PEMBAHASAN
A. Etika Profesi
Kata etika berasal dari bahasa Yunani yaitu ethos yang berarti kebiasaan atau adat, serta kata
ethos, yang artinya perasaan batin atau kencenderungan batin yang mendorong manusia dalam
perilakunya.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia terbitan Departemen Pendidikan dan
Kebudayaan (1998) merumuskan pengertian etika dalam tiga arti yaitu mengenai ilmu
tentang apa yang baik dan buruk, tentang hak dan kewajiban moral, kumpulan asas atau nilai
yang berkenaan dengan akhlak, serta nilai mengenai benar dan salah yang dianut di
masyarakat.
James J. Spillane SJ, menyatakan bahwa Etics atau etika memperhatikan atau
mempertimbangkan tingkah laku manusia dalam pengambilan keputusan moral. Etika mengarah
atau menghubungkan penggunaan akal budi individual dengan objektivitas untuk menentukan
kebenaran atau kesalahan dan tingkah laku seseorang terhadap orang lain.
Sementara profesi merupakan bagian dari pekerjaan, tetapi tidak semua pekerjaan adalah
profesi. Profesi adalah suatu bentuk pekerjaan yang mengharuskan pelakunya memiliki
pengetahuan tertentu yang diperoleh melalui pendidikan formal dan ketrampilan tertentu yang
didapat melalui pengalaman kerja pada orang yang sudah terlebih dahulu menguasai ketrampilan
tersebut, dan terus memperbaharui ketrampilannya sesuai dengan perkembangan teknologi.
Menurut Schein, E.H (1962), profesi adalah suatu kumpulan atau set pekerjaan yang
membangun suatu set norma yang sangat khusus yang berasal dari perannya yang khusus di
masyarakat.
Sementara Siti Nafsiah berpendapat bahwa profesi adalah suatu pekerjaan yang dikerjakan
sebagai sarana untuk mencari nafkah hidup sekaligus sebagai sarana untuk mengabdi kepada
kepentingan orang lain (orang banyak) yang harus diiringi pula dengan keahlian, ketrampilan,
profesionalisme, dan tanggung jawab.
Menurut Kaiser, etika profesi merupakan sikap hidup berupa keadilan untuk memberikan
pelayanan profesional terhadap masyarakat dengan penuh ketertiban dan keahlian sebagai
pelayanan dalam rangka melaksanakan tugas berupa kewajiban terhadap masyarakat. (Suhrawardi
Lubis, 1994:6-7)
Anang Usman menyatakan bahwa etika profesi adalah sebagai sikap hidup untuk memenuhi
kebutuhan pelayanan profesional dari klien dengan keterlibatan dan keahlian sebagai pelayanan
dalam rangka kewajiban masyarakat sebagai keseluruhan terhadap para anggota masyarakat yang
membutuhkannya dengan disertai refleksi yang seksama.
Dari beberapa pendapat diatas dapat diartikan bahwa etika profesi adalah sikap etis sebagai
bagian integral dari sikap hidup dalam menjalankan kehidupan sebagai pengemban profesi serta
mempelajari penerapan prinsip-prinsip moral dasar atau norma-norma etis umum pada bidang-
bidang khusus (profesi) kehidupan manusia. Etika profesi berkaitan dengan bidang pekerjaan yang
telah dilakukan seseorang sehingga sangatlah perlu untuk menjaga profesi dikalangan masyarakat
atau terhadap konsumen (klien atau objek). Etika profesi memiliki konsep etika yang ditetapkan
atau disepakati pada tatanan profesi atau lingkup kerja tertentu, misalkan etika profesi kebidanan,
pers dan jurnalistik, engineering (rekayasa), science, medis/dokter, dan sebagainya.
Pada dasarnya etika profesi bidan ini bertujuan untuk mengatur dalam menjalankan tugas
sesuai dengan profesinya, menjadi alat self control dari tindakan yang menyimpang, meningkatkan
pengabdian kepada masyarakat, menjaga dan memelihara kesejahteraan pelayanan kebidanan,
serta meningkatkan kualitas pelayanan.
3. Penerapan etika profesi dalam hal kolaborasi dengan tenaga profesi lainnya
Dalam melakukan praktik kebidanan, tentu seorang bidan dalam perjalanannya akan membutuhkan
bantuan dari orang lain, dalam hal ini adalah tenaga profesi selain kebidanan. Dalam melakukan
kolaborasi tersebut, bidan pun harus menerapkan etika profesi kebidanan. Etika profesi bidan ini akan
memberikan semacam batasan maupun stnadar yang akan mengatur pergaulan bidan dalam
berkolaborasi dengan tenaga profesi lainnya sehingga bidan dapat menempatkan diri dan memberikan
kesempatan kepada profesi lain sesuai dengan kode etik yang mereka anut juga. TAMBAHIN!!
D. Aplikasi Standar Praktik Kebidanan Dengan Etika Profesi Dalam Praktik Kebidanan
Pada dasarnya aplikasi dari standar praktik kebidanan tidak jauh berbeda dengan aplikasi
etika profesi dalam praktik kebidanan. Seorang bidan dalam melakukan praktik kebidanan harus
memegang teguh kedua unsur tersebut. Dalam uraian poin C sudah dijelaskan tentang aplikasi
etika profesi dalam kebidanan bahwa etika profesi harus diterapkan dalam segala lini kebidanan,
entah dalam memberikan pelayanan kebidanan, penelitian kebidanan, maupun klaborasi dengan
tenaga profesi lainnya.
Dalam memberikan asuhannya bidan juga harus menerapkan standar praktik kebidanan yang
DAFTAR PUSTAKA