Anda di halaman 1dari 34

KODE ETIK GIZI

YATTY DESTANI SANDY, S.ST., M.Gizi


yattysandy@unimed.ac.id
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
OUTLINE
1 DEFINITION

2 KEWAJIBAN

3 PENETAPAN PELANGGARAN

4 KEKUATAN KODE ETIK

5 RESUME
KODE ETIK
TUJUAN

 Pola aturan, tata cara, • Agar profesionalisme


tanda, pedoman etis memberikan jasa
dalam melakukan suatu sebaik-baiknya kepada
kegiatan atau pekerjaan. pemakai jasa atau
nasabahnya.
 KODE ETIK PROFESI :
Suatu tatanan etika yang • Melindungi perbuatan
telah disepakati oleh yang tidak profesional.
suatu kelompok
masyarakat tertentu.
DEFINITION
 KODE ETIK GIZI  Tuntunan perilaku
profesional seorang tenaga gizi dalam
melakukan pelayanan gizi sesuai dengan
pengetahuan, sikap dan ketrampilan yang
telah diperoleh dari pendidikan formal dan
nonformal.

 Ahli gizi harus menerapkan kode etik yang


diberlakukan untuk profesional seorang ahli
gizi.
Kode Etik
 Dalam menerapkan kode etik, ahli gizi
Gizi perlu memperhatikan kewajiban yang
diembannya.

 Selain kewajiban yang harus dilakukan,


seorang ahli gizi juga dituntut untuk
memahami penerapan pelanggaran
dari kode etik tersebut serta kekuatan
kode etik.
Ahli Gizi harus senantiasa bertakwa kepada Tuhan YME,
berlandaskan pada pancasila, UUD 1945, AD-ART, dan
kode etik profesi Gizi.

Kode Etik PERSAGI terdiri dari 7 Bab, yaitu:


BAB I. Prinsip-prinsip umum
BAB II. Kewajiban Terhadap Klien
BAB III. Kewajiban Terhadap Masyarakat
BAB IV. Kewajiban Terhadap Teman Seprofesi dan Mitra Kerja
BAB V. Kewajiban Terhadap Profesi dan Diri Sendiri
BAB VI. Penetapan Pelanggaran
BAB VII. Kekuatan Kode Etik
KEWAJIBAN
Berperan aktif dalam meningkatkan
kesejahteraan, kecerdasan masya
rakat melalui peningkatan keadaan
gizi masyarakat.

Dapat menerapkan dan mengembangkan ilmu pengetahuan


dan teknologi terus menerus untuk dapat menyumbangkan
keahliannya bagi masyarakat.

Menjunjung tinggi dan mengutamakan kepentingan


masyarakat di atas kepentingan pribadinya.
Kewajiban Ahli Gizi

Kewajiban
Kewajiban kepada teman
kepada seprofesi dan
klien mitra kerja

Kewajiban Kewajiban Kewajiban


umum kepada kepada diri
masyarakat sendiri
Kewajiban Umum

1 2 3 4

Berperan meningkatkan Menjunjung tinggi nama Menjalankan profe Menjalankan pro


keadaan gizi dan kese baik profesi dengan me sinya menurut stan fesinya bersikap
hatan serta berperan da nunjukkan sikap, perila dar profesi yang jujur, tulus dan
lam meningkatkan ke ku, dan budi luhur serta telah ditetapkan. adil.
cerdasan dan kesejah tidak mementingkan diri
teraan rakyat. sendiri.
5. Menjalankan profesinya berdasarkan prinsip keilmuan,
informasi terkini, dan dalam menginterpretasikan
informasi hendaknya obyektif tanpa membedakan
individu dan dapat menunjukkan sumber rujukan yang
benar.
6. Mengenal dan memahami keterbatasannya sehingga
dapat bekerja sama dengan pihak lain atau membuat
rujukan bila diperlukan.
7. Mengutamakan kepentingan masyarakat dan
berkewajiban senantiasa berusaha menjadi pendidik
dan pengabdi masyarakat yang sebenarnya.
8. Dalam bekerja sama dengan para profesional lain di
bidang kesehatan maupun lainnya berkewajiban
senantiasa memelihara pengertian yang sebaik-
baiknya.
Kewajiban Terhadap Klien
Kualitas pelayanan
kesehatan saat ini Kepentingan dan
difokuskan kepada kepuasan klien
klien (client centre yang utama
care)

Masyarakat
Nakes :
menuntut
Termasuk
pelayanan yang
Ahli Gizi
terbaik dari nakes
1. Sepanjang waktu senantiasa berusaha memelihara
dan meningkatkan status gizi klien baik dalam
lingkup institusi pelayanan gizi atau di masyarakat
umum.

2. Menjaga kerahasiaan klien atau masyarakat yang


dilayani baik pada saat klien masih atau sudah
tidak dalam pelayanannya, bahkan juga setelah
klien meninggal dunia kecuali bila diperlukan untuk
keperluan kesaksia hokum.

3. Menghormati dan menghargai kebutuhan untuk setiap klien yang dilayani dan peka
terhadap perbedaan budaya, dan tidak melakukan diskriminalisasi dalam hal suku,
agama, ras, status social, jenis kelamin, usia dan tidak menunjukan pelecehan
social.
4. Memberikan pelayanan prima, cepat, dan akurat.

5. Memberikan informasi kepada klien dengan tepat


dan jelas, sehingga memungkinkan klien mengerti
dan mau memutuskan sendiri berdasarkan
informasi tersebut.

6. Apabila mengalami keraguan dalam memberikan


pelayanan berkewajiban senantiasa berkonsultasi
dan merujuk kepada ahli gizi lain yang
mempunyai keahlian.
 Informasi yang salah berhubungan
dengan gizi di suatu masyarakat harus
Kewajiban diluruskan.

Terhadap  Dalam melaksanakan kewajiban kepada


masyarakat tentunya ahli gizi harus
bekerja sama dengan profesi lain.
Masyarakat  Masalah gizi tidak dapat ditanggulangi
oleh ahli gizi saja tetapi multidisiplin.
Memberi contoh hidup sehat dengan
pola makan dan aktivitas yang seim
bang sesuai dengan nilai praktik gizi
Memberikan pelayanannya sesuai deng individu yang baik.
an informasi faktual, akurat dan dapat
dipertanggungjawabkan kebenarannya.
1 4
Memberikan dorongan, du
kungan, inisiatif, dan bantu
Melakukan kegiatan pengawasan pa an lain dengan sungguh-su
ngan dan gizi sehingga dapat mence 2 5 ngguh demi tercapainya
gah masalah gizi di masyarakat. status gizi dan kesehatan
optimal di masyarakat.
3 6
Peka terhadap status gizi masyarakat un Tidak menyebabkan salah in
tuk mencegah terjadinya masala gizi dan terpretasi atau menyesatkan
meningkatkan status gizi masyarakat. masyarakat terkait produk
pangan.
Kewajiban Terhadap
Teman Seprofesi dan
Mitra Kerja
 Kekuatan profesi terletak pada kesatuan anggota profesinya.
 Sesama ahli gizi harus saling bekerja sama dalam melakukan
tugas pengabdian kepada klien ataupun kepada masyarakat
agar terwujud status gizi yang baik.
1. Melakukan promosi gizi, memelihara dan
meningkatkan status gizi masyarakat secara
optimal, berkewajiban senantiasa bekerja sa
ma dan menghargai berbagai disiplin ilmu
sebagai mitra kerja di masyarakat.

2. Memelihara hubungan persahabatan yang


harmonis dengan semua organisasi atau
disiplin ilmu/profesional yang terkait dalam
upaya meningkatkan status gizi, kesehatan,
kecerdasan dan kesejahteraan rakyat.

3. Selalu menyebarluaskan ilmu pengetahuan


dan ketrampilan terbaru kepada sesama
profesi dan mitra kerja.
Kewajiban Terhadap Profesi dan Diri
Sendiri

Taat kepada kode etik,


Seorang ahli gizi
Ahli gizi hendaknya standar profesi, selalu
profesional tidak
menjaga kesehatan meningkatkan kapasitas
mengutamakan
dan status gizinya. diri melalui belajar
kepentingan pribadi.
seumur hidup.
1 2 3 3 4
Mentaati, Tidak melakukan Memelihara Melayani
melindungi dan perbuatan yang kesehatan dan masyarakat umum
menjunjung tinggi melawan hukum, keadaan gizinya tanpa memandang
ketentuan yang dan memaksa agar dapat keuntungan
dicanangkan oleh orang lain untuk bekerja dengan perorangan atau
profesi. melawan hukum. baik. kebesaran
seseorang.
5. Memajukan dan memperkaya pengetahuan dan keahlian yang diperlu
kan dalam menjalankan profesinya sesuai perkembangan ilmu dan
teknologi terkini serta peka terhadap perubahan lingkungan.
6. Menunjukkan sikap percaya diri, berpengetahuan luas, dan berani me
ngemukakan pendapat serta senantiasa menunjukkan kerendahan
hati dan mau menerima pendapat orang lain yang benar.
7. Tidak boleh dipengaruhi oleh kepentingan pribadi termasuk menerima
uang selain imbalan yang layak sesuai jasanya.
8. Selalu menjaga nama baik profesi dan mengharumkan organisasi
profesi.
PENETAPAN
PELANGGARAN
 Pelanggaran terhadap kode etik profesi berarti pelanggaran terhadap
sistem norma, nilai dan aturan profesional tertulis yang secara tegas
menyatakan apa yang benar dan baik bagi suatu profesi dalam
masyarakat.
 Pelanggaran terhadap ketentuan kode etik ini diatur tersendiri dalam
Majelis Kode Etik Persatuan Ahli Gizi Indonesia (PERSAGI).
 Bila seseorang melakukan pelanggaran etik maka dapat diberikan
sangsi pelanggaran kode etik berupa sangsi moral dan sangsi
dikeluarkan dari organisasi.
Penetapan Pelanggaran

1. Menunjukkan secara akurat kualifikasi dan kepercayaan profesionalisme


nya, dengan mengacu bahwa sertifikasi praktik pelayanan gizi tersebut
asli dan masih berlaku serta didapat melalui komisi registrasi yang
ditunjuk oleh organisasi profesi.

2. Mendukung dan menunjukkan standar kualitas yang tinggi dalam


menjalankan praktik profesinya, dan tidak diperbolehkan melecehkan
tanggung jawabnya dalam melindungi klien, masyarakat dan profesinya
dalam menerapkan kode etik, serta selalu melaporkan jika menemui
hal-hal yang bertentangan dengan kode etik melalui organisasi profesi.
3. Dalam melakukan praktik profesi gizi,
dapat dicabut sertifikasinya jika:

• Terlibat dalam semua pelanggaran yang


berdampak pada kegiatan praktiknya.
• Diputuskan oleh pengadilan terlibat dalam
tindak pidana, atau secara mental
dinyatakan sudah tidak mampu.
• Mendapat gangguan emosi dan mental
yang mempengaruhi praktik pelayanannya,
yang dapat membahayakan klien atau
orang lain.
4. Harus mengikuti dan melengkapi semua persyaratan hukum
dan peraturan yang berkaitan dengan profesionalismenya, dan
menunjukkan sikap disiplin dalam kondisi sebagai berikut:
• Tidak terlibat tindakan kriminal menurut undang-undang yang
berlaku.
• Mematuhi semua disiplin dan peraturan yang berlaku.
• Patuh pada semua aturan organisasi, hukum dan pemerintah.
KEKUATAN
KODE ETIK
Kode etik ahli gizi Berlaku setelah di
ini dibuat atas dasar sahkannya kode
Kekuatan prinsip bahwa etik ini oleh sidang
organisasi profesi tertinggi profesi se
Kode Etik bertanggung jawab
terhadap kiprah
suai dengan keten
tuan yang tetuang
anggotanya dalam dalam ADART
menjalankan praktik profesi gizi.
profesinya.
RESUME

Untuk memudakan para ahli gizi dalam memahami tentang kode etik profesi gizi,
dapat ditarik esensi yang dikandung dari masing-masing kewajiban
 Memelihara dan meningkatkan status gizi klien, baik
dalam lingkup institusi pelayanan gizi maupun dalam
masyarakat umum.
KEWAJIBAN
 Menjaga kerahasiaan klien atau masyarakat.
TERHADAP KLIEN
 Menghormati, menghargai, tidak mendiskriminasikan.
 Memberikan pelayanan gizi yang prima.
 Memberikan informasi yang tepat, jelas dan apabila
tidak mampu senantiasa berkonsultasi.
 Melindungi masyarakat dari informasi yang
KEWAJIBAN
keliru, dan mengarahkan kepada kebenaran.
TERHADAP
 Melakukan pengawasan pangan dan gizi.
MASYARAKAT
 Bekerjasama dengan berbagai disiplin ilmu
KEWAJIBAN
sebagai mitra kerja.
TERHADAP
 Memelihara hubungan persahabatan yang
TEMAN SEPROFESI
harmonis.
DAN MITRA KERJA
 Loyal dan taat asas.
 Melindungi dan menjunjung tinggi ketentuan profesi.
 Mengikuti perkembangan IPTEK terkini.
 Percaya diri, menerima pendapat orang lain yang
memang benar.
 Mengetahui keterbatasan diri sendiri.
KEWAJIBAN
 Mendahulukan kepentingan umum di atas kepentingan
TERHADAP
pribadi.
PROFESI DAN
 Tidak memuji diri sendiri.
DIRI SENDIRI
 Memelihara kesehatan dan gizinya.
 Bekerja untuk masyarakt umum.
 Benar-benar melaksanakan tugas pelayanan gizi.
THANK
YOU

Anda mungkin juga menyukai