prinsip tersebut dalam satu kelompokan.
Akan tetapi pada praktiknya sangat sulit, karena banyaknya nilai yang satu sama lain saling mengalahkan
dan tidak dapat diseimbangkan.
Pembuktian suatu tindakan tenaga medis dianggap
lalai apabila telah memenuhi tolak ukur :

• Duty of Care (kewajiban)


• Dereliction of Duty (penyimpangan dari kewajiban)
• Damage (kerugian)
• Direct Causation (penyebab langsung)
Duty of Care (kewajiban)
kewajiban profesi, dan kewajiban akibat kontrak dengan pasien. Dalam
hubungan perjanjian tenaga kesehatan dengan pasien, tenaga
kesehatan haruslah bertindak berdasarkan :

• Adanya indikasi medis


• Bertindak secara hati-hati dan teliti
• Bekerja sesuai standar profesi
• Sudah ada informed concent
Dereliction of Duty (penyimpangan
dari kewajiban)
• Berarti pelanggaran kewajiban tersebut, sehinga
mengakibatkan timbulnya kerugian kepada pasien
artinya tidak memenuhinya standard profesi medik.
• Penentuan bahwa adanya penyimpangan dari
standard profesi medik adalah sesuatu yang harus
didasarkan atas fakta-fakta secara kasuistis yang harus
dipertimbangkan oleh para ahli dan saksi ahli
Damage (kerugian)
• Berarti kerugian yang diderita pasien itu harus berwujud
dalam bentuk fisik, financial, emosional atau berbagai
kategori kerugian lainnya.
• Di dalam kepustakaan dibedakan antara :
• Kerugian umum (general damages), termasuk kehilangan
pendapatan yang akan diterima, kesakitan dan penderitaan (loss
of future earnings and pain and suffering)
• Kerugian khusus (special damages), kerugian financial nyata
yang harus dikeluarkan seperti biaya pengobatan.
Direct Causation (penyebab langsung)
• Berarti bahwa harus ada kaitan kausal antara tindakan yang
dilakukan dan kerugian yang diderita.
• Penggugat harus membuktikan bahwa terdapat suatu “breach
of duty” dan bahwa penyimpangan itu merupakan sebab
(proximite cause) dari kerugian/ luka yang diderita pasien
• Gugatan ganti rugi akibat suatu kelalaian medik harus
membuktikan adanya ke-empat unsur diatas, dan apabila
salah satu unsur saja diantaranya tidak dapat dibuktikan maka
gugatan tersebut dinilai tidak cukup bukti.
MARI KITA DISKUSI KASUS

Bagaimana sikap dan tindakan saudara terhadap kasus?

Sebutkan kompetensi-kompetensi ahli gizi yang sesuai


untuk kasus tersebut
KASUS 1
Pasien datang berkonsultasi kepada dokter di RS. Setelah
dilakukan pemeriksaan fisik dan laboratorium ternyata Pasien
menderita penyakit DM karena faktor risiko obesitas. Pasien
mempunyai BB 69 kg, TB 155 cm.
Dokter kemudian merujuk Pasien kepada ahli gizi untuk
berkonsultasi tentang dietnya dan dokter memberikan diet A. Ahli
gizi kemudian melakukan anamnesa da pengkajian, kasus ternyata
dapat di simpulkan bahwa Pasien lebih tepat diberikan B.
SIKAP
• Berdasarkan hasil anamnesa dan pengkajian diet yang saya
lakukan terhadap pasien, pasien ini lebih tepat diberikan B;
• Memberikan masukan kepada dokter tentang preskripsi diet
yang terbaik untuk pasien yang disertai alasan logis dan
tepat sesuai kondisi pasien, kemudian dihitung kebutuhan
energinya dan menyusun menu yang tepa buat pasien
Kompetensi ahli gizi
• Berpenampilan sesuai dengan kode etik profesi gizi
• Turun aktif dalam kegiatan profesi gizi
• Menggunakan teknologi terbaru dalam kegiatan informasi
dan komunikasi
• Mendokumentasikan kegiatan pelayanan gizi
• Mendidik klien dalam rangja promosi kesehatan,
pencegahan penyakit, dan terapi gizi untuk kondisi tanpa
komplikasi
Kasus 2
Di rumah sakit A system pembelian bahan makanannya adalah system
lelang dan menggunakan spesifikasi bahan makanan yang telah disepakati
antara pihak rumah sakit dan rekanan bahan makanan.
Pada hari senin kemarin saudara sebagai ahli gizi yang bekerja di bagian
penerimaan bahan makanan menemukan tomat dan ayam yang tidak sesuai
dengan spesifikasinya .Tomat ada yang berwarna hijau dan kecil-kecil
yang seharusnya berwarna merah dan isinya 12-13 buah/kg sedangkan
berat ayam satu ekornya kurang dari 1(satu) kg,
yang seharusnya berat ayam tersebut 1 (satu) kg/ekor
SIKAP
• Sebagai ahli gizi yang bertugas di bagian penerimaan,
tindakan yang harus dilakukan adalah tidak menerima
tomat dan ayam yang diberikan dan meminta ganti
bahan tersebut sesuai dengan spesifikasi bahan makanan
yang telah disepakati dengan rekanan
Kompetensi ahli gizi
• Berpartisipasi dalam proses kebijakan legislatif dan publik-publik yang berdampak pada
pangan,gizi dan pelayanan kesehatan.
• Berpartisipasi dalam proses penataan dan pengembangan organisasi
• Ikut serta dalam penyusunan dan rencana operasional dan anggaran institusi
• Berpartisipasi dalam penetapan biaya pelayanan gizi
• Ikut serta dalam pemberdayaagunaan dan pembinaan SDM dalam pelayanan gizi
• Ikut serta dalam manajemen sarana dan prasarana pelayanan gizi
• Menyelia sumber daya dalam unit pelayanan gizi meliputi: keuangan,sumber daya
manusia,sarana dan prasarana dan pelayanan gizi.
• Mengawasi atau menyelia masalah keamanan dan sanitasi dalam penyelenggaraan makanan atau
industry pangan
• Mengawasi produksi makanan yang memenuhi kecukupan gizi, biaya dan daya terima
• Mengawasi pengadaan dan distribusi bahan makanan serta transportasi makanan.
Kasus 3
An X usia 3 tahun 4 bulan selalu dibawa setiap bulan oleh ibunya
ke Posyandu SAYANG ANAK untuk ditimbang berat badannya.
Pada bulan September 2012 berat badan An X berada di pita warna
hijau , sedangkan pada penimbangan bulan oktober  2012 berat
badan An X tiba-tiba turun dan berada dipita warna merah.
Penimbangan berat badan balita dilakukan oleh kader Posyandu
saudara adalah ahli gizi yang bertugas dipuskesmas Y,sedangkan
posyandu SAYANG ANAK berada di wilayah kerja puskesmas Y
SIKAP
1. Langkah pertama yang harus dilakukan adalah menemui kader posyandu dan menanyakan
apakah An X mengalami gangguan kesehatan, apabila terjadi gangguan kesehatan pada
An X disarankan kepada keluarga An X untuk membawa An X berobat dan memberikan
konsultasi gizi kepada orang tua An X untuk memberikan makanan bergizi, sehingga bisa
menaikkan BB An X mencapai BB normal.
2. Jika tidak ada gangguan kesehatan pada An X, mungkin terjadi kesalahan pengukuran BB
dan TB, dan pencatatan oleh kader Posyandu, sehingga Kader Posyandu perlu diberikan
pelatihan
Kompetensi ahli gizi
• Turut aktif dalam kegiatan profesi gizi
• Melakukan pendidikan gizi dalam kegiatan praktik tersupervisi
• Melaksanakan pendidikan dan pelatihan gizi untuk kelompok
sasaran.
• Berpatisipasi dalam pengembangan dan pengukuran kinerja bagi
pelayanan gizi.
• Ikut serta dalam pendayagunaan dan pembinaan SDM dalam
pelayanan gizi
• Ikut serta dalam manajemen sarana dan prasarana pelayanan gizi

Anda mungkin juga menyukai