LATAR BELAKANG
Kode Nuremberg adalah aturan-aturan yang digunakan untuk
penelitian yang menggunakan manusia sebagai subyek. Kode
Nuremberg ini dikeluarkan sebagai reaksi terhadap pelbagai eksperimen
kejam yang dilakukan oleh para dokter NAZI terhadap tahanan
perang Dunia II.(s Secara singkat Kode Nuremberg ini berisi :
a) Keharusan adanya informed consent dari manusia yang digunakan dalam
percobaan
b) Percobaan pertama kali harus dilakukan pada hewan
c) Risiko harus bisa dijelaskan dengan antisipasi manfaat/keuntungan yang
akan didapatkan
d) Hanya orang yang ahli dalam bidangnya yang dapat melakukan penelitian
e) Kerugian/gangguan fisik dan mental harus dihindari
f) Penelitian yang kemungkinan akan mengakibatkan kematian atau kecelakaan
seius seharusnya tidak dilakukan
Efek dari Kode Nuremberg ini hanya berdampak kecil pada peneliti
di Amerika Serikat. Apa yang tertulis dalam aturan tersebut sudah tertulis secara
implisit pada penelitian mereka. Permasalahan dalam kode tersebut
diantaranya adalah tidak ada kekuatan hukum dan hanya diterapkan
untuk penelitian non-terapetik dengan subyek manusia.
TINJAUAN PUSTAKA
Pelanggaran terhadap hukum atau kebiasaan perang meliputi, tapi tak terbatas
kepada pembunuhan, perlakuan tidak manusiawi (illtreatment) atau deportasi ke
tempat kerja paksa sebagai budak untuk tujuan apapun, juga terhadap penduduk
sipil dari atau yang berasal dari wilayah yang dikuasai; pembunuhan atau
perlakuan yang tidak manusiawi terhadap tawanan perang, orang-orang di lautan
(kapal), membunuh tawanan, merampok milik umum atau pribadi, perusakan yang
berkelebihan atau tidak diperlukan atas kota-kota, desa-desa atau pemusnahan
yang secara militer tidak dianggap perlu.
KESIMPULAN
3. Penelitian harus mempunyai landasann ilmiah yang kokoh, sehingga hasil yang
diharapkan diyakini dan dapat tercapai (kode 3).
4. Risiko yang harus dihadapi subjek harus wajar dan manusiawi untuk dihadapi
(kode 4,5,6,7, dan 10).
5. Penelitian harus dilaksanakan oleh yang ahli di bidangnya (kode 8). Kode
Nürnberg (bahasa Inggris: Nuremberg Code) adalah kode etik dasar yang dibuat
berdasarkan hak asasi manusia setelah Perang Dunia II. Kode ini dibuat setelah Karl
Brandt melakukan pemaksaan terhadap warga Yahudi pada masa Perang Dunia II.
Kode Nuremberg adalah aturan-aturan yang digunakan untuk penelitian
yang menggunakan manusia sebagai subyek.
Keputusan hukum yang diambil dalam Mahkamah Nuremberg telah
meletakkan landasan bagi pengembangan hukum pidana internasional. Sedangkan
pada Tokyo Trial, Putusan Mahkamah Yamashita pasca Perang Dunia II telah
meletakkan prinsip tanggung jawab komandan terhadap pelanggaran hukum
perang atau kejahatan perang. Dampak dari Putusan Mahkamah ini bagi peradilan
pidana internasional merupakan suatu pertanggungjawaban pidana komandan
yang telah diatur dalam berbagai instrumen hukum internasional, khususnya
Hukum Humaniter Internasional baik dalam Konvensi Jenewa 1949, maupun dalam
Protokol Tambahan I tahun 1977 (Additional Protocol), demikian juga dalam Statuta
Mahkamah Pidana Internasional (International Criminal Court/ICC), dimana
seorang komandan militer dapat dipertanggungjawabkan secara pidana atas
kejahatan yang dilakukan pasukan yang berada dibawah komando dan kendalinya
secara efektif. Bahkan Prinsip tanggung jawab komandan telah diterapkam dalam
beberapa Mahkamah Pidana Internasional yang bersifat sementara.
DAFTAR PUSTAKA