Anda di halaman 1dari 18

PEDOMAN SUB KOMITE ETIK DAN DISIPLIN PROFESI KEPERAWATAN

RUMAH SAKIT UMUM DAERAH SULTAN SULAIMAN

RSUD SULTAN SULAIMAN


KABUPATEN SERDANG BEDAGAI
TAHUN 2018
BAB I
KODE ETIK

A. Pendahuluan
Peningkatan pengetahuan dan teknologi yang sedemikian cepat dalam segala g serta
meningkatnya pengetahuan masyarakat berpengaruh pula terhadap meningkatnya tuntutan
masyarakat akan mutu pelayanan kesehatan termasuk pelayanan keperawatan. Hal ini
merupakan tantangan bagi profesi keperawatan dalam mengembangkan profesionalisme selama
memberi pelayanan yang berkualitas.
Kualitas pelayanan yang tinggi memerlukan landasan komitmen yang kuat berbasis
pada etik dan moral yang tinggi. Sikap etis profesional yang kokoh dari setiap perawat akan
tercermin dalam setiap langkahnya, termasuk penampilan diri serta keputusan yang diambil
dalam merespon situasi yang muncul. Oleh karena itu pemahaman yang mendalam tentang etika
dan moral serta penerapannya menjadi bagian yang sangat penting dan mendasar dalam
memberikan asuhan keperawatan dimana nilai-nilai pasien selalu menjadi pertimbangan dan
dihormati.

B. Tujuan
Tujuan adanya kode etik adalah:
1. Untuk memberikan gambaran tentang etika dan hukum keperawatan dan cara
penanganannya menurut konsep ilmu.
2. Mempertahankan dan meningkatkan mutu pelayanan keperawatan dan kesehatan yang
diberikan oleh perawat.

C. Manfaat
1. Kode etik perawat yang berlaku saat ini berfungsi sebagai landasan atau pedoman bagi
status profesional yaitu dengan cara : menunjukkan kepada masyarakat bahwa perawat
diharuskan memahami dan menerima kepercayaaan dan tanggungjawab yang diberikan
kepada perawat oleh masyarakat.
2. Menjadi pedoman bagi perawat dalam berperilaku dan menjalin hubungan keprofesian
sebagai landasan dalam penerapan praktik etikal.
3. Menerapkan hubungan-hubungan profesional yang harus dipatuhi yaitu hubungan
perawat dengan pasien/klien sebagai advokator, perawat dengan tenaga profesional
kesehatan lain sebagai teman sejawat, dengan profesi sebagai seorang kontributor dan
dengan masyarakat sebagai perwakilan dari asuhan keperawatan.
4. Memberikan sarana pengaturan diri sebagai profesi. Perawat membutuhkan kemampuan
untuk menghubungkan dan mempertimbangkan peran prinsip moralitas, yaitu
keyakinannya terhadap tindakan yag dihubungkan dengan kaidah-kaidah yang telah
ditetapkan organisasi profesi.
BAB II
KODE ETIK KEPERAWATAN DAN

A. Kode Etik Keperawatan


1. Pengertian
Kode etik adalah pernyataan standar profesional yang digunakan sebagai pedoman
perilaku dan menjadi kerangka kerja untuk membuat keputusan. Aturan yang berlaku untuk
seorang perawat Indonesia dalam melaksanakan tugas atau fungsi perawat adalah kode etik
perawat nasional Indonesia, dimana seorang perawat selalu berpegang teguh terhadap kode etik
sehingga kejadian pelanggaran etik dapat di hindarkan .
Kode etik adalah sistem norma, nilai, dan aturan profesional tertulis yang secara tegas
menyatakan apa yang benar dan baik, serta apa yang tidak benar dan tidak baik bagi
professional. Kode etik menyatakan perbuatan apa yang benar dan salah, perbuatan apa yang
harus dilakukan dan yang harus dihindari. Tujuan kode etik adalah agar profesional memberikan
jasa sebaik-baiknya kepada pemakai atau nasabahnya. Adanya kode etik, akan melindungi
perbuatan yang tidak profesional.

2. Tujuan Kode Etik Keperawatan


1. Untuk menjunjung tinggi martabat dan citra profesi. Dalam hal ini yang di jaga
adalah image organisasi dan mencegah orang luar memandang rendah atau
remeh suatu profesi. Oleh karena itu, setiap kode etik suatu profesi akan
melarang berbagai bentuk tindak tanduk atau kelakuan anggota profesi yang
dapat mencemarkan nama baik profesi di dunia luar.
2. Untuk meningkatkan pengabdian para anggota profesi. Dalam hal ini kode etik
juga berisi tujuan pengabdian profesi tertentu sehingga para anggota profesi
mengetahui tugas dan tanggungjawab pengabdian profesinya. Kode etik
merumuskan ketentuan yang perlu dilakukan oleh para anggota profesi dalam
menjalankan tugasnya.
3. Untuk meningkatkan mutu, kode etik juga memuat tentang norma-norma serta
anjuran agar profesi selalu berusaha untuk meningkatkan mutu profesi, sesuai
dengan g pengabdiannya.

3. Macam- macam Kode Etik


a. Menurut International Council of Nurse (ICN)
ICN adalah suatu federasi perhimpunan perawat nasional di seluruh dunia yang
didirikan pada tanggal 1 juli 1989 oleh Mrs. Bedford Fenwich di Hanover Square, London dan
direvisi pada tahun 1973. Uraian kode etik ini diuraikan sebagai berikut.
1) Tanggung jawab utama perawat
Tanggung jawab utama perawatan adalah meningkatkan kesehatan, mencegah
timbulnya penyakit, memelihara kesehatan dan mengurangi penderitaan. Untuk melaksanakan
tanggung jawab utama tersebut, perawat harus meyakini bahwa: Kebutuhan terhadap pelayanan
keperawatan di berbagai tempat adalah sama.
Pelaksanaan praktik keperawatan di titik beratkan pada penghargaan terhadap
kehidupan bermartabat dan menunjung tinggi hak asasi manusia.
Dalam melaksanakan pelayanan kesehatan dan/ atau keperawatan kepada individu,
keluarga, kelompok dan masyarakat, perawat mengikutsertakan kelompok dan instansi terkait.
2) Perawat, individu, dan anggota kelompok masyarakat
Tanggung jawab utama perawat adalah melaksanakan asuhan keperawatan sesuai
dengan kebutuhan masyarakat. Oleh karena itu, dalam menjalankan tugas, perawat perlu
meningkatkan keadaan lingkungan kesehatan dengan menghargai nilai-nilai yang ada di
masyarakat, menghargai adat kebiasaan serta kepercayaan individu, keluarga, kelompok dan
masyarakat yang menjadi pasien atau kliennya.
Perawat dapat memegang teguh rahasia pribadi (privasi) dan hanya dapat memberikan
keterangan bila diperlukan oleh pihak yang berkepentingan atau pengadilan.
3) Perawat dan pelaksanaan praktik keperawatan
Perawat memegang peranan penting dalam menentukan dan melaksanakan standar
praktik keperawatan untuk mencapai kemampuan yang sesuai dengan standar pendidikan
keperawatan. Perawat dapat mengembangkan pengetahuan yang dimilikinya secara aktif untuk
menopang perannya dalam situasi tertentu. Perawat sebagai anggota profesi, setiap saat dapat
mempertahankan sikap sesuai dengan standar profesi keperawatan.
4) Perawat dan lingkungan masyarakat
Perawat dapat memprakarsai pembaharuan, tanggap, mempunyai inisiatif, dan dapat
berperan serta secara aktif dalam menentukan masalah kesehatan dan masalah sosial yang
terjadi di masyarakat.
5) Perawat dan sejawat
Perawat dapat menopang hubungan kerja sama dengan teman kerja, baik tenaga
keperawatan maupun tenaga profesi lain di keperawatan. Perawat dapat melindungi dan
menjamin seseorang, bila dalam masa perawatannya merasa terancam.
6) Perawat dan profesi keperawatan
Perawat memainkan peran yang besar dalam menentukan pelaksanaan standar
praktik keperawatan dan pendidikan keperawatan. Perawat diharapkan ikut aktif dalam
mengembangkan pengetahuan dalam menopang pelaksanaan perawatan secara profesional.
Perawat sebagai anggota profesi berpartisipasi dalam memelihara kestabilan sosial dan ekonomi
sesuai dengan kondisi pelaksanaan praktik keperawatan.
b. Menurut American Nurses Association (ANA)
Kode etik keperawatan menurut American Nurses Association (ANA) adalah sebagai berikut:
1) Perawat memberikan pelayanan dengan penuh hormat bagi martabat kemanusiaan dan
keunikan klien yang tidak dibatasi oleh pertimbangan-pertimbangan status sosial atau ekonomi,
atribut personal, atau corak masalah kesehatannya.
2) Perawat melindungi hak klien akan privasi dengan memegang teguh informasi yang bersifat
rahasia.
3) Perawat melindungi klien dan publik bila kesehatan dan keselamatannya terancam oleh
praktik seseorang yang tidak kompeten, tidak etis atau ilegal.
4) Perawat memikul tanggung jawab atas pertimbangan dan tindakan perawatan yang dijalankan
masing-masing individu.
5) Perawat memelihara kompetensi keperawatan.
6) Perawat melaksanakan pertimbangan yang beralasan dan menggunakan kompetensi dan
kualifikasi individu sebagai kriteria dalam mengusahakan konsultasi, menerima tanggung
jawab, dan melimpahkan kegiatan keperawatan kepada orang lain.
7) Perawat turut serta beraktifitas dalam membantu pengembangan pengetahuan profesi.
8) Perawat turut serta dalam upaya-upaya profesi untuk melaksanakan dan meningkatkan
standar keperawatan.
9) Perawat turut serta dalam upaya-upaya profesi untuk membentuk dan membina kondisi kerja
yang mendukung pelayanan keperawatan yang berkualitas.
10) Perawat turut serta dalam upaya-upaya profesi untuk melindungi publik terhadap informasi
dan gambaran yang salah serta mempertahankan integritas perawat.
11) Perawat bekerjasama dengan anggota profesi kesehatan atau warga masyarakat lainnya
dalam meningkatkan upaya-upaya masyarakat dan nasional untuk memenuhi kesehatan publik.
c. Menurut Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI)
Kode etik keperawatan di Indonesia telah disusun oleh Dewan Pimpinan Pusat
Persatuan Perawat Nasional Indonesia melalui Musyawarah Nasional PPNI VIII di Balikpapan
pada tahun 2010. Dalam bimbingan Tuhan Yang Maha Esa dalam melaksanakan tugas
pengabdian untuk kepentingan kemanusiaan, bangsa dan tanah Air, persatuan perawat Indonesia
menyadari bahwa Perawat Indonesia yang berjiwa Pancasila dan berlandaskan pada UUD 1945
merasa terpanggil untuk menunaikan kewajiban dalam g keperawatan dengan penuh tanggung
jawab, berpedoman kepada dasar-dasar seperti tertera di bawah ini :
1) Perawat dan Klien
a. Perawat dalam memberikan pelayanan keperawatan menghargai harkat dan martabat
manusia, keunikan klien dan tidak terpengaruh oleh pertimbangan kebangsaan, kesukuan, warna
kulit, jenis kelamin, aliran politik dan agama yang dianut serta kedudukan sosial.
b. Perawat dalam memberikan pelayanan keperawatan senantiasa memelihara suasana
lingkungan yang menghormati nilai-nilai budaya, adat istiadat dan kelangsungan beragama
dan klien.
c.Tanggung jawab adalah kepada mereka yang membutuhkan asuhan keperawatan.
d.Perawatan wajib merahasiakan segala sesuatu yang diketahui sehubungan dengan tugas
yang dipercayakan kepadanya kecuali jika diperlukan oleh yang berwenang sesuai dengan
ketentuan hukum yang berlaku.
2) Perawat dan Praktek
a) Perawat memelihara dan meningkatkan kompetensi dig keperawatan melalui belajar terus
menerus.
b) Perawat senantiasa memelihara mutu pelayanan keperawatan yang tinggi disertai kejujuran
profesional yang menerapkan pengetahuan serta ketrampilan keperawatan sesuai dengan
kebutuhan klien.
c) Perawat dalam membuat keputuasan didasarkan pada informasi yang akurat dan
mempertimbangkan kemampuan serta kualifikasi seseorang bila melakukan konsultasi,
menerima delegasi dan memberikan delegasi kepada orang lain.
d) Perawat senantiasa menjunjung tinggi nama baik profesi keperawatan dengan selalu
menunjukkan perilaku profesional.
3) Perawat dan Masyarakat
Perawat mengemban tanggungjawab bersama masyarakat untuk memprakarsai dan mendukung
berbagai kegiatan dalam memenuhi kebutuhan dan kesehatan masyarakat.
4) Perawat dan Teman Sejawat
a) Perawat senantiasa memelihara hubungan baik dengan sesama perawat maupun dengan
tenaga kesehatan lainnya, dan dalam memelihara keserasian suasana lingkungan kerja maupun
dalam mencapai tujuan pelayanan kesehatan secara menyeluruh.
b) Perawat bertindak melindungi klien dari tenaga kesehatan yang memberikan pelayanan
kesehatan secara tidak kompeten, tidak etis dan ilegal.
5) Perawat dan Profesi
a) Perawat mempunyai peran utama dalam menentukan standar pendidikan dan pelayanan
keperawatan serta menerapkan dalam kegiatan pelayanan dan pendidikan keperawatan.
b) Perawat berperan aktif dalam kegiatan pengembangan profesi keperawatan.
c) Perawat berpartisipasi aktif dalam upaya profesi untuk membangun dan memelihara kondisi
kerja yang kondusif demi terwujudnya asuhan keperawatan yang bermutu tinggi.

BAB III
ETIKA KEPERAWATAN BAGI PERAWAT RSUD SULTAN SULAIMAN

A. ETIKA DALAM BERPAKAIAN DINAS


Berdasarkan keputusan Direktur RSUD Sultan Sulaiman no.240/ RSUD.SS/VI/2016
maka etika perawat / adalah sebagai berikut :
1. Perawat Wanita
a. Pakaian sesuai ketentuan Rumah Sakit lengkap dengan tanda pengenal
b. Sepatu hitam dengan tinggi hak maksimun 3 cm dan tidak menimbulkan suara keras
c. Rias wajah termasuk lipstik tidak menyolok
d. Kuku pendek
e. Tidak memakai perhiasan selain cincin kawin, kerabu kecil dan jam tangan
f. Rambut pendek dan bagi yang berambut panjang disanggul / diikat.

2. Perawat Pria
a. Pakaian sesuai dengan ketentuan Rumah Sakit lengkap dengan tanda pengenal
b. Sepatu warna hitam dengan tinggi hak maksimun 3 cm dan tidak menimbulkan suara keras
c. Tidak memakai perhiasan selain cincin kawin dan jam tangan
d. Kuku pendek
e. Rambut pendek tidak gondrong.

B. ETIKA DALAM TUGAS


1. Etika Dalam Menerima Pasien
a. Menggunakan komunikasi terapeutik
b. Menggunakan bahasa yang mudah dimengerti
c. Sopan, santun, ramah dan sabar
d. Lugas dan luwes
e. Memperhatikan keluhan pasien dan keluarga pasien
f. Memberikan informasi yang jelas dan lengkap yang dapat diterima oleh pasien maupun
keluarga pasien.

2. Etika Dalam Membawa Pasien


a. Menggunakan komunikasi teraputik
b. Menampilkan sikap sopan, ramah dan sabar dalam berinteraksi
c. Menjaga kehormatan dan privasi pasien
d. Mejaga keamanan dan kenyamanan pasien
e. Tidak bersenda gurau
f. Mendengarkan keluhan pasien maupun keluarganya.

3. Etika Menghadapi Pasien di Ruangan


a. Menggunakan komunikasi terapeutik
b. Menampilkan sikap sopan, ramah dan lugas dalam beriteraksi
c. Cekatan
d. Inisiatif
e. Ulet
f. Mahir dalam mengambil tindakan pelayanan sesuai kebutuhan pasien
g. Memperhatikan keluhan pasien dan keluhan keluarga pasien
h. Memberikan informasi yang jelas dan lengkap, dapat diterima oleh pasien dan keluarga
pasien
i. Memakai bahasa yang mudah dimengerti oleh pasien dan keluarga pasien
j. Tidak membedakan suku, bangsa, agama, status sosial ekonomi dan budaya.

4. Etika Dalam Menghadapi Penunggu


a. Menggunakan komunikasi terapeutik
b. Menampilkan sikap sopan, ramah dan sabar dalam berinteraksi
c. Memakai bahasa yang mudah dimengerti
d. Menyampaikan informasi secara jelas, lengkap dan pada saat yang tepat
e. Memberikan/ menunjukkan sikap empati dan simpati
f. Memberikan kelonggaran kepada penunggu atau keluarganya untuk berdo’a dan
mendampingi pasien secara bergiliran
g. Memperhatikan keluhan penunggu pasien.

5. Etika Dalam Menghadapi Pengunjung


a. Menggunakan komunikasi terapeutik
b. Menampilkan sikap sopan, ramah dan sabar dalam berinteraksi
c. Memakai bahasa yang mudah dimengerti
d. Menyampaikan informasi secara jelas, lengkap dan pada saat yang tepat
e. Memberikan kesempatan kepada pengunjung pasien untuk berdo’a dan mendampingi pasien
secara bergiliran
f. Memberikan kesempatan berkunjung secara bergiliran
g. Mencegah infeksi nosokomial
h. Mentaati tata tertib pengunjung
i. Mengerti perasaan pengunjung, sosial, budaya dan ekonomi.

6. Etika Waktu Berjalan di Lingkungan Rumah Sakit


a. Menjaga sopan santun
b. Tidak boleh bersenda gurau atau membuat gaduh
c. Menghormati dan memberi salam/menyapa kepada orang yang berpapasan
d. Menghargai perasaan orang, memahami situasi dan kondisi
e. Memberi kesempatan jalan dahulu bila ada yang sedang membawa pasien
f. Tidak dibenarkan menggunakan pakaian kerja khusus di luar ruangan
(Seperti pakaian kerja di ruang IGD,ICU).

7. Etika Pada Waktu Memulangkan Pasien


a. Menggunakan komunikasi terapeutik
b. Menampilkan sikap sopan, ramah dan sabar dalam berinteraksi
c. Menyampaikan informasi yang jelas dan meliputi: surat kontrol, diet makanan, kebersihan
diri, mium obat tepat waktu dan jumlah, serta perawatan di rumah
d. Ikut membantu membereskan barang-barang yang akan dibawa pulang
e. Bagi penderita yang belum dapat berjalan sendiri diantar sampai pintu gerbang.

8. Etika Dalam Pergaulan Dengan Sesama Perawat


a. Menampilkan sikap sopan, ramah dan lugas dalam berinteraksi pada atasan, teman sejawat
dan bawahan
b. Menghormati pendapat atasan
c. Menghargai pendapat bawahan
d. Memahami perasaan dan membantu memecahkan masalah.

9. Etika Dalam Pergaulan Dengan Sesama Petugas


a. Menghormati semua petugas
b. Jangan menjelekkan/menyalahkan sesama petugas di depan rekan lain/ pasien
c. Menghargai pendapat yang positif dari rekan lain.

10. Etika Dalam Menghadapi kasus-kasus/Pasien Kritis


a. Etika terhadap keluarga yang menghadapi kasus kritis
1) Menampilkan sikap sopan, ramah, sabar, simpati dan empati dalam berinteraksi
2) Menggunakan bahasa yang mudah dimengerti
3) Memberikan informasi yang jelas
4) Menyiapkan tempat/lingkungan yang nyaman
5) Memberikan kelonggaran kepada penunggu keluarga untuk menunggu secara bergiliran
6) Memberikan kepada keluarga/penunggu fasilitas untuk bimbingan spiritual
7) Mencatat dan menyampaikan pesan kepada keluarga
8) Memotivasi keluarga/penunggu fasilitas untuk mengemukakan perasaan dan memperhatikan
keluhan dan perasaan keluarga pasien
9) Membantu memecahkan masalah-masalah yang dihadapi keluarga/ penunggu pasien
b. Etika terhadap sesama perawat yang menghadapi kasus kritis
1) Konsultasi dengan perawat secara sopan, ramah dan jelas
2) Saling membantu antar perawat.
c. Etika dalam menghadapi keluarga, pasien yang meninggal dunia
1) Bersikap ramah, sopan dan memahami perasaan
2) Memberikan informasi yang diperlukan keluarga dengan bahasa yang mudah dimengerti
3) Menyiapkan ruangan yang nyaman dan aman
4) Memberikan kelonggaran kepada keluarga untuk berdo’a dan mendampingi secara
bergantian
5) Memotivasi keluarga/penunggu untuk mengemukakan perasaan dan memperhatikan keluhan
dan perasaan keluarga pasien
6) Merawat pasien yang meninggal dunia sesuai prosedur
7) Membantu membereskan barang-barang yang akan dibawa pulang
8) Membantu/memberikan informasi tentang; pengambilan jenazah dan transportasi dan hal-hal
lain yang diperlukan.

11. Etika Dalam Memberikan Informasi Terhadap Orang Lain Pada Waktu Bertugas
a. Menggunakan komunikasi terapeutik
b. Menampilkan sikap sopan, ramah, simpati dan empati dalam berinteraksi
c. Menggunakan bahasa yang mudah dimengerti
d. Memberikan tempat/lingkungan yang nyaman
e. Memperhatikan keluhan dan perasaan
f. Memberikan informasi yang jelas dan tepat
g. Membantu memecahkan masalah-masalah yang dihadapi oleh pasien maupun penanggung
jawabnya sehubungan dengan:
- Pemenuhan perjanjian yang telah ditanda tangani
- Penolakan atas tindakan atau pengobatan terhadap penyakitnya, serta
- Permintaan pulang paksa.

12. Etika Dalam Memelihara Lingkungan Yang Tertib, Indah, Aman dan Nyaman
a. Menampilkan sikap sopan, ramah, simpati dan empati dalam berinteraksi
b. Bersih dan rapi
c. Menggunakan bahasa yang mudah dimengerti
d. Memberikan tempat/lingkungan yang nyaman
e. Memberikan informasi dimana 1) Tempat pencucian, 2) Tempat pembuangan sampah, 3)
Tempat kamar mandi/toilet, 4) Tempat Apotik dan lain-lain
f. Memahami sosial ekonomi dan budaya
g. Menyebarluaskan tentang tata cara menjaga kebersihan, ketertiban, keindahan dan
kekeluargaan di Rumah Sakit.

BAB IV
JENIS PELANGGARAN ETIKA DAN DISIPLIN KEPERAWATAN

Setiap perawat harus memiliki disiplin profesi yang tinggi dalam memberikan asuhan
keperawatan dengan menerapkan standar pelayanan, prosedur operasional serta menerapkan
etika profesi dalam praktiknya. Profesionalisme tenaga keperawatan dapat ditingkatkan dengan
melakukan pembinaan dan penegakan disiplin profesi serta penguatan nilai-nilai etik dalam
kehidupan profesi.
Berikut ini akan di jelaskan jenis-jenis pelanggaran berdasarkan kode etik keperawatan.

Jenis-Jenis Pelanggaran
Jenis-jenis pelanggaran ada 3 (tiga) yaitu
1. Pelanggaran Ringan
2. Pelanggaran Sedang
3. Pelanggaran Berat

A. Pelanggaran Ringan
1. Tanggung Jawab Perawat Terhadap Pasien
a. Membiarkan pasien dalam keadaan tidak rapi Tidak memperhatikan kebersihan diri pasien
total care, memandikan, menggosok gigi / oral hygiene, vulva hygien kecuali kondisi pasien
memungkinkan / ada izin keluarga .
b. Tidak mengorientasikan tempat (ruangan) dan petugas kesehatan kepada pasien.
c. Tidak mencuci tangan setiap kali akan dan selesai berkontak dengan pasien atau melakukan
tindakan.
d. Kurang menunjukan sikap empati.
e. Tidak memberi informasi pasien saat akan melakukan tindakan Keperawatan.
f. Melakukan tindakan / perilaku yang dapat mengganggu kenyamanan atau ketenangan kerja
(berbicara keras, menghidupkan radio, TV, dll)
2. Tanggung Jawab Perawat Terhadap Tugas
a. Tidak berusaha memahami berbagai prosedur dan kebijakan rumah sakit yang terkait
dengan tugas sebagai perawat / .
b. Tidak disiplin
3. Tanggung Jawab Perawat Terhadap Sesama Perawat dan Profesi Lain
a. Kurang menghargai privacy, hasil kerja, martabat perawat lain atau profesi lain.
b. Tidak menghargai kelebihan / prestasi perawat lain atau profesi lain.
c. Tidak menghormati hak sesama perawat dan atau tenaga kesehatan lain.
4. Tanggung Jawab Perawat Terhadap Profesi Keperawatan
 Berpenampilan tidak rapi, rambut tidak rapi / gondrong, tidak memakai pakaian dinas /
seragam sesuai yang ditetapkan saat jadwal dinas

B. Pelanggaran Sedang
1. Tanggung Jawab Perawat Terhadap Pasien .
a. Memberi informasi yang tidak bertanggung jawab yang membuat kecemasan pada pasien
dan keluarga.
b. Melakukan tindakan keperawatan tidak sesuai dengan Standart Prosedur Oprasional (SPO)
yang dapat merugikan pasien tetapi tidak membahayakan jiwa.
c. Tidak membantu memenuhi kebutuhan eliminasi pada pasien yang butuh bantuan Tidak
melakukan prosedur teknik aseptik / antiseptik yang mengakibatkan terjadi infeksi.
d. Tidak melakukan tindakan pencegahan dekubitus (mengubah posisi, memberi pelembab,
bedak, massage, mengganti alata tenun yang basah / kotor).
2. Tanggung Jawab Perawat Terhadap Tugas
a. Menjalankan tugas tidak sesuai dengan SPO dan kebijakan rumah sakit yang berlaku.
b. Tidak memelihara mutu pelayanan dan asuhan keperawatan secara optimal.
c. Tidak melakukan evaluasi setelah melakukan tindakan keperawatan (respon pasien, kondisi
pasien dll).

3. Tanggung Jawab Perawat Terhadap Sesama Perawat dan Profesi Lain


a. Tidak mau bekerjasama dalam tugas dengan sesama perawat atau profesi lain.
b. Tidak mau membantu perawat lain dalam menjalankan tugas saat dibutuhkan.
c. Tidak memelihara suasana kerja yang harmonis dan kondusif.
d. Melemparkan tanggung jawab kepada perawat lain.
e. Tidak mau memberi / transformasi ilmu, keterampilan dan pengalaman kepada perawat lain
atau profesi lain.
f. Tidak mau menerima pengetahuan, pengalaman, keterampilan dari semua perawat dan
profesi lain dalam rangka peningkatan keterampilan di bidang keperawatan.
g. Membicarakan kekurangan / keburukan perawat lain di depan / kepada pasien / keluarga.

4. Tanggung Jawab Perawat Terhadap Profesi Keperawatan


a. Menolak untuk meningkatkan pendidikan formal dan non formal tanpa alasan yang tepat
b. Tidak berupaya meningkatkan kemampuan profesional.
c. Tidak menjunjung tinggi nama baik profesi dengan menunjukan perilaku dan sifat pribadi
yang tercela, merokok diruang perawatan, tidak menggunakan seragam lengkap,
menjelekkan profesi perawat atau organisasi profesi, mengeluarkan kata-kata kotor saat
berdinas.

C. Pelanggaran Berat
1. Tanggung Jawab Perawat Terhadap Pasien
a. Tidak memenuhi kebutuhan nutrisi, cairan elektrolit.
b. Tidak memenuhi kebutuhan oksigenisasi, kebersihan jalan nafas.
c. Tidak memperhatikan / mempertahankan sirkulasi kardiovaskuler.
d. Tidak bertindak pada saat pasien dalam keadaan sekarat / henti jantung / pain (kecuali
keinginan keluarga).
e. Tidak memperhatikan keamanan pasien (pasien salahdalam pemberian obat, salah transfusi
dll).
f. Melakukan tindakan Keperawatan yang tidak sesuai SPO yang dapat menyebabkan
kematian / kecacatan.
g. Memberikan informasi yang tidak benar / tidak dapat dipertanggung jawabkan.
h. Meminta imbalan kepada pasien / keluarga.
i. Bersikap tidak ramah dalam melayani pasien / keluarga (laporan tertulis / lisan / kotak
saran).
j. Tidak menjaga kerahasiaan pasien / keluarga pada profesi / orang yang berhak mengetahui.
k. Komunikasi yang tidak baik dan dimuat dimedia massa.
l. Tidak menghargai agama pasien / keluarga.
m. Membedakan pelayanan keperawatan terhadap pasien berdasarkan status sosial dan
martabat pasien.

2. Tanggung Jawab Perawat Terhadap Tugas


a. Berulang kali melakukan tugas yang tidak sesuai dengan SPO dan kebijakan rumah sakit
yang dapat merugikan pasien secara fisik / mental.
b. Tidak memegang teguh rahasia jabatan.
c. Bekerja dengan mempertimbangkan kesukuan, jenis kelamin, aliran politik, agama dan
status sosial sesuai dengan keinginan pribadi.

3. Tanggung Jawab Perawat Terhadap Sesama Perawat dan Profesi Lain


a. Melakukan tindakan tidak etis terhadap sesama perawat atau profesi lain.
b. Mencelakakan perawat dan profesi lain.
c. Mengadu domba sesama perawat atau profesi lain.
d. Melindungi perbuatan teman yang tidak etis / praktek legal.

4. Tanggung Jawab Perawat Terhadap Profesi Keperawatan


a. Mengkomersialkan / memperjual belikan harta rumah sakit untuk kepentingan pribadi atau
profesi Keperawatan.
b. Menjual nama organisasi profesi Keperawatan untuk kepentingan pribadi, mencari dana atas
nama profesi lain untuk kepentingan pribadi, promosi produk tertentu dikaitkan dengan
profesi untuk kepentingan pribadi.
c. Menggunakan obat-obat terlarang / alkohol saat bertugas.
d. Meninggalkan / tidak dinas ketika dinas pagi, sore, malam tanpa izin.
e. Meninggalkan / tidak dinas selama 7 hari berturut-turut dalam satu bulan tanpa izin.

BAB V
MEKANISME PENANGANAN MASALAH ETIKA KEPERAWATAN
Penanganan masalah etika Keperawatan merupakan penanganan masalah yang dilakukan
untuk menyelesaikan masalah-masalah yang berhubungan dengan pelanggaran masalah Kode
Etik Keperawatan Indonesia dan Kode Etik . Yang bertanggung jawab dalam masalah etik
adalah :
a. Direktur RSUD .
b. Kepala Seksi Keperawatan / KABID Keperawatan
c. Kepala Ruangan.
d. Ketua Komite Keperawatan melalui Sub Komite Etik Komite Keperawatan.
Untuk mekanisme penyelesaian masalah etika meliputi:
a. Membuat kronologis kejadian.
b. Menilai bobot masalah (pelanggaran ringan, sedang, berat).
c. Penyelesaian masalah secara berjenjang yaitu : Kepala Ruangan, Ketua Komite
Keperawatan ,Kepala Seksi Pelayanan Keperawatan, Direktur Rumah Sakit dengan
melibatkan sub komite etik komite keperawatan, dan organisasi profesi
d. Berikut ini penanganan masalah etika sesuai dengan jenis- jenis pelanggaran
a. Pelanggaran Ringan
1. Pelanggaran ini ditangani / diselesaikan oleh kepala ruangan.
2. Perawat yang melakukan pelanggaran diberi teguran lisan
3. Kepala ruangan membuat laporan / menyerahkan kronologis ke Komite
keperawatan.
b. Pelanggaran Sedang
1. Kepala ruangan membuat laporan / menyerahkan kronologis ke komite keperawatan
2. Pelanggaran ini ditangani oleh komite keperawatan
3. komite keperawatan memanggil perawat yang melakukan pelanggaran dan wajib /
harus membuat surat pernyataan, serta memberikan sanksi tertulis kepada perawat
yang membuat pelanggaran
c. Pelanggaran Berat
1. Kepala Ruangan membuat laporan / menyerahkan kronologis ke komite keperawatan.
2. komite keperawatan memberikan laporan kasus ke Direktur
Sistem Pencatatan dan Pelaporan
Setiap terjadi pelanggaran Kode Etik Keperawatan dilakukan pencatatan dan pelaporan
menggunakan formulir baku yang ditentukan oleh RSUD Sultan Sulaiman sebagai berikut :
1. Formulir Peringatan Lisan (Lampiran 1)
Formulir ini ditujukan untuk perawat yang melakukan pelanggaran kode etik keperawatan
yang diisi oleh kepala ruangan
2. Formulir Laporan Kejadian Pelanggaran Kode Etik Keperawatan (Lampiran 2)
Formulir ini berfungsi untuk mencatat laporan kejadian pelanggaran kode etik
keperawatan yang diisi oleh kepala ruangan.
3. Formulir Pengarahan/Konseling (Lampiran3)
Formulir ini berfungsi bahwa perawat/ yang bersangkutan telah melakukan pelanggaran
sebagai pengakuan dan telah diberikan pengarahan. Formulir ini diisi oleh yang telah
memberikan pengarahan (konselor) dan ditandatangani oleh perawat/ yang bersangkutan.
Penomoran Pelanggaran
Setiap pelanggaran Kode Etik Keperawatan terdapat nomor pelanggaran yang sesuai
jenis pelanggaran etika keperawatan. Contoh penomoran tersebut adalah:

Bila terjadi kasus : Seorang perawat tidak melakukan prosedur aseptik / antiseptik. Maka
nomor pelanggaran perawat tersebut adalah B1.f yaitu pelanggaran Sedang (B), pada tanggung
jawab perawat terhadap pasen (1), dipoint tidak melakukan prosedur aseptik / antiseptic (f)
Lampiran 1
PERINGATAN LISAN
Peringatan Lisan ini diberikan kepada :

Nama :
Tempat Bekerja :
Jenis Pelanggaran :
Nomor Pelanggaran :
Hari Terjadinya Pelanggaran :
Tanggal Terjadinya Pelanggaran :
Jam Terjadinya Pelanggaran :
Pelanggaran Tersebut Disaksikan Oleh :

Bahwa pada waktu tersebut Saudara / i telah melakukan pelanggaran yang dimaksud. Sebagai
peringatan bahwa pada waktu yang akan datang saudara / i dapat memperbaiki tingkah laku /
memelihara suasana kerja / hubungan kerja yang lebih baik. Bilamana dikemudian hari
saudara / i berbuat kesalahan / pelanggaran yang serupa atau lainnya, maka saya selaku kepala
ruangan akan mengambil tindakan yang lebih tegas sesuai dengan peraturan yang berlaku.

Sei Rampah,
Perawat/ Yang Diberi Peringatan Yang Memberi Peringatan
Ka.Ruang......................

( ) ( )

Tembusan :
1. Komite Keperawatan
2. Kepala Ruangan
3. Perawat Yang Bersangkutan

Lampiran 2

LAPORAN KEJADIAN PELANGGARAN KODE ETIK KEPERAWATAN


Yang bertanda tangan dibawah ini saya kepala ruang : Melaporkan bahwa yang namanya
tersebut dibawah ini telah melakukan pelanggaran, yaitu:
Nama :
Tempat Bekerja :
Hari / Tanggal Kejadian :
Jam Kejadian :
Jenis Pelanggaran : Ringan, Sedang, Berat *)
Nomor Pelanggaran :
Tindakan yang segera dilakukan :

Demikian laporan ini disampaikan, sebagai pemberitahuan.

Sei Rampah ,..............

Ketua Sub Komite Etik & Disiplin Keperawatan

( )

Tembusan :
1. Komite Keperawatan
2. Perawat Yang Bersangkutan

Lampiran 3

LAPORAN KEJADIAN PELANGGARAN KODE ETIK KEPERAWATAN


Yang bertanda tangan dibawah ini saya kepala ruang : Melaporkan bahwa yang namanya
tersebut dibawah ini telah melakukan pelanggaran, yaitu:
Nama :
Tempat Bekerja :
Hari / Tanggal Kejadian :
Jam Kejadian :
Jenis Pelanggaran : Ringan, Sedang, Berat *)
Nomor Pelanggaran :
Tindakan yang segera dilakukan :

Demikian laporan ini disampaikan, sebagai pemberitahuan.

Sei Rampah ,..............

Ketua Komite Keperawatan

( )

Tembusan :
1. Komite Keperawatan
2. Direktur RSU Sulttan Sulaiman
3. Perawat yang bersangkutan

Lampiran 4

PENGARAHAN / KONSELING
Telah dilakukan pengarahan/konseling kepada :
Nama :
TempatBekerja :
Hari :
Tanggal :
Jam :
JenisPelanggaran : Ringan, Sedang, Berat *)
NomorPelanggaran :

Pemgarahan Yang diberikan :

Tanggapan Perawat Yang Dikonseling

Konselor
Perawat yang dikonseling Sub Komite Etik dan Disiplin Keperawatan

( ..................................................... ) ( ......................................... )

Diketahui Oleh ;
Ketua Komite Keperawatan

( ............................................. )

Alur penyelesaian masalah etik keperawatan


Rsud sultan sulaiman kab.sergai
Poblem Etik dan Profesi Perawat

Menko atau Kepala Ruangan


yang bersangkutan

SELESAI TIDAK SELESAI

KOMITE KEPERAWATAN

SELESAI
TIDAK

DIREKTUR RSUD
SULTAN SULAIMAN

BAB VI
PENUTUP
Dengan dibuatnya pedoman sub komite etik dan disiplin komite keperawatan ini
diharapkan dapat digunakan sebagai acuan penyelenggaraan pelayanan sub komite etik dan
disiplin bagi profesi keperawatan RSUD Sultan Sulaiman, sehingga tata kelola etik dan disiplin
para perawat dapat semakin ditingkatkan.

Ditetapkan di : Sei Rampah


Tanggal :
Direktur RSUD Sultan Sulaiman

dr. Nanda Satria


Pembina Tingkat I /IV.b
NIP. 19760313 200504 1 002

Anda mungkin juga menyukai