Anda di halaman 1dari 46

PROFESI PROFESIONAL

PERILAKU PROFESIONAL
TRI HAPSARI LISTYANINGRUM,SST.,MH
DOA BELAJAR

“Kami ridho Allah SWT BELAJAR


PEMBUKA sebagai Tuhanku, Islam
sebagai agamaku, dan Nabi Muhammad sebagai
Nabi dan Rasul, Ya Allah, tambahkanlah kepadaku
ilmu dan berikanlah aku kefahaman”
Kajian Al Anfal 27: tentang bersikap amanah

 Hai orang-orang yang beriman, janganlah kalian mengkhianati Allah


dan Rasul-(Nya) dan (juga) janganlah kalian mengkhianati amanat-
amanat yang dipercayakan kepada kalian, sedangkan kalian
mengetahui. Dan ketahuilah bahwa harta kalian dan anak-anak kalian
itu hanyalah sebagai cobaan, dan sesungguhnya di sisi Allahlah pahala
yang besar.
TUJUAN PEMBELAJARAN/ LO/
CAPAIAN PEMBELAJARAN

 Pengertian profesi
 • Ciri-ciri profesi
 • Syarat profesi
 • Peranan etika dalam profesi profesional
 • Ruang lingkup perilaku profesi
 • Mentalitas profesional
DASAR HUKUM TENAGA
KESEHATAN

 Undang undang ttg Kesehatan (no.36/2009)


 Undang undang Praktek Kedokteran (no. 29 thn 2004)
 Undang undang ttg Rumah Sakit (no.44/09)
 Undang-undang no 1 tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja
dan Tenaga Kesehatan
 UU No 36 tahun 2014 tentang Tenaga Kesehatan
 Peraturan Mentri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 26
Tahun 2013 Tentang Penyelengaaraan Pekerjaan dan Praktik
Tenaga Gizi
 Peraturan tentang Gizi dan Pangan
PROFESI
Apakah yang disebut dengan
profesi?
Profesi merupakan bagian
dari pekerjaan,namun
tidak setiap pekerjaan
itu profesi
Profesi
 Jenis
pekerjaan terspesialisasi
yang dilaksanakan dengan
mempergunakan –
pengetahuan terklasifikasi,
prinsip-prinsip yang diketahui
bersama,
 standar-standar kompetensi
kode etik yang ditetapkan oleh
badan / organisasi profesi.
Apa Itu Profesional?
PROFESIONAL

 Profesionaladalah sifat sesuatu


yang berkenaan dengan profesi;
penampilan dalam menjalankan
jabatan sesuai dengan tuntutan
profesi; orang yang mempunyai
kemampuan sesuai dengan
profesi
MANUSIA DAN
KEBUTUHAN POKOK
 Tingkah laku yang diulang-ulang akan
menjadi pola perilaku
 Agar tidak terjadi konflik dalam
kehidupan bersama dengan manusia
lainnya, maka manusia membutuh nilai
(value)
NILAI DAN ASAS

 Nilai terdapat di dalam asas, seperti dua sisi


dari sebuah mata uang
 Asas/prinsip/dasar adalah yang
dipergunakan sebagai dasar dari
pembentukan pedoman/pegangan/ukuran
MANUSIA DAN NILAI

 Nilai adalah sesuatu yang berharga/patut untuk


diwujudkan
 Untuk mewujudkan nilai, diperlukan pedoman/
pegangan/ukuran
KAIDAH DAN PERATURAN

 Pedoman/pegangan/ukuran itu diberi


nama kaidah/ norma
 Kumpulan kaidah diberi nama
peraturan
 Terdapat peraturan tertulis dan tidak
tertulis
KODE ETIK itu apa?
KODE ETIK

Kode etik merupakan aturan-aturan


susila, atau sikap akhlak yang
ditetapkan bersama dengan dan ditaati
bersama oleh para anggota yang
tergabung dalam suatu organisasi
(organisasi profesi).
Tujuan Kode Etik

 Untuk menjunjung tinggi martabat profesi.


 Untukmenjaga dan memelihara
kesejahteraan para anggota.
 Untukmeningkatkan pengabdian para anggota
profesi.
 Untuk meningkatkan mutu profesi.
 Untuk meningkatkan mutu organisasi profesi.
 Meningkatkan layanan di atas keuntungan
pribadi.
 Mempunyai organisasi profesional yang kuat
dan terjalin erat.
 Menentukan standar suatu profesi.
Menurut Anda apakah Etika Profesi ?
Kaiser

 Etika profesi merupakan sikap hidup


berupa keadilan untuk memberikan
pelayanan professional terhadap
masyarakat dengan penuh ketertiban
dan keahlian sebagai pelayanan dalam
rangka melaksanakan tugas berupa
kewajiban terhadap masyarakat.
Anang Usman
 Etika profesi adalah sebagai sikap hidup
untuk memenuhi kebutuhan pelayanan
profesional dari klien dengan
keterlibatan dan keahlian sebagai
pelayanan dalam rangka kewajiban
masyarakat sebagai keseluruhan
terhadap para anggota masyarakat yang
membutuhkannya dengan disertai
refleksi yang seksama,
 Etika profesi adalah sikap etis
bagian integral dari sikap hidup
dalam menjalankan kehidupan
sebagai pengemban profesi serta
mempelajari penerapan prinsip-
prinsip moral dasar atau norma-
norma etis umum pada bidang-
bidang khusus (profesi)
kehidupan manusia.
 Etika profesi Berkaitan dengan bidang
pekerjaan yang telah dilakukan
seseorang sehingga sangatlah perlu
untuk menjaga profesi dikalangan
masyarakat atau terhadap konsumen
(klien atau objek).
 Etika profesi memilikikonsep etika yang
ditetapkan atau disepakati pada tatanan
profesi atau lingkup kerja tertentu
DIMENSI UTAMA ETIKA PROFESI
TENAGA KESEHATAN

Keahlian

DIMENSI
ETIKA
PROFESI

Profesionalisme Keterampilan
Komunikasi
Kode Etik Ahli Gizi Indonesia
 Ahli Gizi yang melaksanakan profesi gizi mengabdikan
diri dalam upaya memelihara dan memperbaiki keadaan
gizi, kesehatan, kecerdasan dan kesejahteraan rakyat
melalui upaya perbaikan gizi, pendidikan gizi,
pengembangan ilmu dan teknologi gizi, serta ilmu-ilmu
terkait.
 Ahli Gizi dalam menjalankan profesinya harus
senantiasa bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa,
menunjukkan sikap dan perbuatan terpuji yang
dilandasi oleh falsafah dan nilainilai Pancasila, Undang-
Undang Dasar 1945 serta Anggaran Dasar dan Anggaran
Rumah Tangga Persatuan Ahli Gizi Indonesia serta etik
profesinya Persagi, 2010.
Kewajiban Umum
 Meningkatkan keadaan gizi dan kesehatan
serta berperan dalam meningkatkan
kecerdasan dan kesejahteraan rakyat
 Menjunjung tinggi nama baik profesi gizi
dengan menunjukkan sikap, perilaku, dan
budi luhur serta tidak mementingkan diri
sendiri
 Menjalankan profesinya menurut standar
profesi yang telah ditetapkan.
 Menjalankan profesinya bersikap jujur, tulus
dan adil.
 Menjalankan profesinya berdasarkan prinsip
keilmuan, informasi terkini, dan dalam
menginterpretasikan informasi hendaknya objektif
tanpa membedakan individu dan dapat
menunjukkan sumber rujukan yang benar.
 Mengenal dan memahami keterbatasannya
sehingga dapat bekerjasama dengan pihak lain
atau membuat rujukan bila diperlukan.
 Melakukan profesinya mengutamakan
kepentingan masyarakat dan berkewajiban
senantiasa berusaha menjadi pendidik dan
pengabdi masyarakat yang sebenarnya.
 Berkerjasama dengan para profesional lain di
bidang kesehatan maupun lainnya berkewajiban
senantiasa memelihara pengertian yang sebaik-
baiknya
Kewajiban terhadap Klien
 Memelihara dan meningkatkan status gizi klien baik
dalam lingkup institusi pelayanan gizi atau di
masyarakat umum.
 Menjaga kerahasiaan klien atau masyarakat yang
dilayaninya baik pada saat klien masih atau sudah tidak
dalam pelayanannya, bahkan juga setelah klien
meninggal dunia kecuali bila diperlukan untuk
keperluan kesaksian hukum.
 Menjalankan profesinya senantiasa menghormati dan
menghargai kebutuhan unik setiap klien yang dilayani
dan peka terhadap perbedaan budaya, dan tidak
melakukan diskriminasi dalam hal suku, agama, ras,
status sosial, jenis kelamin, usia dan tidak menunjukkan
pelecehan seksual.
 Memberikan pelayanan gizi prima, cepat, dan akurat.
 Memberikan informasi kepada klien dengan tepat dan
jelas, sehingga memungkinkan klien mengerti dan mau
memutuskan sendiri berdasarkan informasi tersebut.
 Apabila mengalami keraguan dalam memberikan
pelayanan berkewajiban senantiasa berkonsultasi dan
merujuk kepada ahli gizi lain yang mempunyai
keahlian. 
Kewajiban terhadap Masyarakat
 Melindungi masyarakat umum khususnya tentang
penyalahgunaan pelayanan, informasi yang salah dan
praktek yang tidak etis berkaitan dengan gizi, pangan
termasuk makanan dan terapi gizidiet.
 Memberikan pelayanannya sesuai dengan informasi
faktual, akurat dan dapat dipertanggungjawabkan
kebenarannya.
 Melakukan kegiatan pengawasan pangan dan gizi
sehingga dapat mencegah masalah gizi di
masyarakat.
 Peka terhadap status gizi masyarakat untuk
mencegah terjadinya masalah gizi dan meningkatkan
status gizi masyarakat.
 Memberi contoh hidup sehat dengan pola makan dan
aktifitas fisik yang seimbang sesuai dengan nilai paktek
gizi individu yang baik.
 Dalam bekerja sama dengan profesional lain di
masyarakat, Ahli Gizi berkewajiban hendaknya
senantiasa berusaha memberikan dorongan, dukungan,
inisiatif, dan bantuan lain dengan sungguh-sungguh demi
tercapainya status gizi dan kesehatan optimal di
masyarakat.
 Mempromosikan atau mengesahkan produk makanan
tertentu berkewajiban senantiasa tidak dengan cara
yang salah atau, menyebabkan salah interpretasi atau
menyesatkan masyarakat.
 Kewajiban terhadap Teman Seprofesi dan Mitra Kerja
 Melakukan promosi gizi, memelihara dan meningkatkan
status gizi masyarakat secara optimal, berkewajiban
senantiasa bekerjasama dan menghargai berbagai
disiplin ilmu sebagai mitra kerja di masyarakat.
 Memelihara hubungan persahabatan yang harmonis
dengan semua organisasi atau disiplin ilmuprofesional
yang terkait dalam upaya meningkatkan status gizi,
kesehatan, kecerdasan dan kesejahteraan rakyat
 Menyebarluaskan ilmu pengetahuan dan keterampilan
terbaru kepada sesama profesi dan mitra kerja.
Kewajiban terhadap Profesi
dan Diri Sendiri
 Mentaati, melindungi dan menjunjung tinggi ketentuan yang
dicanangkan oleh profesi.
 Memajukan dan memperkaya pengetahuan dan keahlian yang
diperlukan dalam menjalankan profesinya sesuai perkembangan
ilmu dan teknologi terkini serta peka terhadap perubahan
lingkungan.
 Menunjukan sikap percaya diri, berpengetahuan luas, dan berani
mengemukakan pendapat serta senantiasa menunjukan kerendahan
hati dan mau menerima pendapat orang lain yang benar.
 Menjalankan profesinya berkewajiban untuk tidak boleh
dipengaruhi oleh kepentingan pribadi termasuk menerima uang
selain imbalan yang layak sesuai dengan jasanya, meskipun dengan
pengetahuan klienmasyarakat tempat dimana ahli gizi
diperkerjakan.
 Tidak melakukan perbuatan yang melawan hukum, dan
memaksa orang lain untuk melawan hukum.
 Memelihara kesehatan dan keadaan gizinya agar dapat
bekerja dengan baik.
 Melayani masyarakat umum tanpa memandang
keuntungan perseorangan atau kebesaran seseorang.
 Selalu menjaga nama baik profesi dan mengharumkan
organisasi profesi
Prinsip-prinsip kode etik Profesi Gizi mengabdikan
diri dalam upaya kesejahteraan dan kecerdasan
bangsa, upaya perbaikan gizi, memajukan dan
mengembangkan ilmu dan teknologi gizi serta
ilmu-ilmu yang berkaitan dan meningkatkan
pengetahuan gizi masyarakat.

 Sebagai tenaga gizi profesional, seorang ahli gizi dan ahli madya
gizi harus melakukan tugas-tugasnya atas dasar :
 Kesadaran dan rasa tanggung jawab penuh akan kewajiban terhadap
bangsa dan negara.
 Keyakinan penuh bahwa perbaikan gizi merupakan salah satu unsur
penting dalam upaya mencapai derajat kesehatan dan kesejahteraan
rakyat.
 Tekad bulat untuk menyumbangkan tenaga dan pikirannya demi
tercapainya masyarakat adil, makmur dan sehat sentosa
Langkah Menuju Profesional

 Self comitment (teguh pada tujuan yang


ingin dicapai dan berprinsip namun tidak
kaku)
 Self management (manajemen prioritas
dan manajemen waktu)
 Self awareness (pengelolaan kelemahan
dan kelebihan diri)
Profesionalisme

 Tangibles (bukti langsung dan nyata) meliputi


kemampuan hasil pengujian, dapat
menunjukkan konsep derajat kesehatan pada
diri sendiri
  Reliability (kehandalan), yaitu kemampuan
memberikan pelayanan yang dijanjikan dengan
segera dan memuaskan
 Responsiveness (daya tanggap), yaitu tanggap
dalam memberikan pelayanan yang baik
terhadap pemakai jasa (pasien, klinisi, dan
profesi lain)
 Assurance (jaminan), mencakup
kemampuan, kesopanan, sifat dapat
dipercaya yang dimiliki ahli gizi dan bebas
dari risiko bahaya atau keragu-raguan

  Emphaty (empati) meliputi kemudahan


dalam melakukan hubungan, komunikasi
yang baik dan memahami kebutuhan
pemakai jasa (pasien, klinisi, dan profesi
lain)
Permenkes Nomor 26 Tahun 2013 Tentang
Penyelengaaraan Pekerjaan dan Praktik
Tenaga Gizi
Hak tenaga gizi dalam
Bab III Pasal 20 yaitu:
 
  
 Memperoleh perlindungan hukum selama menjalankan
pekerjaannya sesuai standar profesi Tenaga Gizi;
 Memperoleh informasi yang lengkap dan jujur dari
pasien/klien atau keluarganya;
 Melaksanakan pekerjaan sesuai dengan kompetensi;
 Menerima imbalan jasa profesi; dan
 Memeperoleh jaminan perlindungan terhadap risiko kerja
yang berkaitan dengan tugasnya sesuai ketentuan
peraturan perundang-undangan.        
Kewajiban Ahli Gizi
Bab III Pasal 21 yaitu:

 Menghormati hak pasien/klien


 Memberikan informasi tentang masalah gizi pasien
/klien dan pelayanan yang dibutuhkan dalam lingkup
tindakan Pelayanan Gizi;
 Merujuk kasus yang bukan kewenangannya atau tidak
dapat ditangani;
 Menyimpan rahasia pasien/klien sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan; dan
 Mematuhi standar profesi, dtandar pelayanan, dan
standar operasional prosedur
APAKAH PERANAN ETIKA PROFESI ?
Dengan nilai-nilai etika tersebut, suatu
kelompok diharapkan akan mempunyai
tata nilai untuk mengatur kehidupan
bersama.
SOAL

1. Nilai etik apakah yang akan Anda tanamkan dalam


diri untuk memajukan profesi Ahli Gizi?

2. Bagaimana sikap Anda untuk dapat menjalankan


dimensi utama ETIKA Profesi?
HASIL DARI ILMU ADALAH
TINDAKAN BUKAN
PENGETAHUAN
DOA SESUDAH BELAJAR

‫يم‬
ِ ‫ح‬ِ ‫ن ال َّر‬
ِ ‫م‬
َ ‫ح‬ ِ َّ‫م الل‬
ْ ‫ه ال َّر‬ ِ ‫س‬
ْ ِ‫ب‬

ً ‫طال‬
ِ ‫ل بَا‬
َ ‫ط‬ ًّ ‫ح‬
ِ ‫قا َوا ْر ُز ْق َنا اتِ ّـبَاعَ ه ُ َوَأ ِرنَا ا ْلبَا‬ َ ‫قـ‬ َ ‫م َأ ِرنَا ا ْل‬
َّ ‫ح‬ َّ ‫اَللَّ ُه‬
‫ه‬ ْ ‫َوا ْر ُز ْق َنا‬
ُ َ‫اجتِ َناب‬

Ya Alloh Tunjukkanlah kepada kami kebenaran sehinggga


kami dapat mengikutinya Dan tunjukkanlah kepada
kami kejelekan sehingga kami dapat menjauhinya
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai