Anda di halaman 1dari 15

ETIK DALAM

PERAWATAN PALIATIF
Prinsip-Prinsip Etik
1. Autonomy (otonomi/kemandirian)
2. Non maleficence (tidak merugikan)
3. Beneficence (berbuat baik)
4. Veracity (kejujuran)
5. Fidelity (Menepati Janji)
6. Justice (keadilan)
7. Confidentiality (kerahasiaan)
8. Accountability (akuntabilitas)
Autonomy (otonomi/kemandirian)
• Prinsip otonomi didasarkan pada keyakinan bahwa kita
mampu berpikir logis dan mampu membuat keputusan
sendiri.
• Orang dewasa dianggap kompeten dan memiliki kekuatan
membuat dan memiliki berbagai keputusan atau pilihan
yang harus dihargai oleh orang lain.
• Prinsip otonomi merupakan bentuk respek terhadap
seseorang, atau dipandang sebagai persetujuan tidak
memaksa dan bertindak secara rasional.
Autonomy (otonomi)
• Otonomi merupakan hak kemandirian dan kebebasan
pasien yang menuntut haknya diri sendiri.
• Oleh karena itu dalam otonomi ini, kita dalam tim
pelayanan paliatif harus menghargai hak-hak pasien
dalam membuat keputusan tentang perawatan dirinya
sendiri.
Non maleficence (tidak merugikan)
• Pelayanan paliatif tidak menimbulkan bahaya/cedera fisik
dan psikologis pasien.
• Prinsip tidak merugikan (Non-maleficience, do no harm)
dalam arti bahwa kita berkewajiban bila melakukan suatu
tindakan agar jangan sampai merugikan orang lain.
• Prinsip ini nampaknya sama dengan salah satu prinsip
dari Hippocrates, yaitu Premium non nocere yang berarti
bahwa yang terpenting adalah jangan sampai merugikan.
Beneficence (berbuat baik)
• Beneficience berarti, mengerjakan segala sesuatu dengan
baik atas dasar kepentingan pasien dan memberikan
keuntungan bagi pasien.
• Terkadang, dalam situasi pelayanan kesehatan, terjadi
konflik antara prinsip ini dengan otonomi.
Veracity (kejujuran)
• Prinsip ini berarti penyampaian dengan kejujuran dan
kebenaran dengan bahasa dan tutur kata yang baik dan
sopan, tidak berkesan menggurui.
• Nilai ini diperlukan oleh pemberi layanan kesehatan untuk
menyampaikan kebenaran pada setiap pasien dan untuk
meyakinkan bahwa pasien sangat mengerti.
• Veracity berhubungan dengan kemampuan seseorang
untuk mengatakan kebenaran.
• Informasi harus menjadi akurat, komprehensif dan objektif
untuk memberikan pemahaman dan penerimaan
informasi, dan mengatakan yang sebenarnya kepada
pasien tentang segala sesuatu yang berhubungan dengan
keadaan dirinya salama menjalani perawatan.
Veracity (kejujuran)
• Tetapi sebagai relawan tetap ada keterbatasan dan tidak
dianjurkan untuk mengatakan secara jujur dalam hal yang
terkait dengan ranah dokter seperti penyampaian
diagnosa dan perjalanan penyakit, tindak lanjut
pengobatan dan tindakan.
• Jadi jika tidak berkompeten untuk menjawab pertanyaan
pasien dan keluarga, sebaiknya disampaikan dengan jujur
bahwa harus dikonsultasikan lebih dulu dengan tim medis
( dokter dan perawat).
• Kebenaran adalah dasar dalam membangun hubungan
saling percaya.
Fidelity (Menepati Janji)
• Tanggung jawab besar seorang perawat adalah
meningkatkan kesehatan, mencegah penyakit,
memulihkan kesehatan, dan meminimalkan penderitaan.
• Untuk mencapai itu perawat harus memiliki komitmen
menepati janji dan menghargai komitmennya kepada
orang lain, termasuk kepada pasien dalam perawatan
paliatif.
Justice (keadilan)
• Prinsip keadilan dibutuhkan untuk tercapai yang sama
dan adil terhadap orang lain yang menjunjung prinsip-
prinsip moral, legal dan kemanusiaan.
• Nilai ini direfleksikan dalam praktek profesional ketika tim
perawatan paliatif bekerja untuk terapi yang benar sesuai
hukum, standar praktek dan keyakinan yang benar untuk
memperoleh kualitas pelayanan kesehatan.
Confidentiality (kerahasiaan)
• Aturan dalam prinsip kerahasiaan ini adalah bahwa
informasi tentang pasien harus dijaga privasi-nya.
• Apa yang terdapat dalam dokumen catatan kesehatan
pasien hanya boleh dibaca dalam rangka pengobatan
pasien.
• Tak ada satu orangpun dapat memperoleh informasi
tersebut kecuali jika diijin kan oleh pasien dengan bukti
persetujuannya.
Confidentiality (kerahasiaan)
• Diskusi tentang pasien diluar area pelayanan,
menyampaikannya pada teman atau keluarga tentang
pasien dengan tenaga kesehatan lain harus dicegah.
• Komunikasi yang terjaga adalah informasi yang diberikan
oleh tim perawatan kepada pasien dengan
kepercayaan dan keyakinan informasi tersebut tidak
akan bocor.
Accountability (akuntabilitas)
• Prinsip ini berhubungan erat dengan fidelity yang berarti
bahwa tanggung jawab pasti pada setiap tindakan dan
dapat digunakan untuk menilai orang lain.
• Akuntabilitas merupakan standar yang pasti yang mana
tindakan seorang relawan dapat dinilai dalam situasi yang
tidak jelas atau tanpa terkecuali.
• Secara moral kita memulai sesuatu yang baik dengan
melihat pada situasi untuk menentukan apa yang harus
dilakukan, berdasaran konsekwensi apa yang akan
dialami orang yang terlibat jika tindakan tersebut
dilakukan.
Accountability (akuntabilitas)
• Kesadaran etis itu perlu dimiliki oleh tim perawatan
paliatif agar dapat selalu mempertimbangkan setiap
tindakan yang akan dilakukan dengan mengingat dan
mengutamakan kepentingan pasien.
• Demikian juga kesadaran etis dari pasien juga diperlukan
agar menghargai setiap upaya medis yang dilakukan tim
perawatan paliatif dalam usaha meringankan/
membebaskan penderitaan penyakitnya.
• Kesadaran etis itu akan berfungsi dalam tindakan konkret
ketika mengambil keputusan terhadap tindakan tertentu
dengan mempertimbangkan baik buruknya secara
bertanggung jawab.
Daftar Pustaka
• Asshiddiqie. Jimly, 2005, Demokrasi Dan Hak Asasi Manusia, Ketua
Mahkamah Konstitusi Republik Indonesia dan Guru Besar Hukum
Tata Negara Fakultas Hukum Universitas Indonesia.
• Achadiat. Chritiono M, 2007, Dinamika Etika & Hukum Kedokteran
dalam Tantangan Zaman, ECG, JakartaGuwandi, 2000, Bioethics &
Biolaw, Faultas Kedokteran Universitas Indonesia, Jakarta.
• Komalawati. D. Veronica, 1989, Hukum dan Etika dalam Praktek
Dokter, Pustaka Harapan, Jakarta
• Tejawinata. Sunaryadi, 2008, Perawatan Paliatif adalah Hak Asasi
Setiap Manusia, disampiakan pada seminar peringatan hari paliatif
sedunia 26 Oktober 2008, Surabaya. (Kepala Pusat Pengembangan
Paliatif & Bebas Nyeri RSU Dr. Soetomo periode 1992-2006)
• Cherny, N., Fallon, M., Kaasa, S., Portenoy, R., Currow, D.C.
2015.Ethical Issues, Oxford Textbook of Palliative Medicine, pp. 273
– 279.

Anda mungkin juga menyukai