Anda di halaman 1dari 4

NAMA : ARUN AL RASYID

NIM :D101020241

KELAS :BT 3/C HUKUM DAN HAM

Analisis kewenangan Mahkamah Konstitusi terhadap HAM termaksut lembaga


negara penegak HAM seperti KOMNAS HAM, KOMNAS PEREMPUAN & ANAK.

Konstitusi sebagai hukum tertinggi lahir untuk melindungi hak asasi


manusia.konstitusi merupakan kesepakatan-kesepakatan tentang prinsip-prinsip
dasar penyelenggaraan negara serta hak-hak warga negara yang harus dilindungi.
Keberadaan pasal-pasal tentang HAM dalam UUD 1945 membuktikan bahwa
Indonesia adalah negara hukum yang berkomitmen mengakui dan menghormati
HAM. Dalam rangka memberikan perlindungan dan jaminan hak asasi manusia,
UUD 1945 memberikan kewenangan uji materil kepada Mahkamah Konstitusi
(MK). Beberapa putusan MK dapat dijadikan bukti untuk menilai bahwa uji materil
yang dilakukan MK adalah untuk melindungi dan memajukan HAM. MK tidak saja
bertindak sebagai lembaga pengawal konstitusi (guardian of the constitution),
melainkan juga sebagai lembaga pengawal tegaknya HAM. Melalui kewenangan
uji materil yang dimilikinya, MK tampil sebagai lembaga penegak hukum yang
mengawal berjalannya kekuasaan negara agar tidak terjebak pada tindakan
sewenang-wenang dan melanggar HAM. Secara normatif, UUD 1945 sebagai
konstitusi negara telah meletakkan konsep perlindungan dan penghormatan hak
asasi manusia secara lebih memadai. Terlepas dari kelemahan yang mungkin
masih terdapat di dalamnya, setidaknya keberadaan pasal-pasal tentang HAM
dalam UUD 1945 membuktikan bahwa Indonesia adalah negara hukum yang
berkomitmen mengakui dan menghormati HAM.Untuk memastikan terjamin dan
terlindunginya hak asasi manusia, UUD 1945 memberikan kewenangan uji materil
kepada MK. Dengan kewenangan dimaksud, potensi atau pelanggaran HAM
melalui kebijakan yang dikeluarkan negara dapat diawasi dan diselesaikan dan
HAM dapat dilindungi.
Komnas HAM adalah lembaga mandiri yang kedudukannya setingkat
lembaga Negara lainnya yang berfungsi melaksanakan pengkajian, penelitian,
penyuluhan, pemantuan dan mediasi Hak Asasi Manusia.Tujuan dari dibentuknya
komnas HAM yaitu 1. Mengembangkan kondisi yang konduksif bagi pelaksanaan
hak asasi manusia sesuai dengan Pancasila, Undang-Undang Dasar 1945, dan
Piagam Perserikatan Bangsa-Bangsa, serta Deklarasi Universal Hak Asasi Manusia.
2. Meningkatkan perlindungan dan penegakan hak asasi manusia guna
berkembangnya pribadi manusia Indonesia yang seutuhnya dan kemampuannya
berpartisipasi dalam berbagai bidang kehidupan.Komnas HAM memiliki tugas dan
wewenang untuk menegakan HAM yang terbagi dalam beberapa aspek yaitu:

1.bidang pengkajian

-Pengkajian dan penelitian berbagai instrumen internasional hak asasi manusia


dengan tujuan memberikan saran-saran mengenai kemungkinan aksesi dan atau
ratifikasi.

-Pengkajian dan penelitian berbagai peraturan perundang-undangan untuk


memberikan rekomendasi mengenai pembentukan, perubahan, dan pencabutan
peraturan perundang-undangan yang berkaitan dengan hak asasi manusia;

2.bidang penyuluhan

-Penyebarluasan wawasan mengenai hak asasi manusia kepada masyarakat


Indonesia

-Upaya peningkatan kesadaran masyarakat tentang hak asasi manusia melalui


lembaga pendidikan formal dan non-formal serta berbagai kalangan lainnya

-Kerja sama dengan organisasi, lembaga atau pihak lainnya, baik di tingkat
nasional, regional, maupun internasional dalam bidang hak asasi manusia.

3.bidang pemantauan

-Pengamatan pelaksanaan hak asasi manusia dan penyusunan laporan hasil


pengamatan tersebut
- Penyelidikan dan pemeriksaan terhadap peristiwa yang timbul dalam
masyarakat yang berdasarkan sifat atau lingkupnya patut diduga terdapat
pelanggaran hak asasi manusia

- Pemanggilan kepada pihak pengadu atau korban maupun pihak yang dilakukan
untuk dimintai dan didengar keterangannya

4.bidang mediasi

-Perdamaian kedua belah pihak; Penyelesaian perkara melalui cara konsultasi,


negosiasi, mediasi, konsiliasi, dan penilaian ahli.

-Pemberian saran kepada para pihak untuk menyelesaikan sengketa melalui


pengadilan.

-Penyampaian rekomendasi atas suatu kasus pelanggaran hak asasi manusia


pada Pemerintah untuk ditindaklanjuti penyelesaiannya.

-Penyampaian rekomendasi atas suatu kasus pelanggaran hak asasi manusia


kepada DPR RI untuk ditindaklanjuti.

Komisi Nasional Anti Kekerasan terhadap Perempuan adalah lembaga


negara yang independen untuk penegakan hak asasi manusia perempuan
Indonesia. Komnas Perempuan dibentuk melalui Keputusan Presiden No. 181
Tahun 1998, pada tanggal 9 Oktober 1998, yang diperkuat dengan Peraturan
Presiden No. 65 Tahun 2005.Komnas Perempuan lahir dari tuntutan masyarakat
sipil, terutama kaum perempuan, kepada pemerintah untuk mewujudkan
tanggung jawab negara dalam menanggapi dan menangani persoalan kekerasan
terhadap perempuan. Tuntutan tersebut berakar pada tragedi kekerasan seksual
yang terutama dialami oleh perempuan etnis Tionghoa dalam kerusuhan Mei
1998 di berbagai kota besar di Indonesia.Tujuan dari dibentuknya komnas
perempuan yaitu 1.Mengembangkan kondisi yang kondusif bagi penghapusan
segala bentuk kekerasan terhadap perempuan dan penegakan hak-hak asasi
manusia perempuan di Indonesia,2 Meningkatkan upaya pencegahan dan
penanggulangan segala bentuk kekerasan terhadap perempuan dan perlindungan
hak-hak asasi perempuan.
Wewenang komnas perempuan dalam penegakan HAM yaitu :

-Menyebarluaskan pemahaman atas segala bentuk kekerasan terhadap


perempuan Indonesia dan upaya-upaya pencegahan dan penanggulangan, serta
penghapusan segala bentuk kekerasan terhadap perempuan;

-Melaksanakan pengkajian dan penelitian terhadap berbagai peraturan


perundang-undangan yang berlaku, serta berbagai instrumen internasional yang
relevan bagi perlindungan hak-hak asasi perempuan;

-Melaksanakan pemantauan, termasuk pencarian fakta dan pendokumentasian


kekerasan terhadap perempuan dan pelanggaran HAM perempuan, serta
penyebarluasan hasil pemantauan kepada publik dan pengambilan langkah-
langkah yang mendorong pertanggungjawaban dan penanganan;

-Memberi saran dan pertimbangan kepada pemerintah, lembaga legislatif, dan


yudikatif, serta organisasi-organisasi masyarakat guna mendorong penyusunan
dan pengesahan kerangka hukum dan kebijakan yang mendukung upaya-upaya
pencegahan dan penanggulangan segala bentuk kekerasan terhadap perempuan,
serta perlindungan HAM penegakan dan pemajuan hak-hak asasi perempuan

-Mengembangkan kerja sama regional dan internasional guna meningkatkan


upaya-upaya pencegahan dan penanggulangan segala bentuk kekerasan terhadap
perempuan Indonesia, serta perlindungan, penegakan dan pemajuan hak-hak
asasi perempuan.

Anda mungkin juga menyukai