PENGADILAN
HAK ASASI MANUSIA
Oleh :
SUDHARMAWATININGSIH
Undang-Undang No. 39 Tahun 1999
Pasal 104
1.Untuk mengadili pelanggaran hak asasi manusia
yang berat dibentuk Pengadilan Hak Asasi Manusia di
lingkungan Peradilan Umum.
2.Pengadilan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1)
dibentuk dengan undang-undang dalam jangka waktu
paling lama 4 (empat) tahun.
3.Sebelum terbentuk Pengadilan Hak Asasi Manusia
sebagaimana dimaksud dalam ayat (2), maka kasus-
kasus pelanggaran hak asasi manusia sebagaimana
dimaksud dalam ayat (1) diadili oleh pengadilan yang
berwenang.
Penjelasan Pasal 104
Ayat (1) Yang dimaksud dengan "pelanggaran hak asasi manusia
yang berat“ adalah pembunuhan massal (genocide), pembunuhan
sewenang-wenang / diluar putusan pengadilan (arbitrary/extra
judicial killing), penyiksaan, penghilangan orang secara paksa,
perbudakan, atau diskriminasi yang dilakukan Secara sistematis
(systematic discrimination).
PENANGKAPAN
1.Oleh Jaksa Agung sebagai Penyidik
2.Kepada yang diduga keras berdasarkan bukti permulaan yg
cukup
3.Tertangkap tangan (tanpa surat perintah) - Max 1 hari
4.Masa penangkapan dikurangkan dari pidana yang dijatuhkan
PENAHANAN (PASAL 12-17)
• Jaksa Agung sebagai penyidik dan penuntut
umum berwenang melakukan penahanan
atau penahanan lanjutan untuk kepentingan
penyidikan dan penuntutan (pasal 12 ayat 1).
LAMA PENAHANAN
•Penyidik:
90 hari dpt diperpanjang KPHam:9060
•Penuntun umum
30 hari dpt diperpanjang KPHam2020
•PN: 90 hari dpt diperpanjang KPHam30
•Banding:60hari dpt diperpanj KPTHam30
•KASASI :60 hari dpt diperpanj KMA30
PENYELIDIKAN HAM BERAT
PENYELIDIKAN :
Serangkaian tindakan penyelidik untuk
mencari & menemukan ada tidaknya
suatu peristiwa yang diduga
merupakan pelanggaran HAM yang
berat guna ditindaklanjuti dengan
penyidikan sesuai dengan ketentuan
yang diatur dalam UU.
PENYELIDIKAN (PASAL 18-20)
• Penyelidikan terhadap pelanggaran hak
asasi manusia yang berat dilakukan oleh
Komisi Nasional Hak Asasi
Manusia(Komnas HAM).
• Komnas HAM dalam melakukan penyelidikan
dapat membentuk tim ad hoc yang terdiri ats
anggota Komnas HAM dan unsur masyarakat
(Pasal18)
• Wewenang penyelidik diatur dalam Pasal 19
PENYIDIKAN (PASAL 21-22)
• Penyidikan perkara pelanggaran hak asasi manusia
yang berat dilakukan oleh Jaksa Agung (Pasal 21 ayt.1)
PENGADILAN PENGADILAN
ANAK PAJAK
PENGADILAN
NIAGA
PENGADILAN
HAM
PENGADILAN
HUB. INDUSTRIAL
PERADILAN
KORUPSI
PENGADILAN
PERIKANAN
Pengadilan HAM
JKT Pusat
Jabar, Banten, Sumsel, Lampung,
Bengkulu, Kalbar & Kalteng
Surabaya
Jatim, Jateng, DIY, Bali, Kalsel, Kaltim,
NTT & NTB
Makasar
Sulsel, Sultengg, Sulteng, Sulut, Maluku
Utr & Irja
Medan
Sumbar, NAD, Riau, Jambi & Sumbar
PENGERTIAN
PELANGGARAN BERAT HAM
1.KEJAHATAN GENOSIDA
2.KEJAHATAN TERHADAP KEMANUSIAAN
↓
Adopsi Ps 6 dan 7 Statuta Roma
- Dsr ICC – INT CRIMINL COURT(1998)
- efektif 1 juli 2002–diratifikasi 60 negara
KEJAHATAN GENOSIDA
“..setiap perbuatan yg dilakukan dengan maksud
untuk menghancurkan atau memusnahkan
seluruh atau sebagian kelompok bangsa,ras,
kelompk etnis dan kelopompok agama,dg cara:
a. membunuh anggota kelompok.
b. mengakibatkan penderitaan fisik atau mental yg
berat terhadap anggota-anggota kelp.
c. menciptakan kondisi & kehdpan kelmpok yg
akan mengakibatkan kemusnahan sear fisik baik
seluruh atau sebagian.
d. memaksakan tindakan-tindakan yang bertu- juan
mencegah kelahiran dalam kelompok.
e. memindahkan secara paksa anak-anak dari
kelompok tertentu ke Kelpompok lain .
KEJAHATAN TERHADAP KEMANUSIAAN
• “…salah satu perbuatan yg dilakukan sbg bagian dari
serangan yg meluas dan sistemik yg diketahuinya bahwa
serangan tsb ditujukan scr langsung thd penduduk sipil berpa
a. Pembunuhan,
b. Pemusnahan ,
c. Perbudakan
d. Pengusiran atau pemindahan penduduk secra paksa,
e. Perampasan kemerdekaan atau perampasan secara fisik lain scr
sewenang-wenang yg melanggar (asas-asas ketentuan pokok HI,
f. Penyiksaan,
g. perkosaan,perbudaan seksual,pelacuran scr paksa,pemaksaan
kehamilan, pemandulan atau sterilisasi secra paksa atau bentuk2
kekerasan seksual lain yg setara.
h. Penganiayaan thd suatu kelp ttt atau perkumpulan yg didasari
persamaan paham politk,ras, kebangsaan, etnis,
budaya,agama,jenis kelamin atau alasan lain yg telah diakui scr
universal sbg hal yang dilarang menurut Hukum Internasional,
i. penghilangan orang secara paksa,
j. kejahatan apartheid.
PENGADILAN HAM : Komisi
P. KHUSUS Kebernaran
LINGK.PER UMUM &
Rekonsiliasi
Pasal 47
TETAP AD HOC
LOCUS DELICIT
LOCUS DELICIT :
Ps:45 ay 1,2 HUKUM ACARA PERISTIWA
WIL P HAM JAKPUS - Khusus : Bab IV-VI TERTENTU
WIL P HAM SBY UU 26/2000
WIL P HAM MKS - Umum : KUHAP BERLAKU
Tidak ditentukan lain SURUT
WIL P HAM MEDAN
Dalam UU 26/2000
Berlaku KUHAP
TIDAK BERLAKU
SURUT TUJUAN
1.PERLINDUNGAN.
2.KEPASTIAN
3.KEADILAN
4.RASA AMAN
5.MENIADAKAN IMPUNITY
KOMPENSASI RESTITUSI & REHABILITASI
Korban atau A.W.
Dicantumkan dalam Amar Putusan Pengadilan HAM
Ketentuan restitusi : PP RI No.3 Tahun 2002-->PP 7 Tahun
2018
Genosida (Pasal 8) Ketentuan Pidana
Perbuatan yang dilakukan dengan maksud
untuk menghancurkan atau memusnahkan
seluruh atau sebagian kelompok bangsa,
RAS, POK ETNIS, POK AGAMA dengan cara
:
a. Membunuh anggota kelompok Pasal 36 :
b. Mengakibatkan penderitaan fisik/mental Pidana mati atau
yang berat terhadap anggota kelompok pidana penjara
c. Menciptakan kondisi kehidupan kelompok seumur hidup
yang akan memusnahkan secara fisik Seumur hidup atau
d. Memaksa tindakan2 yang bertujuan paling lama 25 tahun
mencegah kelahiran dalam kelompok atau paling singkat
tertentu 10 tahun.
e. Memindahkan secara paksa anak2 dari
kelompok tertentu ke kelompok lain
KEJAHATAN TERHADAP KETENTUAN
KEMANUSIAAN (Pasal 9) PIDANA
Perbuatan yang dilakukan sebagai
bagian dari serangan yang meluas
atau sistematis yang diketahuinya
bahwa serangan tersebut ditujukan
secara langsung terhadap
penduduk sipil berupa :
a. Pembunuhan Pasal 37 :
b. Pemusnahan Pidana Mati atau
c. Perampasan kemerdekaan pidana penjara
seumur hidup atau
d. Sewenang-wenang berlawanan
asas pokok hukum Internasional paling lama 25
tahun atau paling
e. APARTHEID singkat 10 tahun
PERBUDAKAN Pasal 38 :
Pidana penjara paling
lama 15 tahun atau
paling singkat 5 tahun
PENYIKSAAN Pasal 39 :
Pidana penjara paling
lama 15 tahun atau
paling singkat 5 tahun
Pemerkosaan, perbudakan seksual, Pasal 40 :
pelacuran scr paksa, pemaksaan Pidana penjara
Kehamilan, pemandulan atau paling lama 20
sterilisasi scr paksa, atau bentuk- tahun atau
bentuk kekerasan seksual lain yang paling singkat
setara 10 tahun
Penganiayaan terhadap suatu
kelompok tertentu atau perkumpl. yg
didasari persamaan paham Pol, Ras,
Kebangsaan, Etnis, Budaya, Agama,
Jenis Klmin, yg berlawanan dg
Hukum Internasional.
Sejak Dilimpahkan
Komposisi Majelis Hakim:
2 Hakim karier + 3 Hakim Ad Hoc
A B
D Tempat
C Lain
Terdakwa
Yg Tdk Ditahan
Disetujui
Kantor
oleh
Penuntut Majelis
Hakim
dengan
• Semua peserta sidang harus terlihat di layar monitor dengan terang dan suara jelas
Penetapan
• PP melaporkan kesiapan persidangan dan memastikan terkoneksinya peserta sidang
dengan Hakim
• Hakim, Panitera/PP, Penuntut dan Penasihat Hukum menggunakan atribut sidang
Lanjutan….
• Setiap Dokumen Elektronik yang disampaikan harus berbentuk
PDF.
• Dokumen keberatan/eksepsi, tanggapan, tuntutan, pembelaan,
replik, dan duplik harus dikirim ke alamat pos-el Pengadilan
sebelum dibacakan.
• Setiap Dokumen Elektronik yang dikirim, harus diunduh dan
diverifikasi antara yang dibacakan dengan yang diunduh.
• Sesaat setelah keberatan/eksepsi, tanggapan, tuntutan,
pembelaan, replik, dan duplik dibacakan, Pengadilan
meneruskan Dokumen Elektronik ke alamat pos-el
Penuntut/Terdakwa dan /atau ke alamat pos-el Penasihat
Hukum.
Pemeriksaan
Saksi dan
Ahli
Ketua Pengadilan tempat saksi dan/atau Ahli
Kantor yang didengar keterangannya menyediakan
Penuntut fasilitas Persidangan secara Elektronik serta
menunjuk 1 orang Hakim dan 1 orang
Pengadilan tempat Saksi dan/atau Ahli
Panitera/PP tanpa menggunakan atribut
berada
persidangan untuk mengawasi ketertiban
jalannya pemeriksaan
Kedutaan/Konjen RI atas Kedutaan/Konjen RI menyediakan fasilitas
persetujuan/ rekomendasi Persidangan secara Elektronik dan menunjuk 1
Menlu pegawai kedutaan untuk mengawasi ketertiban
jalannya pemeriksaan
Tempat
lain
a. Tempat Terdakwa
ditahan
2.Restitusi
•adalah ganti kerugian yang diberikan kepada Korban
atau Keluarganya oleh pelaku atau pihak ketiga.
3. Bantuan
•adalah layanan yang diberikan kepada Saksi dan/atau
Korban oleh LPSK dalam bentuk Bantuan medis serta
Bantuan rehabilitasi psikososial dan psikologis.
Mekanisme Pemberian Kompensasi
• Pengajuan permohonan Kompensasi dapat dilakukan
pada saat dilakukan penyelidikan atau sebelum
dibacakan tuntutan oleh Penuntut Umum
• Disampaikan oleh LSPK kpd Jaksa Agung untuk
diperiksa bersama-sama pokok perkara pelanggaran
HAM yang berat.
• Jaksa Agung mencantumkan permohonan Kompnsasi
beserta keputusan&pertimbangn LPSK dlam
tuntutannya.
Lanjutan…
• Pengadilan HAM dalam melkukan pemeriksaan permohonan
Kompensasi dapat meminta keterangan kepada Korban, Keluarga,
kuasanya, LPSK,KOMNAS HAM, atau pihak lain yang terkait.
• Pengadilan HAM memeriksa dan memutus kompensasi sesuai
peraturan per_UU dan dilaksanakan olehJaksa Agung dengan
menyampaikan salinan putusan kpd LPSK paling lambat 7 hari
sejak salinan putusan diterima.
• LPSK meLaksanakan pemberian Kompensasi berdasarkan putusan
pengadilan paling lambat 30 hari setelah menerima salinan putusan.
• Pelaksanaannya dilaporkan LPSK kpd Ketua Pengadilan HAM dan
Jaksa Agung disertai bukti pelaksanaannya.
• Pengadilan HAM setelah menerima tanda bukti mengumumkan
pelaksanaan pemberian Kompensasi baik melalui mediaelektronik
maupun nonelektronik.
TERIMA KASIH