Anda di halaman 1dari 56

Doa Belajar

“Kami ridho Allah SWT sebagai Tuhanku, Islam


sebagai agamaku, dan Nabi Muhammad
sebagai Nabi dan Rasul, Ya Allah,
tambahkanlah kepadaku ilmu dan berikanlah
aku kefahaman”
ANATOMI DAN
FISIOLOGI SISTEM
PENCERNAAN 2
Ceria Ciptanurani, S.Gz., M.S.
CAPAIAN PEMBELAJARAN
1. Mahasiswa mampu memahami tentang struktur
anatomi sistem pencernaan dan kelenjar
aksesoris
2. Mahasiswa mampu memahami tentang fisiologi
sistem pencernaan
3. Mahasiswa mampu memahami tentang hormon
dan enzim pencernaan
Kajian Materi

• Organ aksesorius
• Fisiologi pencernaan makanan
• Hormon dan enzim pencernaan
What happens to the food we eat?

Digestion Absorption Metabolism


The GI Tract Wall Has Four Layers

Dinding saluran cerna memiliki


struktur umum yang sama dari
esophagus sampai anus, dengan
variasi lokal khas untuk masing-
masing bagian. Secara umum
terdiri dari empat lapisan yaitu:
1. Lapisan mukosa
2. Lapisan submucosa
3. Lapisan muskuler
4. Lapisan serosa
1. Lapisan Mukosa
Lapisan mukosa memiliki tiga lapisan:
• Membran mukosa: lapisan epitel mukosa yang menghadap ke
lumen untuk menyerap nutrisi, sekresi hormon
• lamina propria: jaringan ikat subepitel yang menahan epitel pada
tempatnya; mengandung gut-associated lymphoid tissue (GALT)
yang penting dalam pertahanan terhadap bakteri patogen
• muskularis mukosa: lapisan tipis otot polos yang letaknya terluar
dari lapisan mukosa dan bersebelahan dengan lapisan submukosa.
2. Lapisan Submukosa
• Lapisan tengah dinding usus.
• Terdiri dari jaringan ikat,
mengandung pembuluh darah
besar dan pembuluh limfe.
• Pleksus submukosa (juga disebut
pleksus Meissner) mempersarafi
sel-sel di lapisan epitel serta otot
polos muskularis mukosa
3. Lapisan muskularis
• Terdiri dari dua lapisan otot polos:
lapisan sirkular dalam dan lapisan
longitudinal luar.
• Akitivitas kontraktil kedua otot
polos ini menghasilkan gerakan
mendorong dan mencampur.
• Di antara kedua otot polos tsb
terdapat pleksus mienterikus
(pleksus Auerbach) yang
mengontrol dan
mengkoordinasikan aktivitas
motorik muskularis eksterna.
4. Lapisan serosa
• Membran jaringan ikat yang merupakan kelanjutan dari membran
peritoneum (peritoneum) yang melapisi rongga perut. Peritoneum juga
membentuk lembaran mesenterium yang menggantung organ pencernaan
dari dinding dalam abdomen.
1. Peritoneum parietal: melapisi rongga abdominopelvis
2. Peritoneum visceral: membungkus organ dan terhubungkan ke peritoneum
parietal oleh berbagai lipatan.
3. Rongga peritoneal: ruang antara viseral dan peritoneumparietal.
• Retroperineal  Organ yang tidak terbungkus peritoneum, tetapi hanya
tertutup olehnya (pankreas, duodenum, ginjal, rektum, kantung kemih, dan
beberapa organ reproduksi perempuan.)
• Mesentrium dan Omentum adalah lipatan jaringan peritoneal berlapis ganda yang
merefleks balik dari peritoneum visceral  berfungsi untuk mengikat organ-
organ abdominal satu sama lain dan melabuhkannya ke dinding abdominal
belakang
• Pembuluh darah, limfatik, dan saraf terletak dalam lipatan peritoneal
• Omentum terbagi menjadi:
1. Omentum majus adalah lipatan ganda berukuran besar yang melekat pada
duodenum, lambung, dan usus besar. Lipatan ini tergantung seperti celemek di atas
usus.
2. Omentum minus menopang lambung dan duodenum sehingga terpisah dari hati.
3. Mesocolon melekatkan kolon ke dinding abdominal belakang.
4. Ligamen falciformis melekatkan hati ke dinding abdominal depan dan diafragma.
Enzim Sumber Sekresi Aksi
ENZIM
Karbohidrat
Zat tepung  maltose
PENCERNAAN
Amilase saliva
(ptyalin)
Kelenjar saliva

Amilase pankreas Pankreas Zat tepung  disakarida dan maltosa


Maltase Usus halus Maltosa  glukosa
Sukrase Usus halus Sukrosa  glukosa dan fruktosa
Laktase Usus halus Laktosa  glukosa dan galaktosa
Protein
Pepsin Lambung (pepsinogen diaktivasi oleh Protein  polipeptida
HCl lambung)
Tripsin Pankreas (trypsinogen diaktivasi oleh Protein & polipeptida  peptide yang lebih
enterokinase) kecil
Kimotripsin Pankreas (kimotripsinogen diaktivasi oleh Protein & peptide  peptide lebih kecil
tripsin)
Peptidase Usus halus Dipeptida  asam amino
Lemak
Lipase pancreas Pankreas (dengan garam empedu) Trigliserida  monogliserida dan asam lemak
Lipase usus Usus halus (dengan garam empedu) Monogliserida  asam lemak dan gliserol
Sekresi Kelenjar Gastric
Functions of gastric acid
• Asam di dalam lambung (HCl) menyebabkan pengeluaran dan
aktivasi pepsin
• Asam menggerakkan somatostantin dari Sel D
• HCl mendenaturasi protein dengan memecah ikatan disulfida dan
hidrogen yang mengikat protein
• Asam lambung membantu membunuh bakteri dan
mikroorganisme yang masuk
• Asam menginaktifkan amilase saliva, menghentikan pencernaan
karbohidrat yang dimulai di mulut
Pengaturan sekresi lambung
• Mekanisme saraf dan hormon, makanan masuk ke rongga mulut
dan esofagus
• Menstimulasi saraf parasimpatis untuk mengaktifkan sekresi
kelenjar di lambung,
• Hormon lambung dari sel G (gastrin) akan menstimulasi kelenjar
lambung untuk aktivitas lanjut
• Ada 3 tahap pencernaan lambung:
1. Cephalic
2. Gastric
3. Intestinal
1. Tahap Cephalic
• Terjadi sebelum makanan mencapai lambung.
• Masuknya makanan ke dalam mulut atau tampilan, bau,
atau pikiran tentang makanan, dapat merangsang sekresi
lambung.
2. Tahap Gastric
• Terjadi saat makanan mencapai lambung dan berlangsung selama makanan masih
ada.
• Peregangan dinding lambung merangsang reseptor saraf dalam mukosa lambung dan
memicu refleks lambung. Serabut aferen parasimpatis menjalar dalam vagus menuju
kelenjar lambung untuk menstimulasi produksi HCl, enzim-enzim pencernaan, dan
hormon gastrin.
• Hormon Gastrin berfungsi merangsang sekresi lambung, meningkatkan motilitas usus
dan lambung, mengkontriksi spinchter cardiac dan merelaksasi spinchter pylorus.
• Pengaturan sekresi gastrin terjadi melalui penghambatan umpan balik yang didasarkan
pada pH isi lambung. Jika tidak ada makanan dalam lambung di antara jam makan, pH
lambung rendah dan sekresi lambung terbatas. Makanan yang masuk ke lambung
memiliki efek buffering yang mengakibatkan peningkatan pH dan peningkatan sekresi
lambung.
3. Tahap Intestinal
• Terjadi setelah kimus meninggalkan lambung dan memasuki usus
halus yang kemudian memicu faktor saraf dan hormon
• Sekresi lambung distimulasi oleh sekresi gastrin duodenum
sehingga dapat berlangsung selama beberapa jam. Gastrin ini
dihasilkan oleh bagian atas (duodenum) usus halus dan dibawa
dalam sirkulasi menuju lambung.
• Sekresi lambung dihambat oleh hormon-hormon polipeptida yang
dihasilkan duodenum. Hormon ini, yang dibawa dalam sirkulasi
menuju lambung, disekresi sebagai respons terhadap asiditas
lambung dengan pH di bawah 2 dan jika ada makanan berlemak.
• Hormon-hormon ini meliputi gastric inhibitory polypeptide (GIP),
sekretin, kolesistokinin (cholecystokinin [CCK]), dan hormon
pembersih enterogastron.
Stomach: Neural
and Hormonal
Mechanisms
PENGOSONGAN LAMBUNG
1. Pengosongan distimulasi secara refleks saat merespons terhadap
peregangan lambung, pelepasan gastrin, kekentalan kimus, dan jenis
makanan. Karbohidrat dapat masuk dengan cepat, protein lebih lambat,
dan lemak tetap dalam lambung selama 3 sampai 6 jam.
2. Pengosongan lambung dihambat oleh hormon duodenum yang juga
menghambat sekresi lambung dan oleh refleks umpan balik enterogastric
dari duodenum. Faktor-faktor hormon dan saraf ini mencegah terjadinya
pengisian yang berlebih pada usus dan memberikan waktu yang lebih
lama untuk digesti dalam usus halus.
3. Sinyal umpan balik memungkinkan kimus memasuki usus halus pada
kecepatan tertentu sehingga dapat diproses
MOTILITAS
• Gerakan usus halus mencampur isinya dengan enzim
untuk pencernaan
• Memungkinkan produk akhir pencernaan mengadakan
kontak dengan sel absorptif
• Mendorong zat sisa memasuki usus besar
• Pergerakan ini dipicu oleh peregangan dan secara refleks
dikendalikan oleh sistem saraf otonom
Hormon yang mempengaruhi sekresi
dan motilitas GI Tract

1. Sekretin, CCK, dan GIP berperan untuk menghalangi


sekresi kelenjar lambung.
2. Peptida usus vesoaktif memiliki efek vasodilator dan
efek releksasi otot polos
3. Substansi P mempengaruhi aktivitas motorik otot polos.
4. Somatostatin menghambat sekresi asam klorida
5. Gastrin merangsang pelepasan asam lambung, enzim
pancreas, pengosongan kantung empedu
Pankreas
PANCREAS
Pancreas
Enzim Pancreas
Pankreas
• Sel Endocrine (islets/pulau-pulau Langerhans)  mensekresi hormon
insulin dan glucagon (hormones that regulate blood sugar and
carbohydrate metabolism, they have opposite effects)
• Sel Exocrine (asinar) (98%)mensekresi getah pancreas / enzim
pencernaan dan larutan yang mengandung sodium bicarbonate NaHCO3
(ductile sell)
• Produk gabungan dari sel eksokrin mengalir melalui ductus pancreatic, yang
menyatu dengan ductus biliaris comunis dan masuk ke duodenum di titik
ampula hepatopancreas (papilla duodeni)
• Enzim pancreas molektul enzim yang belum aktif/ inactivate molecules
(zymogen)
• Sekresi Bicarbonate ke dalam duodenum menetralkan asam dari gastric
Activation of Pancreatic
Zymogens
Pengaturan Sekresi Pankreas

Sistem saraf parasimpatik meningkatkan sekresi pankreas


1. Hormon Sekretin dilepaskan ke dalam aliran darah dari
mukosa usus menstimulasi pankreas (ion bikarbonat untuk
menetralkan kimus yg asam)
2. Hormon CCK  dilepaskan ke aliran darah untuk
menstimulasi pankreas mengeluarkan enzim pencernaan
• CCK diproduksi oleh sel-sel mukosa duodenum sebagai
respons terhadap lemak dan protein separuh tercerna yang
masuk dari lambung
Hepar
Sirkulasi Hepar
• Hepar terdiri dari unit-unit fungsional: lobula
• Lobula  terdapat sel hepatosit (dalam lapisan – lapisan yang menyebar keluar dari
vena sentral.
• Sinusoid hati adalah ruang yang terdapat diantara kelompok lapisan ini, sedangkan
saluran yang lebih kecil yang disebut kanalikulus empedu memisahkan lapisan yang
lain.
• Masing–masing dari 6 sudut lobula ditempati oleh tiga pembuluh (triad portal): satu
duktus biliaris/empedu dan dua pembuluh darah. Pembuluh darah ini merupakan
cabang dari arteri hepatic (yang membawa darah teroksigen) dan dari vena porta
hepatic (yang membawa darah tak teroksigen tetapi kaya nutrisi dari usus kecil).
• Darah masuk ke hati lewat arteri hepatik dan vena porta hepatik dan kemudian
didistribusikan ke lobula. Darah mengalir ke setiap lobula dengan melewati sinusoid
hati dan berkumpul di vena sentral. Vena sentral dari semua lobula bersatu dan
keluar dari hati lewat vena hepatic (bukan vena porta hepatic).
Sirkulasi Hepar
• Di dalam sinusoid, fagosit sel kupffer (sel retikuloendoteluim berbentuk bintang)
menghancurkan bakteri dan memecah sel darah merah dan putih yang tua serta
sisa–sisa yang lain.
• Hepatosit yang membatasi sinusoid juga menyaring darah yang masuk.
• Hepatosit menghilangkan berbagai zat dari darah termasuk oksigen, nutrisi,
toksin dan material buangan.
• Dari zat ini, hepatosit menghasilkan empedu yang disekresi ke dalam kanalikulus
empedu, yang masuk ke duktus empedu.
• Duktus empedu dari berbagai lobula bersatu dan keluar dari hati lewat duktus
hepatik umum tunggal. Duktus hepatik umum ini bersatu dengan duktus sisitikus
dari kantung empedu membentuk ampula hepatopancreas (hepatopankreatic
ampulla). Saluran terakhir ini membawa empedu ke usus kecil.
Sirkulasi Hepar
Fungsi Hepar
1. Sekresi, hati menghasilkan dan mensekresikan empedu
2. Sintesis garam empedu, garam empedu adalah derivat kolesterol
yang dihasilkan di hati dan membantu pencernaan dan absorpsi
lemak dan vitamin yang larut dalam lemak.
3. Sintesis protein plasma, hati mensintesis albumin, globulin (kecuali
imunoglobin), fibrinogen dan faktor pembekuan.
4. Penyimpanan, hati menyimpan glukosa dalam bentuk glikogen dan
juga menyimpan besi dan vitamin A, B12, D, E dan K.
5. Ekskresi, hormon, obat dan pigmen empedu dari pemecahan
hemoglobin di ekskresikan di empedu.
Fungsi Hepar
6. Metabolisme karbohidrat, glycogenesis glycogenolysis (mengubah
glukosa menjadi glikogen untuk disimpan. Dia memecah glikogen menjadi
glukosa ketika dibutuhkan, mengubah molekul nonkarbohidrat menjadi
glukosa.
7. Metabolisme lipid, pemecahan asam lemak, dalam sintetis kolesterol dan
fosfolipid, dan dalam konversi kelebihan karbohidrat dan protein menjadi
lemak. (lipogenesis)
8. Metabolisme protein, mengubah asam amino menjadi asam amino lain
yang diperlukan untuk sintetis protein, juga amonia yang dihasilkan dari
pemecahan protein menjadi urea yang kurang toksik dan dapat diekskresi
di empedu
9. Mengandung fagosit yang berfungsu menghancurkan eritrosit yang rusak
dan benda asing melalui fagositosis
Fungsi Hepar
10. Penyaring, sel kuffer hepatosit yang melapisi sinusoid melepaskan bakteri,
sel darah merah yang rusak dan partikel lainnya dari tubuh.
11. Detoksifikasi, hati membentuk pertahanan utama dengan merubah
struktur dari kebanyakan zat-zat toksik dengan membuatnya menjadi
kurang toksik atau membuatnya lebih mudah untuk dieliminasi. Sebagai
contoh produk hasil dari metabolisme asam amino adalah toksik dan tidak
secara cepat dilepaskan dari sirkulasi oleh ginjal. Hepatosit melepaskan
amonia dari sirkulasi dan mengubahnya menjadi urea, yang kurang toksik
dari pada ammonia. Urea kemudian disekresikan ke dalam sirkulasi dan
dieliminasi oleh ginjal di urin. Hepatosit hati juga melepaskan zat-zat
lainnya dari sirkulasi dan mengsekresikannya ke dalam empedu.
Kantung Empedu
• A small sac located on the inferior, visceral surface of the liver
• Bile  travels in hepatic ducts to the gallbladder (stores and concentrates the bile
solution).
• During a meal (fats), contraction of the gallbladder sends bile into the duodenum
through the common bile duct.
• The gallbladder is an organ that is not essential for normal digestion, and if the duct
becomes blocked by hard deposits known as gallstones, the gallbladder can be
removed without creating long-term problems.
• Bile is secreted from hepatocytes/ liver cells
• The key components
 bile salts, which facilitate enzymatic fat digestion
 bile pigments (bilirubin) the waste products of hemoglobin degradation
 cholesterol, which is excreted in the feces.
• Bile salts  as detergents to make fats soluble during digestion,made from steroid
bile acids with amino acids.
Kantung Empedu
• Kantung empedu menyimpan kelebihan empedu. Ketika
makanan mencapai usus kecil, empedu mengalir secara
terus–menerus dari hati dan kantung empedu ke usus
kecil.
• Ketika usus kecil kosong, otot lingkar (otot lingkar Oddi)
menutup ampula hepatopankreas, dan empedu kembali
dan mengisi kantung empedu .
Regulation of Bile Release

a) Chyme with fat enters small intestine.


b) Cells of intestinal mucosa secrete the hormone Cholecystokinin
(CCK) into the blood stream.
c) CCK stimulates muscular layer of gallbladder wall to contract.
d) Bile passes down the cystic duct and common bile duct to
duodenum .
e) Hepatopancreatic sphincter relaxes and bile enters duodenum.
Batu Empedu
HORMON PENCERNAAN
1. Gastrin
2. Enterogastron (Sekretin)
3. Cholecystokinin (CCK)
4. Ghrelin dan Leptin
5. Motilin
Hormon Ghrelin
• Ghrelin adalah hormon yang digunakan oleh tubuh untuk
mengirim sinyal ke otak untuk meningkatkan nafsu makan
pada saat tubuh lapar dan membutuhkan makanan.
• Kadar hormon ghrelin akan menurun secara berkala
setelah tubuh mulai menyerap nutrisi dari makanan.
Hormon Leptin
• Hormon Ghrelin dan Leptin merupakan dua hormon yang
bekerja secara berlawanan.
• Hormon Leptin menurunkan nafsu makan dengan
mengirim sinyal kenyang ke otak bahwa tubuh sudah
memperoleh cukup makanan.
• Kadar hormon Ghrelin dan Leptin dipengaruhi oleh
asupan kalori, kualitas dan durasi tidur, dan kadar lemak
tubuh manusia.
• Pembatasan asupan kalori dan penurunan lemak tubuh
menunjukan penurunan kadar hormon Leptin dan meningkatkan
kadar hormon Ghrelin,  salah satu faktor penyebab mengapa
banyak orang yang kembali gemuk setelah menjalani suatu program
penurunan berat badan.
• Tidur yang kurang berkualitas dan durasi tidur yang tidak cukup
 esoknya : kadar hormon Ghrelin akan meningkat dan hormon
Leptin menurun  individu yang sering mengalami kurang tidur
cenderung memiliki berat badan berlebih daripada yang cukup tidur
karena kesulitan dalam mengontrol nafsu makan.
Peptide YY
• Peptide YY merupakan hormon peredam rasa lapar.
• Hormon ini dihasilkan oleh usus terutama setelah selesai makan
yang bertujuan untuk menurunkan nafsu makan dan memicu rasa
kenyang.
• Peptide YY juga bekerja untuk memperlambat pergerakan makanan
pada saluran pencernaan. Semakin besar jumlah kandungan kalori
pada makanan yang dikonsumsi maka semakin besar produksi
Peptide YY.
Secretions of small intestine:
• Intestinal glands secrete a watery fluid that lack digestive enzymes but
provides a vehicle for moving chyme to villi
• Intestinal enzymes include :
 maltase digests maltose into glucose.
 sucrose digests sucrose into glucose and fructose
 lactase digests sucrose into glucose and glucose
 peptidases digest peptides into amino acids
 lipases digest triglycerides into fatty acids and glycerol .
 Nucleases digest nucleotides into nitrogenous bases.
 Enterokinase converts trypsinogen into trypsin.
• Digestive enzymes embedded in the surfaces of microvilli split molecules of sugars,
proteins and fats .
• Regulation of small intestine secretions: secretion is stimulated by gastric juice, chyme,
and reflex stimulated by distension of the small intestinal wall
• Each villus contains blood capillaries to absorb water, glucose, amino acids, vitamins,
minerals, and short-chain fatty acids, and also contains lymphatic capillaries called
lacteals to absorb long – chain fatty acids in the forms of micelles .
• Water is absorbed by osmosis , fatty acids are absorbed by diffusion (since they are fat-
soluble), and most other nutrients (glucose, amino acids, & minerals) are absorbed by
active transport.
• https://www.pearson.com/content/dam/one-dot-com/one-
dot-com/us/en/higher-ed/en/products-services/silverthorn-
7e-info/pdf/sample-chapter--ch21.pdf
• http://www.lamission.edu/lifesciences/lecturenote/Ali
Physio1/Digestion.pdf
DOA SESUDAH BELAJAR

‫يم‬
ِ ‫ح‬ ‫ن ه‬
ِ ‫الر‬ َ ‫ح‬
ِ ‫م‬ ِ ‫م ه‬
‫َّللا ه‬
ْ ‫الر‬ ْ ِ‫ب‬
ِ ‫س‬

ً ‫طال‬
ِ ‫ل بَا‬
َ ‫ط‬ ْ ‫اعه ُ َوأَ ِرنَا‬
ِ ‫البَا‬ َ َ‫ار ُز ْق َنا اتِـب‬
ْ ‫قا َو‬ ًّ ‫ح‬ ‫ح ه‬
َ ‫ق‬ ْ ‫م أَ ِرنَا‬
َ ‫ال‬ ‫اَلله ُه ه‬
‫ه‬ ْ ‫ار ُز ْق َنا‬
ُ َ‫اجتِ َناب‬ ْ ‫َو‬

Ya Alloh Tunjukkanlah kepada kami kebenaran


sehinggga kami dapat mengikutinya Dan
tunjukkanlah kepada kami kejelekan sehingga kami
dapat menjauhinya

Anda mungkin juga menyukai