Tokyo Trial
Fakultas Hukum
PENDAHULUAN
• Hadirnya sebuah peradilan pidana internasional di latarbelakangi oleh keinginan untuk mengadili
para penjahat kemanusiaan.
• Sebelum adanya pengadilan pidana internasional beberapa peradilan sudah pernah didirikan
untuk mengadili penjahat perang terkhusus setelah perang duniakedua terjadi.
• Nuremberg Trial dan Tokyo Trial dibentuk untuk
mengadili para pelaku kejahatan perang dan kejahatan terhadap kemanusiaan yangterjadi pada
perang dunia kedua saat itu.
• Nuremberg Triaatau disebut juga proses Pengadilan Nurembergmerupakan sebuah pengadilan
militer internasional yang dibentuk olehempat kekuatan besar sekutu, yaitu Amerika Serikat,
Inggris Raya, UniSoviet, dan Perancis.
• Nuremberg Trial sendiri adalah hasil dari gagasan pemimpin negara-negara sekutu untuk
“menyeret” petinggi Nazi Jerman ke hadapan pengadilan militer internasional. Gagasan dan
proses pembentukan mahkamah ini berlangsung ketika perang masih berkecamuk. Bersamaan
dengan situasi perang yang sudah mulai berbalik,dimana Jerman mengalami kekalahan di banyak
front pertempuran, padasaat itu juga pemimpin negara-negara sekutu mulai mempersiapkan
suatumekanisme hukum untuk menuntut dan mengadili para penjahat perang.
• Jika merujuk pada proses pembentukannya, Pengadilan Nurembergsebetulnya sudah digagas sejak
Oktober 1943, dimana ketika itu MajelisInternasional London berhasil menyusun draf konvensi
untuk mengadilikejahatan perang yang terjadi di dalam yurisdiksinya berdasarkan hukum positif
Inggris.
Lanjutan
• 1.Nuremberg Trial
• Setelah Perang Dunia Ke-II berakhir, pihak sekutu
membentuk pengadilan militer internasional pertama yang bertujuan untukmenghuku
m pejabat senior politik dan militer dengan dakwaan
kejahatan perang dan kejahatan serius lainnya. Empat negara sebagai kekuatanutama
sekutu antara lain Perancis, Uni Soviet, Inggris, dan AmerikaSerikat membentuk
International Military Tribunal (IMT) di Nuremberg(atau dalam ejaan lain disebut
Nürnberg ), Jerman untuk menghukum penjahat perang dari “European Axis.
• IMT (selanjutnya dikenal jugadengan Nuremberg Tribunal) melaksanakan
persidangan baik
terhadap pemimpin politik dan militer Nazi, maupun terhadap Organisasi sayap Nazi
dan Afiliasinya.
• Pembentukan Pengadilan Nuremberg, menurut Geoffrey didasarkan bahwa tidak ada
hak-hak tanpa pemulihan kembali. Sama halnya bahwa tidak ada hak-
hak asasi manusia tanpa pemulihan untuk setiap pelanggarannya.
• Pendekatan inilah yang dipergunakan sebagai dasar untukmenghukum mereka yang
bersalah atas kejahatan terhadap kemanusiaan.
Lanjutan
• Tribunal ini mempunyai kewenangan untuk mengadili danmenghukum para pelaku baik
secara individual maupun sebagai suatuorganisasi yang telah melakukan kejahatan
sebagaimana disebut dalamStatuta.
• Adapun jenis kejahatan tersebut adalah:
(a)Kejahatan terhadap perdamaian (crimes against peace);
(b)Kejahatan perang (war crime);
(c)Kejahatan terhadap Kemanusiaan(crimes against humanity).
• Peradilan yang berlangsung dari tanggal 14 November 1945 sampai dengan 1Oktober 1946 ini
mengatur beberapa hal, yaitu :
1)Setiap orang yang melakukan suatu perbuatan yang merupakansuatu kejahatan internasional
bertanggung jawab atas perbuatannyadan harus dihukum;
2)Fakta bahwa hukum internal (nasional) tidak mengancam
dengan pidana atas perbuatan yang merupakan suatu kejahatan menuruthukum internasional
tidaklah membebaskan orang yang melakukan perbuatan itu dari tanggung jawab menurut
hukum internasional;
3)Fakta bahwa orang tersebut melakukan perbuatan yang merupakansuatu kejahatan menurut
hukum internasional bertindak sebaga Kepala Negara atau pejabat pemerintah yang
bertanggung jawab,tidak membebaskan dia dari tanggung jawab menurut hukuminternasiona
Lanjutan
2.Tokyo Tria
• Setahun setelah dibentuknya IMT Nuremberg, pada tanggal 19Januari 1946,
Komandan Militer Tertinggi pihak sekutu Jenderal Douglas MacArthur
dengan mendapatkan persetujuan dari negara-negara sekutu lainnya yang
memenangkan peperangan, mengeluarkan piagam yang dikenal sebagai
Charter of the International Military Tribunal for the Far East(IMTFE) di
Tokyo, (selanjutnya dikenal juga denganTokyoTribunal ).
• Charter ini merupakan dasar untuk pembentukan pengadilan yang
ditujukan untuk mengadili para pelaku pencetus Perang Dunia II,yang
mereka sebut sebagai para penjahat perang, di wilayah Timur Jauh.
Lanjutan
• Pengadilan mempunyai wewenang untuk mengadili dan menghukum para penjahat perang
di Timur Jauh sebagai individu maupunsebagai anggota dari organisasi.
• Jika seseorang didakwa dalam posisinya sebagai anggota organisasi tertentu maka yang
dikenakan atasnya adalahdakwaan/tuntutan atas tindakan yang termasuk dalam kejahatan
terhadap perdamaian.
• Pengadilan yang berkedudukan di Tokyo ini, memilikiyurisdiksi pengadilan terhadap
beberapa kejahatan (Pasal 5) statuta, yaitu :
a.kejahatan terhadap perdamaian: perencanaan, persiapan, pencetusan,dan pelaksanaan
perang sebagai tindakan agresi baik yangdideklarasikan maupun tidak; atau perang yang
melanggar hukumatau perjanjian internasional; atau ikutserta dalam suatu
rencana bersama atau konspirasi demi terlaksananya salah satu bentukkejahatan di atas.
b.Kejahatan perang konvensional: pelanggaran atas hukum dankebiasaan perang.
c.Kejahatan terhadap kemanusiaan: pembunuhan,
pemusnahan, perbudakan, deportasi, dan tindakan tidak manusiawi lainnya yangdilakukan
terhadap populasi sipil manapun, sebelum dan selama masa perang, atau persecution berdasar
politik atau ras, sebagai bagian atau dilakukan sehubungan dengan bentuk kejahatan lainnya
yang masuk dalam yurisdiksi pengadilan, baik tindakan tersebut dianggap sebagai kejahatan
atau tidak menurut hukum domestic dimana tindakan tersebut dilakukan.
Lanjutan