KARYAWAN KEMENTERIAN
KETENAGAKERJAAN
Mahkamah
Keadilan
Mahkamah Keadilan
Mahkamah Keadilan adalah tempat yang
memberikan pelayanan keadilan hukum gratis
bagi masyarakat
UU No. 16 Peraturan
Pasal 28 D tahun 2011 pemerintah
Ayat 1 Pasal 1 No. 42 tahun
Ayat 1 2013
Kriteria
• Bantuan hukum diberikan kepada penerima bantuan
hukum yang menghadapi masalah hokum
• Bantuan hukum meliputi masalah hukum pidana,
perdata, dan tata usaha negara baik secara litigasi
maupun nonlitigasi
• Bantuan hukum yang dimaksud adalah menjalankan
kuasa hukum, mendampingi, mewakili, membela,
dan melakukan tindakan bantuan hukum lain untuk
penerima bantuan hukum.
Tujuan
• Menjamin hak untuk mendapatkan akses
keadilan
• Perlindungan HAM
• Pemerataan penyaluran bantuan hokum
• Wujudkan peradilan yang efektif, efisien, dan
bertanggung jawab
Persyaratan MK
Memiliki
Berbadan Punya
Kantor
Hukum Program BH
Tetap
Lingkup BH
Perdata
Pidana
Litigasi dan
Non Litigasi
KEMENTERIAN KETENAGAKERJAAN
• Tujuan LBH:
1. Menjamin dan memenuhi hak bagi Penerima Bantuan Hukum untuk mendapatkan akses
keadilan
2. Mewujudkan hak konstitusional semuaa warga Negara sesuai dengan prinsip persamaan
kedudukan di dalam hukum
3. Menjamin kepastian penyelenggaraan Bantuan Hukum dilaksanakan secara merata di
seluruh wilayah Negara Indonesia
4. Mewujudkan peradilan yang efektif, efisien, dan dapat dipertanggungjawabkan.
• Undang-undang Bantuan Hukum No. 16 Tahun 2011 Pasal 6 ayat (3)
1.Melakukan rekrutmen terhadap advokat, paralegal, dosen, dan mahasiswa fakultas hukum
2.Melakukan pelayanan Bantuan Hukum
3.Menyelenggarakan penyuluhan hukum, konsultasi hukum, dan program kegiatan lain yang
berkaitan dengan penyelenggaraan Bantuan Hukum
4.Menerima anggaran dari negara untuk melaksanakan Bantuan Hukum berdasarkan Undang-
Undang ini
5.Mengeluarkan pendapat atau pernyataan dalam membela perkara
6.Mendapatkan informasi dan data lain dari pemerintah ataupun instansi lain,
7.Mendapatkan jaminan perlindungan hukum, keamanan, dan keselamatan selama menjalankan
pemberian Bantuan Hukum
UU Nomor 16 Tahun 2011 Pasal 10
• 1.Bantuan hukum diberikan kepada penerima bantuan hukum yang menghadapi masalah
hukum
• 2.Bantuan hukum meliputi masalah hukum pidana, perdata, dan tata usaha negara baik secara
litigasi maupun nonlitigasi
• 3.Bantuan hukum yang dimaksud adalah menjalankan kuasa hukum, mendampingi, mewakili,
membela, dan melakukan tindakan bantuan hukum lain untuk penerima bantuan hukum.
• Ruang lingkup dalam pemberian bantuan hukum ini lebih tepat disasarkan bagi masyarakat yang
kurang mampu karena sebagian besar dari mereka terkadang tidak mengetahui bahwa mereka
memiliki hak yang sama di muka hukum.
Organisasi
Bantuan
Hukum
• Organisasi bantuan hukum merupakan tempat pembela publik
menerima pengaduan masyarakat. Pembelaan publik yaitu
perorangan, baik sarjana hukum maupun advokat. Pembela
publik erat kaitannya dengan provesi advokat karena fungsi
bantuan hukum merupakan sakah satu aspek dari profesi
advokat.
• Lembaga Bantuan Hukum (LBH) didirikan oleh Persatuan Advokat
Indonesia (PERADIN) tahun 1971, kemudian menjadi Yayasan Lembaga
Bantuan Hukum Indonesia (YLBHI) pada tahun 1980.
• Pada permulaan dekade 1980, jumlah LBH sudah mencapa 300 walaupun
sebagian besar tidak berpraktik secara pro bono publico, tetapi berpraktik
seperti kantor advokat.
• Sekarang LBH-LBH yang merupakan bagian dari YLBHI, kini juga hadir
lembaga-lembaga bantuan hukum lain yang didirikan oleh elem-elemen
masyarakat, organisasi keagamaan, fakultas hukum, bahkan partai
politik. LBH yang berbentuk lembaga swadaya masyarakat (LSM) antara
lain LBH kesehatan, LBH Asosiasi Perempuan Indonesia untuk keadilan
(APIK), dan LBH tersebut mengkhususkan pada kasus-kasus yang sesuai
dengan sasaran penerima bantuan hukum.
Bantuan
Hukum di
LBH-YLBHI
• LBH didirikan atas gagasan Dr. Iur Adnan Buyung Nasution,SH
dalam kongres Persatuan Advokat Indonesia (Peradin) ke III
tahun 1960.
• Pendirian LBH Jakarta diikuti dengan pendirian LBH dikota-
kota lain yang telah terdiri di 14 provinsi, 7 pos LBH di tujuh
kota/kabupaten dan satu project base di Pekanbaru.
• Tujuan YLBHI:
• 1.Bantuan hukum hanya diberikan kepada golongan yang lemah dan tidak mampu
• 2. Pemberi bantuan hukum berarti berjuang menegakkan hukum dengan tidak membiarkan
adanya perbuatan yang melawan hukum.
• 3. Para PBH harus selalu menjaga diri untuk tidak menjual prinsip, pendirian, dan sikap
perjuangannya
• 4. PBH tidak dibenarkan berkompromi dengan, atau tunduk kepada setiap bentuk
ketidakadilan
• 5. Perjuangan para PBH juga menyangkut proses, baik proses hukum maupun aspek
kehidupan lainnya
• 6. PBH selalu mendahulukan kepentingan kolektif daripada kepentingan pribadi, serta
menjadi pendukung gerakan emansipasi golongan masyarakat miskin.
• Kode Etik Pengabdi Bantuan Hukum YLBHI:
• 1.PBH Indonesia dalam menangani perkara mendahulukan kepentingan klien daripada kepentingan
pribadi
• 2.PBH Indonesia dalam menangani perkara-perkara yang bersifat perdata dan berupaya sedapat
mungkin menyelesaikan perkara secara damai
• 3.PBH Indonesia dalam menangani perkara-perkara pidana berusaha mengemukakan segala hal yang
dapat menghasilkan keputusan yang seadil-adilnya
• 4.PBH Indonesia tidak boleh memberikan keterangan yang dapat menyesatkan klien mengenai
perkara yang sedang ditangani
• 5.PBB Indonesia tidak boleh memberikan jaminan bahwa perkara yang ditanganinya akan menang
• 6.PBH Indonesia memberikan kebenaran sepenuhnya kepada klien mempercayakan kepentingan
kepada advokat lainnya apabila pelayanan PBH kurang memuaskan
• 7.PBH Indonesia wajib memberikan segala keterangan kepada klien untuk penasehat atau
pengacaranya yang baru mengenai perkara yang bersangkutan apabila diperlukan
ANY QUESTIONS???
• KESIMPULAN
• Bantuan hukum menurut Undang-Undang Nomor 16 Tahun 2011 tentang bantuan hukum Pasal
1 ayat (1) dinyatakan bahwa bantuan hukum adalah sebuah jasa hukum yang diberikan oleh
pemberi bantuan hukum secara cuma-cuma kepada penerima bantuan hukum yang menghadapi
masalah hukum. Sedangkan Lembaga Bantuan Hukum (LBH) adalah lembaga yang memiliki
garis koordinasi dibawah Kementrian Hukum dan HAM yang berperan sebagai lembaga non
profit yang berfungsi sebagai pemberi bantuan hukum pada masyarakat.
• Organisasi bantuan hukum merupakan tempat pembela publik menerima pengaduan
masyarakat. Pendirian LBH Jakarta pada tahun 1960 diikuti oleh kota-kota lain dan selanjutnya
untuk mengkoordinasikan keseluruhan kerja-kerja LBH dibentuk Yayasan LBH Indonesia
(YLBHI). Dan sampai saat ini telah terdiri di 14 provinsi, 7 pos LBH di tujuh kota/kabupaten
dan satu project base di Pekanbaru. Selain itu, pengabdi bantuan hukum YLBHI-LBH memiliki
pedoman pokok nilai-nilai perjuangan YLBHI dan kode etik pengabdi bantuan hukum
Indonesia dalam menjalankan tugasnya.