Anda di halaman 1dari 3

Nama : Rizka Dewi Irmawati

NIM : P0712419016

Prodi : DIII Kebidanan

Semester : 2 (Dua)

KASUS DILEMA DALAM KEBIDANAN

1. a) Kasus :

Seorang wanita berusia 35 tahun sedang hamil mengalami jatuh dan perdarahan hebat.
Suami memanggil bidan dan bidan memberikan pertolongan pertama. Bidan menjelaskan
pada keluarga, agar istrinya dibawa ke rumah sakit untuk dilakukan kuretase. Keluarga
menolak dan menginginkan agar bidan saja yang melakukan kuretase. Bidan kemudian
melakukan kuretase dan 2 hari kemudian, pasien mengalami perdarahan dan dibawa ke
rumah sakit. Dokter menanyakan riwayat kejadian pada suami pasien. Suami pasien
kemudian mengatakan bahwa 2 hari lalu isterinya mengalami perdarahan dan dilakukan
kuretase oleh bidan. Dokter kemudian memanggil bidan tersebut dan terjadilah konflik
antara bidan dengan dokter tersebut.

b) Issu :

Malpraktek Bidan melakukan tindakan di luar wewenangnya

c) Konflik :

Bidan melakukan kurentase di luar wewenangnya sehingga terjadilah konflik antara bidan
dan dokter.

d) Dilema :

Jika tidak segera dilakukan tindakan dikuatirkan dapat merenggut nyawa pasien karena
BPM jauh dari RS. Namun, jika dilakukan tindakan, bidan merasa melanggar kode etik
kebidanan dan merasa melakukan tindakan di luar wewenangnya.

2. a) Kasus :
Di suatu desa yang tidak jauh dari kota dimana di desa tersebut ada dua orang bidan yaitu
bidan “A” dan bidan “B” yang sama – sama memiliki BPM (Bidan Praktik Mandiri) dan
ada persaingan di antara dua bidan tersebut. Pada suatu hari datang seorang pasien yang
akan melahirkan di BPM bidan “B” yang lokasinya tidak jauh dengan BPM bidan “A”.
Setelah dilakukan pemeriksaan ternyata pembukaan masih belum lengkap dan bidan “B”
menemukan letak sungsang dan bidan tersebut tetap akan menolong persalinan tersebut
meskipun mengetahui bahwa hal tersebut melanggar wewenang sebagai seorang bidan
demi mendapatkan banyak pasien untuk bersaing dengan bidan “A”. Sedangkan bidan
“A” mengetahui hal tersebut. Jika bidan “B” tetap akan menolong persalinan tersebut,
bidan “A” akan melaporkan bidan “B” untuk menjatuhkan bidan “B” karena dianggap
melanggar wewenang profesi bidan

b) Issu :
Seorang bidan melakukan pertolongan persalinan sungsang.

c) Konflik :
Menolong persalinan sungsang untuk nendapatkan pasien demi persaingan atau
dilaporkan oleh bidan “A”

d) Dilema :
Bidan “B” tidak melakukan pertolongan persalinan sungsang tersebut namun bidan
kehilangan satu pasien.
Bidan “B” menolong persalinan tersebut tapi akan dijatuhkan oleh bidan “A” dengan
dilaporkan ke lembaga yang berwewenang

3. a) Kasus:
Seorang perempuan hamil 38 minggu datang ke polindes dengan keluhan perutnya terasa
mengencang sejak 5 jam yang lalu. Setelah dilakukan VT, pembukaan 3, janin letak
sungsang. Bidan merencanakan dirujuk ke rumah sakit. Keluarga klien terutama suami
menolak untuk dirujuk dengan alasan tidak punya biaya. Bidan memberikan penjelasan
persalinan anak letak sungsang bukan kewenangannya dan menyampaikan tujuan dirujuk
demi keselamatan janin dan juga ibunya, tetapi keluarga tetap ingin ditolong bidan di
polindes. Karena keluarga tetap memaksa, akhirnya bidanpun menuruti kemauan klien
serta keluarga untuk menolong persalinan tersebut. Persalinan berjalan sangat lama
karena kepala janin tidak bisa keluar. Setelah bayi lahir ternyata bayi sudah meninggal.
Keluarga menyalahkan bidan bahwa bidan tidak bisa bekerja secara profesional dan
dalam masyarakat pun juga tersebar bahwa bidan tersebut dalam melakukan tindakan
sangat lambat dan tidak sesuai prosedur.

b) Konflik:
Keluarga / suami menolak untuk dirujuk ke rumah sakit dengan alasan tidak punya biaya
untuk membayar operasi.

c) Issu:
Di mata masyarakat, bidan tersebut dalam pelayanan atau melakukan tindakan tidak
sesuai prosedur dan tidak profesioanl. Selain itu juga masyarakat menilai bahwa bidan
tersebut dalam menangani pasien dengan kelas ekonomi rendah sangat lambat atau
membeda-bedakan antara pasien yang ekonomi atas dengan ekonomi rendah

d) Dilema:
Kenyataan di lapangan, bidan merasa kesulitan untuk memutuskan rujukan karena
keluarga memaksa ingin ditolong bidan. Dengan segala keterbatasan kemampuan dan
sarana, bidan melakukan pertolongan persalinan yang seharusnya dilaksanakan di rumah
sakit dan ditolong oleh spesialis kebidanan.

Anda mungkin juga menyukai