Anda di halaman 1dari 37

Presentasi Kewarganegaraan

Hukum dan HAM

Kelompok 4
Fakultas Kedokteran Universitas Mataram
Nusa Tenggara Barat

Outline

Pengertian Hukum dan HAM


Karakteristik, Prinsip, Macam HAM
Instrument HAM-internasional dan Indonesia
Penegakan HAM di Indonesia
Kaitan Hukum dan HAM dengan Dunia
Kedokteran/Kesehatan
Contoh kasus pelanggaran HAM di Indonesia

Pengertian Hukum dan HAM


Keseluruhan peraturan baik yang tertulis maupun tidak
tertulis yang mengatur tata tertib dalam masyarakat dan
terhadap pelanggarnya umumnya dikenakan sanksi.
Sedangkan tujuan dari hukum adalah untuk mengadakan
keselamatan, kebahagiaan, dan ketertiban dalam
masyarakat (Wiryono Kusumo);
Perintah yang berasal dari masyarakat, dan jika ada
pelanggaran atas hukum, si pelanggar akan dikenai
sanksi oleh tetua masyarakat bersama sama dengan
seluruh anggota masyarakatnya (Thomas Aquinas).

Pengertian Hukum dan HAM


Hukum sendiri menetapkan tingkah laku mana yang
dibolehkan, dilarang atau disuruh untuk dilakukan.
Hukum juga dinilai sebagai norma yang mengkualifikasi
peristiwa atau kenyataan tertentu menjadi peristiwa atau
kenyataan yang memiliki akibat hukum.
Hukum memiliki unsur:
Peraturan atas kaidah-kaidah tingkah laku manusia
Peraturan diadakan oleh lembaga yang berwenang
membuatnya
Peraturan bersifat memaksa
Peraturan mempunyai sanksi yang tegas

Pengertian Hukum dan HAM


HAM merupakan hak dasar yang dimiliki oleh setiap
manusia sebagai anugerah Tuhan yang melekat pada
setiap diri manusia sejak lahir. Istilah HAM dalam
beberapa bahasa ; Perancis ( Droits de Lhomme), Inggris
( Human Right), Belanda (Menselijeke Rechten) dan
Spanyol (Derechos del Hombre) .
UU No. 39 Tahun 1999 tentang HAM:
HAMseperangkat hak yang melekat pada hakikat dan
keberadaan manusia sebagai makhluk Tuhan YME dan
merupakan anugerah-Nya yang wajib dihormati, dijunjung tinggi,
dan dilindungi oleh Negara, hukum, pemerintahan, dan setiap
orang demi kehormatan serta perlindungan harkat dan martabat
manusia.

Karakteristik HAM

Qodrat
HAM adalah anugerah dari TUhan untuk setiap manusia agar
hidupnya tetap terhormat
Hakiki
HAM melekat pada setiap manusia, tanpa memandang latar
belakang kehidupannya.
Universal
HAM itu berlaku umum
Tidak Dapat dicabut
Dalam keadaan bagaimanapun, HAM setiap orang tetap ada
Tidak Dapat dibagi
HAM itu tidak dapat diwakili, dialihkan ataupun dipisah-pisah.

Prinsip-prinsip HAM yg melekat:


Hak adalah universal-- dimanapun
Hak bersifat melekat-- tak bisa
ambil/diberikan
Hak selalu diikuti kewajiban (menghargai,
melindungi dan memenuhi)
Partisipasi adalah hak yg paling dasar
Hak tak bisa berdiri sendiri dan saling
terkait

Cont
Keterkaitan antara Hukum dan HAM
HAM dituangkan dalam bentuk
instrumen/dokumen hukum yg diakui baik
secara Internasional maupun secara Nasional
Kedudukan HAM dalam Hukum
Dorongan moral (deklarasi)
Mengikat (binding of force) menurut Internasional
(Konvensi HAM)
Mengikat secara Nasional/ merupakan bagian dari
Hukum Nasional

Macam-macam HAM
Berdasarkan Deklarasi Universal HAM,
dibagi menjadi 2:
Hak sipil dan politik

Hak hidup
Hak untuk bebas dari penyiksaan
Hak kebebasan dan keamanan pribadi
Hak diperlakukan secara manusiawi
Hak kebebasan bergerak dan memilih tempat tinggal
Hak mempunyai kedudukan yang sama di hadapan
hukum

Macam-macam HAM
Hak sipil dan politik (cont)
Hak atas kebebasan berfikir
Hak untuk berpendapat, berkumpul secara
damai, berserikat
Hak untuk ikut serta dalam pemerintahan
Hak untuk memilih dan dipilih dalam Pemilu
Hak untuk mendapat pelayanan atas dasar
persamaan

Macam-macam HAM
Hak bidang ekonomi, sosial, budaya

Hak untuk menentukan nasibnya sendiri


Hak persamaan bagi laki-laki dan
perempuan untuk menikmati hak-hak
ekonomi, social dan budaya
Hak atas pekerjaan
Hak jaminan social
Hak atas standar kehidupan yang layak
Hak bebas dari kelaparan

Macam-macam HAM
Hak bidang ekonomi, sosial, budaya
(cont)
Hak menikmati standar tertinggi keshatan fisik dan
mental
Hak atas pendidikan
Hak untuk ambil bagian dalam kebudayaan,
menikmati manfaat dari kemajuan ilmu
pengetahuan dan penerapannya, memeperoleh
manfat dari perlindungan atas kepentingan moral,
dan material dari karya ilmu pengetahuan, sastra,
atau seni yang diciptakan.

Instrumen HAM Internasional


Piagam PBB 1948
Deklarasi Umum HAM 1948
Kovenant
Kovenan Hak Sipil & Politik (ICCPR)
Kovenan Hak Ekonomi Sosial Budaya (ICSECR)

Konvensi
Konvensi Hak Anak (CRC)
Konvensi Penghapusan Segala Bentuk Diskriminasi
Terhadap Wanita (CEDAW)
Konvensi Menentang Penyiksaan (CAT)
Konvensi Penghapusan segala bentuk Diskriminasi
Rasial (CERD)

Deklarasi dan Program Aksi Wina1993

Instrumen HAM Indonesia


UUD 1945,
Pembukaan
Pasal: 27, 28, 29, 31, 32, 34.

UU No. 50/1993 tentang Komnas HAM


TAP MPR XVII/1998 tentang HAM
Konvensi PBB

Instrumen HAM Indonesia


Konvensi PBB:
UU No.68/1959 tentang Ratifikasi Konvensi Hak Wanita
Keppres No. 36/1990 Konvensi Tentang Hak Anak.
UU no. 7/1984 tentang Pengesahan konvensi
Penghapusan Segala Bentuk Diskriminasi Terhadap
Wanita
UU 5/1998 tentang Ratifikasi Konvensi Menentang
penyiksaan dan perlakuan/penghukuman yg kejam
lainnya yg tidak manusiawi atau merendahkan
martabat manusia.

Penegakan HAM di Indonesia


Penegakan hak asasi manusia di Indonesia
menyangkut beberapa institusi yaitu Mahkamah
Konstitusi, Komisi Nasional Hak Asasi
Manusia,
Komisi
Perlindungan
Anak
Indonesia, Komisi Nasional Perempuan dan
Komisi Ombudsman Nasional

Mahkamah Konstitusi
Terdapat empat peran yang biasa dilekatkan kepada
MK yaitu:
pengawal konstitusi (the guardian of the constitution);
penafsir final konstitusi (the final interpreter of the
constitution);
pengawal demokrasi (the guardian of the democracy);
pelindung hak konstitusional warga negara (the
protector of the citizens constitutional rights) dan hak
asasi manusia (the protector of human rights).

Mahkamah Konstitusi (cont)

Fungsi pelindung hak asasi manusia dan pelindung hak konstitusional


warga negara Adanya jaminan hak asasi dalam konstitusi menjadikan
negara memiliki kewajiban hukum konstitusional untuk melindungi,
menghormati, dan memajukan hak-hak tersebut.
Jika ketentuan suatu undang-undang telah melanggar hak konstitusional
warga negara, maka dapat dipastikan tindakan penyelenggara negara atau
pemerintahan yang dilakukan berdasarkan ketentuan tersebut juga akan
melanggar hak konstitusional warga negara. kewenangan pengujian
tersebut sekaligus mencegah agar tidak ada tindakan penyelenggara
negara dan pemerintahan yang melanggar hak konstitusional warga negara.
Mahkamah Konstitusi juga berwenang memutus perkara pembubaran partai
politik yang dimaksudkan agar pemerintah tidak dapat secara sewenangwenang membubarkan partai politik yang melanggar hak berserikat dan
mengeluarkan pendapat.

Lembaga Nasional Hak Asasi


Manusia
Lembaga nasional hak asasi manusia merupakan sebuah badan
yang menangani persoalan-persoalan hak asasi manusia,
terutama dalam kerangka memajukan dan melindungi hak asasi
manusia.
Komisi Nasional Hak Asasi Manusia
Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI)
Komisi Nasional Anti Kekerasan terhadap Perempuan

Pasal 1 butir 7 Undang-Undang Nomor 39 Tahun 1999 yang


menyatakan bahwa: Komisi Nasional Hak Asasi Manusia
adalah lembaga mandiri yang kedudukannya setingkat
dengan lembaga negara lainnya yang berfungsi
melaksanakan pengkajian, penelitian, penyuluhan,
pemantauan dan mediasi hak asasi manusia.

Lembaga Nasional Hak Asasi


Manusia
Pasal 75 Undang- Undang Nomor 39 Tahun
1999, Komnas HAM memiliki mandat untuk:
mengembangkan kondisi yang kondusif bagi
pelaksanaan hak asasi manusia, baik yang ada
dalam perangkat hukum nasional maupun Deklarasi
Universal Hak Asasi dan Piagam PBB;
meningkatkan perlindungan dan penegakan hak asasi
manusia guna berkembangnya pribadi manusia
Indonesia seutuhnya dan kemampuannya
berpartisipasi dalam berbagai bidang kehidupan;

Lembaga Nasional Hak Asasi


Manusia
Untuk mencapai tujuan tersebut, Komnas HAM
melakukan empat fungsi pokok, yaitu:

Pemantauan.
Penelitian/pengkajian.
Mediasi
Pendidikan

Sejak itu pelaksanaan empat fungsi tersebut dibagi


dalam 4 sub komisi yaitu Sub Komisi Pemantauan,
Sub Komisi Penyuluhan, Sub Komisi
Pengkajian/Penelitian dan Sub Komisi Mediasi.

Lembaga Nasional Hak Asasi


Manusia
Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) adalah
lembaga independen yang dibentuk berdasarkan UndangUndang Nomor 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak
dalam rangka meningkatkan efektifitas penyelenggaraan
perlindungan anak.
Tugas Komisi Perlindungan Anak Indonesia adalah:
melakukan sosialisasi seluruh ketentuan peraturan perundangundangan yang berkaitan dengan perlindungan anak,
mengumpulkan data dan informasi, menerima pengaduan
masyarakat, melakukan penelaahan, pemantauan, evaluasi, dan
pengawasan terhadap penyelenggaraan perlindungan anak;
memberikan laporan, saran, masukan, dan pertimbangan kepada
Presiden dalam rangka perlindungan anak.

Lembaga Nasional Hak Asasi


Manusia
Komisi Nasional Anti Kekerasan terhadap Perempuan
(Komnas Perempuan) adalah sebuah institusi hak asasi
manusia yang dibentuk oleh negara untuk merespon isu
hak-hak perempuan sebagai hak asasi manusia,
khususnya isu kekerasan terhadap perempuan.
keberadaan Komnas Perempuan bertujuan untuk:
Mengembangkan kondisi yang kondusif bagi penghapusan
segala bentuk kekerasan terhadap perempuan dan penegakan
hak-hak asasi perempuan di Indonesia;
Meningkatkan upaya pencegahan dan penanggulangan segala
bentuk kekerasan terhadap perempuan di Indonesia.

Komisi Ombudsman Nasional


Lembaga negara di Indonesia yang mempunyai kewenangan
mengawasi penyelenggaraan pelayanan publik baik yang
diselenggarakan oleh penyelenggara negara dan pemerintahan,
termasuk yang diselenggarakan oleh BUMN, Badan Usaha Milik
Daerah, Badan Hukum Milik Negara, seta badan swasta atau
perseorangan yang diberi tugas menyelenggarakan pelayanan
publik tertentu yang sebagian atau seluruh dananya bersumber
dari Anggaran pendapatan dan Belanja Negara atau Anggaran
Pendapatan dan Belanja Daerah
Di Indonesia, Komisi Ombudsman Nasional dibentuk pada
tanggal 10 Maret 2000 dengan Keputusan Presiden Nomor 44
Tahun 2000 tentang Komisi Ombudsman Nasional.

Komisi Ombudsman Nasional


(cont)
Komisi Ombudsman Nasional terkait ke dalam mekanisme
penegakan hak asasi manusia nasional, karena secara
substantif aktifitas yang dikerjakan oleh Komisi Ombudsman
Nasional adalah dalam rangka memastikan tidak adanya
pelanggaran hak asasi manusia oleh negara terutama
pelanggaran terhadap hak ekonomi, sosial dan budaya.
Komisi Ombudsman Nasional dibentuk dalam rangka
meningkatkan pengawasan terhadap penyelenggaraan negara
serta untuk menjamin perlindungan hak-hak masyarakat.

Kaitan Hukum dan HAM dalam


Dunia Kedokteran dan Kesehatan
Sehat (WHO) Kesehatan mencakup
fisik, mental (penghargaan dan martabat)
dan sosial (jaminan hukum, adat istiadat
dsb) secara lengkap, tidak hanya berarti
tidak adanya penyakit/tubuh lemah.

Deklarasi Universal HAM (1948)


Pasal 25 (1), Standar Hidup yang Layak dan Jaminan
Perlindungan Kesehatan:
Setiap orang berhak atas hidup yang memadai
untuk kesehatan, kesejahteraan diri dan
keluarganya, termasuk atas pangan, pakaian,
perumahan dan perawatan kesehatan,
sertapelayanan sosial yang diperlukan, dan berhak
atas jaminan pada saat pengangguran, menderita
sakit, cacat, menjadi janda/duda, mencapai usia lanjut
atau keadaan lainnya yang mengakibatkannya
kekurangan nafkah, yang berada diluar
kekuasaannnya.
- Pasal 26 : hak pendidikan....

Kovenan Internasional (PBB, 1965)


tentang Penghapusan Semua Bentuk Diskriminasi Rasial
Semua manusia sederajat dalam martabat dan hak:
perlindungan hukum dan diskriminasi apapun.
Pasal 1: Diskriminasi Rasial: Semua bentuk pembedaan,
pengecualian, pembatasan, atau pengutamaan berdasarkan
ras, warna kulit, keturunan atau kebangsaan atau suku
bangsa, yang mempunyai maksud meniadakan atau merusak
pengakuan, pencapaian atau pelaksanaan, atas dasar
persamaan, hak asasi manusia dan kebebasan dasar dalam
bidang politik, ekonomi, sosial, budaya atau bidang kehidupan
masyarakat yang lain.

Pasal 5:
Negara-negara melarang dan menghapuskan semua
bentuk diskrimnasi rasial serta menjamin hak setiap
orang.. Terutama menikmati hak dibawah ini:
(a) Hak diperlakukan dengan sama di depan
pengadilan dan badan-badan peradilan lain.
(b) Hak untuk aman.
(c) Hak politik
(d) Hak sipil
(e) Hak Ekonomi, Sosial dan Budaya, khususnya:
(iv) hak untuk mendapatkan pelayanan
kesehatan, perawatan medis, jaminan sosial dan
pelayananpelayanan sosial,
(v) hak atas pendidikan dan pelatihan

Hak Asasi Manusia bidang


Kesehatan
1. The right to health care (hak atas pelayanan
kesehatan)---Konvensi Hak Sipil dan Politik 1966
2. The right of self determination (hak untuk menentukan
nasib sendiri)---Deklarasi PBB 1948.
3. The right to information---Helsinki 1964.

Maka: harus ada keseimbangan hubungan antara


PENERIMA dan PEMBERI jasa layanan kesehatan.
Kedua pihak terlindungi secara hukum.
(Purnomo, B, 2000)

Beberapa hal Hubungan HAM dan


Kesehatan
Pelanggaran thd HAM dapat memunculkan
masalah kesehatan yg serius: (Misal: kasus
KDRT, penganiayaan thd istri/anak, belum ada
perlindungan hukum yg baik, tata cata tradisional
yg digolongkan sbg pelanggaran
HAM:perbudakan/pengucilan dsb)
Kebijakan dan program kesehatan bisa
memunculkan pelanggaran HAM: Misal: Program
Askeskin yg kurang monitor scr baik shg akses
maskin thd kesehatan sulit dan terdiskriminasi.

Contoh:
Masalah Euthanasia Dalam
Hubungannya Dengan Hak
Asasi Manusia

Definisi
Euthanasia dengan sengaja tidak
melakukan sesuatu untuk memperpanjang
hidup seseorang pasien atau sengaja
melakukan sesuatu untuk memperpendek
hidup atau mengakhiri hidup seorang pasien,
dan ini dilakukan untuk kepentingan pasien
sendiri.
Maka dengan demikan euthanasia erat sekali
kaitannya dengan norma-norma social
lainnya, yaitu norma agama, hak asasi
manusia, dan etika kedokteran.

Dalam Segi HAM


Dari aspek Hak Asasi Manusia,
merupakan hak- hak yang dimiliki
manusia menurut kodratnya, yang tak
dapat dipisahkan dari hakekatnya dan
karena itu bersifat pribadi namun hak
tersebut tidak mencakup hak untuk mati.
Sebab bagi bangsa Indonesia, masalah
kematian itu berada ditangan Tuhan
bukan merupakan hak manusia.

Dalam Segi Hukum


Dari aspek hukum pidana, pengaturan euthanasia
berhubungan erat dengan kepentingan
perseorangan menyangkut perlindungan terhadap
nyawa seseorang.
Di dalam Kitab Undang-undang Hukum Pidana
(selanjutnya disebut KUHP), Buku II dan buku III
Kitab Undang-undang Hukum Pidana, bertujuan
untuk memberikan perlindungan terhadap
tindakan pidana. Salah satu pasal yang dapat
dipakai sebagai landasan hukum terhadap
perbuatan euthanasia adalah Pasal 344 KUHP.

Contoh Kasus Pelanggaran


HAM (umum)
Penembakan misterius (Petrus)
1982-1985
Korban 1678
Peristiwa: Korban sebagian besar tokoh kriminal,
residivis, atau mantan kriminal. Operasi ini bersifat
ilegal dan dilakukan tanpa identitas institusi yang jelas

Kasus dukun santet di Banyuwangi


1998
Korban: puluhan
Peristiwa: adanya pembantaian terhadap tokoh
masyarakat yang dianggap dan dituduh dukun santet

Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai