Anda di halaman 1dari 3

10 Lembaga Perlindungan HAM di Indonesia

HAM (Hak Asasi Manuasia) merupakan salah satu bagian penting yang wajib
dilindungi oleh hukum dan negara. Untuk menegakkan HAM dan meminimalisir
hambatan penegakan HAM, maka dibuatlah dan ditetapkannya organisasi atau
lembaga-lembaga perlindungan HAM oleh pemerintah maupun swasta. Tegaknya
HAM akan bersail tanpa bantuan seluruh pihak baik pemerintah, keluarga,
masyarakat, aparat, dan lembaga lain yang berwenang. Berikut ini merupakan
penjelasan beberapa lembaga HAM yang ada di Indonesia, adapun diantaranya
adalahPOLRI (Kepolisian Negara Republik Indonesia)

Pada tahun 2002, Polri telah ditetapkan sebagai lembaga yang memberikan
perlindungan HAM rakyat Indonesia. Hal ini sesuai dengan ketetapan yang tertuang
dalam UU (Undang-Undang) No. 2 Tahun 2002 “Kepolisian Negara Republik
Indonesia bertujuan untuk mewujudkan keamanan dalam negeri yang meliputi
terpeliharanya keamanan dan ketertiban masyarakat, tertib dan tegak hukum,
terselenggaranya perlindungan, pengayoman dan pelayanan masyarakat, serta
terbinanya ketentraman masyarakat, dengan menjunjung tinggi hak asasi manusia”.
Untuk melaksanakan UU tersebut, polisi harus menjaga supremasi HAM dengan
melaksanakan tugas-tugas yang dijelaskan dalam UU yang sama, meliputi: (Baca
juga

Dalam melaksanakan tugasnya terkadang polri harus melakukan kekerasan jika


berada dalam situasi yang kritis dan ini dibenarkan oleh hukum. Meskipun demikian,
terdapat koridor-koridor aturan yang tetap harus dipatuhi oleh polri dalam
melakukan kekerasan.

2. Komnas (Komisi Nasional) HAM

Berdasarkan Keppres (Keputusan Presiden) No. 50 Tahun 1993, pemerintah


membentuk Komnas HAM untuk meningkatkan pelaksanaan HAM di Indonesia.
Komisi Nasional ini bersifat mandiri dan berasaskan pada Pancasila. Kemudian
Keppres ini direvisi yang selanjutnya dikeluarkanlah UU No. 39 Tahun 1999. Di
dalam UU tersebut, tujuan Komnas HAM tertuang dalam Pasal 75, yakni:
Mengembangkan kondisi yang kondusif bagi pelaksanaan hak asasi manusia sesuai
dengan Pancasila, Undang-Undang Dasar 1945, dan Piagam Perserikatan Bangsa-
Bangsa, serta Deklasari Universal Hak Asasi Manusia,

 Meningkatkan perlindungan hak asasi manusia guna mendukung terwujudnya


tujuan pembangunan nasional yaitu pembangunan Manusia Indonesia seutuhnya
dan pembangunan masyarakat Indonesia seluruhnyaUntuk melaksanakan tujuan
tersebut maka Komnas HAM harus melaksanakan fungsi pengkajian, penelitian,
penyuluhan, pemantauan, serta mediasi yang terkait dengan hak asasi manusia.
Penjabaran dari fungsi-fungsi ini tertuang dalam Keppres No. 39 Tahun 1999 Pasal
89.

3. Komisi Nasional Anti Kekerasan Terhadap Perempuan

Komnas Perempuan bertujuan untuk memberikan perlindungan pada kaum


perempuan. Komnas ini dibentuk pada tanggal 9 Oktober 1998 berdasarkan
Keppres No. 181 Tahun 1998 dan diperkuat dengan PP (Peraturan Presiden) No.
65 Tahun 2005. Pada Keppres No. 181 Tahun 1998 dalam Pasal 4 menuangkan
tentang tujuan dibentuknya Komnas Perempuan,

4. . KPAI (Komnas Perlindungan Anak Indonesia)

lembaga perlindungan HAM Pada awalnya KPAI diberinama KPAN (Komisi


Perlindungan Anak). Kemudian seiring berjalnnya waktu nama tersebut berubah
menjadi KPAI. KPAI memiliki fokus untuk melindungi HAM anak-anak. Didirikannya
lembaga ini didasarkan pada UU No. 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak
yang bertujuan untuk meningkatkan efektivitas perlindungan terhadap anak. Tugas
dari KPAI tertuang pada Pasal 76 dalam UU yang sama, meliputi: Pengadilan HAM

Pada tahun 2000 dibentuklah Pengadilan HAM melalui UU No. 26 Tahun 2000.
Pengadilan ini dibentuk secara khusus untuk mengadili jenis-jenis pelanggaran
HAM. Pengadilan HAM berkedudukan di kota atau kabupaten yang mana daerah
hukumnya meliputi daerah hukum Pengadilan Negeri yang bersangkutanKomisi
Kebenaran dan Rekonsiliasi.

7. YLBHI (Yayasan Lembaga Bantuan Hukum Indonesia)

YLBHI merupakan termasuk salah satu LSM (Lembaga Swadaya Masyarakat) yang
berdiri sejak tanggal 26 Oktober 1970. Yayasan ini berdiri atas inisiatif Dr. Adnan
Buyung Nasution, S. H dan tidak luput dari dukungan Gubernur Jakarta yang
menjabat pada saat itu yaitu Ali Sadikin. Yayasan ini bertujuan untuk mendukung
kinerja LBH yang tersebar di berbagai provinsi di Indonesia. YLBHI memberikan
bantuan hukum kepada rakyat miskin untuk memperjuangkan hak-haknya sebagai
korban pelanggaran HAM. Adapun visi yang diusung oleh YLBHI untuk memberikan
bantuan hukum kepada rakyat miskin seperti diuraikan di bawah ini

Terwujudnya suatu sistem masyarakat hukum yang terbina di atas tatanan


hubungan sosial yang adil dan beradab/berperikemanusiaan secara demokratis,

8. LBH (Lembaga Bantuan Hukum) Swasta

LBH merupakan suatu lembaga yang didirikan oleh pihak swasta yang pada
umumnya anggota dari lembaga ini adalah orang-orang yang berprofesi di bidang
hukum yaitu pengacara.

Manfaat organisasi LBH ini sangat membantu masyarakat kelas bawah untuk
memperjuangkan hak-haknya. Tentunya, sebagai warga yang baik kita harus turut
aktif mendukung organisasi sosial seperti ini.

9. BKBH (Biro Konsultasi dan Bantuan Hukum) Perguruan Tinggi

Sama halnya dengan LBH swasta, BKBH juga merupakan sebuah LBH namun
naungannya berada di bawah perguruan tinggi. Dalam memberikan bantuan hukum,
BKBH melakukan berbagai pelayanan yang terbagi dalam berbagai kegiatan,
meliputi:

 Bidang Layanan Hukum, Layanan yang diberikan disini menitikberatkan kepada


warga yang miskin dan memberikan bantuan berupa bimbingan hukum, wawasan
hukum, pengurusan surat perkara, dan sebagainya,
 Bidang Konsultasi Hukum, BKBH juga memberikan konsultasi hukum secara
gratis kepada masyarakat miskin untuk memperoleh informasi hukum dari para
konsultan,
 Bidang Kajian dan Penelitian, Dalam hal ini BKBH melakukan joint research
policy dengan pengadilan demi penyelenggaraan peradilan yang bersih. Selain itu
melakukan academic research guna mengembangkan bahan ajar pada ilmu tentang
peradilan,
 Bidang Advokasi, BKBH juga memberikan bantuan langsung kepada masyarakat
miskin untuk perkara di pengadilan dan membebaskannya dari biaya perkara.

10. KONTRAS (Komisi Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan)

Pada mulanya Kontras memiliki nama KIP-HAM yang didirikan pada tahun 1996.
Namun pada tanggal 20 Maret 1998 organisasi ini berubah nama menjadi Kontras.
Kontras merupakan salah satu organisasi yang memperjuangkan hak asasi manusia
yang memiliki fokus kepada orang hilang dan korban tindak kekerasan. Hal ini
tampak dalam visi yang dijunjung dalam organisasi Kontras yaitu “Terwujudnya
demokrasi yang berbasis pada keutuhan kedaulatan rakyat melalui landasan dan
prinsip rakyat yang bebas dari ketakutan, penindasan, kekerasan dan berbagai
bentuk pelanggaran hak asasi manusia atas alasan apapun, termasuk yang
berbasis gender”. Untuk mendukung visi tersebut maka Kontras memiliki beberapa
misi, diantaranya adalah:

 Memajukan kesadaran rakyat akan pentingnya penghargaan hak asasi manusia,


khususnya kepekaan terhadap berbagai bentuk kekerasan dan pelanggaran berat
hak asasi manusia sebagai akibat dari penyalahgunaan kekuasaan negara (Baca
juga : Penyebab Terjadinya Tindakan Penyalahgunaan Kewenangan)
 Memperjuangkan keadilan dan pertanggungjawaban negara atas berbagai bentuk
kekerasan dan pelanggaran berat hak asasi manusia melalui berbagai upaya
advokasi menuntut pertanggungjawaban negara
 Mendorong secara konsisten perubahan pada sistem hukum dan politik, yang
berdimensi penguatan dan perlindungan rakyat dari bentuk-bentuk kekerasan dan
pelanggaran hak asasi manusia. (Baca juga : Sistem Politik di Berbagai Negara)

Beberapa penjelasan diatas telah menerangkan secara gamblang berbagai


lembaga perlindungan HAM yang ada di Indonesia baik yang dibentuk oleh
pemerintah maupun pihak swasta. Semoga dengan bahasan ini kita semakin sadar
tentang pentingnya menjunjung HAM dan menjadi sosok yang tanggap serta kritis
terhadap pelanggaran HAM yang terjadi di sekitar kita.

Anda mungkin juga menyukai