Anda di halaman 1dari 2

Nama : Anisa Nurrosyfawati

NIM : 22103040182

Mata Kuliah : Hukum dan HAM (IH-A)

(CHAPTER 2)

SEJARAH PERKEMBANGAN HAK ASASI MANUSIA INTERNASIONAL

Isi daripada HAM biasanya dipahami dengan mengacu pada katalog hukum HAM yang
dikembangkan melalui teks-teks internasional. Kunci HAM untuk saat ini adalah Deklarasi
Universal HAM yang diadopsi oleh PBB pada tahun 1948 yang dikomparasikan juga dengan
puluhan perjanjian dan deklarasi antar pemerintah. Isi daripada instrument HAM internasional
diantaranya :

Konsisten dengan HAM Memiliki karakter mendasar dan berasal


internasional yang ada dari martabat dan nilai pribadi manusia

Cukup tepat untuk menimbulkan hak dan kewajiban Menarik dukungan internasional yang
yang dapat diidentifikasi dan dilaksanakan luas

Menyediakan perangkat implementasi yang sesuai,


realistis dan efektif termasuk sistem pelaporan

Singkatnya, sejarah perkembangan HAM :

1. Pembentukan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB): Menjadikan HAM sebagai salah


satu tujuan utama.
2. Deklarasi Universal Hak Asasi Manusia (DUHAM) (1948): Dokumen HAM
internasional pertama yang diterima oleh Majelis Umum PBB.
3. Kovenan Internasional Hak Sipil dan Politik (ICCPR) dan
4. Kovenan Internasional Hak Ekonomi, Sosial, dan Budaya (ICESCR)
(1976): Melaksanakan DUHAM secara lebih terperinci.
5. Konferensi Dunia tentang Hak Asasi Manusia (1993): Menegaskan kembali
universalitas HAM dan komitmen untuk melindunginya.
6. Pembentukan Mahkamah Pidana Internasional (ICC) (2002): Mengadili pelanggaran
HAM berat seperti genosida, kejahatan terhadap kemanusiaan, dan kejahatan perang.
7. Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs) (2015): Mengintegrasikan HAM dalam
agenda pembangunan global.
Pada periode antar-perang, terdapat minat untuk mengembangkan cakupan hukum
internasional yang mencakup perhatian terhadap hak-hak individu. Hal ini juga demikian karena
adanya kekhawatiran tidak sebandingnya undang-undang yang disahkan dengan ancaman yang
ditimbulkan. Oleh karena itu, adanya penuntutan kejahatan internasional termasuk pada
kejahatan terhadap perdamainan (agresi), kejahatan perang, dan kejahatan kemanusiaan
(genosida).

Masuk pada DUHAM

Sejak diproklamirkannya Deklarasi Uniersal 1948 dan terus menegaskan kewajiban di dalamnya,
maka muncul ungkapan ‘Hak Asasi Manusia’ yang menekankan pada nilan inheren martabat
manusia, yang harus diakui ‘tanpa pembeda apapun’

HAK ASASI MANUSIA

HAK KOLEKTIF BAGI + HAK- HAK EKONOMI,


MASYARAKAT ADAT SOSIAL DAN BUDAYA

PERJANJIAN
= INTERNASIONAL

Perjanjian Internasional mengadopsi perjanjian lain yang dianggap ‘inti’ sistem HAM termasuk
pada Konvensi Internasional tentang penghapusan segala bentuk Diskriminasi Rasial.
Diantaranya :

1. Konvensi Penghapusan segala bentuk diskriminasi terhadap perempuan


2. Konvensi menentang penyiksaan dan perlakuan yang merendahkan martabat manusia
3. Konvensi hak-hak anak
4. Konvensi internasional tentang hak-ak penyandang disabilitas
5. Konvensi internasional untuk perlindungan semua orang dari penghilangan paksa

Diikuti juga dengan upaya-upaya melindungi HAM disamping banyaknya bukti pelanggaran
HAM. Diantaranya :

1. Badan pemantau ahli


2. Pengaduan yang dapat diajukan oleh individu yang dirugikan terhadap negara di tingkat
internasional
3. Legitimasi serangkaian tuntutan dan protes, baik proses peradilah ataupun yang lainnya
di tingkat nasional
4. Mengadili individu yang ditangkap di luar negaranya

Anda mungkin juga menyukai