Anda di halaman 1dari 33

PANDUAN ETIK DAN DISIPLIN

TENAGA KEPERAWATAN DAN KEBIDANAN


RSUD Dr. TJITROWARDOJO PURWOREJO

DISUSUN OLEH :

KOMITE KEPERAWATAN
RSUD Dr. TJITROWARDOJO PURWOREJO

RSUD Dr. TJITROWARDOJO PURWOREJO


Jl. Jenderal Sudirman 60 Telp (0275) 321118
Fax. : 0275 325652, E-mail : rsud_tjitrowardojo@purworejokab.go.id

2021

i
KATA PENGANTAR

Puji syukur kita panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena
atas rahmat-Nya sehingga Pedoman Etik dan Disiplin tahun 2021 di RSUD Dr.
Tjitrowardojo Purworejo telah selesai disusun.

Anggota Komite Keperawatan khususnya Sub Etik dan Disiplin


diharapkan dapat melaksanakan pedoman yang telah disusun untuk dijadikan
acuan dalam melaksanakan kegiatan sesuai dengan jadwal yang telah
disusun.Sejalan dengan pelaksanaan kegiatan, monitor dan evaluasi setiap
kegiatan tetap dilaksanakan.

Kami menyadari bahwa tanpa dukungan dari berbagai pihak maka


Pedoman Sub Etik dan Disiplin tidak dapat kami susun, ucapan terima kasih
yang tak terhingga kami haturkan kepada :

1. Drg. Kuswantoro, M.Kes selaku Plt. Direktur RSUD Dr. Tjitrowardojo


Purworejo,
2. Mahfudhoh, S.Kep,Ners selaku Ketua Komite Keperawatan,
3. Agung Mardiyanto Amd.Kep selaku koordinator Sub Etik dan Disiplin
Komite Keperawatan,
4. Seluruh anggota Sub Etik dan Disiplin Komite Keperawatan,
5. Seluruh anggota Komite Keperawatan.

Kami menyadari bahwa Pedoman Etik Dan Disiplin ini masih jauh dari
sempurna, untuk itu kritik dan saran yang membangun sangat kami harapkan
untuk perbaikan selanjutnya.

Purworejo, Desember 2021


Tim Penyusun

Sub Etik dan Disiplin

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.............................................................................................i
DAFTAR ISI.......................................................................................................ii
BAB I DEFINISI.................................................................................................3
BAB II RUANG LINGKUP...................................................................................8
BAB III TATA LAKSANA...................................................................................13
BAB IV DOKUMENTASI....................................................................…………..18
BAB V PENUTUP…………………………………………………………………………….19
LAMPIRAN

i
BAB I

DEFINISI

A. Etika
1. Pengertian
Etika adalah kebiasaan hidup yang baik, tata cara hidup yang baik pada
diri seseorang maupun masyarakat.
2. Etika dan Disiplin Profesi Keperawatan
Etika dan disiplin khusus yang mengatur tanggung jawab moral para
perawat . Kesepakatan moralitas para perawat disusun oleh Organisasi
Profesi berdasarkan suatu sumber yang ada dilingkungan, baik
lingkungan kesehatan, lingkungan konsumen dan lingkungan
Komunitas Keperawatan . Etika keperawatan terkandung adanya nilai-
nilai dan prinsip-prinsip yang berfokus bagi praktik perawat. Praktik
perawat bermuara pada interaksi professional dengan pasien serta
menunjukkan kepedulian perawat terhadap hubungan yang telah
dilakukannya.(Efendy, Ferry dan Makhfudli.Teori dan Praktik dalam
Keperawatan.Jakarta : Salemba Medika. 2009).
3. Kode Etik Keperawatan dan kebidanan
a. Kode etik keperawatan
Kode etik keperawatan adalah pernyataan standar professional yang
digunakan sebagai pedoman perilaku yang menjadi kerangka kerja
dalam membuat keputusan. Kode etik juga memberikan pemahaman
kepada perawat untuk melakukan tindakan sesuai etika, moral dan
akan menghindarkan dari tindakan kelalaian yang akan
menyebabkan klien tidak nyaman atau bahkan menyebabkan nyawa
klien terancam. (Munas PPNI VI Bandung, 2000).
b. Kode etik kebidanan
Kode etik merupakan suatu ciri profesi yang bersumber dari nilai
nilai internal dan eksternal suatu disiplin ilmu dan merupakan
pernyataaan komphrehensif suatu profesi yang memberikan
tuntunan bagi anggota dalam melaksanakan pengabdian profesi
( Kepmenkes RI No 369/MENKES/ SK/III/ 2007 )

i
4. Asas Kode Etik
Terdapat enam asas etik dalam keperawatan yaitu :
1) Asas menghormati otonomy klien (autonomy)
Autonomy yaitu klien memiliki hak untuk memutuskan sesuatu
dalam pengambilan tindakan terhadapnya.Seorang perawat tidak
boleh memaksakan suatu tindakan pengobatan kepada klien.
2) Asas manfaat (beneficence)
Beneficence yaitu semua tindakan dan pengobatan harus
bermanfaat bagi klien.Oleh karena itu, perlu kesadaran perawat
dalam bertindak agar tindakannya dapat bermanfaat dalam
meonolong klien.
3) Asas tidak merugikan (non-maleficence)
Non-maleficence yaitu setiap tindakan harus berpedoman pada
prinsip primim non nocere (yang paling utama jangan
merugikan).Resiko fisik, psikologis dan sosial hendaknya
diminimalisir semaksimal mungkin.
4) Asas kejujuran (veracity)
Veracity yaitu dokter maupun perawat hendaknya mengatakan
sejujur-jujurnya tentang apa yang dialami klien serta akibat yang
akan dirasakan oleh klien. Informasi yang diberikan hendaknya
sesuai dengan tingkat pendidikan klien agar klien mudah
memahaminya.
5) Asas kerahasiaan (confidentiality)
Confidentiality yaitu perawat maupun dokter harus mampu menjaga
privasi klien meskipun klien telah meninggal dunia.
6) Asas keadilan (justice)
Justice yaitu seorang perawat profesional maupun dokter harus
mampu berlaku adil terhadap klien meskipun dari segi status sosial,
fisik, budaya dan lain sebagainya.

5. Tujuan Dan Fungsi Kode Etik


a. Tujuan
Secara umum, tujuan kode etik keperawatan adalah sebagai berikut :
1) Sebagai aturan dasar terhadap hubungan perawat dengan
perawat, pasien dan anggota tenaga kesehatan lainnya.

i
2) Sebagai acuan dalam membuat dan atau mencabut SPK dan RKK
perawat dan bidan
3) Sebagai dasar pengembangan profesi keperawatan dan untuk
mengorientasikan lulusan keperawatan dalam memasuki jajaran
praktik keperawatan profesional.
4) Membantu masyarakat dalam memahami perilaku keperawatan
profesional

b. Fungsi
Kode etik perawat yang berlaku saat ini berfungsi sebagai landasan
atau pedoman bagi status perawat profesional yaitu dengan cara :
1) Menunjukkan kepada masyarakat bahwa perawat diharuskan
memahami dan menerima kepercayaan dan tanggungjawab yang
diberikan kepada perawat oleh masyarakat
2) Menjadi pedoman bagi perawat dalam berperilaku dan menjalin
hubungan keprofesian sebagai landasan dalam penerapan
praktek etikal
3) Menetapkan hubungan-hubungan profesional yang harus
dipatuhi yaitu hubungan perawat dengan pasien/klien sebagai
advokator, perawat dengan tenaga profesional kesehatan lain
sebagai temansejawat, dengan profesi keperawatan sebagai
seorang kontributor dan dengan masyarakat sebagai perwakilan
dari asuhan kesehatan
4) Memberikan sarana pengaturan diri sebagai profesi.

B. Disiplin
1. Pengertian Disiplin
Secara umum, disiplin menunjukkan suatu kondisi atau sikap hormat
yang ada pada diri karyawan terhadap peraturan yang berlaku. Disiplin
meliputi ketaatan dan hormat terhadap perjanjian yang dibuat antara
pegawai dengan peraturan yang telah di tetapkan. Disiplin juga
berkaitan erat dengan sanksi yang perlu di jatuhkan kepada pihak yang
melanggar. Peraturan-peraturan tersebut tidak ada artinya jika tidak
ada komitmen dan sangsi bagi pelanggarnya. Disiplin di lingkungan
kerja sangat dibutuhkan, karena akan menghambat pencapaian tujuan
organisasi tersebut. Oleh karena itu, pegawai dengan disiplin kerja yang

i
baik, berarti akan dicapai pula suatu keuntungan yang berguna baik
bagi organisasi maupun pegawai itu sendiri. Dengan kata lain disiplin
pegawai adalah suatu bentuk pelatihan yang berusaha bekerja secara
kooperatif dengan para karyawan yang lain serta meningkatkan prestasi
kerjanya.
Terdapat dua jenis disiplin dalam organisasi, yaitu yang bersifat
preventif dan korektif.
a. Pendisiplinan Preventif. Pendisiplinan yang bersifat preventif adalah

tindakan yang mendorong para karyawan untuk taat kepada

berbagai ketentuan yang berlaku dan memenuhi standar yang telah

ditetapkan. Artinya melalui kejelasan dan penjelasan tentang pola

sikap, tindakan dan perilaku yang diinginkan dari setiap anggota

organisasi diusahakan pencegahan jangan sampai para karyawan

berperilaku negative

b. Pendisiplinan Korektif.

Jika ada karyawan yang nyata-nyata telah melakukan pelanggaran

atas ketentuan-ketentuan yang berlaku atau gagal memenuhi

standar yang telah ditetapkan, kepadanya dikenakan sanksi

disipliner. Berat atau ringannya suatu sanksi tentunya tergantung

pada bobot pelanggaran yang telah terjadi. Artinya pengenaan

sanksi diprakarsai oleh atasan langsung karyawan yang

bersangkutan, diteruskan kepada pimpinan yang lebih tinggi dan

keputusan akhir pengenaan sanksi tersebut diambil oleh pejabat

pimpinan yang memang berwenang untuk itu.

Disiplin kerja yang baik dapat dilihat dari tingginya kesadaran para

pegawainya dalam mematuhi serta mentaati segala peraturan dan

tata tertib yang berlaku, besarnya rasa tanggung jawab akan tugas

masing-masing, serta meningkatkan efisiensi dan kinerja para

pegawainya.

i
2. Indikator Disiplin Pegawai dapat diukur dari 3 indikator yaitu :
a. Disiplin waktu

Disiplin waktu disini diartikan sebagai sikap atau tingkah laku yang

menunjukkan ketaatan terhadap jam kerja yang meliputi :

kehadiran dan kepatuhan pegawai pada jam kerja, pegawai

melaksanakan tugas dengan tepat waktu dan benar.

b. Disiplin Peraturan dan Berpakain

Peraturan maupun tata tertib yang tertulis dan tidak tertulis dibuat

agar tujuan suatu organisasi dapat dicapai dengan baik. Untuk itu

dibutuhkan sikap setia dari pegawai terhadap komitmen yang telah

ditetapkan tersebut. Kesetiaan disini berarti taat dan patuh dalam

melaksanakan perintah dari atasan dan peraturan, tatatertib yang

telah ditetapkan, serta ketaatan pegawai dalam menggunakan

kelengkapan pakaian seragam yang telah ditentukan organisasi

atau lembaga.

c. Disiplin Tanggung Jawab Kerja

Salah satu wujud tanggung jawab pegawai adalah penggunaan dan

pemeliharaan peralatan yang sebaik-baiknya sehingga dapat

menunjang kegiatan kantor berjalan dengan lancar. Serta adanya

kesanggupan dalam menghadapi pekerjaan yang menjadi tanggung

jawabnya sebagai seorang pegawai.

BAB II

RUANG LINGKUP

i
A. Ruang Lingkup Kode Etik Keperawatan
1. Hubungan Perawat dengan Pasien (Individu, keluarga, masyarakat)
a. Perawat dalam memberikan pelayanan keperawatan menghargai
harkat dan martabat manusia, keunikan klien, dan
terpengaruh oleh pertimbangan kebangsaan, kesukuan, warna
kulit, umur, jenis kelamin, aliran politik dan agama yang dianut
serta kedudukan sosial.
b. Perawat dalam memberikan pelayanan keperawatan
senantiasa memelihara suasana lingkungan yang menghormati
nilai–nilai budaya, adat istiadat dan kelangsungan hidup
beragama dari klien.
c. Tanggung jawab utama perawat adalah kepada mereka
yang membutuhkan asuhan keperawatan.
d. Perawat wajib merahasiakan segala sesuatu yang diketahui
sehubungan dengan tugas yang dipercayakan kepadanya kecuali
jika diperlukan oleh yang berwenang sesuai dengan ketentuan
hukum yang berlaku.
e. Perawat wajib memberikan informasi kepada klien terkait
dengan kondisinya saat ini dan rencana tindakan yang akan
dilakukan terhadap klien
f. Perawat wajib menghormati hak dan kewajiban klien
g. Perawat wajib menjaga keamanan dan keselamatan klien
h. Perawat wajib menjaga privasi klien
2. Hubungan Perawat dengan Tugas
a. Perawat memelihara dan meningkatkan kompetensi dibidang
keperawatan melalui belajar terus menerus.
b. Perawat senantiasa memelihara mutu pelayanan keperawatan
yang tinggi disertai kejujuran profesional yang menerapkan
pengetahuan serta ketrampilan keperawatan sesuai dengan
kebutuhan klien dengan melakukan tindakan keperawatan sesuai
dengan standar pelayanan keperawatan.
c. Perawat dalam melakukan praktik keperawatan
mempertimbangkan aspek keselamatan pasien.
d. Perawat dalam membuat keputusan didasarkan pada informasi
yang akurat.

i
e. Perawat dalam melakukan konsultasi, menerima delegasi dan
memberikan delegasi kepada orang lain harus mempertimbangkan
kemampuan serta kualifikasi seseorang.
3. Hubungan Perawat dengan Sesama Perawat dan Profesi Kesehatan
Lain
a. Perawat senantiasa memelihara hubungan baik dengan sesama
perawat maupun dengan tenaga kesehatan lainnya, dalam
memelihara keserasian suasana lingkungan kerja maupun tujuan
pelayanan kesehatan secara menyeluruh.
b. Perawat bertindak melindungi klien dari tenaga kesehatan yang
memberikan pelayanan kesehatan secara tidak kompeten, tidak
etis dan ilegal.
c. Perawat harus senantiasa menyebarluaskan pengetahuan,
ketrampilan dan pengalaman yang dimiliki terkait pelayanan
keperawatan kepada sesama.
4. Hubungan Perawat dengan Profesi Keperawatan
a. Perawat mempunyai peran utama dalam menentukan standar
pendidikan dan pelayanan keperawatan serta menerapkannya
dalam kegiatan pelayanan dan pendidikan keperawatan.
b. Perawat berperan aktif dalam berbagai pengembangan profesi
keperawatan.
c. Perawat berpartisipasi aktif dalam upaya profesi untuk
membangun dan memelihara kondisi kerja yang kondusif demi
terwujudnya asuhan keperawatan yang bermutu tinggi.
B. Ruang Lingkup Kode Etik Bidan
1. Kewajiban Bidan terhadap Klien dan Masyarakat
a. Setiap bidan senantiasa menjunjung tinggi, menghayati dan
mengamalkan sumpah jabatannya dalam melaksanakan tugas
pengabdiannya.
b. Setiap bidan dalam menjalankan tugas profesinya menjunjung
tinggi harkat dan martabat kemanusiaan yang utuh dan
memelihara citra bidan.
c. Setiap bidan dalam menjalankan tugasnya senantiasa
berpedoman pada peran , tugas dan tanggung jawabsesuai
dengan kebutuhan klien, keluarga dan masyarakat.

i
d. Setiap bidan dalam menjalankan tugasnya mendahulukan
kepentingan klien , menghormati hak klien dan nilai nilai yang
dianut oleh klien.
e. Setiap bidan dalam menjalankan tugasnya senantiasa
mendahulukan kepentingan klien, keluarga dan masyarakat
dengan identitas yang sama sesuai dengan kebutuhan
berdasarkan kemampuan yang dimilikinya.
f. Setiap bidan senantiasa menciptakan suasana yang serasi dalam
hubungan pelaksanaan tugasnya dengan mendorong partisipasi
masyarakat untuk meningkatkan derajat kesehatannya secara
optimal.
2. Kewajiban Bidan Terhadap Tugasnya
a. Setiap bidan senantiasa memberikan pelayanan paripurna
kepada klien, keluarga dan masyarakat sesuai dengan
kemampuan profesi yang dimilikinya berdasarkan kebutuhan
klien, keluarga dan masyarakat.
b. Setiap bidan berkewajiban memberikan pertolongan sesuai
dengan kewenangan dalam mengambil keputusan termasuk
mengadakan konsultasi dan atau rujukan.
c. Setiap bidan harus menjaga kerahasiaann keterangan yang
didapat dan atau dipercayakan kepadanya, kecuali bila diminta
oleh pengadilan atau diperlukan sehubungan dengan kepentingan
klien.
3. Kewajiban bidan terhadap sejawat dan tenaga kesehatan lainnya
a. Setiap bidan harus menjalin hubungan dengan teman sejawatnya
untuk menciptakan suasana kerja yang serasi.
b. Setiap bidan dalam melaksanakan tugasnya harus saling
menghormati baik terhadap sejawatnya maupun tenaga
kesehatan lainnya
4. Kewajiban bidan terhadap profesinya
a. Setiap bidan wajib menjaga nama baik dan menjunjung tinggi
citra profesi dengan menampilkan kepribadian yang bermartabat
dan memberikan pelayanan yang bermutu kepada masyarakat
b. Setiap bidan wajib senantiasa mengembangkan diri dan
meningkatkan kemampuan profesinya sesuai dengan
perkembangan ilmu dan tekhnologi

i
c. Setiap bidan senantiasa berperan serta dalam kegiatan penelitian
dan kegiatan sejenisnya yang dapat meningkatkan mutu dan citra
profesinya.
5. Kewajiban Bidan terhadap Diri Sendiri
a. Setiap bidan wajib memelihara kesehatannya agar dapat
melaksanakan tugas profesinya dengan baik.
b. Setiap bidan wajib meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan
sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan tehnologi.
c. Setiap bidan wajib memelihara kepribadian dan penampilan diri
6. Kewajiban Bidan tehadap Pemerintah, Nusa Bangsa dan Tanah Air
a. Setiap bidan dalam menjalankan tugasnya senantiasa
melaksanakan ketentuan – ketentuan pemerintah dalam bidang
kesehatan khususnya dalam bidang kesehatan , Keluarga
Berencana dan Kesehatan keluarga.
b. Setiap bidan melalui profesinya berpartisipasi dan
menymbangkan pemikiran kepada pemerintah untuk
meningkatkan mutu dan jangkauan pelayanan kesehatan
terutama pelayanan KIA /KB dan kesehatan keluarga.
C. Ruang Lingkup Disiplin Profesi Perawat dan Bidan
1. Jam Dinas
 Pagi : 07.00 - 14.00 WIB
 Siang : 14.00 - 21.00 WIB
 Malam : 21.00 – 07.00 WIB
2. Seragam Dinas
a. Pakaian
1) Untuk hari Minggu, Senin dan Selasa berwarna putih-putih.
2) Untuk hari Rabu dan Kamis berwarna biru muda.
3) Untuk hari Jum’at dan Sabtu berwarna hijau tosca.
b. Kerudung
1) Untuk hari Minggu, Senin dan Selasa jilbab putih dengan
border berwarna ungu tua.
2) Untuk hari Rabu dan Kamis jilbab putih dengan border biru
muda dan pink.
3) Untuk hari Jum’at dan Sabtu jilbab hijau muda dengan
border hijau tosca.
c. Alas Kaki

i
Sepatu warna hitam polos dan kaos kaki warna gelap.
d. Atribut
1) Menggunakan id-card berwarna merah untuk perempuan, biru
untuk laki - laki.
2) Menggunakan papan nama berbentuk kotak bertuliskan nama
lengkap.
3) Menggunakan pin PPNI atau pin IBI untuk bidan.
4) Penampilan
5) Bermake-up tetapi tidak berlebihan
6) Laki –laki rambut pendek rapi
7) Perempuan yang tidak berjilbab rambut pendek dan rapi.
8) Jika rambut panjang diikat .
9) Di larang mewarnai rambut dengan warna yang mencolok

BAB III
TATA LAKSANA

i
A. Proses tata laksana Etik dan Disiplin
1. Pencegahan
a. Tersedia buku Panduan Etik dan Disiplin Tenaga Keperawatan dan
Kebidanan Rumah Sakit
b. Sosialisasi tentang pedoman etik dan disiplin Rumah Sakit.
c. Sosialisasi tentang pedoman etik dan disiplin keperawatan dan
kebidanan.
d. Tersedia kelengkapan SPO dan SAK tentang kompetensi
keperawatan dan kebidanan
2. Penanganan Masalah Etik dan Disiplin
a. Alur Pengaduan
- Pengaduan masalah etik dan disiplin keperawatan dan
kebidanan baik internal maupun eksternal disampaikan ke
Komite Keperawatan (sub komite etik dan disiplin) atau melalui
Komite Etik dan Disiplin Rumah Sakit secara tertulis, lisan
maupun media elektronik.
- Sub etik dan disiplin keperawatan melakukan kajian terhadap
laporan tersebut maksimal 3 x 24 jam setelah laporan diterima.
b. Dasar penilaian pelanggaran etik dan disiplin keperawatan dan
kebidanan
Penilaian pelanggaran etik dan disiplin didasarkan pada dampak
terhadap klien, institusi, profesi dan masyarakat dan frekuensi
kejadian pelanggaran tersebut.
1. Dampak terhadap keselamatan klien
- Nilai 1 : bila dampak dari pelanggaran tersebut tidak
signifikan (tidak ada cedera).
- Nilai 2 : bila dampak dari pelanggaran tersebut ringan
(misalnya luka ringan/ lecet dan dapat diatasi
dengan pertolongan pertama, kerugian biaya dan
citra rumah sakit sedikit).
- Nilai 3 : bila dampak dari pelanggaran tersebut masuk
kategori sedang, menimbulkan cedera sedang.
Misalnya : luka robek, berkurangnya fungi
motorik/ sensorik atau psikologis atau intelektual
(reversible), tidak berhubungan dengan penyakit,
setiap kasus yang memperpanjang perawatan

i
- Nilai 4 : bila dampak dari pelanggaran tersebut berat,
cedera luas/ berat. Misalnya : cacat, lumpuh,
kehilangan fungsi motorik/ sensorik/ psikologis
atau intelektual (irreversibel), tidak berhubungan
dengan penyakit.
- Nilai 5 : bila dampak dari pelanggaran tersebut
mengakibatkan kematian, salah prosedur
mengakibatkan cacat tetap dan bayi yang hilang/
tertukar saat dalam perawatan.
2. Dampak terhadap rumah sakit
a. Bila dampak pelanggaran tersebut mengakibatkan
kerugian materi Rumah Sakit
b. Bila dampak pelanggaran tersebut mengakibatkan
pencemaran nama baik Rumah Sakit
3. Dampak terhadap profesi
Bila dampak pelanggaran tersebut mengakibatkan pencemaran
nama baik profesi perawat / bidan
4. Frekuensi
- Nilai 1 :bila dalam 1 tahun melakukan 1 – 2 kali pelanggaran.
- Nilai 2 : bila dalam 1 tahun melakukan 3 – 4 kali pelanggaran.
- Nilai 3 :bila dalam 1 tahun melakukan > 5 kali pelanggaran.

Dari hasil investigasi yang dilakukan oleh tim, ditemukan


adanya pelanggaran etik dan disiplin profesi keperawatan dan
kebidanan maka akan dilakuikan tatalaksana sesuai dengan
panduan Etik dan Disiplin Profesi Keperawatan dan Kebidanan

5. Jenis Pelanggaran Etik


Berdasarkan pada dampak dan frekuensi diatas, maka dapat
disusun jenis pelanggaran etik berupa :
a. Pelanggaran ringan
b. Pelanggaran sedang
c. Pelanggaran berat
d. Prosedur pengambilan keputusan
1) Pengambilan keputusan berdasarkan pada Pedoman Etik
dan Disiplin Tenaga Keperawatan dan kebidanan Rumah
SakitUmum Dr. Tjitrowardojo Purworejo

i
2) Keputusan tentang pelanggaran etik dan disiplin
keperawatan dan kebidanan berupa ringan, sedang, berat
dengan memperhatikan :
a) Akibat tindakan tersebut terhadap kehormatan Rumah
Sakit
b) Akibat tindakan tersebut terhadap profesi
c) Akibat tindakan tersebut terhadap kepentingan umum
d) Akibat atau dampak tindakan tersebut terhadap
keselamatan pasien
e) Tujuan yang ingin dicapai oleh si pelapor

Dampak
1 2 3 4 5
Frekuensi
1 Ringan Ringan Sedang Berat Berat
2 Sedang Sedang Berat Berat Berat
3 Berat Berat Berat Berat Berat

B. Jenis rekomendasi pelanggaran etik dan disiplin adalah sebagai berikut :


1. Sanksi/ hukuman etik dan disiplin ringan, terdiri atas :
a. Teguran lisan
b. Pembinaan oleh atasan langsung
c. Merekomendasikan kepada sub kredensi untuk melakukan
kredensial ulang terkait pelanggaran yang dilakukan
d. Pendampingan saat melakukan kompetensi keperawatan sampai
dengan layak diberikan kewenangan klinisnya

2. Sanksi/ hukuman etik dan disiplin sedang, terdiri atas :


a. Teguran tertulis
b. Penurunan indeks jasa pelayanan 10% selama 3 bulan berturut-turut
dan atau,
c. Penundaan pemberian kewenangan klinis sampai dilakukan
kredensial ulang
3. Sanksi/ hukuman etik dan disiplin berat, terdiri atas :
a. Pencabutan kewenangan klinis sementara
b. Penurunan jenjang karir keperawatan 1 tingkat dibawahnya

i
c. Penurunan indeks jasa pelayanan sebesar 30% selama 6 bulan
berturut-turut

C. Seragam untuk perawat laki-laki


1. Warna

a. Untuk hari Minggu, Senin dan Selasa berwarna putih-putih.

b. Untuk hari Rabu dan Kamis berwarna biru muda.

c. Untuk hari Jum’at dan Sabtu berwarna hijau tosca.

2. Model

a. Atasan berbentuk kemeja dengan kerah shanghai, kancing berada

ditengah, dan 3 buah saku tempel, 1 berada di kiri atas dan 2 buah

saku yang berada kedua sisi dibawah tanpa tutup.

b. Bawahan celana panjang berbentuk standar dengan 3 buah saku

yang berada di kanan belakang dan 2 buah disamping kanan kiri

(gambar terlampir).

3. Atribut

1) Menggunakan id-card berwarna biru.

2) Menggunakan papan nama berbentuk kotak bertuliskan nama

lengkap (dasar hitam tulisan emas).

3) Menggunakan pin PPNI.

4) Sepatu berwarna hitam fantovel.

5) Kaos kaki berwarna gelap.

D. Seragam untuk perawat perempuan dan bidan


1. Warna

i
a. Untuk hari Minggu, Senin dan Selasa berwarna putih-putih, jilbab

putih dengan bordir berwarna ungu tua.

b. Untuk hari Rabu dan Kamis berwarna biru muda, jilbab putih dengan

bordir biru muda dan pink.

c. Untuk hari Jum’at dan Sabtu berwarna hijau tosca, jilbab hijau muda

dengan bordir hijau tosca.

2. Model

a. Atasan berbentuk blouse dengan kerah shaghai, kancing berada

ditengah, dan 2 buah saku yang berada kedua sisi dibawah tanpa

tutup.

b. Bawahan celana panjang berbentuk standar dengan 1 buah saku

yang berada di kanan atau rok berbentuk A.

c. Jilbab segiempat baik shift pagi, siang dan malam dengan panjang

jilbab menutupi dada.

3. Atribut

a. Menggunakan id-card berwarna merah.

b. Menggunakan papan nama berbentuk kotak bertuliskan nama

lengkap.

c. Menggunakan pin PPNI atau pin IBI untuk bidan.

d. Sepatu berwarna hitam fantovel dan tidak menimbulkan suara.

e. Kaos kaki berwarna coklat muda.

f. Bermake-up tetapi tidak berlebihan.

BAB IV
DOKUMENTASI

i
Proses penatalaksannaan masalah etik dan disiplin keperawatan dan
kebidanan dilakukan pendokumentasian, mulai dari proses pengaduan/
pelaporan masalah etik dan disiplin keperawatan, dan kebidanan kajian etik
dan disiplin, sampai dengan rekomendasi pemberian sanksi dilakukan dan
didokumentasikan menggunakan formulir yang berlaku di RSUD Dr.
Tjitrowardojo Purworejo.

1. Laporan atau pengaduan bersifat rahasia


2. Terlapor dan saksi diminta untuk menandatangani pernyataan tertulis
dihadapan Sub Komite Etik dan Disiplin Keperawatan, bahwa semua
keterangan yang diberikan adalah benar. Apabila terlapor dan saksi
menolak permintaan ini maka hal tersebut dicatat untuk bahan
pertimbangan pada waktu mengambil keputusan.
3. Semua hasil kajian didokumentasikan oleh Sub Komite Etik dan Disiplin
Keperawatan RSUD Dr. Tjitrowardojo Purworejo.
4. Hasil kajian dilaporkan kepada Direktur RSUD Dr. Tjitrowardojo Purworejo.
5. Hasil kajian bersifat rahasia kecuali jika diminta oleh pihak yang berwajib
atas persetujuan Direktur RSUD Dr. Tjitrowardojo Purworejo.

i
BAB V
PENUTUP

Demikian pedoman etik dan disiplin tenaga keperawatan dan


kebidanan di RSUD Dr. Tjitrowardojo Purworejo, semoga dapat digunakan
sebagai pedoman dalam menyelenggarakan kegiatan Komite Keperawatan
sehingga profesionalisme keperawatan dan kebidanan di RSUD Dr.
Tjitrowardojo Purworejo terus kompeten sesuai dengan perkembangan
ilmunya.

Ditetapkan di : Purworejo
Pada tanggal :

Plt. DIREKTUR RSUD Dr. TJITROWARDOJO PURWOREJO


KEPALA DINAS SOSIAL, PENGENDALIAN PENDUDUK,
KELUARGA BERENCANA, PEMBERDAYAAN PEREMPUAN
DAN PERLINDUNGAN ANAK KABUPATEN PURWOREJO

Dr. KUSWANTORO, M. Kes


Pembina Utama Muda
NIP. 196212041988031011

i
DAFTAR PUSTAKA

Hegner,BarbaraR.2003.NursingAssistant:aNursingProsesApproach.Jakarta:
EGC.

Efendy,FerrydanMakhfudli.2009.TeoridanPraktikdalamKeperawatan.Jakarta:
SalembaMedika.

Manurung, Jasmen. 2008, 2009. Hubungan KarakteristikPerawat dan


PasienDenganTindakanMedik Perawat diKota Medan.Tesis fakultas
SumatraUtara

Putri, T, H.Fanani, A. 2010. Etika Profesi Keperawatan. Citra Pustaka.


Yogyakarta Peraturan Menteri Kesehatan RI No : 49 Tahun 2013 tentang
Komite Keperawatan Rumah Sakit

http : //digilib.unila.ac.id/3639/15/BAB%20II.pdf, diunduh tanggal 4


Februari 2020

LAMPIRAN PANDUAN ETIK DAN DISIPLIN TENAGA


KEPERAWATAN DIREKTUR RSUD Dr.TJITROWARDOJO

i
PURWOREJO

ALUR PENANGANAN MASALAH ETIK dan DISIPLI

Aduan Eksternal / Internal


(LisanTertulis, Media
Elektronik)

Komite Keperawatan

Kajian

( sub Etik dan Disiplin )

Investigasi

Pelanggaran Etik dan Tidak Ada Pelanggaran


Disiplin
Etik dan Disiplin

Tidak Ada Masalah


Pengambilan Keputusan
(Selesai)

Pelanggaran Etik Ringan / Pelanggaran Etik Ringan /


Sedang Pelanggaran Etik Berat
Sedang

PEMERINTAH KABUPATEN PURWOREJO


RUMAH SAKIT UMUM DAERAH Dr. TJITROWARDOJO

i
KOMITE KEPERAWATAN
Jl. Jend. Sudirman No. 60 Telp. (0275) 321118, 325650, 325651 (Hunting , (0275) 322448
E-mail: rsud tjitrowardojo@purworejokab.go.id Purworejo 54114

RAHASIA

FORM.BERITA ACARA INVESTIGASI

Pada hari ini ………tanggal ……… bulan …….tahun ……., komite keperawatan
melakukan investigasi terhadap adanya dugaan pelanggaran etik dan disiplin
profesi, tim investigasi :

Nama :
NIP :
Pangkat :
Jabatan :

Nama :
NIP :
Pangkat :
Jabatan :

Nama :
NIP :
Pangkat :
Jabatan :

Berdasarkan wewenang kami sebagai Komite Keperawatan telah melakukan


investigasi terhadap adanya dugaan pelanggaran etik dan disiplin profesi
keperawatan kepada saudara:
Nama :
NIK :
Pangkat :
Jabatan :
Unit Kerja :

Yang bersangkutan diduga telah melakukan pelanggaran Etik dan


Disiplin Profesi sesuai dengan Panduan Etik Profesi Keperawatan RSUD
Dr.Tjitrowardojo Purworejo. Untuk itu perlu dilakukan investigasi den
klarifikasi. Tahapan investigasi adalah sebagai berikut :
1. Pertanyaan :
Apakah Saudara pada hari ini dalam keadaan sehat?
1. Jawaban :Ya/tidak
2. Pertanyaan :
Apakah Saudara bersedia untuk diperiksa dan diminta keterangannya?

i
2. Jawaban : Ya/tidak

3. Pertanyaan :
Berdasarkan adanya laporan secara lisan /terttulis/media social bahwa
terdapat adanya dugaan pelanggaran etik dan disiplin profesi yang terjadi
di ….. Apakah benar terdapat kejadian ……
3. Jawaban : Ya/Tidak

4. Pertanyaan
Apakah saudara bersedia memberikan keterangan dengan sejujur-jujurnya?
Dan bagaimana kronologi kejadian tersebut
4. Jawaban : ………
Kronologi :
…………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………….
5. Pertanyaan :

5. Pertanyaan:
6. Dst

Kesimpulan :
………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………
Rekomendasi
………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………

Demikian Berita Acara Investigasi ini dibuat untuk dapat digunakan


sebagaimana mestinya.
Purworejo, ……………………………….

Yang di Investigasi : Tim Investigator :

Nama : ……………………………….` Nama : ………………………………….


NIK : ……………………………….. NIP : …………………………………
Tanda tangan : Tanda tangan :

*) Coret yang tidak perlu

FORM .EVALUASI PEMBINAAN ATASAN LANGSUNG

i
Hari/ Tanggal :
Waktu :
Tempat :
Nama :
Unit Kerja :
Permasalahan :

Pembinaan yang dilakukan :

Hasil evaluasi :

Kepala Ruang ........................ Yang bersangkutan,

( ................................................. ) ( ........................................... )
NIP. ..................................... NIP/NIK. ..................................

FORM. EVALUASI PEMBINAAN

i
SUB ETIK DAN DISIPLIN PROFESI

Hari/ Tanggal :
Waktu :
Tempat :
Nama :
Unit Kerja :
Permasalahan :

Pembinaan yang dilakukan :

Hasil evaluasi :

Koordinator
Sub Etik dan Disiplin Yang bersangkutan,

(...................................) ..........................................
NIP. NIP/NIK. ...................................

Mengetahui
Ketua Komite Keperawatan

(.....................................
NIP.

i
STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL
PENATALAKSANAAN MASALAH ETIK DAN DISIPLIN KEPERAWATAN

PENATALAKSANAAN MASALAH ETIK DAN DISIPLIN


RSUD Dr. TJITROWARDOJO
PURWOREJO KEPERAWATAN
No. Dokumen No. Revisi Halaman
01/01

Tanggal terbit Ditetapkan


Plt. Direktur,
STANDAR
PROSEDUR
OPERASIONAL
Dr. KUSWANTORO, M. Kes
Pembina Utama Muda
NIP. 196212041988031011
PENGERTIAN Penatalaksanaan masalah etik profesi keperawatan
RSUD Dr Tjitrowardojo Purworejo yang dilakukan
secara bertahap melalui: pengaduan, kajian, keputusan,
rekomendasi
TUJUAN 1. Tenaga keperawatan RSUD Dr Tjitrowardojo
Purworejo memahami alur penanganan masalah etik
dan disiplin profesi keperawatan
2. Sebagai dasar dalam penanganan masalah etik dan
disiplin profesi keperawatan
KEBIJAKAN Permenkes No.49 Tahun 2014 tentang komite
keperawatan Rumah sakit.
PROSEDUR 1. Pengaduan masalah etik dan disiplin keperawatan
baik internal maupun eksternal disampaikan ke
Komite Keperawatan (sub komite etik dan disiplin)
atau melalui Komite Etik dan Disiplin Rumah Sakit
secara tertulis, lisan maupun media elektronik.
2. SubKomiteEtikdanDisiplinKeperawatanmelakukan
kajian terhadaplaporan tersebutmaksimal 3x 24 jam
setelah laporan diterimaolehSubKomite Etikdan
DisiplinKeperawatan.
3. Keputusandiambil berdasarkanpadaPedomanEtik
dan Disiplin Tenaga KeperawatanRSUD Dr
Tjitrowardojo Purworejo
4. Komite Keperawatan melaporkan keputusan hasil
PENATALAKSANAAN MASALAH ETIK DAN DISIPLIN
RSUD Dr. TJITROWARDOJO
PURWOREJO KEPERAWATAN

No. Dokumen No. Revisi Halaman


02/02
kajian pelanggaran etik dan disiplin keperawatan
berdasarkan jenis pelanggaran yang dilakukan
5. Pelanggaran etik ringan/sedang sanksi dan
laporan disampaikan kepada Komite Etik dan Disiplin
Rumah Sakit beserta dengan rekomendasi tindak
lanjutnya.
6. Pelanggaran etik berat sanksi dan laporan
disampaikan kepada Direktur beserta dengan
rekomendasi tindak lanjutnya.

UNIT TERKAIT 1. Instalasi Rawat Inap


2. Instalasi Rawat Jalan
3. Instalasi Gawat Darurat
4. Instalasi Bedah Sentral
5. Penunjang

Paraf (1).... (2) ……

Model Seragam Laki-Laki


Kab. Purworejo
Bakti Husada

Saku

Saku Samping
Saku Belakang

Lampiran. Model Seragam Perempuan


Bakti Husada
Kab. Purworejo
PANDUAN SERAGAM TENAGA KEPERAWATAN
RSUD
Dr. TJITROWARDOJO
No. Dokumen No. Revisi Halaman
PURWOREJO 01/01

Tanggal terbit Ditetapkan Direktur,


STANDAR
PROSEDUR
OPERASIONAL
Drg. Gustanul Arifin, MKes.
NIP 19580223 198510 1 002
PENGERTIAN Seragam adalah seperangkat pakaian standar yang
dikenakan sama oleh suatu anggota organisasi sewaktu
berpartisipasi dalam aktifitas organisasi tertentu.
TUJUAN 1. Tenaga keperawatan RSUD Dr Tjitrowardojo
Purworejo memahami panduan seragam tenaga
keperawatan.
2. Untuk meningkatkan keefektifan karyawan dalam
bekerja.
3. Untuk meningkatkan motivasi kerja bagi karyawan.
4. Sebagai pembeda bagi organisasi atau institusi lain.
5. Sebagai pembeda jabatan atau divisi dalam
organisasi.
6. Memberikan persepsi profesional bagi konsumen.
7. Memberi kenyamanan saat bekerja.

KEBIJAKAN 1. Permenkes No 49 Tahun 2014 tentang komite


keperawatan Rumah sakit.
2. Peraturan Bupati Purworejo Nomor 43 Tahun 2014
tentang Pedoman Penggunaan Pakaian Dinas Bagi
Pejabat Daerah dan Pegawai di Lingkungan
Pemerintah Kabupaten Purworejo.

PROSEDUR Seragam untuk perawat laki-laki


1. Warna
a. Untuk hari Minggu, Senin dan Kamis berwarna
putih-putih.
b. Untuk hari Selasa dan Jum’at berwarna biru
muda.
c. Untuk hari Rabu dan Sabtu berwarna hijau tosca.
2. Model
a. Atasan berbentuk kemeja dengan kerah shanghai,
kancing berada ditengah, dan 3 buah saku
tempel, 1 berada di kiri atas dan 2 buah saku
yang berada kedua sisi dibawah tanpa tutup.
b. Bawahan celana panjang berbentuk standar
dengan 3 buah saku yang berada di kanan
belakang dan 2 buah disamping kanan kiri
PANDUAN SERAGAM TENAGA KEPERAWATAN
RSUD
Dr. TJITROWARDOJO
No. Dokumen No. Revisi Halaman
PURWOREJO 01/02

(gambar terlampir).
c. Atribut
1) Menggunakan id-card berwarna biru.
2) Menggunakan papan nama berbentuk kotak
bertuliskan nama lengkap (dasar hitam tulisan
emas).
3) Menggunakan pin PPNI.
4) Sepatu berwarna hitam fantovel.
5) Kaos kaki berwarna gelap.

Seragam untuk perawat perempuan dan bidan

1. Warna
a. Untuk hari Minggu, Senin dan Kamis berwarna
putih-putih , jilbab putih dengan bordir berwarna
ungu tua.
b. Untuk hari Selasa dan Jum’at berwarna biru
muda, jilbab putih dengan bordir biru muda dan
pink.
c. Untuk hari Rabu dan Sabtu berwarna hijau
tosca, jilbab hijau muda dengan bordir hijau
tosca.
2. Model
a. Atasan berbentuk blouse dengan kerah shaghai,
kancing berada ditengah, dan 2 buah saku yang
berada kedua sisi dibawah tanpa tutup.
b. Bawahan celana panjang berbentuk standar
dengan 1 buah saku yang berada di kanan atau
rok berbentuk A.
c. Jilbab segiempat baik shift pagi, siang dan
malam dengan panjang jilbab menutupi dada.

PANDUAN SERAGAM TENAGA KEPERAWATAN


RSUD
Dr. TJITROWARDOJO
PURWOREJO

No. Dokumen No. Revisi Halaman


02/02
3. Atribut
a. Menggunakan id-card berwarna merah.
b. Menggunakan papan nama berbentuk kotak
bertuliskan nama lengkap.
c. Menggunakan pin PPNI atau pin IBI untuk bidan.
d. Sepatu berwarna hitam fantovel dan tidak
menimbulkan suara.
e. Kaos kaki berwarna coklat muda.
Bermake-up tetapi tidak berlebihan.

UNIT TERKAIT 6. Instalasi Rawat Inap


7. Instalasi Rawat Jalan
8. Instalasi Gawat Darurat
9. Instalasi Bedah Sentral
10. Penunjang
Paraf (1).... (2) ……

Anda mungkin juga menyukai