DISUSUN OLEH :
KOMITE KEPERAWATAN
RSUD Dr. TJITROWARDOJO PURWOREJO
2021
i
KATA PENGANTAR
Puji syukur kita panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena
atas rahmat-Nya sehingga Pedoman Etik dan Disiplin tahun 2021 di RSUD Dr.
Tjitrowardojo Purworejo telah selesai disusun.
Kami menyadari bahwa Pedoman Etik Dan Disiplin ini masih jauh dari
sempurna, untuk itu kritik dan saran yang membangun sangat kami harapkan
untuk perbaikan selanjutnya.
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.............................................................................................i
DAFTAR ISI.......................................................................................................ii
BAB I DEFINISI.................................................................................................3
BAB II RUANG LINGKUP...................................................................................8
BAB III TATA LAKSANA...................................................................................13
BAB IV DOKUMENTASI....................................................................…………..18
BAB V PENUTUP…………………………………………………………………………….19
LAMPIRAN
i
BAB I
DEFINISI
A. Etika
1. Pengertian
Etika adalah kebiasaan hidup yang baik, tata cara hidup yang baik pada
diri seseorang maupun masyarakat.
2. Etika dan Disiplin Profesi Keperawatan
Etika dan disiplin khusus yang mengatur tanggung jawab moral para
perawat . Kesepakatan moralitas para perawat disusun oleh Organisasi
Profesi berdasarkan suatu sumber yang ada dilingkungan, baik
lingkungan kesehatan, lingkungan konsumen dan lingkungan
Komunitas Keperawatan . Etika keperawatan terkandung adanya nilai-
nilai dan prinsip-prinsip yang berfokus bagi praktik perawat. Praktik
perawat bermuara pada interaksi professional dengan pasien serta
menunjukkan kepedulian perawat terhadap hubungan yang telah
dilakukannya.(Efendy, Ferry dan Makhfudli.Teori dan Praktik dalam
Keperawatan.Jakarta : Salemba Medika. 2009).
3. Kode Etik Keperawatan dan kebidanan
a. Kode etik keperawatan
Kode etik keperawatan adalah pernyataan standar professional yang
digunakan sebagai pedoman perilaku yang menjadi kerangka kerja
dalam membuat keputusan. Kode etik juga memberikan pemahaman
kepada perawat untuk melakukan tindakan sesuai etika, moral dan
akan menghindarkan dari tindakan kelalaian yang akan
menyebabkan klien tidak nyaman atau bahkan menyebabkan nyawa
klien terancam. (Munas PPNI VI Bandung, 2000).
b. Kode etik kebidanan
Kode etik merupakan suatu ciri profesi yang bersumber dari nilai
nilai internal dan eksternal suatu disiplin ilmu dan merupakan
pernyataaan komphrehensif suatu profesi yang memberikan
tuntunan bagi anggota dalam melaksanakan pengabdian profesi
( Kepmenkes RI No 369/MENKES/ SK/III/ 2007 )
i
4. Asas Kode Etik
Terdapat enam asas etik dalam keperawatan yaitu :
1) Asas menghormati otonomy klien (autonomy)
Autonomy yaitu klien memiliki hak untuk memutuskan sesuatu
dalam pengambilan tindakan terhadapnya.Seorang perawat tidak
boleh memaksakan suatu tindakan pengobatan kepada klien.
2) Asas manfaat (beneficence)
Beneficence yaitu semua tindakan dan pengobatan harus
bermanfaat bagi klien.Oleh karena itu, perlu kesadaran perawat
dalam bertindak agar tindakannya dapat bermanfaat dalam
meonolong klien.
3) Asas tidak merugikan (non-maleficence)
Non-maleficence yaitu setiap tindakan harus berpedoman pada
prinsip primim non nocere (yang paling utama jangan
merugikan).Resiko fisik, psikologis dan sosial hendaknya
diminimalisir semaksimal mungkin.
4) Asas kejujuran (veracity)
Veracity yaitu dokter maupun perawat hendaknya mengatakan
sejujur-jujurnya tentang apa yang dialami klien serta akibat yang
akan dirasakan oleh klien. Informasi yang diberikan hendaknya
sesuai dengan tingkat pendidikan klien agar klien mudah
memahaminya.
5) Asas kerahasiaan (confidentiality)
Confidentiality yaitu perawat maupun dokter harus mampu menjaga
privasi klien meskipun klien telah meninggal dunia.
6) Asas keadilan (justice)
Justice yaitu seorang perawat profesional maupun dokter harus
mampu berlaku adil terhadap klien meskipun dari segi status sosial,
fisik, budaya dan lain sebagainya.
i
2) Sebagai acuan dalam membuat dan atau mencabut SPK dan RKK
perawat dan bidan
3) Sebagai dasar pengembangan profesi keperawatan dan untuk
mengorientasikan lulusan keperawatan dalam memasuki jajaran
praktik keperawatan profesional.
4) Membantu masyarakat dalam memahami perilaku keperawatan
profesional
b. Fungsi
Kode etik perawat yang berlaku saat ini berfungsi sebagai landasan
atau pedoman bagi status perawat profesional yaitu dengan cara :
1) Menunjukkan kepada masyarakat bahwa perawat diharuskan
memahami dan menerima kepercayaan dan tanggungjawab yang
diberikan kepada perawat oleh masyarakat
2) Menjadi pedoman bagi perawat dalam berperilaku dan menjalin
hubungan keprofesian sebagai landasan dalam penerapan
praktek etikal
3) Menetapkan hubungan-hubungan profesional yang harus
dipatuhi yaitu hubungan perawat dengan pasien/klien sebagai
advokator, perawat dengan tenaga profesional kesehatan lain
sebagai temansejawat, dengan profesi keperawatan sebagai
seorang kontributor dan dengan masyarakat sebagai perwakilan
dari asuhan kesehatan
4) Memberikan sarana pengaturan diri sebagai profesi.
B. Disiplin
1. Pengertian Disiplin
Secara umum, disiplin menunjukkan suatu kondisi atau sikap hormat
yang ada pada diri karyawan terhadap peraturan yang berlaku. Disiplin
meliputi ketaatan dan hormat terhadap perjanjian yang dibuat antara
pegawai dengan peraturan yang telah di tetapkan. Disiplin juga
berkaitan erat dengan sanksi yang perlu di jatuhkan kepada pihak yang
melanggar. Peraturan-peraturan tersebut tidak ada artinya jika tidak
ada komitmen dan sangsi bagi pelanggarnya. Disiplin di lingkungan
kerja sangat dibutuhkan, karena akan menghambat pencapaian tujuan
organisasi tersebut. Oleh karena itu, pegawai dengan disiplin kerja yang
i
baik, berarti akan dicapai pula suatu keuntungan yang berguna baik
bagi organisasi maupun pegawai itu sendiri. Dengan kata lain disiplin
pegawai adalah suatu bentuk pelatihan yang berusaha bekerja secara
kooperatif dengan para karyawan yang lain serta meningkatkan prestasi
kerjanya.
Terdapat dua jenis disiplin dalam organisasi, yaitu yang bersifat
preventif dan korektif.
a. Pendisiplinan Preventif. Pendisiplinan yang bersifat preventif adalah
berperilaku negative
b. Pendisiplinan Korektif.
Disiplin kerja yang baik dapat dilihat dari tingginya kesadaran para
tata tertib yang berlaku, besarnya rasa tanggung jawab akan tugas
pegawainya.
i
2. Indikator Disiplin Pegawai dapat diukur dari 3 indikator yaitu :
a. Disiplin waktu
Disiplin waktu disini diartikan sebagai sikap atau tingkah laku yang
Peraturan maupun tata tertib yang tertulis dan tidak tertulis dibuat
agar tujuan suatu organisasi dapat dicapai dengan baik. Untuk itu
atau lembaga.
BAB II
RUANG LINGKUP
i
A. Ruang Lingkup Kode Etik Keperawatan
1. Hubungan Perawat dengan Pasien (Individu, keluarga, masyarakat)
a. Perawat dalam memberikan pelayanan keperawatan menghargai
harkat dan martabat manusia, keunikan klien, dan
terpengaruh oleh pertimbangan kebangsaan, kesukuan, warna
kulit, umur, jenis kelamin, aliran politik dan agama yang dianut
serta kedudukan sosial.
b. Perawat dalam memberikan pelayanan keperawatan
senantiasa memelihara suasana lingkungan yang menghormati
nilai–nilai budaya, adat istiadat dan kelangsungan hidup
beragama dari klien.
c. Tanggung jawab utama perawat adalah kepada mereka
yang membutuhkan asuhan keperawatan.
d. Perawat wajib merahasiakan segala sesuatu yang diketahui
sehubungan dengan tugas yang dipercayakan kepadanya kecuali
jika diperlukan oleh yang berwenang sesuai dengan ketentuan
hukum yang berlaku.
e. Perawat wajib memberikan informasi kepada klien terkait
dengan kondisinya saat ini dan rencana tindakan yang akan
dilakukan terhadap klien
f. Perawat wajib menghormati hak dan kewajiban klien
g. Perawat wajib menjaga keamanan dan keselamatan klien
h. Perawat wajib menjaga privasi klien
2. Hubungan Perawat dengan Tugas
a. Perawat memelihara dan meningkatkan kompetensi dibidang
keperawatan melalui belajar terus menerus.
b. Perawat senantiasa memelihara mutu pelayanan keperawatan
yang tinggi disertai kejujuran profesional yang menerapkan
pengetahuan serta ketrampilan keperawatan sesuai dengan
kebutuhan klien dengan melakukan tindakan keperawatan sesuai
dengan standar pelayanan keperawatan.
c. Perawat dalam melakukan praktik keperawatan
mempertimbangkan aspek keselamatan pasien.
d. Perawat dalam membuat keputusan didasarkan pada informasi
yang akurat.
i
e. Perawat dalam melakukan konsultasi, menerima delegasi dan
memberikan delegasi kepada orang lain harus mempertimbangkan
kemampuan serta kualifikasi seseorang.
3. Hubungan Perawat dengan Sesama Perawat dan Profesi Kesehatan
Lain
a. Perawat senantiasa memelihara hubungan baik dengan sesama
perawat maupun dengan tenaga kesehatan lainnya, dalam
memelihara keserasian suasana lingkungan kerja maupun tujuan
pelayanan kesehatan secara menyeluruh.
b. Perawat bertindak melindungi klien dari tenaga kesehatan yang
memberikan pelayanan kesehatan secara tidak kompeten, tidak
etis dan ilegal.
c. Perawat harus senantiasa menyebarluaskan pengetahuan,
ketrampilan dan pengalaman yang dimiliki terkait pelayanan
keperawatan kepada sesama.
4. Hubungan Perawat dengan Profesi Keperawatan
a. Perawat mempunyai peran utama dalam menentukan standar
pendidikan dan pelayanan keperawatan serta menerapkannya
dalam kegiatan pelayanan dan pendidikan keperawatan.
b. Perawat berperan aktif dalam berbagai pengembangan profesi
keperawatan.
c. Perawat berpartisipasi aktif dalam upaya profesi untuk
membangun dan memelihara kondisi kerja yang kondusif demi
terwujudnya asuhan keperawatan yang bermutu tinggi.
B. Ruang Lingkup Kode Etik Bidan
1. Kewajiban Bidan terhadap Klien dan Masyarakat
a. Setiap bidan senantiasa menjunjung tinggi, menghayati dan
mengamalkan sumpah jabatannya dalam melaksanakan tugas
pengabdiannya.
b. Setiap bidan dalam menjalankan tugas profesinya menjunjung
tinggi harkat dan martabat kemanusiaan yang utuh dan
memelihara citra bidan.
c. Setiap bidan dalam menjalankan tugasnya senantiasa
berpedoman pada peran , tugas dan tanggung jawabsesuai
dengan kebutuhan klien, keluarga dan masyarakat.
i
d. Setiap bidan dalam menjalankan tugasnya mendahulukan
kepentingan klien , menghormati hak klien dan nilai nilai yang
dianut oleh klien.
e. Setiap bidan dalam menjalankan tugasnya senantiasa
mendahulukan kepentingan klien, keluarga dan masyarakat
dengan identitas yang sama sesuai dengan kebutuhan
berdasarkan kemampuan yang dimilikinya.
f. Setiap bidan senantiasa menciptakan suasana yang serasi dalam
hubungan pelaksanaan tugasnya dengan mendorong partisipasi
masyarakat untuk meningkatkan derajat kesehatannya secara
optimal.
2. Kewajiban Bidan Terhadap Tugasnya
a. Setiap bidan senantiasa memberikan pelayanan paripurna
kepada klien, keluarga dan masyarakat sesuai dengan
kemampuan profesi yang dimilikinya berdasarkan kebutuhan
klien, keluarga dan masyarakat.
b. Setiap bidan berkewajiban memberikan pertolongan sesuai
dengan kewenangan dalam mengambil keputusan termasuk
mengadakan konsultasi dan atau rujukan.
c. Setiap bidan harus menjaga kerahasiaann keterangan yang
didapat dan atau dipercayakan kepadanya, kecuali bila diminta
oleh pengadilan atau diperlukan sehubungan dengan kepentingan
klien.
3. Kewajiban bidan terhadap sejawat dan tenaga kesehatan lainnya
a. Setiap bidan harus menjalin hubungan dengan teman sejawatnya
untuk menciptakan suasana kerja yang serasi.
b. Setiap bidan dalam melaksanakan tugasnya harus saling
menghormati baik terhadap sejawatnya maupun tenaga
kesehatan lainnya
4. Kewajiban bidan terhadap profesinya
a. Setiap bidan wajib menjaga nama baik dan menjunjung tinggi
citra profesi dengan menampilkan kepribadian yang bermartabat
dan memberikan pelayanan yang bermutu kepada masyarakat
b. Setiap bidan wajib senantiasa mengembangkan diri dan
meningkatkan kemampuan profesinya sesuai dengan
perkembangan ilmu dan tekhnologi
i
c. Setiap bidan senantiasa berperan serta dalam kegiatan penelitian
dan kegiatan sejenisnya yang dapat meningkatkan mutu dan citra
profesinya.
5. Kewajiban Bidan terhadap Diri Sendiri
a. Setiap bidan wajib memelihara kesehatannya agar dapat
melaksanakan tugas profesinya dengan baik.
b. Setiap bidan wajib meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan
sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan tehnologi.
c. Setiap bidan wajib memelihara kepribadian dan penampilan diri
6. Kewajiban Bidan tehadap Pemerintah, Nusa Bangsa dan Tanah Air
a. Setiap bidan dalam menjalankan tugasnya senantiasa
melaksanakan ketentuan – ketentuan pemerintah dalam bidang
kesehatan khususnya dalam bidang kesehatan , Keluarga
Berencana dan Kesehatan keluarga.
b. Setiap bidan melalui profesinya berpartisipasi dan
menymbangkan pemikiran kepada pemerintah untuk
meningkatkan mutu dan jangkauan pelayanan kesehatan
terutama pelayanan KIA /KB dan kesehatan keluarga.
C. Ruang Lingkup Disiplin Profesi Perawat dan Bidan
1. Jam Dinas
Pagi : 07.00 - 14.00 WIB
Siang : 14.00 - 21.00 WIB
Malam : 21.00 – 07.00 WIB
2. Seragam Dinas
a. Pakaian
1) Untuk hari Minggu, Senin dan Selasa berwarna putih-putih.
2) Untuk hari Rabu dan Kamis berwarna biru muda.
3) Untuk hari Jum’at dan Sabtu berwarna hijau tosca.
b. Kerudung
1) Untuk hari Minggu, Senin dan Selasa jilbab putih dengan
border berwarna ungu tua.
2) Untuk hari Rabu dan Kamis jilbab putih dengan border biru
muda dan pink.
3) Untuk hari Jum’at dan Sabtu jilbab hijau muda dengan
border hijau tosca.
c. Alas Kaki
i
Sepatu warna hitam polos dan kaos kaki warna gelap.
d. Atribut
1) Menggunakan id-card berwarna merah untuk perempuan, biru
untuk laki - laki.
2) Menggunakan papan nama berbentuk kotak bertuliskan nama
lengkap.
3) Menggunakan pin PPNI atau pin IBI untuk bidan.
4) Penampilan
5) Bermake-up tetapi tidak berlebihan
6) Laki –laki rambut pendek rapi
7) Perempuan yang tidak berjilbab rambut pendek dan rapi.
8) Jika rambut panjang diikat .
9) Di larang mewarnai rambut dengan warna yang mencolok
BAB III
TATA LAKSANA
i
A. Proses tata laksana Etik dan Disiplin
1. Pencegahan
a. Tersedia buku Panduan Etik dan Disiplin Tenaga Keperawatan dan
Kebidanan Rumah Sakit
b. Sosialisasi tentang pedoman etik dan disiplin Rumah Sakit.
c. Sosialisasi tentang pedoman etik dan disiplin keperawatan dan
kebidanan.
d. Tersedia kelengkapan SPO dan SAK tentang kompetensi
keperawatan dan kebidanan
2. Penanganan Masalah Etik dan Disiplin
a. Alur Pengaduan
- Pengaduan masalah etik dan disiplin keperawatan dan
kebidanan baik internal maupun eksternal disampaikan ke
Komite Keperawatan (sub komite etik dan disiplin) atau melalui
Komite Etik dan Disiplin Rumah Sakit secara tertulis, lisan
maupun media elektronik.
- Sub etik dan disiplin keperawatan melakukan kajian terhadap
laporan tersebut maksimal 3 x 24 jam setelah laporan diterima.
b. Dasar penilaian pelanggaran etik dan disiplin keperawatan dan
kebidanan
Penilaian pelanggaran etik dan disiplin didasarkan pada dampak
terhadap klien, institusi, profesi dan masyarakat dan frekuensi
kejadian pelanggaran tersebut.
1. Dampak terhadap keselamatan klien
- Nilai 1 : bila dampak dari pelanggaran tersebut tidak
signifikan (tidak ada cedera).
- Nilai 2 : bila dampak dari pelanggaran tersebut ringan
(misalnya luka ringan/ lecet dan dapat diatasi
dengan pertolongan pertama, kerugian biaya dan
citra rumah sakit sedikit).
- Nilai 3 : bila dampak dari pelanggaran tersebut masuk
kategori sedang, menimbulkan cedera sedang.
Misalnya : luka robek, berkurangnya fungi
motorik/ sensorik atau psikologis atau intelektual
(reversible), tidak berhubungan dengan penyakit,
setiap kasus yang memperpanjang perawatan
i
- Nilai 4 : bila dampak dari pelanggaran tersebut berat,
cedera luas/ berat. Misalnya : cacat, lumpuh,
kehilangan fungsi motorik/ sensorik/ psikologis
atau intelektual (irreversibel), tidak berhubungan
dengan penyakit.
- Nilai 5 : bila dampak dari pelanggaran tersebut
mengakibatkan kematian, salah prosedur
mengakibatkan cacat tetap dan bayi yang hilang/
tertukar saat dalam perawatan.
2. Dampak terhadap rumah sakit
a. Bila dampak pelanggaran tersebut mengakibatkan
kerugian materi Rumah Sakit
b. Bila dampak pelanggaran tersebut mengakibatkan
pencemaran nama baik Rumah Sakit
3. Dampak terhadap profesi
Bila dampak pelanggaran tersebut mengakibatkan pencemaran
nama baik profesi perawat / bidan
4. Frekuensi
- Nilai 1 :bila dalam 1 tahun melakukan 1 – 2 kali pelanggaran.
- Nilai 2 : bila dalam 1 tahun melakukan 3 – 4 kali pelanggaran.
- Nilai 3 :bila dalam 1 tahun melakukan > 5 kali pelanggaran.
i
2) Keputusan tentang pelanggaran etik dan disiplin
keperawatan dan kebidanan berupa ringan, sedang, berat
dengan memperhatikan :
a) Akibat tindakan tersebut terhadap kehormatan Rumah
Sakit
b) Akibat tindakan tersebut terhadap profesi
c) Akibat tindakan tersebut terhadap kepentingan umum
d) Akibat atau dampak tindakan tersebut terhadap
keselamatan pasien
e) Tujuan yang ingin dicapai oleh si pelapor
Dampak
1 2 3 4 5
Frekuensi
1 Ringan Ringan Sedang Berat Berat
2 Sedang Sedang Berat Berat Berat
3 Berat Berat Berat Berat Berat
i
c. Penurunan indeks jasa pelayanan sebesar 30% selama 6 bulan
berturut-turut
2. Model
ditengah, dan 3 buah saku tempel, 1 berada di kiri atas dan 2 buah
(gambar terlampir).
3. Atribut
i
a. Untuk hari Minggu, Senin dan Selasa berwarna putih-putih, jilbab
b. Untuk hari Rabu dan Kamis berwarna biru muda, jilbab putih dengan
c. Untuk hari Jum’at dan Sabtu berwarna hijau tosca, jilbab hijau muda
2. Model
ditengah, dan 2 buah saku yang berada kedua sisi dibawah tanpa
tutup.
c. Jilbab segiempat baik shift pagi, siang dan malam dengan panjang
3. Atribut
lengkap.
BAB IV
DOKUMENTASI
i
Proses penatalaksannaan masalah etik dan disiplin keperawatan dan
kebidanan dilakukan pendokumentasian, mulai dari proses pengaduan/
pelaporan masalah etik dan disiplin keperawatan, dan kebidanan kajian etik
dan disiplin, sampai dengan rekomendasi pemberian sanksi dilakukan dan
didokumentasikan menggunakan formulir yang berlaku di RSUD Dr.
Tjitrowardojo Purworejo.
i
BAB V
PENUTUP
Ditetapkan di : Purworejo
Pada tanggal :
i
DAFTAR PUSTAKA
Hegner,BarbaraR.2003.NursingAssistant:aNursingProsesApproach.Jakarta:
EGC.
Efendy,FerrydanMakhfudli.2009.TeoridanPraktikdalamKeperawatan.Jakarta:
SalembaMedika.
i
PURWOREJO
Komite Keperawatan
Kajian
Investigasi
i
KOMITE KEPERAWATAN
Jl. Jend. Sudirman No. 60 Telp. (0275) 321118, 325650, 325651 (Hunting , (0275) 322448
E-mail: rsud tjitrowardojo@purworejokab.go.id Purworejo 54114
RAHASIA
Pada hari ini ………tanggal ……… bulan …….tahun ……., komite keperawatan
melakukan investigasi terhadap adanya dugaan pelanggaran etik dan disiplin
profesi, tim investigasi :
Nama :
NIP :
Pangkat :
Jabatan :
Nama :
NIP :
Pangkat :
Jabatan :
Nama :
NIP :
Pangkat :
Jabatan :
i
2. Jawaban : Ya/tidak
3. Pertanyaan :
Berdasarkan adanya laporan secara lisan /terttulis/media social bahwa
terdapat adanya dugaan pelanggaran etik dan disiplin profesi yang terjadi
di ….. Apakah benar terdapat kejadian ……
3. Jawaban : Ya/Tidak
4. Pertanyaan
Apakah saudara bersedia memberikan keterangan dengan sejujur-jujurnya?
Dan bagaimana kronologi kejadian tersebut
4. Jawaban : ………
Kronologi :
…………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………….
5. Pertanyaan :
5. Pertanyaan:
6. Dst
Kesimpulan :
………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………
Rekomendasi
………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………
i
Hari/ Tanggal :
Waktu :
Tempat :
Nama :
Unit Kerja :
Permasalahan :
Hasil evaluasi :
( ................................................. ) ( ........................................... )
NIP. ..................................... NIP/NIK. ..................................
i
SUB ETIK DAN DISIPLIN PROFESI
Hari/ Tanggal :
Waktu :
Tempat :
Nama :
Unit Kerja :
Permasalahan :
Hasil evaluasi :
Koordinator
Sub Etik dan Disiplin Yang bersangkutan,
(...................................) ..........................................
NIP. NIP/NIK. ...................................
Mengetahui
Ketua Komite Keperawatan
(.....................................
NIP.
i
STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL
PENATALAKSANAAN MASALAH ETIK DAN DISIPLIN KEPERAWATAN
Saku
Saku Samping
Saku Belakang
(gambar terlampir).
c. Atribut
1) Menggunakan id-card berwarna biru.
2) Menggunakan papan nama berbentuk kotak
bertuliskan nama lengkap (dasar hitam tulisan
emas).
3) Menggunakan pin PPNI.
4) Sepatu berwarna hitam fantovel.
5) Kaos kaki berwarna gelap.
1. Warna
a. Untuk hari Minggu, Senin dan Kamis berwarna
putih-putih , jilbab putih dengan bordir berwarna
ungu tua.
b. Untuk hari Selasa dan Jum’at berwarna biru
muda, jilbab putih dengan bordir biru muda dan
pink.
c. Untuk hari Rabu dan Sabtu berwarna hijau
tosca, jilbab hijau muda dengan bordir hijau
tosca.
2. Model
a. Atasan berbentuk blouse dengan kerah shaghai,
kancing berada ditengah, dan 2 buah saku yang
berada kedua sisi dibawah tanpa tutup.
b. Bawahan celana panjang berbentuk standar
dengan 1 buah saku yang berada di kanan atau
rok berbentuk A.
c. Jilbab segiempat baik shift pagi, siang dan
malam dengan panjang jilbab menutupi dada.